Minggu, 31 Juli 2016

Cerita Dewasa Salah Telefon Mendapat Bonus Sex

Butuh Sex Kategori : Cerita Dewasa Sex Mahasiswi 2016 “Cerita Dewasa Salah Telefon Mendapat Bonus Sex” Cerita Sex ABG 2016, Cerita Dewasa Suster Terbaru, Cerita Sex Janda Terbaru, Cerita Sex Threesome 2016, Foto Cewek Bugil 2016, Foto Cewek Hot Terbaru, Cerita Sex Terbaru 2016,

Butuhsex.com kali ini menceritakan pengalaman Sex dari seorang Remaja bernama Anton. Kisah ini terjadi dari salah sambung ketika Anton Berniat menelefon temanya. Setelah tersambung, ternyata yang menerima telefon adalah wanita Setengah Baya yang telah bersuami. Singkat cerita mereka-pun berjanji untuk bertemu dan berakhir dengan Hubungan Sex Di hotel. Mau tahu kelanjutan ceritanya, Langsung aja yuk baca dan simak baik baik cerita dewasa ini.

Cerita Dewasa Salah Telefon Mendapat Bonus Sex | Cerita Sex ABG 2016, Cerita Dewasa Suster Terbaru, Cerita Sex Janda Terbaru, Cerita Sex Threesome 2016, Foto Cewek Bugil 2016, Foto Cewek Hot Terbaru, Cerita Sex Terbaru 2016
Cerita Dewasa Salah Telefon Mendapat Bonus Sex

Aku akan menceritakan pengalaman Cerita sex nyata dari pengalaman aku sendiri. Tapi sebelum aku mulai bercerita, pertama-tama perkenalkan nama aku dahulu, namaku Anton, umurku sekarang 23 tahun domisili asliku dari salah satu kota di pulau sumatera. Terasa begitu indah dan tak terlupakan, bisa bersetubuh dengan tante Ajeng seorang wanita yang telah bersuami.

Awal kisah ini terjadi pada 1 tahun yang lalu, pada saat itu berawal dari salah sambung ketika aku berniat menelepon teman aku. Setelah telefonnya tersambung ternyata aku tersambung dengan orang lain. Terdengar dari suaranya yang seperti suara ibu-ibu, aku menafsirkan yang mengangkat telepon adalah seorang wanita yang berumur sekitar 32 tahunan.

Karena cara berbicaranya begitu sopan dan berwibawa, ketika itu aku mencoba untuk mencari bahan pembicaraan lain, bertujuan agar telefonnya tidak terputus. Dia-pun meresponku, lalu aku iseng dengan bertanya kepada dia apakah sudah punya pacar atau belum, dan dia menjawab belum punya pacar. Setelah beberapa menit kami berbicara di telepon akhirnya, kami saling menyimpan nomor masing-masing.

Singkat cerita pada esok harinya aku-pun mencoba menelefon dia lagi, obrolan kami kali ini sudah tidak karuan. Oh iya aku hampir lupa memperkenalkan wanita itu, dia bernama Tante Ajeng. Baiklah kembali kecerita lagi. Saking serunya kami mengobrol , tanpa disadari kami-pun mencapai tahap pembicaraan tentang pengalaman pacaran, dan Tante Ajeng tiba-berkata,

“ Sebenarnya aku ini sudah Married, tapi hubunganku saat ini sudah tidak harmonis karena aku bosan dengan suamiku “ , ucapnya dengan lantang,

Hahaha, ternyata kemarin dia berbohong kepadaku, pada akhirnya dia mengakui bahwa dia sudah Married dan telah dikaruniai satu anak. Mendengar pengakuanya aku-pun makin berani, lalu aku mencoba bertanya tentang bagaimana rasanya bulan madu itu. Aku bertanya bukan saya pura-pura polos, namun karena aku sama sekali belum pernah merasakan nikmatnya bersetubuh dengan seorang wanita.

Bahkan untuk sekedar berciuman-pun aku tidak pernah, benar, hhe. Pada saat itu Tante Ajeng berkata kalau bulan madu itu rasanya sungguh nikmat sekali, tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata dan hanya bisa dirasakan. Kemudian aku bertanya kembali,

“ Biasanya Posisi sex apa yang biasa tante lakukan dengan suami Tante ??? ”

Tante Ajeng-pun dengan lantangnya menjawab pertanyaanku dengan berkata,

“ Suamiku untuk memulai awal permainan kami, biasanya sih berawal dari mencium leherku kemudia, menghisap buah dada Nton “,

“ Oh begitu ya Tante… tante paling suka dengan posisi Sex apa ? ”

lalu tante Ajeng menjawab,

“ Aku paling suka dengan posisi Sex Women On Top ” balasnya dengan nada manja,

Masih dipercakapan telepon juga kutanyakan, “ Tante mau nggak ajarin aku begituan ... hhe ”

“ Weitsss… Enak aja, sana cari wanita yang masih single, trus Married biar kamu bisa ngerasain enaknya hubungan intim…. Weeek… ” , balasnya dengan nada sedikit genit.

Ternyata tante Ajeng ini jinak-jinak merpati, aku makin menjadi semakin tertantang. lalu kucoba pancing lagi.

“ Gitu aja sewot sih Tante, yaudah deh ngak usah yang begituan, gimana kalau Tante ajarin aku ciuman saja... ” pintaku padanya,

Ternyata tante Ajeng mulai memberi lampu hijau dengan memberi jawaban,

“ Lihat aja belum udah mau cium-cium aja kamu ini. entar kalau udah lihat Tante malah lari kamu nanti ” ucapnya,

Aku menimpa kembali,

“ Siapa juga yang lari, yang lari Tante atau aku ? ” ucapku,

“ Sudah deh nggk usah banyak omong, kita ketemuan aja deh, Waktu dan tempat kamu yang nentuin, Gimana berani nggak ??? ” tantangnya kepadaku,

Lalu dengan cepat aku langsung menjawab, “ Oke deh tante kita ketemuan di restaurant B, sehabis itu makan kita langsung nonton film, Gimana Tante ? ”

“ Oke deh, Tante nurut kamu aja deh Ton ” Jawabnya,

Pada akhirnya percakapan kami berujung dengan keputusan untuk berjanjian untuk ketemu besok jam 15.00 sore. Singkat cerita keesokan harinya setelah saya sampai pada direstoran tepat jam 15.00 sore ada seorang wanita berambut panjang, tinggi badan 164 cm, dengan baju berwarna hitam dan rok berwarna merah seksi, datang menghampiriku.

Pada saat itu fikiranku langsung tidak karuan, dalam hatiku berkata, aku harus bisa mencium dan berhubungan intim denganya. Direstoran itu setelah makan dan minum kami hanya mengobrol sebentari. Lalu kamipun langsung menuju ke bioskop, sesampainya di bioskop kami beli tiket dan kebetulan kami berdua mendapat tempat duduk paling belakang.

Tidak lam film-pun mulai diputar, ditengah diputarnya film itu, tiba-tiba isi didalam celanaku terasa ada yang ganjil, ( ternyata Penisku sudah berdiri dengan kuatnya ) hha… ). Pada saat itu dengan hati seikit deg-degkan aku memberanikan diri untuk memegang tangannya yang begitu halus dan lembut. Setelaha aku pegang ternyata tante Ajeng hanya diam saja. Lalu aku membisikan ke telinganya,

“ Tante bohong padaku ya waktu itu, kata Tante waktu ditelefon, tante bilang sudah nenek-nenek, ternyata tante masih seperti Gadis yang berumur 22 tahuna…hhe… sungguh beruntung sekali ya suami tante ” rayuku,

Belum sempat dia menjawab, lalu aku berbisik lagi,

“ Oh iya tante, mana janji tante, katanya aku boleh cium tante kalau aku nggak lari dari tante ”tagihku,

Tanpa menjawab kemudian Tante Ajeng
melihat sekeliling ruang bioskop itu, “ Jangan disini ah, Tante malu kalau nanti ketahuan sama orang ” jawabnya,

Lalu aku mencoba sedikit merayu lagi,

“ Udah cuekin aja deh Tante orang lainnya, anggep aja kita lagi berduan…hhe …” ucapku,

Rayuanku-pun berhasil, dalam keremangan aku melihat tante Ajeng merapat-rapatkan kedua bibirnya untuk membersihkan lipstiknya. Lalu aku mulai mendekatkan bibir aku pada telinga tante Ajeng. Busyet… wangi sekali, kemudian tanpa ragu lagi aku makin berani mendekatkan bibir aku dipipi tante Ajeng dan seterusnya kulumat bibir tante Ajeng.
Ternyata tante Ajeng terbawa arus dan segera melawan lumatanku dengan penuh gairah. Kemudian tanganku mulai kumainkan di badannya tante Ajeng,dan sampai di buah dadanya.Waduh montok sekali buah dadanya tante Ajeng,setalah itu langsung kuremas dan pelintir puting susunya. Nafas tante Ajeng mulai ngos-ngosan.
Tiba-tiba tanganku disentakkan dan ciuman kami dihentikan,

“ Cukup ton, jangan terlalu jauh, Inget aku sudah Married ” ucapnya,

Tapi aku tidak mau nyerah,dengan penuh trik aku pegang tangannya lalu kubimbing kearah kemaluanku yang sudah besar.( kupikir aku pasti ditampar karena kurang ajar).Ternyata tante Ajeng hanya diam saja terpaku dengan besarnya barangku, lalu aku keluarkan Penisku,dan aku tempelkan pada tangan tante Ajeng,

“ Kamu ini yah, bener-bener Nekad., ” ucapnya terheran kepadaku,

“ Biarin aja sih tante ” ,balasku nakal,

“ Besar dan panjang juga barang kamu ” Bisik tante Ajeng genit,

“ Iya,tante aku sudah tidak tahan lagi. ” balasku mesra,

“ Nanti aja keluarin dikamar mandi ”, goda tante Ajeng,

“ Enggak mau, pinginnya sama tangan tante Ajeng ! ” bisikku manja,

“ Dasar anak nakal kamu ini… Udah nggk tahan lagi ya kamu ??? ” tante Ajeng terus menggodaku,

“ Iya nih tante… ” balasku mantap,

Akhirnya tante Ajeng mau juga mengocok barangku yang sudah besar, Sungguh nikmat sekali kocokanya, ditambah lagi tangan tante Ajeng yang super halus dan penuh pengalaman, dia mengocok barangku dengan lincahnya. Kemudian selang beberapa menit Penisku mulai berdenyut dan,

“ Crot… Crot… Crot…”

Akhirnya, tersembulah sudah air maniku akibat kocokan mesra tangan tante Ajeng.
Ketika film selesai aku dan tante Ajeng keluar dan jalan-jalan.aku membelikan dia baju untuk anaknya,terus jalan-jalan kembali, makan, hingga jam menunjukkan pukul 9 malam.kemudian aku bertanya pada tante Ajeng,
“ Tante Ajeng nggak dimarahin sama om kalau pulang terlambat? ”

“ Tadi sudah bilang ada teman yang ulang tahun, jadi pulang agak lambat... ”

Aku mengantarnya pulang.Didalam perjalanan pulang terlihat plang hotel,pikiranku mulai nggak karuan.bawah saja tante Ajeng kesini. Aku memasukkan mobil ke hotel,

“ Tante Ajeng protes ” ,mau ngapain kesini... .?

“ Kita ngobrol dulu biar kita saling kenal lagi tante, aku janji deh nggak akan nakal tante ” , balasku mesra,

Tante Ajeng pada saat itu hanya terdiam saja. Pada akhirnya ternyata tante Ajeng mau juga, sesampainya didalam, tante Ajeng tampak kaku. Lali aku mencoba menenangkannya,

“ Udah Tante santai saja, jagan terlihat kaku seperti itu ” ucapku,

Tanpa menjawab tante Ajeng membuka sepatunya, keudian aku-pun menghampirinya.

“ wah tante Ajeng badannya lebih pendek dari aku yah, tapi tidak berpengaruh kalau sudah ditempat tidur,hhe… Tante aku pingin cium bibir tante lagi yah ” godaku kepada tante Ajeng,

Kemudian aku menghampirinya ,tante Ajeng diam saja, Kemudian kulumat bibirnya.Dengan setengah paksa kubuka bajunya lalu celana panjangnya sampai tante Ajeng terlihat bugil, tante Ajeng berontak lalu kujepit badannya yang seksi dan montok itu,

“ Ton... jangan Anton... .jangan maksa tante gini dong... ” ucapnya,

Aku tidak peduli dengan ucapanya, dengan cepat aku buka celana aku kemudian dengan sigap kujilati toketnya tante Ajeng, sampai ke lubang VAgina tante Ajeng. Pada saat itu Tante Ajeng merasakan kenikmatan yang luar biasa. Kemudian aku mengocok-ngocok lubangnya sampai tante Ajeng merasakan nikmat untuk yang kedua kalinya, kemudian kami-pun berganti posisi.

Sekarang gilirannya tante Ajeng yang menghisap Penisku. Singkat cerita setalah puas aku dikulum oleh tante Ajeng, kumasukkan Penisku-pun yang besar dan panjang ke lubang Vagina tante Ajeng yang sudah basah itu. Dengan cepat kugerakkan Penisku turun naik. Dengan posisi Penisku masih menancap dilubang vagina tante Ajeng, aku guling-gulingkan badannya sehingga kadang dia diatas kadang dia dibawah.

Pada saat itu kami melakukannya dengan banyak posisi, lama-lama tante Ajeng terangsang juga dan ingin cepat keluar, akhirnya sama-sama kami mencapai orgasme. Aku memasukkan semua air mani aku ke lubangnya. Kemudian dengan cepat aku jilati bibir kemaluan tante Ajeng sampai kemudian tante Ajeng orgasme kembali, setelah itu kami berdua mandi.

Ketika kami mandi, kami-pun melakukan hubungan sex lagi dikamar mandi. Lalu setelah itu tante Ajeng berbisik,

“ Ssss…. Aahhh… Anton kamu lebih hebat dari suami aku, jika tante ingin berhubungan lagi dengan kamu, bolehkah tante Ajeng menghubungi kamu… ohhh… ahhhh… ” ucapnya ditengah persetubuhan kami,

“ Ouh…. Ssss… Ahhhh… boleh... aku siap melayani tante ” Ucapku sembari memompa Penisku dengan kuat,

Tidak lama setelah itu, Penisku-pun mulai berdenyut-denyut lagi, ini bpertanda bahwa aku akan Orgasme lagi. Keudian aku memompa kuat-kuat Penisku kedalam Vagina Tante ajeng,

“ Uhhh… Ahhh…. Ouhhh… Tante aku mau keluar nih… Ahhh…” Ucapku penuh dengan gairah,

“ Ssss… Ahhh… Aku juga mau keluar juga Ton, Ahhh… Kita keluarin sama-sam ya… Uhhh… ahhh… ”

Dan tak lama kemudian,

“ Crott… Crott… Crott… “

Akhirnya kamipun mendaptkan Klimaks secara bersamaan, air maniku membanjiri Vagina Tante Ajeng dan Penisku tertanam dalam basahnya Vagina Tante Ajeng yang klimkas juga. Setelah itu kamipun terkapar sejenak didalam kamar mandi. Karena waktu sudah cukup malam, kamipun bergegas meneruskan mandi kami, lalu merapihkan diri.

Singkat cerita, kamipun keluar dari hotel, dan aku mengantarkan tante Ajeng pulang kerumahnya. Akhirnya impianku terwujud juga, sungguh sangat istimewa service dari tante Ajeng itu. Hubungan kami-pun sampai saat ini masih berlanjut, tante Ajeng sering menghubungiku untuk memuaskan hasrat sex-nya.

Akupun dengan senang hati menjalani hubungan ini, karena memang aku suka sekali, dan lagian suami tante Ajeng tidak dapat memuaskan hasrat sexnya yang begitu liar. Entah sampai kapan hubungan ini akan berakhir, hanya waktu yang dapat menjawabnya. Selesai.

Bagaimana para Pembaca Serukan para maniak seks, jangan lupa ya!!! Selalu ikuti cerita-cerita dewasa di web www.butuhsex.com.

Cerita Sex Model 2016, Cerita Sex Sedarah 2016, Cerita Sex Jilbab Terbaru, Cerita sex tante girang 2016, Cerita Dewasa Sex Threesome Terbaru, Cerita Dewasa Sex Perawan 2016, Cerita Dewasa Sex Pegawai Salon 2016, Cerita Dewasa Sex Sekretaris Terupdate 2016, Sekretaris, Cerita Sex Mahasiswa terbaru 2016, Cerita Sex Mahasiswi terbaru 2016, Cerita Sex Perselingkuhan 2016, Cerita Sex SMA 2016, Cerita Mesum, Cerita Ngentot, Cerita Skandal Sex, Abg, Gangbang, Spg, Pramugari, Janda, Wanita kesepian, Tante kesepian, foto bugil, foto hot, Anak SMP, Anak Kuliah, Cerita sex terbaru terbaru 2016, cerita hot terbaru 2016 dan banyak lagi Cerita Sex Terbaru 2016 lainya.



Sabtu, 30 Juli 2016

Cerita Dewasa Pegawai Salon Pemuas Ibu Pejabat

Butuh Sex Kategori : Cerita Dewasa Sex Mahasiswi 2016 “Cerita Dewasa Pegawai Salon Pemuas Ibu Pejabat “ Cerita Sex Sedarah 2016, Cerita Dewasa Pramugari Terbaru, Cerita Sex Selingkuh Terbaru, Cerita Sex Tante 2016, Foto Cewek Bugil 2016, Foto Cewek Hot Terbaru, Cerita Sex Terbaru 2016,

Butuhsex kali ini menceritakan pengalaman Sex dari seorang Remaja bernama Gibran. Karena tekanan ekonomi, dan rasa ingin untuk melanjutkan sekolah keperguruan tinggi, Gibran ini rela bekerja disalon kecantikan. Pada sampai akhirnya diap-pun mendapatkan pelanggan istri pejabat. Singkat cerita karena sering bertemunya mereka, akhirnya mereka-pun melakukan hubungan sex terlarang. Mau tahu kelanjutan ceritanya, Langsung aja yuk baca dan simak baik baik cerita dewasa ini.

Cerita Dewasa Pegawai Salon Pemuas Ibu Pejabat  | Cerita Sex Sedarah 2016, Cerita Dewasa Pramugari Terbaru, Cerita Sex Selingkuh Terbaru, Cerita Sex Tante 2016, Foto Cewek Bugil 2016, Foto Cewek Hot Terbaru, Cerita Sex Terbaru 2016,
Cerita Dewasa Pegawai Salon Pemuas Ibu Pejabat

Salam sejahtera untuk semua para pembaca, saya akan menuangkan cerita Sex kisah pribadi saya. Sebelum memulai cerita sex saya ini ada baiknya bila saya memperkenalkan diri dahulu. Panggil saja nama saya Gibran, kisah ini terjadi kira-kira beberapa tahun sejak aku lulus SMA, ketika itu umurku menginjak 21 tahun. Pada saat itu terus terang saja keadaan ekonomi keluargaku sedang jatuh.

Akibat ekonomi dalam keluargaku sedang jatuh, dan kebetulan kakakku sudah telanjur masuk perguruan tinggi swasta, maka orang tuaku saat itu hanya mampu membiayai kuliah kakakku saja untuk menyelesaikan kuliahnya saja. Dalam kondisi yang seperti ini aku terpaksa mengalah demi kakakku dan bisa melanjutkan sekolah lagi dalam perguruan tinggi.

Bahkan aku harus ikut banting tulang juga demi mencari tambahan untuk sesuap nasi dan untuk tambahan biaya kuliah kakakku. Walaupun memang pada usiaku yang saat itu seharusnya aku mendapatkan pendidikan, tapi niatku untuk menjadi orang yang sukses dan berguna bagi orang tua amatlah besar. Aku mengatakan dalam hatiku, bahwa aku harus tetap semangat.

Bagaimanapun aku harus mencari cara agar aku bisa melanjutkan sekolah sampai mendapat gelar sarjana, Itu sudah menjadi tekadku. Aku harus bisa mencari uang sendiri untuk biaya kuliahku kelak di perguruan tinggi. Sampai pada akhirnya aku-pun mencari perguruan tinggi swasta yang bisa memberikan jadwal kuliah pada malam hari, sehingga aku pada siang hari aku bisa mencari uang untuk biaya kuliahku.

Namun rencana dan kenyataanya itu memang jauh berbeda, di era yang maju ini seorang lulusan SMA seperti aku ini mana mungkin bisa dengan mudah mendapatkan pekerjaan. Sedangkan yang sarjana bahkan S2 saja masih banyak yang menganggur. Namun aku kembali menyemangati diriku, hidup memang butuh perjuangan. Aku berkata dalam hatiku, asalkan mendapat gaji, kerja apapun aku mau.

Sampai pada akhirnya akupun mulai melamar pekerjaan, mulai dari kantor satu ke kantor yang lainnya sudah aku coba, namun terasa sulit sekali untuk mendapatkan pekerjaan dengan modal tanpa keahlian dan dasar pendidikan yang tinggi. Namun dalam kesulitan itu aku teringat pepatah lama, ( di mana ada kemauan, di situ ada jalan ), hanya hal itu yang bisa memberikan aku semnagat pada saat itu.

Tekad bulatku-pun selalu mendapingiku, setelah sibuk ke sana ke mari yang memakan waktu cukup lama, pada akhirnya aku-pun mendapatkan pekerjaan di sebuah salon kecantikan di Tamrin. Namun karena aku tidak punya keahlian apa-apa, aku hanya dijadikan tukang creambath untuk para pelanggan sebelum dicukur. Walaupun hanya menjadi tukang creambath aku sudah sangat bersyukur.

Pekerjaan ini aku terima dengan ikhlas. Kata orang tua, kalau bekerja dengan ikhlas, maka di situ ada hikmah dan tidak terasa capai. Pemilik salon tersebut seorang wanita keturunan China yang baik sekali dengan postur yang mempesona. Lagi-lagi aku mulai menilai seSetiap wanita yang aku temukan. Usianya kira-kira antara 32 tahun dan dia belum punya suami, entah kalau menikah, aku tidak tahu sudah apa belum.

Dadanya sebetulnya tidak begitu besar, mungkin kira-kira ukuran BRA-nya sekitar 32B. Tapi bulat pinggulnya, aduh... indah sekali, membuat laki-laki tidak berkedip matanya kalau mamandangnya. Dengan kebiasaan sehari-hari dia selalu memakai pakaian yang ketat, maka bentuk tubuhnya yang cukup padat, membuat postur tubuhnya sangat enak untuk dipandang, apalagi dengan kulit yang putih.

Aku sudah mulai lagi dengan membayangkan bagaimana kalau pembungkus itu tidak ada. Tapi kenapa belum ada laki-laki yang mau menikahinya? Andai kata dia menawariku, pasti tanpa berpikir panjang lagi kuterima. Oh ya teman-teman, dia selalu memakai rok mini, sehingga menambah inventaris pandangan pada dirinya, kadang-kadang terlihat paha mulusnya terkuak agak ke atas.

Pelanggan di salon itu cukup banyak, laki-laki maupun perempuan, tua maupun muda, tetapi yang paling banyak adalah ibu-ibu yang kelihatannya usianya sekitar 33 sampai 35 tahun. Aku cukup berpengalaman menaksir usia seorang wanita. Dan dapat dipastikan yang datang adalah orang-orang beruang. Kalau pelanggan laki-laki yang banyak, itu disebabkan karena penampilan pemiliknya yang menarik.

Ditambah lagi pemilik salon amatlah ramah, hal ini jarang dimiliki pemilik salon yang lain, dan juga pemilik salon ini kadang-kadang suka menggoda para pelangganya.
Banyak juga pelanggan rutin yang hampir Setiap hari Sabtu datang, dan ini didominasi oleh kaum ibu. Dan salah satunya adalah seorang ibu kira-kira usianya 35 tahun dengan wajah cukup cantik tetapi kulit tidak terlalu putih, tapi juga tidak terlalu hitam.

Tinggi wanita itu kira-kira 167 cm, cukup ideal untuk ukuran seorang wanita. Ukuran BRA-nya belum kelihatan meskipun dilihat dari samping, karena dia selalu memakai pakaian blouse longgar, sehingga sulit untuk memprediksi ukurannya dari luar, entah kalau nanti dari dalam. Dan anehnya seSetiap dia datang, dia selalu meminta aku yang melayani untuk mencuci rambutnya, bahkan dia rela menunggu ketika aku sibuk.

Oh iya, rambutnya cukup lebat, hitam mengkilat (seperti iklan shampo di TV) dan kalau diurai, bukan main indahnya dengan potongan yang sangat bagus, dengan panjang sampai ke punggung. Hal itu yang membuat kecantikannya semakin bertambah, karena potongan rambutnya. Penampilan rambutnya dalam keseharianya, dia selalu disanggul modern seperti layaknya istri seorang pejabat.

Dia selalu datang seSetiap hari Rabu jam 09.00, jam datangnya hampir selalu tepat. Seringkali minta dicreambath, tetapi kadang-kadang juga hanya cuci saja. SeSetiap datang, dia paling sedikitnya menghabiskan uang lebih kurang dua ratus ribu rupiah, ya untuk perawatan lainnya. Sampai suatu hari, hari itu hari Rabu pagi kira-kira jam 10.00, dia datang dengan tergesa-gesa masuk ke dalam salon sambil mencariku.

“ Gibran, mana Gibran... ” katanya.

“ Ya Bu... Gibran ada di sini ” , sambutku sambil ketakutan, ada apa kiranya dia mencariku.

“ Ah kamu Bra dicari-cari nggk nongol, cepet cuciin rambutku, soalnya aku ada undangan nih. Udah agak terlambat, maklum bangunnya kesiangan, hhe… ” , katanya.

“ Rambutnya mau diapain Bu ? ” kataku.

“ Cuma dicreambath saja kok Bran ” , katanya lagi.

“ Baik Bu, di sini Bu... ” kataku sambil menunjuk tempat duduk untuk mencuci rambut.

Dia langsung merebahkan tubuhnya ke kursi tersebut sambil menyibakkan rambutnya ke belakang, baunya wangi. Aku mulai mencuci rambutnya sambil memijat-mijat kecil kepalanya, kemudian pipinya kuusap lembut dengan telapak tangan diiringi pijatan kecil. Hal ini sering kulakukan kepada pelangganku untuk merangsang syaraf rambut dan syaraf muka.

Mataku dari atas kepalanya memandang tubuhnya yang telentang di atas kursi cuci. Oh, kelihatannya dia tidak memakai BRA. Hal ini terlihat dengan tonjolan dari puting susunya. Memang kalau sedang dalam posisi berdiri tidak seorang pun yang dapat melihatnya karena bajunya yang longgar. Dengan kancing blouse bagian atas terlepas satu, aku dapat menangkap belahan dada yang terkuak keluar.

Kelihatannya dia tidak menyadari akan hal itu, bahkan malah memejamkan matanya, menikmati pijitan kecilku, yang sudah sampai ke lehernya.

“ Bran... kamu udah lama kerja di sini? ” tiba-tiba keheningan dipecahkan suara ibu tadi.

“ Baru dua bulan Bu... saya perhatikan Ibu hampir Setiap minggu ke sini ya Bu? ” namun pembicaraan ini tiba-tiba terputus.

“ Aduh Bran... itu jerawat kok kamu pijit, sakit dong! ” katanya sambil meraba jerawat yang dengan tidak sengaja kupijit.

“ Oh ini toh, maaf Bu saya nggak sengaja. Habis sembunyi tertutup rambut sih... ” kataku.

“ Ibu kok jerawatan sih? Anu ya... nggak... ” ucapku,

Dan aku tidak berani melanjutkan, takut ibu itu marah. Eh malah sebaliknya, dia malah dengan santainya yang melanjutkan ucapanku,

“ Kamu mau ngomong, nggak tersalurkan ya? Kamu memang nakal kok ” , katanya acuh tak acuh.

“ Rambut Ibu bagus loh, lebat dan hitam kayak yang di TV ” , kataku mulai berani menggoda.

“ Ah masak sih... ” katanya tersipu-sipu.

Memang begitulah wanita kalau mendapat pujian atau godaan meskipun dari seorang lelaki pencuci rambut, perasaannya terbang menerawang nun jauh di sana.

“ Bran... bisa nggak sih kalau cuci begini dipanggil ke rumah. Kalau bisa kan enak ya. ” ucapnya,

“ Nggak berani Bu saya, nanti kalau ketahuan dimarahin. Cari kerja susah ” , kataku.

“ Kalau aku bilang Bosmu gimana? ” katanya tidak mau kalah.

“ Terserah Ibu, “ kataku lagi tanpa bisa membela diri lagi.

“ Ses... Ses... ” teriaknya langsung ke pemilik salon.

“ Ada apa Bu? ” jawab pemilik salon itu.
“ Boleh nggak kapan-kapan aku cucinya di rumah saja. Nanti aku tambah biayanya ” , katanya lagi.

“ Waduh Bu maaf nggak bisa Bu. Soalnya kan masih banyak pelanggan lainnya, Bu. Betul-betul maaf Bu... tapi kalau di luar jam kerja atau pas dia libur boleh-boleh saja sih ” , kata pemilik salon.

Waduh, aku nggak bisa menolak deh. Bossku sudah mengatakan seperti itu. Aku nggak enak kalau mencuci di rumah, soalnya aku rasa nggak bebas, apalagi belum tentu ada kursi cuci seperti di salon. Kerjanya kurang enak.

“ Tapi Bu... di sini saja ya Bu... ” pintaku.

“ Kenapa? kamu nggak mau ya mencuci aku di rumah ” , katanya dengan nada agak tinggi.

Waduh marah nih orang, biasa istri seorang pembesar kalau kamauannya tidak dituruti cepat ngambek.

“ Nggak gitu Bu, kan di rumah nggak ada kursi seperti ini Bu... ” kataku menolak dengan halus.

“ Siapa bilang nggak ada... kamu menghina ya... kalo nggak mau ya sudah ” , katanya semakin tinggi. Wah... wah... ini benar-benar marah.

“ Maafkan saya Bu, saya nggak bermaksud untuk menolak permintaan Ibu. Tapi baiklah Bu, kapan Ibu mau Gibran siap kok Bu... ” kataku mengakhiri permintaannya.

“ Nah gitu dong... terima kasih ya Bran... ” katanya puas.

Aku terus memijit bahunya dengan jari-jariku sedikit masuk ke dalam lubang leher bajunya,

“ Hmm... enak di situ Bran ” , suara itu keluar dari mulutnya yang mungil.

Di situ aku urut agak lama, sekitar 15 menit. Belahan dadanya semakin terkuak saat jariku turun masuk. Dari sini aku dapat melihat dan memperkirakan ukuran Payudaranya, pasti ukuran BRA-nya 34 A, B atau C, aku nggak perduli, yang penting Payudara itu sungguh besar meskipun sudah agak turun. Cuma sampai saat itu aku belum melihat putingnya sebesar apa dan warnanya apa.

“ Bu sekarang sudah setengah sebelas loh Bu, Ibu mau berangkat undangan jam berapa? ”

“ Nanti aku dijemput bapak jam 11 persis ” , katanya.

Aku berpikir, aku selesaikan 15 menit lagi kemudian mengeringkan 15 menit sambil merapikan, aku kira cukup, karena rambutnya hanya disisir dengan teruai alami saja, sehingga tidak perlu waktu banyak untuk menyanggul segala. Saat jam 11.00 tepat suaminya menjemput dan langsung pergi.

“ Terima kasih ya Bran... ” katanya sambil memberikan tip kepadaku,

Ketika itu aku melihat uang lima puluh ribuan dua lembar. Aku bersyukur sekali karena uang sebesar itu pada saat itu sangat berharga. Hari itu rasanya cepat sekali berlalu. Aku pulang dari kerja jam empat sore, istirahat sebentar kemudian aku berangkat kuliah. Aku mengambil Fakultas Ilmu Komunikasi, yang tugasnya nggak begitu banyak.

Sampai di rumah jam sepuluh lewat lima belas menit, aku mencuci muka kemudian langsung beranjak ke tempat tidur. Mata rasanya mengantuk sekali tapi nggak bisa ditidurkan. Pikiranku melayang dan mengkhayal apa yang telah aku lihat pagi tadi. Payudara yang masih segar, dengan warna coklat muda mendekati warna cream. Lama aku mengkhayal, dan akhirnya aku pun tertidur pulas.

Pagi harinya, sesampainya aku di salon, bossku menyampaikan pesan telepon dari ibu pejabat kemarin, katanya dia minta untuk dicuci rambutnya di rumah mengingat dia tidak ada kendaraan untuk jalan ke salon. Kalau aku kurang jelas supaya aku telepon balik ke sana. Aku pikir sedikit aneh, kemarin baru dicuci kok sekarang minta dicuci lagi. Tapi peduli amat, yang penting uang masuk kantong, pikirku.

Lalu kutekan nomor telepon yang diberikan oleh bossku itu,

“ Hallo... ini dari salon... di Tebet, bisa bicara dengan Ibu... aduh siapa ya namanya Ibu itu... ” aku sedikit gugup.

“ Ya halo... oo... dari salon... dengan siapa nih. ”

“ Dengan Gibran Bu... ” kataku.

“ Oh ya Bran, tadi Ibu telpon tapi kamu belum datang. Gini... aku minta kamu datang ke rumah... bisa? untuk cuci rambutku... aku nggak ada kendaraan Bran ”

“ Maaf Bu, kalau jam kerja ini nggak bisa... sedangkan kalau sore saya sekolah Bu... gimana kalau besok padi Bu, kebetulan giliran saya libur ” , kataku.

“ Aduh gimana ya... tapi oke lah kalo nggak bisa... besok jam berapa kamu datang? ”

“ Jam sembilan Bu... ya lebih-lebih sedikit gitu... ” kataku.

Esok harinya aku benar-benar datang ke alamat yang diberikan, di bilangan daerah Tebet juga. Rumahnya minta ampun besarnya. Pintu pagarnya tinggi sekali sehingga orang tidak bisa melihat aktifitas yang dilakukan oleh penghuni rumah. Aku jadi berpikir, dari mana uang sebanyak ini untuk beli rumah sebesar itu.

Sedangkan keluargaku untuk mencari biaya sekolah anaknya saja tidak mampu. Singkat cerita lalu Kupencet bell yang ada di samping pintu gerbang. Tidak berapa lama keluar seorang perempuan separuh baya membuka pintu, kelihatannya dia adalah pembantu dirumah itu,

“ Cari siapa Dek? ”

“ Ee... e... Ibu... ”

Pada saat itu aku tidak melanjutkannya karena aku belum tahu nama ibu pejabat yang kemarin. Aku juga bodoh, kenapa kemarin nggak aku tanyakan ke orang salon.

“ Ibu Trias maksud adek... ” katanya.

Oooh, tenyta namanya Ibu Trias, baru tahu aku.

“ I... iya... Bik... ” kataku sedikit gugup.

“ Adek dari salon ya? udah ditunggu Ibu di dalam ” , katanya.

Aku masuk lewat pintu garasi yang menuju ke bagian belakang rumah. Di garasi berjajar dua buah mobil bermerek, warna biru tua dan silver. Aku semakin minder saja melihat pemandangan tersebut.

“ Kok sepi Bik... ” tanyaku agak heran mengingat rumah sebesar itu tidak ada penghuninya.
“ Kami hanya berempat Dek... Bapak, Ibu, supir yang kebetulan adalah suami saya sendiri dan saya sendiri... sekarang Bapak sedang pergi ke Bandung diantar supir pakai mobil dinas. ”

“ Ooo... ” hanya kata-kata itu yang keluar dari mulutku terheran-heran.

Aku masuk ke belakang, ditunjukannya jalan menuju ke suatu ruangan. Di ruangan tersebut, kira-kira ukuran 6 x 7 meter persegi tersedia peralatan salon lengkap dengan dua buah kursi cuci dan satu buah pengering. Untuk apa barang sebanyak ini kalau Setiap minggu tetap pergi ke salon, pikirku.

Sungguh heran saya, terkadang orang yang kebanyakan uang jalan pikirannya kurang rasional, yang dipikirnya hanya bagaimana caranya menghabiskan uangnya. Tanpa berpikir bagaimana supaya uangnya bisa bermanfaat untuk orang lain yang membutuhkan dari pada orang kaya. Lalu berapa lama, muncul Ibu Trias di belakangku,

“ Pagi Bran... ”

“ Pagi Bu... ” kataku agak kaget.

Ibu Trias pagi itu memakai pakaian senam warna cream dipadu dengan bawahan warna merah muda, dengan rambut digelung ke atas, sehingga menampilkan lehernya yang mulus dan tergolong panjang. Keringatnya masih mengucur dari tubuhnya, membuat tubuhnya makin menempel pada baju senamnya.

Ketika itu terlihatlah lekuk tubuhnya yang menempel pada baju senamnya, terutama bagian dadanya, nampak tonjolan kecil yang kelihatan sedikit tegak. Sedang bagian bawahnya, terlihat membekas belahan kecil di antara selangkangannya yang semok dan menggairahkan itu, mantap…

“ Kamu kok bengong Bran ” , katanya memecah kesunyian.

“ Ah nggak Bu... saya cuma... ”

“ Cuman apa... cuman ngeliatin gitu ” , katanya terus terang.

Ibu Trias membuka gelungannya dan menyibak-nyibakkan rambutnya ke belakang sehingga tergerai lepas. Betul-betul potongan rambut yang sangat menggairahkan.

“ Sekarang kita mulai ya Bran... ” katanya sambil merebahkan tubuhnya di atas kursi cuci.

Dengan pakaian ketat seperti itu dan posisi rebahan seperti itu, kelihatan sekali kalau Payudaranya masih kencang diusianya yang 36 tahun. Payudaranya masih mendongak ke atas dengan putingnya yang agak menonjol. Belahan dadanya terlihat di balik pakaian senamnya yang terbuka agak lebar di bawah leher. Aku termangu memandang pemandangan yang menggairahkan nafsuku sebagai laki-laki normal.

Kubuka kran air di wastafel yang telah disediakan khusus untuk cuci rambut, kumasukkan semua rambut yang panjang dan hitam mengkilap itu, mulailah aku mencucinya sampai beberapa menit. Aku lihat Ibu Trias memejamkan matanya sambil kedua tangannya bersedekap di bawah Payudaranya.

Sehingga Payudaranya tertarik ke atas, hal itu membuat dua buah puting kembar di atas dua bulatan Payudaranya. Pada saat itu aku memandanginya sambil tanganku sedikit memberikan pijitan-pijitan kecil di kepalanya, setelah proses pencucian rambut selesai. Pemijitan mula-mula aku lakukan hanya di bagian kepala, kemudian turun di belakang leher, dan kemudian sampai di kedua bahunya.

“ Nah di situ Bran... enak Bran... aku jarang pijat sih akhir-akhir ini... ” katanya sambil matanya tetap terpejam.

Sambil memijat bahunya, jari-jariku kucoba sedikit turun menuju belahan dadanya yang montok itu, sambil kuberikan pijitan kecil. Ibu Trias malah membusungkan dadanya sambil menghela nafas. Makin besar helaan nafasnya, semakin menonjol Payudaranya, dan semakin senang aku melihat pemandangan gratis ini. Aku coba lagi jariku lebih turun agak masuk ke dalam belahan dadanya.

Kemudian sambil terus melakukan pijitan kecil. Tapi pijitanku lebih cenderung meraba, karena saking lembutnya. Ternyata pijitanku tadi membuat Ibu Trias agak gelisah, mendongakkan kepala, menaikkan dadanya, menggeser posisi tidurnya dan lain sebagainya. Kelihatan Ibu Trias mulai terangsang dengan rabaanku tadi. Tapi Ibu Trias tidak mengadakan reaksi apapun kecuali menurut apa yang aku lakukan.

Aku semakin berani mengadakan percobaan selanjutnya. Kali ini aku sudah kepalang nekat, kumasukkan kedua tanganku ke dalam belahan dadanya dan menyentuh kedua buah kembarnya, dan kuusap keduanya dengan memutar arah keluar. Ibu Trias semakin membusungkan dadanya seakan-akan mau diserahkan buah kembar itu kepadaku dengan ikhlas. Gairah sudah menjalar ke dalam tubuh Ibu Trias.

“ Bran... ” ucapnya,

Spontan aku kaget setengah mati, cepat-cepat kutarik kedua tanganku dari daerah terlarangnya.

“ Ya... Bu... rambutnya mau dikeringin Bu... ” kataku sekenanya untuk mengalihkan perhatiannya.

Pada saat itu Tubuhku gemetaran menanti apa yang akan dilakukan padaku yang telah berbuat kurang ajar tadi.

“ Ma... maaf Bu... kelakuan saya tadi Bu... ” kataku sambil menghiba.

“ Oh nggak apa-apa... enak kok... Oh ya, rambutnya nggak usah dikeringin pakai pengering... biar kering sendiri... Nah sekarang teruskan pijitanmu ” , kata Ibu Trias seolah-olah tidak pernah terjadi apa-apa sebelumnya.

Tapi tubuhnya digesernya ke atas, sehingga posisi dadanya semakin mendongak ke atas. Aku menenangkan diri beberapa saat, kemudian mulai memijit-mijit lagi di bagian depan. Aku ulangi lagi apa yang tadi kulakukan. Ibu Trias diam, bahkan reaksinya di luar dugaanku.

Tanganku ditangkapnya dan dimasukkan ke dalam belahan dadanya. Pucuk dicinta ulam tiba, Tanganku menyambut tarikan itu dengan buru-buru meremas kedua Payudara tersebut. Reaksinya di luar dugaan, bahkan kali ini tidak ketinggalan, pantatnya pun ikut diangkat.

“ Bran... kamu kok nakal sih... ” desahnya hampir tidak bersuara.

Masih kenyal dan keras Payudara Ibu Trias. Tanganku masih menelusup ke baju senamnya meraba, meremas, dan sesekali kusentuh puting susunya yang sudah tegak berdiri.

“ Eum… ussss…. Ahhhh… ouhhh... ” hanya itu ucapan yang keluar dari mulutnya.

Kemudian tangannya merangkul kepalaku yang berada di atasnya dan ditariknya wajahku mendekati wajahnya dan seterusnya diciumnya bibirku dengan ganasnya. Astaga nikmatnya, sungguh pada saat itu aku kaget bukan main. Aku tidak siap dengan gerakan tersebut, sehingga aku gelagapan dan agak terdorong ke depan hampir jatuh. Akibatnya peganganku pada Payudaranya semakin erat.

“ Aduh Bran... jangan kencang-kencang dong pegangnya... ” kata Ibu Trias sambil mencium bibirku,

Sedangkan lidahnya mulai beraksi di kerongkonganku, memutar-mutar, menyedot lidahku dengan penuh gairah. Aku tidak sabar, kulorotkan baju senamnya dari belahan lehernya turun ke bawah sampai perut sehingga terbukalah tubuh bagian atasnya, dan tersembullah dua Payudara yang indah dengan puting yang kecil berdiri tegak.

Aku merubah posisi, tidak lagi dari atas kepalanya, tetapi berada di sampingnya sambil tanganku mengusap-usap Payudaranya. Kutundukkan wajahku, kucium Payudaranya dan...

“ Eghhh... egh... ” nafas Ibu Trias terdengar ngos-ngosan menahan birahi yang sudah memuncak.

Aku jilat puting susunya, makin kelihatan memerah berkilau karena basah oleh air liurku.

“ Ouh… Geli... Bran... aduh... eenak Bran... uhhh... uhhh... ” kembali nafasnya tidak terkontrol lagi.

Sementara tangannya menggapai-gapai mencari pahaku, kemudian dipeluknya pahaku sekuat tenaga seakan menahan sesuatu yang akan pecah, sehingga jilatanku pada puting Payudaranya terlepas. Sekarang posisiku berdiri sedang Ibu Trias menciumi pahaku sambil mencari selangkanganku. Diremasnya pantatku yang masih padat berisi, digigitnya tonjolan di dalam celanaku.

“ Aduh Bu... ”

“ Kenapa Bran... ”

“ Enak Bu... ” kataku sambil terpejam merasakan kejutan yang diberikannya.

Sambil berdiri, tanganku mencari Payudaranya yang menggantung karena posisinya yang membungkuk. Kuremas, kumainkan putingnya kembali dengan sedikit memberikan cubitan-cubitan kecil, sementara gigitannya masih terus dilanjutkan. Kemudian tangan yang mulus itu mencari retsliting celanaku dan dibukanya, terus dipelorotkan sekalian celana dalamku.

Secara langsung, Penisku yang sudah sejak tadi tegang mencuat keluar tegak membentuk sudut 45 derajat ke atas. Ibu Trias kelihatan kaget menyaksikan apa yang baru saja terjadi, diam sebentar kemudian mulailah tangannya memegang Penisku dengan lembutnya sambil berdiri dan sekarang posisi kami saling berhadapan, lalu kami-pun saling memegang.

Tanganku memainkan Payudaranya, sedang tangannya memainkan Penisku. Bibirnya didekatkan ke bibirku sambil berbisik,

“ Bran... aku pingin Bran... ”

Aku diam tidak menjawabnya, bukan karena aku tidak mau, tapi sudah tidak ada lagi kata-kata yang bersarang di kepalaku, yang ada hanya nafsu yang sudah memuncak.
Beberapa saat kemudian langsung dikulumnya bibirku dan kami saling berpagut, lidah kami saling melilit, saling sedot.

Tanganku mulai bergerilya ke bawah menelusup ke dalam celana senamnya yang tidak memakai celana dalam sehingga tanpa kesulitan sampailah aku pada gundukan yang sudah basah tertutup oleh rambut-rambut halus. Jari tengahku mencari lembahnya, kemudian terus aku sentuh klitorisnya.

“ Aduh Bran... geli sayang... ”

Aku tidak peduli, aku lanjutkan gerilyaku. Aku gosok-gosok klitorisnya dengan perlahan-lahan takut kalau menimbulkan rasa sakit. Sementara tangan kananku memainkan Vaginanya, bibirku tetap bermain dengan lidah ke dalam bibirnya, sedang tangan kiriku meremas pantatnya yang masih keras. Dan sebaliknya, tangan kanannya masih memainkan Penisku, sedang tangan kirinya meremas pantatku.

Dengan gairah yang semakin besar, mulutku kuturunkan ke Payudaranya, dan kuciumi, serta aku sedot puting susunya yang sejak tadi sudah berdiri tegak dengan warna merah kehitam-hitaman. Ibu Trias menggelinjang sambil membusungkan dadanya, sambil mendesah kenikmatan dan semakin bernafsu aku dibuatnya dengan dada yang makin ke depan.

“ Bran... cepet masukin... ”

Kelihatannya Ibu Trias ingin cepat-cepat menyelesaikan permainan ini. Aku kemudian mengambil posisi jongkok, kupelorotkan celana senamnya maka terlihatlah olehku benda yang tertutup oleh rambut-rambut kecil yang sedikit basah sudah terpampang di hadapanku.

Sambil memeluk kedua pahanya, kucium Vaginanya dengan ganas. Lalu aku sibakkan rambut-rambut tersebut, kumasukkan mulutku ke celahnya dan kusedot cairan lendir yang ada di sekitarnya sampai kering.

“ Aachhh... Bran... ” teriak Ibu Trias.

“ Eeh Ibu... nanti kedengaran orang lo Bu... ”

“ Habis kamu nakal sih. ”

Saat itu rambutku dijambak dan kepalaku ditekankan ke dalam sehingga makin kencang menempel ke dalam Vaginanya.

“ Bran... kita ke ruang sebelah yuk... ” katanya.

Sambil berpelukan kami berdua berjalan menuju ruang sebelah yang berukuran cukup besar dilengkapi meja, kursi santai dan satu sofa berbentuk empat persegi panjang. Ibu Trias membimbingku menuju sofa tersebut. Kemudian dia membaringkan tubuhnya di atas sofa dengan posisi telentang dan rambutnya yang panjang dan sudah kering tersebut tergerai ke lantai.

Pemandangan yang sangat mengesankan, sebentar-sebentar Ibu Trias menyibakkan rambutnya. Nafsuku semakin menggebu, mungkin Ibu Trias sengaja untuk memancing nafsuku dengan keindahan rambutnya. Ditariknya kepalaku ke arah Vaginanya kembali. Di situ aku teruskan permainanku. Kujilati klitorisnya, kusedot, kumasukkan lidahku dalam-dalam dan Ibu Trias merintih,

“ Aduh... Bran... enak... ” suaranya hampir tidak bersuara.

Ibu Trias kemudian meyuruhku naik ke atas tubuhnya dengan kepalaku tetap memainkan Vaginanya. Diciuminya Penisku sambil dikocok-kocok kecil dengan tangannya.

“ Aduh nikmat Bu... ” ucapku,

Adegan tersebut kami lakukan cukup lama, tetapi Ibu Trias tidak pernah memasukkan Penisku ke dalam mulutnya. Aku tidak mengerti, mungkin gengsinya masih besar, meskipun nafsu sedang menjalar ke seluruh tubuhnya. Tapi dengan ciumannya dan kocokannya sudah cukup membuatku merem melek. Kujilati terus klitorisnya sehingga
“ Acchh... Gibran... aku... mau... kee... aduh... aduh... Gibran... aauucchh... eenak... oh ya... oh ya... aku nggak tahan... ”

Tapi aku tetap saja memainkannya sampai akhirnya Ibu Trias sudah betul-betul tidak tahan. Dan tiba-tiba Ibu Trias bangkit dan membalikkan tubuhnya, mengangkangkan kakinya ke kanan dan ke kiri sofa, menarik kepalaku, dan sambil menciumi bibirku dia berbisik lirih,

“ Bran masukkan ya... ” tangannya sambil memegang Penisku menuntunnya ke lubang Vaginanya yang sudah basah.

Digesek-gesekannya Penisku ke bibir lubangnya, kemudian...

“ Blessssssssssss... ” , masuklah Penisku semuanya.

Ditekannya pantatku seakan-akan Ibu Trias tidak mau ada sebagian Penisku yang tersisa. Dengan posisi Penisku di dalam, aku diamkan beberapa saat, sambil bibirku mengulum bibir Ibu Trias dan tanganku meremas Payudaranya, terasa sedotan kecil dari Vagina Ibu Trias terhadap Penisku. Enak sekali, makin lama makin keras sedotannya,

“ Ouh... Sssss.. aaahhh... ” aku mengerang kenikmatan.

“ Ibu... Ibu... aauucch... oh... oh... ” tapi aku tidak mau keluar duluan.

Aku buang konsentrasi pikiranku ke tempat lain, dan aku mulai memompa Penisku di Vagina Ibu Trias. Ganti dia yang mengerang kenikmatan.

“ Aaucchh... auch... heh... Bran... aduh... terus Bran... lebih cepet... auch... aduh enak sekali Bran... ”

Lalu pompaanku semakin cepat dan semakin cepat, sementara puting susunya aku sedot sampai ludes,

“ Ach... ach... ach... ” hanya suara itu yang keluar dari mulut Ibu Trias.

“ Aduh... aduh... ach... ach... ”

Ketika itu kaki Ibu Trias menjepit pinggulku, diangkatnya pantatnya, tangannya merangkul leherku dengan keras sekali dan bibirnya melumat bibirku dengan ganas, terasa cairan di lubang Vaginanya semakin deras membasahi Penisku. Ibu Trias kemudian lemas sambil terengah-engah puas,

“ Kamu hebat Bran... ” tangannya tetap merangkul leherku dan bibirnya tetap mencium bibirku.

Sedangkan aku tetap memompa Penisku ke dalam Vaginanya, basah sekali.

“ Saya cabut dulu ya Bu... dikeringkan dulu... ” kataku. Ibu Trias maklum atas permintaanku.

Setelah berada di luar, dibersihkannya Vaginanya dan Penisku dengan kain bersih, sambil tangannya mengocok Penisku agar tetap berdiri tegak. Setelah beberapa saat aku mulai memompanya kembali di dalam Vaginanya dan kembali sedotannya terasa pada Penisku.

“ Aauch... auch... ” dia mengerang lagi.

Lama hal ini kulakukan dan... “ Aduh Bran aku mau keeluaarr... ”

Kelihatan Ibu Trias untuk kedua kalinya mencapai kepuasannya. Terasa sekali jepitannya semakin kencang, membuat aku tidak tahan dan aku pun ikut mencapai kenikmatan.

“ Aaacchh... Bu... Bu... ” Kemudian kami pun lunglai dengan posisi aku tetap di atasnya. Kucium bibirnya.

Setelah kami sama-sama mendapat kenikmatan, aku punya kerja lagi yaitu mengkramasi kembali rambutnya tapi tidak apalah, rambut seorang wanita cantik. Sambil memelukku dan menciumku,

“ Makasih ya Bran... ” , katanya sambil menyelipkan sesuatu ke dalam genggaman telapak tanganku.

“ Saya juga terima kasih, Bu... dan maafin ya Bu kelakuan saya tadi ” , kataku sambil tersenyum.

“ Sampai Rabu depan ya Bran... ”

“ Wah pekerjaan lagi nih... ” batinku dengan senang, kemudian kutinggalkan rumah mewah tersebut dengan perasaan puas sekali.

Sungguh pada harin itu adalah rejeki nomplok bagiku, selain mendapatkan pengalaman baru, aku juga mendapatkan kepuasan dari Bu Trias. Setelah kejadian hari itu akupun sering dipanggil oleh Bu Trias untuk memuaskan nafsunya. Serasa seperti Gigola saja aku.hha. Hubungan kami-pun berjalan selama 4 tahun sebelum pada akhirnya suami Bu Trias mengetahui hubungan kami.

Sejak saat itu kamipun tidak berhungan lagi. Oh iya dan akupun mendapatkan gelar sarjanaku disalah satu Universitas Swasta Dijakarta berkat Biaya Bu trias. Terima kasih Bu Trias, semoga beliau mendapatkan kehidupan bahagia dengan suaminya dan bisa menghargai seberapa bergunanya uang bagi kami kaum yang mempunyai ekonomi rendah. Selesai.

Bagaimana para Pembaca Serukan para maniak seks, jangan lupa ya!!! Selalu ikuti cerita-cerita dewasa di web www.butuhsex.com.

Cerita Sex Model 2016, Cerita Sex Sedarah 2016, Cerita Sex Jilbab Terbaru, Cerita sex tante girang 2016, Cerita Dewasa Sex Threesome Terbaru, Cerita Dewasa Sex Perawan 2016, Cerita Dewasa Sex Pegawai Salon 2016, Cerita Dewasa Sex Sekretaris Terupdate 2016, Sekretaris, Cerita Sex Mahasiswa terbaru 2016, Cerita Sex Mahasiswi terbaru 2016, Cerita Sex Perselingkuhan 2016, Cerita Sex SMA 2016, Cerita Mesum, Cerita Ngentot, Cerita Skandal Sex, Abg, Gangbang, Spg, Pramugari, Janda, Wanita kesepian, Tante kesepian, foto bugil, foto hot, Anak SMP, Anak Kuliah, Cerita sex terbaru terbaru 2016, cerita hot terbaru 2016 dan banyak lagi Cerita Sex Terbaru 2016 lainya.


Jumat, 29 Juli 2016

Cerita Dewasa Kuperawani Pembantuku Ketika Tidur

Butuh Sex Kategori : Cerita Dewasa Sex Pembantu 2016 “Cerita Dewasa Kuperawani Pembantuku Ketika Tidur” Cerita Sex Perawan 2016, Cerita Dewasa Sedarah Terbaru, Cerita Sex ABG Terbaru, Cerita Sex Perkosaan 2016, Foto Cewek Bugil 2016, Foto Cewek Hot Terbaru, Cerita Sex Terbaru 2016,

Butuhsex kali ini menghadirkan Cerita Sex dari seorang Pria yang sudah berkeluarga Bernama Beni dengan Asisten rumah tangganya. Beni ini sebenarnya sudah mempunyai istri yang sangat cantik dan sexy. Namun yang namanya lak-laki tidak pernah puas dengan apa yang sudah dimilikinya, sampai pada akhirnya pembatunya-pun di perawani ketika tertidur pulas.Mau tahu kelanjutan ceritanya, Langsung aja yuk baca dan simak baik baik cerita dewasa ini.

Cerita Dewasa Kuperawani Pembantuku Ketika Tidur | Cerita Sex Perawan 2016, Cerita Dewasa Sedarah Terbaru, Cerita Sex ABG Terbaru, Cerita Sex Perkosaan 2016, Foto Cewek Bugil 2016, Foto Cewek Hot Terbaru, Cerita Sex Terbaru 2016,
Cerita Dewasa Kuperawani Pembantuku Ketika Tidur

Saya adalah seorang Pria yang sudah beristri, profesi saya saat ini sebagai wiraswasta yang yang lumayan mapan. Panggil saja Saya Beni, Saya akan menceritakan cerita sex pribadi saya dengan pembantu yang bekerja dirumah saya. Istriku bernama Revita, dia berprofesi sebagai pengsaja r di salah satu SMP ternama di kota saya. Cerita sex saya ini terjadi 1 tahun silam, tepatnya satu bulan sebelum bulan Ramadhan.

Begini awal cerita kisah sex saya ini, pembantu saya ini orangnya cukup cantik dan menggemaskan. Pembantu saya ini bernama Anita, sebenarnya dia mempunyai postur tubuh yang sedang-sedang ssaja . Dengan tinggi badan kira-kira 164 cm, dan berat badan 55 kg dia terlihat begitu menggemaskan.

Dengan kriteria postur tubuhya seperti itu Anita terlihat semok, ditambah lagi dia mempunyai payudara yang masih kencang, dan montok sekali. Kalau saya tafsirkan ukuran Bra Anita kira-kira 34B, dan itu hanya sebuah perkiaraan, soalnya saya belum pernah melihat secara langsung pada saat itu. Oh iya para pembaca, Anita ini sudah bekerja di rumah saya sejak 3 tahun yang lalu, yaitu sejak anak ke 2 saya terlahir.

Selain rajin Anita ini mempunyai sifat penyayang kepada anak-anak saya, karena perlakuan Anita seperti itu saya dan istri saya-pun percaya dengan dia. Karena sibuknya kami berdua sibuk bekerja, maka semua urusan rumah tangga diserahkan kepada Anita. Anita ini berpendidikan hanya tamat SD dan sekarang usianya sudah menginjak 17 tahun.

Anita ini mempunyai kebiasaan tertidur di Sofa ruang keluarga kami sembari mengendong anak saya yang kedua. Ketika itu kebetulan istri saya juga telah tertidur pulas di dekat sofa dimana Anita tertidur tadi. Di ruang keluarga kami ada Televisi LED ukuran 40 Inc, dan disamping Sofa ada sebuah meja makan. Saya mempunyai kebiasaan membukukan hasil penjualan saya di meja makan itu hingga larut malam.

Karena seringnya Anita tertidur di atas sofa ruang keluarga kami, saya-pun secara tidak sengsaja sering memperhatikan Anita yang tertidur pulas. Ternyata setelah saya perhatikan Anita ini cantik dan sensual sekali. Dengan kulit bersih, rambut terurai panjang, dan kaki jenjang, menurut saya Anita tidak pantas jadi pembantu. Sebenarnya saya ini tipe suami yang setia dan tidak aneh-aneh.

Kalau boleh jujur nih para pembaca, saya belum pernah sekalipun merasakan main serong atau berhubungan sex dengan wanita lain selain istri saya. Sebelumnya saya berfikir kenapa hanay harus aneh, istriku ssaja suda cukup cantik, berkulit putih mulus dan bodinya bahenol layaknya para gadis yang masih perawan. Bahkan ketika kami sedang berhubungan Sex istriku ini sangat liar dan tahan banting para pembaca.

Kalau bicara mengenai nafsu sex istri saya, beuhhh…. Mantaplah pokoknya. Sekarang waktunya kembali pada Anita, terkadang waktu ia ketiduran di sofa, belahan dadanya terlihat sanat jelas sekali olehku. Sampai pada suatu malam saya sedang ingin bersetubuh, tetapi sial sekali istriku saat itu sedang datang bulan. Seperti biasa si Anita pembantuku, ketiduran di atas sofa yang menghadap ke arah saya.

Dengan perasaan takut dan tangan gemetar pada saat itu saya iseng menghamprinya, sebenarnya saya takut sekali jika sampai istri saya bangun dan mengetahui perbuatan saya, tapi rasa takut itu teratasi oleh rasa penasaranku. Mulailah saya belai rambut Anita, ternyata dia diam ssaja . Lalu saya usap-usap pipinya, Eh ternyata dia masih Diam saja.

Saya-pun makin berani, saya mulai meraba-raba dadanya yang masih dalam terbungkus oleh bajunnya. Sementara anak saya tertidur dalam pelukan Anita, sambil tidur saya mulai curiga dia ketiduran atau pura-pura tidur. Kemudian saya mulai mengecup keningnya dilanjutkan dengan mendarat di bibirnya, eh… ternyata Anita masih terdiam saja. Saya penasaran, dan saya mulai isep mulutnya.

Ketika saya kecup bibirnya dia bergerak, otomatis saya kaget dong, kemudian saya-pun melepas ciuman saya, dan dia-pun tertidur lagi. Kemudian saya cium lagi bibirnya sambil tangan saya membelai-belai payudaranya masih dalam bungkus bajunya, saya jadi penasaran, ia benar-benar tidur atau tidak. Saya takut lalu saya-pun duduk di kursi makan untuk menenangkan diri.

Saya melihat si Anita masih terpenjam matanya tiba-tiba ia bangun karena anak saya saya dipelukkan bangun karena minta susu, kemudian si Anita bikinkan susu untuk anak saya. Setelah memberi anak saya susu, anak saya tertidur lagi, si Anita-pun minta pamit pada saya untuk menidurkan anak saya di kamar anak saya yang nomor satu. Saya-pun hanya mengangguk sambil pura-pura sibuk.

Setelah satu jam saya lihat si Anita tidak keluar dari kamar anaknya saya. Saya penasaran, kenapa ia ngak keluar dari kamar anak saya. saya dekati kamar anak saya, dan saya buka pintu pelan-pelan takut ketahuan istri saya, tiba saya kaget ternyata si Anita tertidur pulas bersama anak saya dan yang lebih membuat saya panas dingin adalah roknya tersingkap.

Hal itu membuat pahanya yang mulus terbentang dalam kondisi mengangkang. Kemudian saya-pun masuk kekamar pelan-pelan. Lalu saya berdiri disamping ranjang saya lihat wajah Anita, ketika itu ia benar-benar tertidur pulas, saya usap pelan-pelan celana dalam dekat Vaginanya pelan-pelan, sambil tangan kiri saya mengusap-usap payudaranya yang menonjol seski, saya terus mengusap-usap Vaginanya, dan setekah cukup lama saya merasakan celana dalamnya basah. saya kaget ternyata ia menikmati usapan tangan saya. saya mulai curiga jangan-jangan ia pura tidur.

Saya menuju mulutnya, saya kecup pelan-pelan mulutnya sambil tangan saya terus mengusap payudaranya. mulutnya saya isep keras. terdengar lenguhan nafasnya, perutnya terangkat. dadanya ia busungkan ke atas Saya makin penasaran. Saya buka kancing bajunya diatas dadanya. Sekaranag bajunya tersingkap ke atas, dan terlihat-lah dua bukit kembar yang ranum dan montok.

Hal itu membuat saya terkesima, bentuk payudaranya indah sekali, masih kencang sekali. Berbeda sekali dengan payudara istriku yang mulai kendor dan tidak begitu besar ukurannya. Saya membelai payudaranya dengan penuh sayang sekali-kali bibir saya mengusap-usap kulit payudaranya yang mulus. Lagi-lagi dia mendesah pelan, dan tangan kananku mulai saya selipkan di antara daging payudaranya.

Bra-nya agak sempit, saya berusaha masukin tangan saya hmm bukan maenterasa daging payudaranya kenyal dan dingin sejuk sekali. saya remas-remas payudara berkali sambil tangan saya bergantian meremas-remas payudaranya. mulut saya terus mengecup bibirnya. lidah saya kadang saya masukin kedalam mulutnya, diapun sedikit merespon saat lidahku saya masukan kedalam mulutnya.

Dia sedikit mengisap lidah saya. saya tambah nyakin kayaknya ia pura-pura tidur. meskipun matanya terpenjam, namun nafsu nya mulai naik. Saya tak sabaran lagi pengen lihat payudaranya secara utuh. saya buka tali BH nya dan sekarang payudaranya benar-benar dah teanjang. namun untuk jaga-jaga Saya tetap tidak melepas bajunya yang tersingkap.

Ketika itu hanya bhnya yang saya lepas talinya, kemudian saya tarik ke atas sehingga payudaranya yang montok itu menyembul keluar. saat itu juga saya langsung menyergap kedua putingnya. Saya hisap bergantian kiri dan kanan, sementara tangan kanan saya terus memasukkain jari tangan saya kedalam Vaginanya, lalu dia-pun mengegeliat dengan pelan, saya puas mengisap putingnya.

Pada saat itu Penis saya sudah sangat tegang sekali. saya lepas celana pendek saya. terus memperhatikan mulutnya yang sedikit terbuka, matanya masih terpenjam, kayaknya ia pura-pura tidur, kemudian saya naikin dadanya, posisi ia telentang pasrah. Sampai di dadanya, paha saya geser dikit ke atas. terus Penis saya yang udah asngat tegang langsung Saya sodorkan kedalam mulutnya.

Saya masukin dengan paksa Penis saya yang besar dan tegang itu ke mulutnya agak susah dn ada sedikit penolakan. tetapi penolakan tersebut tidak begitu kuat. saya terus memasukkan Penis saya kedalam mulutnya saya majukan pelan-pelan, terasa Penis saya menyentuh giginya ia mengerakkan giginya, wow... ia betul-betul ngak tidur nagk mungkin ia tidur.

Melihat dia menggerakan giginya sambil menekan Penis saya, oghh… sensasi yang luar bisa, sambil memaju mundurklan Penis saya kedalam mulutnya. Tangan saya yang kiri menjulur ke arah payudaranya saya remas-remas payudaranya, wow… benar-benar nikma, pikirku ia masih perawan dan belum pengalaman yang beginian. Ketika berdiri dari atas dadanya, Penis saya lepaskan dari mulutnya.

Namun saya kaget pada saat Penis saya lepaskan dari mulutnya pelan-pelan tiba mulutnya menjepit Penisku. Saya agak susah menarik Penisku, namun pelan-pelan akhirnya Penisku lepas. Saya biarkan ia telentang dengan baju tersingkap dan kedua payudaranya menyembul bebas dengan seksinya. Saya pakai celana dan terus Saya kekamar mengintip istri ku wow ternyata ia tidurnya sangat pulas. \

Kemudian saya tutup pintu kamarku da kembali kekamar anakku yang ada si Dnna begitu Saya lihat di ranjang, posisi Anita tidak berubah posisinya Saya semakin dapat angin. Penis masih tegang dan tidak turun-turun, Saya elus Vaginanya masih pakai celan dalam. Vaginanya dah basah sekali. Saya buka celan dalamnya pelan-pelan terus, Saya pelorotkan sampai ke mata kakinya.

Saya ngak berani melepas total celana dalamnya. pelan-pelan Saya naikin dia dan Penisku Saya arahkan ke lobak Vaginanya yang bsah itu Saya bimbing Penis-ku yang panjang dan tegang ke arah lobang Vaginanya. kakinya Saya reanggangkan lobang Vaginanya masih sempit. kuliahat wajahnya pasarh dan mata nya tetap terpenjemn dan kelihatan mulutnya bergeraka menahan nikmat ia pura-pura tidur.

Tetapi saya ngak peduli yang penting saya lagi masukin Penisku ke Vaginanya. Ternyata Vaginanya sempit dan susah sekali masuk Penis saya. Dia mendesah berlahan, lalu tubuhku Saya rebahkan diatas tubuhnya. Payudaranya menekan dadSaya. So WoW… nikmat sekali ternyata, lalu tiba-tiba tanganya dirangkulkan ke leherku dan menekan-nekan pinggulnya ke arah Penis-ku yang sedang bersusah payah menuju lobang kenikmatannya.

Pelan-pelan Penis-ku masukdan seperti batang Penisku telah amblas. ia merintih-rintih ngak karuan tetapi dengan mata yang masih terpenjamn. mulutnya Saya ciumi lagi dengan ganasnya, ia membalas ciuman ku. sekarang ia dah mulai menghisap-hisap lidahku dan mengginggit ujung lidah dengan pelan nafsu ku tak karuan ia terus menekan pinggulnya ke arah Penis.

Pada saat itu dengan tiba ia-pun tersendak oughhh.ooughhhoughh, bersamaan dengan terasa Penis-ku menembus sesuatu, saya melihat kebawah pada saat Saya maju mundurkan Peniskuada warna merah mudah di batang kotolku yang lagi maju mundur tersebut, Saya kaget dan ngak sadar ternyata Saya telah memecah perawanya tetapi ia kelihatan senyum tipis, wajahnya menegang.

Pada saat itu ada rasa penyesalan namun kenikmatan duniawa mengalahkan semuanya akhir Saya genjot Penis keluar masuk Vaginanya sambil tanganku tak henti-henti-nya meremas-remas kedua payudara nya seksi sementara mulutku terus mengisap-hisap lidahnya dan mencupang lehernya, oughnikmat tiba-tiba ia mengejang bersaman dengan itu Sayapun menyemburkan air mani panas kelobang Vaginanya.

Cukup banya air mani, yang masuk kelobang Vaginanyaakhir Saya lemas dan diam-diam Saya tarik kontoku dari lubang Vaginanya. Saya turun dari ranjang. Saya lihat anakku masih tidur pulas. dan pembantuku Anita juag dalam keadaan tidur pulas, dan matanya terpenjamn. Saya rapikan pakaiannya setelah celana dalam dan bhnya Saya kancingkan lagi.

Saya keluar kamar anakku masuk ke kamar tidurku dan kulihat istri tidur dengan pulas., untung ia ngak bangun. Besok paginya Saya bangun, istriku dah berangkat kerja. kulihat Anita, sikapnya menunjukkan biasa saja , ia sempat tanya ke saya, pak semalam Saya mimpi aneh deh, kok lain dan anuku terasa perih, terus ia bilang kenapa ada warna merah ya pak di paha dan dalam celananyaia nanya dengan lugu Saya pura ngak tahu, namun kelihatan ia puas. sambil tersenyum ia pergi kekamar mandi sambil untuk mencuci baju. Selesai.

Bagaimana para Pembaca Serukan para maniak seks, jangan lupa ya!!! Selalu ikuti cerita-cerita dewasa di web www.butuhsex.com.

Cerita Sex Model 2016, Cerita Sex Sedarah 2016, Cerita Sex Jilbab Terbaru, Cerita sex tante girang 2016, Cerita Dewasa Sex Threesome Terbaru, Cerita Dewasa Sex Perawan 2016, Cerita Dewasa Sex Pegawai Salon 2016, Cerita Dewasa Sex Sekretaris Terupdate 2016, Sekretaris, Cerita Sex Mahasiswa terbaru 2016, Cerita Sex Mahasiswi terbaru 2016, Cerita Sex Perselingkuhan 2016, Cerita Sex SMA 2016, Cerita Mesum, Cerita Ngentot, Cerita Skandal Sex, Abg, Gangbang, Spg, Pramugari, Janda, Wanita kesepian, Tante kesepian, foto bugil, foto hot, Anak SMP, Anak Kuliah, Cerita sex terbaru terbaru 2016, cerita hot terbaru 2016 dan banyak lagi Cerita Sex Terbaru 2016 lainya.



Kamis, 28 Juli 2016

Cerita Dewasa Pesta Sex Di Salon Perawatan

Butuh Sex Kategori : Cerita Dewasa Pesta Sex 2016 “Cerita Dewasa Pesta Sex Di Salon Perawatan ” Cerita Sex Perawan 2016, Cerita Dewasa Janda terbaru, Cerita Sex Perkosaan Terbaru, Cerita Sex Jilbab 2016, Foto Cewek Bugil 2016, Foto Cewek Hot Terbaru, Cerita Sex Terbaru 2016,

Butuhsex kali ini menceritakan pengalaman Sex dari pasangan suami istri yang Freak ( Aneh ). Pasangan suami istri ini bersetubuh dengan pegawai salon perawatan tubuh. Mengapa mereka dikatakan aneh ? mereka dikatan aneh karena mereka berhubungan sex dengan orang lain dalam satu kamar dalam salah satu ruangan khusus disalon perawatan tersebut. Mau tahu kelanjutan ceritanya, Langsung aja yuk baca dan simak baik baik cerita dewasa ini.

Cerita Sex Perawan 2016, Cerita Dewasa Janda terbaru, Cerita Sex Perkosaan Terbaru, Cerita Sex Jilbab 2016, Foto Cewek Bugil 2016, Foto Cewek Hot Terbaru, Cerita Sex Terbaru 2016,
Cerita Dewasa Pesta Sex Di Salon Perawatan

Tidak seharusnya aku menceritakan cerita sex yang memalukan ini, tapi mau bagaimana lagi kejadian ini terjadi dan sudah terlanjur basah. Baiklah, saya akan mulai menceritakan kisah sex ini. Perkenalkan namaku Topan, umurku 31 tahun, aku adalah laki-laki yang sudah berkeluarga. Istriku berusia lebih muda dariku 3 tahun, kalau kata orang-orang tua sih selisih usia kami sangatlah bagus.

Nama istriku adalah Gita, menurutku dan menurut teman-temaku bentuk tubuh istriku bisa dibilang sangat Ideal. Dia mempunyai berat badan 53 kg dan tinggi badan 166 cm. Selain itu istriku mempunyai ukuran buah dada yang benar-benar pas dengan postur tubuhnya, kira-kira ukuran buah dada istriku sekitar 34B. Ditambah lagi istriku ini mempunyai kulit putih dan mulus, serta mempunyai rambut panjang, lurus dan hitam berkilau.

Dalam rumah tangga kami telah dikaruniai seorang buah hati. Tetapi tidak lama setelah istriku melahirkan anak pertama kami, bentuk tubuhnya tidak seindah dulu, bisa dikatakan mengembanglah istilahnya. Karena aku ingin mendapatkan bentuk tubuh istriku yang seperti dulu kala, aku mempunyai inisiatif untuk mengajaknya ke salah satu salon perawatan tubuh.

Tetapi pada saat itu tawaranku ditolak dengan halus oleh istriku, dia berkata nanti saja merawat tubuhnya, tunggu sampai anak kami umur berumur 1 tahun dulu, dimana bila dia tidak memberikan asi lagi kepada anak pertama kami. Singkat cerita 1 tahun-pun telah berlalu. Seperti yang saya janjikan dulu, akhirnya kami-pun menuju ke salah satu salon tempat perawatan tubuh didaerah kami.

Disalon itu saya membaca jenis pelayanan perawatan tubuh, saya pikir salon tepat sekali untuk istri saya. Selain jenis pelayanannya lengkap, salon itu juga di support oleh para ahli kecantikan dan perawatan tubuh, dan kebetulan sekali para spesialais itu adalah wanita. Perawatan itu-pun mulai berjalan, istriku datang kesalon itu dalam seminggu bisa sampai 3 kali, perawatan itu berjalan selama 3 bulan.

Karena istriku perawatan di salon itu cukup lama, sampai-sampai para pegawai salon tersebut hafal kepada kami. Setelah Gita selasai melakukan perawan, istriku-pun akhirnya menjadi pelanggan setia salon tersebut. Setelah itu-pun kami masih sering ke salon itu. Walaupun istriku sudah tidak perawatan lagi, kami kesana untuk sekedar untuk creambat, facial, atau untuk merapihkan rambut kami.

Oh iya, pada saat awal bulan pertama perawatan istriku, aku tidak diperbolehkan masuk ke dalam ruang perawatan bertujuan untuk melihat proses perawatan istriku. Memang seharusnya aku tidak boleh masuk sih, karena memang salon tersebut memang khusus untuk wanita. Tetapi pada akhirnya mereka-pun menawarkan kepadaku sebuah kamar khusus karena aku adalah pelanggan tetap.

Letak kamar tersebut berada sebuah kamar yang letaknya dibagian dalam salon tersebut. Penginapan itu berupa kamar-kamar untuk pelanggan, dimana terjaga privasinya. Dengan fasilitas kamar AC, Jacuzi, Spa dan tidak lupa springbed yang nyaman, dengan tujuan bagi wanita yang sudah beristri, sang suami bisa ikut menem didalam tanpa mengganggu pelanggan salon yang lain khususnya wanita.

Dengan adanya penawaran seperti itu tentu saya ambil. Selesai reservasi kami diantar ke sebuah kamar yang telah saya pesan didepan. Kami dipersilahkan masuk dan menunggu dipanggilkan ahlinya perawatan tubuh. Tidak terlalu lama pintu kamar diketok seseorang. Ternyata datang juga orang yang kami tunggu, dia seorang wanita bernama , kulitnya putih bersih, cantik dan cukup sexy juga menurutku.

Ternyata selama ini lah yang sering menang perawatan tubuh istriku. Waktu aku panggil mbak dia malu katanya umurnya masih muda dari saya, akhirnya untuk lebih akrab aku panggil saja,

“ Mbak Gita ada keluhan apa? Atau mau sekedar relaksasi saja? ” tanya.

“ Yah sekedar relaksasi aja Tik, aku sudah lumayan lama nih nggk ke salon ini ” jawab Gita.

Lalu Watik-pun mengusulkan kepada Gita kalo massage ringan disertai luluran keseluruh tubuh. Sebelumnya mempersilahkanku duduk disofa didalam kamar tersebut, sambil menyarankan sebuah minuman semacam jamu kepadaku. Yang katanya bisa menambah stamina dan menghilangkan lelah ditubuh. Sembari menunggu istriku akupun memesan minuman yang disarankan Watik.

Setelah beberapa menit akhirnya datang juga minuman tersebut, sebelumnya saya fikir minuman itu pahit, setelah saya minum ternyata rasanya manis dan disajikan hangat. Tidak lama akhirnya watik menyalakan sebuah alat aroma terapi untuk menambah suasana yang nyaman dan rilex. Kemudian Gita disuruh melepaskan semua pakaiannya, karena yang pertama adalah luluran keseluruh tubuh.

Setelah tubuh istriku Gita telanjang total serta merta Gita berbaring diatas kasur memunggungi. Mulailah melumuri punggung hingga kekaki Gita dengan ramuan lulur yang aku sendiri kurang paham. Sambil jari jemari kedua tangannya memijat Gita mulai dari leher, bahu, punggung pantat dan sampe ke kaki. Setelah agak lumayan lama, dia menyuruh istriku berbalik menghadap kedepan.

Otomatis terlihat-lah buah dada Gita yang dulu sehabis menyusui terlihat kendor dengan warna puting agak kehitam-hitaman, sekarang sudah kencang dan warna putingnya terlihat merah muda menggemaskan. Dilulurinya seluruh badan Gita oleh dari atas sampe bawah tak luput buah dada dan kewanitaannya. Mulai pemijatan ringan dari leher turun kedada, sampe buah dada dan puting istriku tak luput dari pijatannya.

“ Gimana mbak Gita, enak yaaa? ” tanya.

“ Iya Tik, pijatanmu bener-bener bikin relax dan nikmat rasanya ” jawab istriku.

Dengar hal seperti itu dimana kondisinya yang sangat nyaman dan rilex sepertinya pikiranku cuex aja, aahhh itu khan proses umum dalam terapi pikirku. melanjutkan pijatannya sampe kebawah dan sekarang tidak hanya memijat paha dan kaki Gita saja tetapi jari-jemari yang lentik memainkan bibir Kewanitaan dan klitoris Gita. Karena itu klitoris Gita-pun semakin terlihat, dan sebesar biji kacang tanah.

Semenjak melahirkan istriku Gita selalu mencukur rambut disekitar Kewanitaannya biar nampak bersih. Desahan demi desahan terdengar lirih tapi pasti, nafsu birahi Gita perlahan mulai meninggi. Hebat juga pikirku si ini bener ahli dalam merangsang sesama wanita. Ya memang dalam pandangan istriku sebelumnya merasa jijik melihat sex lesbi, tetapi anehnya istriku hanya diam ketika diperlakukan seperti itu oleh watik.

“ Mbak Gita, apa boleh Kewanitaan dalamnya saya beri lulur supaya bersih? ” tanya Watik .

“ Boleh aja kok Tik ” jawab Gita terbata-bata oleh kenikmatan.

“ Mas ngijinin khan, kalo Kewanitaan mbak Gita juga saya bersihkan, supaya kalo berhubungan lebih nikmat mas ” kata Watik kepadaku sambil merayu dan minta ijin dahulu.

“ Boleh aja kok Tik ”, Jawabku,

Tapi dalam hati berkata, aneh juga pikiranku bisa seperti itu, selain itu aku juga terangsang melihat perlakuan kepada Gita. Mungkin karena minuman tadi atau aroma terapi yang bener-bener membuatku rilex dan bersikap cuex. Setelah mendapat ijin, melanjutkan niatnya. Saya lihat jari telunjuk Watik-pun mulai keluar masuk ke dalam kewanitaan Gita yang terlihat menggemaskan itu.

Dengan Pelan-pelan dengan gerakan yang lembut, sedang ibu jari menggosok-gosok klitoris istriku. Tidak terlalu lama dan keliatannya Gita juga belum klimaks, menyudahi permainannya. mengatakan kepadaku bahwa ini bagian dari ritual rilexsasi katanya, jadi tidak perlu sampe klimaks. Terlihat di raut muka Gita akan ketidakpuasannya.

Selesai hal tersebut, meminta Gita mandi untuk membersihkan badan. Tadinya Gita ogah-ogahan beranjak dari tempat tidur, mungkin aja karena tidak puas. Tapi berkata katanya ini baru sebagian saja dan nanti akan ada yang lebih hebat. Mau juga Gita mandi dijacuzi dengan air hangat hingga bersih. Selesai mandi dan mengeringkan badannya dengan handuk.

Setelah itu Gita duduk disofa disampingku sambil berbalut handuk saja. sedikit ngobrol-ngobrol dan katanya,

“ apa mau dilanjutkan atau istirahat dahulu? ”

Belum sempat aku jawab ehh Gita udah nggak sabar ngomong duluan, katanya

“ ok aja selagi seger badannya. ”

“ Apa ndak sebaiknya mbak Gita minta pendapat dan ijin dari mas Topan sebagai suami? ” Pinta kepada Gita.

“ Gimana mas boleh ndak tawaran tadi? ” pinta Gita.

“ Boleh-boleh aja khan memang sudah seharusnya ” jawabku.

Karena dalam pikiranku memang seperti itu prosesnya. Kemudian aku menanyakan pada ,

“ Sebetulnya proses selanjutnya seperti apa? ”

Kemudian watik-pun menerangkan,

“ Untuk selanjutnya pijatan-pijatan yang ringan dan kalo mau juga bisa sampai kepuasan kenikmatan yang dalam, itupun kalo mas Topan mengijinkan ”, terangnya kepadaku.

“ Bukannya aku tadi sudah memperbolehkan ” jawabku.

“ Iya mas, tapi nanti ada satu syarat bila mas Topan bener-bener menyetujui ” kata .

“ Kira-kira seperti apa syarat tersebut? ” tanyaku.

Watik-pun menjelaskan bahwa sebetulnya syaratnya sangat mudah yaitu menyuruhku tetap diam dan tidak boleh mencampurinya waktu bekerja, atau tidak menjamin akan kesuksesan terapi ini. Dengan berat hati asal bisa menyenangkan istriku ndak apa-apa untuk mengambil resikonya. Setelah semua setuju akhirnya meminta Gita melepaskan ikatan handuk yang melingkar menutupi keindahan tubuh sexy nya.

Lalu Watik menyuruh Gita untuk berbaring rilex di tempat tidur dengan menghadap kedepan. Perlahan-lahan tapi pasti mulai memijat kembali seluruh tubuh Gita. Tak lupa kedua buah dada Gita ikut diremas-remas dan dipilin putingnya hingga tegak berdiri. Dan tak lupa kewanitaannya Gita juga digosok dan lubangnya dimasukin jari telunjuk , dengan gerakan yang simultan, mulai kelihatan desahan-desahan Gita.

Terlihat kewanitaannya mulai basah dan licin. Desahan kenikmatan dan racauan Gita mulai terdengar sangat jelas. Sebentar lagi terlihat istriku Gita akan klimaks, secara disengaja menghentikan aktifitasnya.

“ Tik kenapa berhenti? Aku hampir nyampee nichh ” kata Gita.

“ Tenang aja mbak Gita, sekarang mbak tanya suami dulu apa masih mau diteruskan atau tidak ” jawab Gita.

“ Mas bolehh yaaa diterusin, aku dah nanggung nich please yaaa please banget ” Gita merayuku.

“ Gimana mas Topan? ” tanya Watik .

Akupun mengiyakan karena kulihat Gita sudah bener Birahi Tinggi. Kemudian tiba-tiba saja mengajakku pindah dari sofa dan duduk dikursi kayu biasa dan dengan cekatan dia mengikatku dengan kencang ke kursi. Sebelum hilang kagetku mencoba menenangkanku, katanya ini sebagai jaminan kata-kataku supaya tidak mengganggu pekerjaannya.

Setelah itu keluar kamar, didalam aku lihat Gita sepertinya sudah tidak memperdulikan aku lagi. Kulihat kedua tangannya sibuk meremas buah dada dan menggosok bibir kewanitaannya, seakan-akan sudah tidak sabar. Sesaat kemudian masuk, dan yang bikin aku kaget dibelakangnya dia mengajak 2 orang laki-laki tinggi sekitar 182 cm, berkulit hitam dan berotot kekar.
Keduanya memakai piyama, memperkenalkan bahwa keduanya adalah asistennya dan ini adalah service plus dari salon. Belum sempat hilang kagetku, memberi isyarat kepada keduanya. Serta merta mereka melepaskan piyamanya. Busyet ternyata dibalik piyama, mereka tidak mengenakan selembar kainpun. Terlihat kejantanannya belum berdiri tapi sudah lumayan besar.

Ketika itu mereka menggandeng tangan Gita istriku untuk turun dari tempat tidur. Sesaat kemudian seperti kerbau yang dicokok hidungnya, Gita langsung berjongkok dihadapan mereka. Tanpa ada perintah, Gita langsung menghisap salah satu kejantanan pria tersebut hingga bener-bener membesar. Kira-kira besarnya sebesar kaleng fanta slim dan panjangnya sekitar 21cm.

Aku lihat Gita hanya berhasil mengulum topi bajanya tidak sampai bisa masuk semua di mulutnya yang mungil. Salah seorang laki-laki negro tersebut mengangkat Gita dan membaringkannya diatas tempat tidur. Ditempelkan kejantanannya yang besar dibibir kewanitaan istriku, secara perlahan-lahan dan pasti kejantanan itu dipaksa masuk kelubang kewanitaan Gita.

Bleeezzz masuk juga kejantanan tersebut disertai erangan, desahan kenikmatan Gita. Mula-mula kejantanan tersebut dimaju mundurkan secara perlahan-lahan hingga kewanitaan Gita terbiasa dan tidak merasa sakit. Terlihat sangat jelas sekali kejantanan orang negro itu menggosok dan mengaduk-aduk kewanitaan Gita. Terlihat wajah Gita hanya sesaat sudah akan mencapai klimaksnya yang tertunda.

“ Aaaahhhaaahhh akuuu keeluarrr ssssstttttt ” teriak Gita.

Melihat Gita yang semakin bergairah, satu orang negro yang laen mendekatkan kejantanannya kemulut Gita. Tanpa ada perintah, langsung kejantanan hitam dan besar dikulum walaupun hanya topi bajanya saja yang masuk. Gerakan kejantanan sinegro dalam kewanitaan Gita yang beraturan keluar masuk membuat Gita semakin larut dalam nafsu sexnya.

Sambil mengulum kejantanan sesekali dikeluarkan serta meracau,

“ ohhhoohhhh yesss eennakk teeruusss… kenthuuu akku sepuaassmu aahhhhaaahhh… akuu.. aku mau nyaammpeee ooooohhhhhhhhh. ” desah Gita,

Sampai akhirnya Gita-pun mendapatkan klimaks yang kedua hanya dalam selang waktu kurang dari lima menit dan aku-pun hanya bisa menonton dari dekat.

“ Gimana mbak Gita, enak mana dikenthu suamimu apa merasakan kejantanan orang negro ini? ” tanya .

“ Eeenakkk baangettt Tik, aku… akuuu pengen terruuusss… aaaahhhhh aakkuuu keluar lagiiii Annn. ” jawab Gita.

Seperti sebuah shock therapy ditelingaku mendengar jawaban Gita istriku.

“ Wah mas Topan terangsang jugaaa yah liatin istrinya dikerjain orang laen. ” kata Watik .

Memang jujur saja aku bener-bener terangsang, sampe si adikku keliatan menyembul didalam celana jeans panjangku. Negro yang dikulum kejantanannya gantian menggantikan temannya untuk merasakan kewanitaannya Gita. Sekarang Gita disuruh Dogstyle, tak kalah besar kejantanan yang kedua ini dengan mudah masuk dan mengobok-ngobok kewanitaan istriku. Karena kewanitaannya Gita sudah basah dengan sperma kewanitaannya yang telah 2 kali klimaks.

“ Gimana mbak Gita, tuh lihat suami kamu juga terangsang liat mbak dientotin orang, liat tuh adiknya keliatan khan nonjol dalam celana hehehe… ” canda watik kepada istriku.

“ Maaasss… masss suka yaaa liat Gita diiientotin ama orang laen sssshhhhhh… ” kata Gita sambil mendesah keenakan.

“ Ngomong aja mas ndak usah malu ini service gratis kok dari kami, khan itung-itung sebagai suatu variasi kenikmatan sex dalam keluarga hehehe… ” rayu Watik kepadaku.

Mau ndak mau aku mengakuinya sebagai suatu rekreasi kehidupan sex. Aku liat Gita sedang di Dogstyle dan dari depan Gita mengulum kejantanan negro yang satunya. Dengan sangat bernafsu, Gita mengulum kejantanan si negro hingga keluar air liur dan terdengar suara-suara srruuuupp… sruuuup… seperti orang sedang makan sup. Setelah itu menyuruh kedua negro tadi melakukan penetrasi ke anus dan kewanitaan Gita. Mendengar itu Gita kaget dan berusaha menolak.

“ Tenang aja mbak Gita, paling sakit sedikit kok, mau khan bikin suasananya tambah panas? ” rayu .

Belum sempat dijawab, seorang negro yang lagi memompa kejantanannya dalam kewanitaan Gita langsung mengeluarkan kejantanannya dan mengarahkan ke anusnya Gita. Sedang yang seorang lagi sudah siap dengan berbaring menunggu Gita memasukan kejantanannya kedalam kewanitaannya. Zlebbb… 2 kejantanan melakukan penetrasi saling bergantian di anus dan di kewanitaan istriku Gita.

Mendapatkan sensasi permainan sex yang baru, membuat Gita kehilangan kontrol meracau mendesah mengeluarkan kata-kata yang sungguh mengagetkan.

“ Ooohhhh yaaaa teerruuusss… terruuus eenntooot akuuu ssoodomi akkku enntottt kewanitaaniikkuuu… ohhh yeeeesss ooohhhh maasss aaakkuuu… aaakkkuuu uuddaahhh ....aggghhhh........ ” teriak Gita.

Entah berapa kali Gita mengalami klimaks dan saya liat kedua negro sudah sekitar satu jam menyetubuhi istriku. Melihat itu hanya senyum-senyum, kemudian dia melepaskan ikatanku karena aku juga merasa tidak akan mengganggu. Kemudian 2 orang negro mulai keliatan akan klimaks, dengan komando kedua negro itu mencabut kejantanannya sejurus kemudian membaringkan Gita terlentang diatas tempat tidur.

Dan satu persatu mereka menyemprotkan spermanya ke dalam mulut istriku dan dipaksanya untuk menelan. Terlihat sperma kedua negro itu putih kekuning-kuningan serta lengket dan agak bau. Mau tidak mau istriku menelannya, bener-bener bagaikan seorang pelacur. Selesai kedua negro itu memakai piyamanya dan ngeloyor keluar kamar.

“ Gimana mbak, puas dengan permainan tadi? ” tanya .

“ Puas sekali An makasih yaaa.. ” “ Buat mas Topan juga makasih mas ” jawab Gita.

“ Tenang mbak Gita, masih punya haGita juga buat mas Topan ” jawab .

Belum hilang rasa penasaranku apa yang bakal aku terima. Tiba-tiba melepaskan semua bajunya dan telanjang bulat didepanku.

“ Tadi mas khan dah liat istrinya bermain sama orang lain, sekarang mas gantian saya service , mau khan mas? ” tanya Watik.

Tanpa menunggu lama, aku lepas juga semua pakaian yang menempel dibadanku. Aku ciumi bibirnya terus turun ke bukitnya yang putih dan montok. Aku remas-remas dan sedikit digigit, sedang tangan kananku mengexplorasi kewanitaannya . Aku masukin satu jari telunjuk kekewanitaannya, tambah lagi 2 jari tengah dan jari manis mengobok-obok kewanitaannya . Kini hanya bisa mendesah dan meracau kenikmatan.

“ Mass… masss Topan akuuu keluar masss aaahhh ssssshhhhh ” teriak pada klimaks pertamanya.

Tanpa menunggu foreplay yang lebih lama karena saat itu adikku sudah berdiri tegak walaupun tak sebesar punya kedua negro tadi, aku masukin ke kewanitaannya . Langsung aku pompa dengan keras hinga terdengar gesekan suara ketika buah pelirku memukul-mukul bibir Kewanitaannya . Aku terlentangkan sambil aku kulum kedua bukit buah dadanya bergantian. Kemudian aku balik dia dengan posisi Dogystyle hingga mencapai 2kali klimaks.

“ Teruuusss maasss ooohhh nikmat banget masss…. terruuuussss entoott akuuu masss ssshhhhh aahhhhh aakkkuu keluaarrrr… ” teriak .

Setelah sekitar lebih dari 30 menit, kurasakan kejantananku mulai berdenyut tanda mau klimaks. Cepat-cepat aku minta untuk mengulumnya aaahhh.. akhirnya aku keluarin spermaku kedalam mulut dan ditelan oleh . Selama percintaanku dengan , istriku Gita hanya melihat disamping kami. Tidak mengganggu atau melarang seperti aku melihat Gita saat bersetubuh dengan 2 pria negro.

“ Wah mbak Gita, ternyata suami kamu hebat juga yaaaa. Aku aja ampe 2 kali keluar. ” Puji Watik kepadaku .

Gita hanya mengiyakan saja mendengar pujian untukku. Kemudian mengingatkan kalo tadi sepertinya Gita berkata lonthe untuk dirinya. Mendengar itu Gita jadi tersipu-sipu malu sambil mencubit . Posisi kami bertiga saat ini sedang telanjang semua. akan memberi haGita lagi kepada Gita, pikirku ini haGita kagak ada habis-habisnya.

“ Semoga mbak Gita dan mas Topan tetep berkunjung ke salon kami. Maka kasih haGita spesial buat mbak Gita, semoga mbak Gita tidak tersinggung. ” kata .

Sesaat merogoh tas yang dibawanya dan mengeluarkan seuntai kalung berwarna silver, ditengahnya ada gantungan bertuliskan salon tersebut dan diujung kalung tersebut di sambungkan oleh 2 cicin mirip anting. langsung menelpon ke recepsionist untuk mendatangkan kembali kedua negro tadi. Kaget juga aku dan Gita, apa mau ada percintaan lagi pikir kami berdua. Sebelum kami bertanya langsung menenangkan kami.

“ Jangan takut mas, hanya minta bantuan tenaga mereka berdua aja kok. ” kata Watik .

Akhirnya datang juga kedua negro tadi. meminta istriku Gita berbaring terlentang di atas tempat tidur. Setelah itu kedua negro itupun naik ke kasur dan tanpa aba-aba mereka menjilati kedua puting susu istriku. Terlihat kedua puting susu istriku semakin mencuat menegang tanda istriku mulai terangsang. langsung memerintahkan mereka berdua memegangi kedua tangan dan kaki istriku. juga meminta istriku menggigit pelindung gigi. Heran pikirku mau diapakan lagi istriku ini.

“ Jangan khawatir mas dan mbak, relax aja nanti pasti bagus deh hasilnya. ” katanya.

Belum sampai aku mau menjawab tiba-tiba aku melihat sudah memegang jarum, dan keliatannya jarum tersebut biasa dipakai buat bikin lubang piercing. Langsung blesss… blesss… dua kali menusukan jarum tersebut ke kedua puting Gita yang sudah menegang. Dan dengan cekatan, memasukkan ujung kalung tadi yang ada antingnya, masing-masing ujung ke satu puting.

Terlihat istriku Gita meronta kesakitan sambil menggigit pelindung giginya yang diberikan oleh . Sebelum dan kedua negro tersebut pergi, mengajakku untuk menonton adegan percintaan kembali Gita dengan si negro. Aku dan hanya menonton Gita disetubuhi untuk yang kedua kalinya dan sekarang kedua negro tersebut menyetubuhi Gita bergantian hingga satu jam lebih.

Dengan tehnik bergantian saling menggantikan, bila sang negro satu mau keluar dia berhenti dan digantikan rekannya begitu terus berlanjut. Terdengar racauan, teriakan dan desahan kenikmatan Gita yang tak terlukiskan hebatnya. Hal ini mendapatkan tepuk tangan dari dan berkata,

“ Sekarang mbak Gita bener-bener seperti lonte sejati dan selamat buat mas Topan yang sudah menjadi germonya. ”

“ Plok… plok… plok… ” suara tepuk tangan merak dengan meriahnya.

Memang itu dikatakan dalam suasana yang sangat akrab jadi tidak sampe rasanya aku pengen marah. Setelah satu jam lebih, akhirnya kedua negro itupun mencapai klimaksnya dan menumpahkan seluruh spermanya ke dalam rahim istriku Gita. Akhirnya mengucapkan terima kasih pada kami berdua atas kunjungannya dan kami pun chekout.

“ Mas, lain kali kita kesana lagi yaaa. ” pinta Gita.

Aku jawab, “ ok aja, asal aku juga boleh main sama tukang salonnya yang cantik-cantik.

Dalam perjalanan kerumah, kami bercerita tentang kesan-kesan di salon tersebut. Dan tak lupa istriku Gita terus memandangi kalung barunya yang menggantung didada, tepatnya menggantung dikedua puting susunya. Karena pulangnya ternyata Gita hanya mengenakan baju yang sedikit longgar tanpa memakai Bra yang dipakainya sebelum ke salon. Kami saat itu hanya berfikir senang saja tanpa memikirkan apakah perbuatan kami ini salah atau benar. Selesai.

Bagaimana para Pembaca Serukan para maniak seks, jangan lupa ya!!! Selalu ikuti cerita-cerita dewasa di web www.butuhsex.com.

Cerita Sex Model 2016, Cerita Sex Sedarah 2016, Cerita Sex Jilbab Terbaru, Cerita sex tante girang 2016, Cerita Dewasa Sex Threesome Terbaru, Cerita Dewasa Sex Perawan 2016, Cerita Dewasa Sex Pegawai Salon 2016, Cerita Dewasa Sex Sekretaris Terupdate 2016, Sekretaris, Cerita Sex Mahasiswa terbaru 2016, Cerita Sex Mahasiswi terbaru 2016, Cerita Sex Perselingkuhan 2016, Cerita Sex SMA 2016, Cerita Mesum, Cerita Ngentot, Cerita Skandal Sex, Abg, Gangbang, Spg, Pramugari, Janda, Wanita kesepian, Tante kesepian, foto bugil, foto hot, Anak SMP, Anak Kuliah, Cerita sex terbaru terbaru 2016, cerita hot terbaru 2016 dan banyak lagi Cerita Sex Terbaru 2016 lainya.