Tampilkan postingan dengan label Cerita Dewasa Sex Sekretaris. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Cerita Dewasa Sex Sekretaris. Tampilkan semua postingan

Minggu, 30 Oktober 2016

Cerita Dewasa USG Berakhir Dengan Sex

Butuh Sex Kategori : Cerita Dewasa Sex Sekretaris 2016 “ Cerita Dewasa USG Berakhir Dengan Sex” Cerita Sex Suster 2016, Cerita Dewasa ABG Terbaru, Cerita Sex Bispak Terbaru, Cerita Sex Skandal 2016, Foto Cewek Bugil 2016, Foto Cewek Hot Terbaru, Cerita Sex Terbaru 2016,

Butuhsex.com kali ini menceritakan pengalaman Sex dari seorang Pengusaha alat medis yang Bernama Robert. Saat dia mendapatkan pesananan alat USG 4 Dimensi, pada saat itu karena marketingnya yang bernama Riska penasaran dengan alat itu , maka Riskapun meminta Robert mencoba alat itu kepada dia. Tidak disangka Hal itu berakhir dengan hubungan sex. Mau tahu kelanjutan ceritanya, Langsung aja yuk baca dan simak baik baik cerita dewasa ini.

Cerita Dewasa USG Berakhir Dengan Sex | Cerita Sex Suster 2016, Cerita Dewasa ABG Terbaru, Cerita Sex Bispak Terbaru, Cerita Sex Skandal 2016, Foto Cewek Bugil 2016, Foto Cewek Hot Terbaru, Cerita Sex Terbaru 2016,
Cerita Dewasa USG Berakhir Dengan Sex

Namaku adalal Robert, umurku 29 tahun. Aku berperawakan tinggi, putih dan kata orang sekitarku aku ini ganteng dan menarik. aku adalah seorang pengusaha yang bergerak pada bidang penjualan alat-alat medis untuk keperluan rumah sakit. Di web ini aku akan menceritakan cerita sex pribadi dan nyata dari pengalamanku sendiri dan kisah ini terjadi kira-kira tahun 1 tahun yang lalu.

Kisah ini berawal ketika aku mengangkat seorang pegawai baru yang bernama Riska. Riska ini tipe wanita yang mempunyai sifat friendly, ceria dan penuh kesabaran. Selain itu Riska ini sangat menghargai orang lain, apa lagi ketika dia menghadapi konsumen, sangat sabar dan ramah sekali. Riska mempunyai postur tubuh, tinggi, lamgsing, berkulit putih dan memiliki mata sayu.

Selama Riska bekerja padaku sebenarnya aku agak risi, kenapa aku risih ??? karena selama ini Riska agak genit kepadaku, dan seakan-akan pada setiap harinya dia menunjukan bahwa dia ingin dinikmati olehku. Namun selama dia mampu bisnis adlah bisnis, selama Riska mampu menjual produk perusahaan, dia tetap harus aku pertahankan sebagai marketing yang digaji dengan pantas.

Juur saja sih para pembaca,sebagai lelaki normal dan lajangg terkadang naluri lelakiku-pun tidak bisa aku pungkiri, kambat laun aku merasa ketika melihat Riska aku inigin sekali menikmati indahnya tubuh Riska. Namun rasa itu masih tertahan oleh rasa gengsiku, aku tidak mau terlibat cinta lokasi dengan dengan karyawatiku, apalagi sampai melakukan hubungan intim denganya.

Sepertinyang aku katakan tadi, aku masihh lajang dan belum menikah, maka dari itu aku harus memilih calon pemdamping yang sesuai. Aku sendiri tidak mau wibawaku hancur jika aku sampai berhubungan dengan Risaka. Sampai pada suatu hari rasa gengsiku itupun akhirnya terkalahkan oleh indahnya tubuh Riska. Pada waktu itu, tepatnya 1 minggu sebelumnya, aku telah memesan alat USG.

Pada hari pesananku-pun telah tiba, Alat itu berharga sekitar 475 juta dan kini telah ada dihadapanku. Alat yang tidak asing bagi kalagan masyarakat kita ini, telah hadir dengan tipe yang lebih canggih, yaitu Alat USG 4 dimensi. Sebagai seorang, marketing tentunya Riska ikut terlibat dalam transaksi ini. Pada siang itu setelah Riska mengambil barang pesanan tersebut dari jasa pengantar barang, sekarang dihadapanku telah ada 2 hal yang membuatku kagum.

Antara lain yang membuatku kagum saat itu adalah Alat USG 4 dan marketingku Riska. Alat USG 4 dimensi itu canggih sekali, karena bayi dalam kandungan bila di USG dapat menampak wajah bayi seperti foto. Alat ini tidak hanya untuk USG kandungan saja, namun juga untuk USG organ dalam mnausia yang lain, seperti halnya, jantung, ginjal, pembuluh darah yang besar, dan ovarium (organ reproduksi wanita yang berfungsi untuk menghasilkan sel telur).

Ketika barang pesanan itu telah datang, maka aku menghubungi pihak rumah sakit yang memesan alat USG 4 dimensi itu. Karena saat itu Direktur Medis sudah pulang dari Rumah Sakit, aku-pun menghubungi beliau dirumahnya lewat telefon. Saat itu beliau berkata kepadaku untuk melakukan pengiriman barang pada pukul 09.00 pagi besok hari di Rumah Sakit tempatnya bekerja. Dan dia berkata agar barang yang diterima harus sudah Ready dipakai dan dioperasikan sesampainya dirumah sakit.

Gilak, saat itu akupun cemas karena pada hari itu juga aku harus merakitnya, karena alat medis elektronik yang mahal seperti ini, semua komponen dalam bentuk lepas rangkaian (Completely Knock Down). Mau tidak mau pada akhirnya setelah menerima pemintaan dari pembeli, aku-pun memanggil karyawanku seorang sarjana Elektro untuk mulai merangkai alat USG ini.

Pada saat itu karyawanku merangkai mulai dari sore hari, pada akhirnya selesailah alat itu dirangkai pada pukul 00.00 WIB. Oh iya, saat itu selain aku dan mekan yang menunggu alat USG itu dirangkai, disana juga juga ada Riska. Dia tidak boleh pulang karena ini termasuk tanggung jawabnya, karena sebagai Marketing dalam transaksi ini dia mendapat komisi 5 % dari nilai transaksi alat Medis ini.

Mekanik yang merakit alat ini bernama Pak Rahman, dia sepuluh tahun lebih tua dariku, saat itu Pak Rahman nampak lelah sekali dan ikut tegang ketika aku mulai mencoba Alat USG itu. Setelah itu hiduplah alat mahal ini, saat itu kami bertiga merasa lega karena alat ini telah bekerja. Jujur saja, baru kali aku mendapatkan orderan Alat USG 4 dimensi ini.

Hal ini juga pertama kali-nya bagi Pak Rahman merakit Alat USG itu. Saat itu hanya ada kami ber 3 di ruang elektrik perusahaanku, karena semua karyawan sudah pulang dan beristirahat dirumah masing-masing. Karena melihat alat yang sudah hidup tanpa ada trouble sedikitpun kemudian kamipun bergegas mencoba,

“ Mari kita coba alat ini, karena kita hanya punya waktu 8 jam sebelum barnag ini di kirim pada pihak rumah sakit !!! ”, . ucapku memecah keheningan dalam ruangan itu.

“ Ayo pak, biar saya yang menjadi objek-nya ” ucap Pak Rahman langsung menyahut dengan semangat 45.

Pak Rahman ini selain dia sudah terbiasa dengan alat-alat medis kedokteran lainya, dia juga tahu kecanggihan alat ini. Dengan bersemangat Pak Rahman melepas bajunya dan tidur dimeja kerja bagian elektronik. Mulailah aku menjadi ahli USG dadakan, walaupun aku hanya berbekal buku manual dan dengan sedikit pelajaran ilmu Anatomi.

Saat itu aku mulai memeriksanya dengan memberinya lubricant / pelincir agar prop USG yang besar ini bisa digeser dengan mudah di badan Pak Rahman. Alhasil saat itu terlighatlah, Jantung, Lambung, Kantong Empedu, Pembuluh Darah dan Ginjal. Sungguh Luar Biasa sekali alat ini. Terlihat saat itu dari layar nampak persis seperti bentuk organ pada aslinya didalam tubuh Pak Rahman.

Saat itu Aku dan Riska tertawa ketika nampak adanya batu kecil di Ginjal sebelah kiri Pak Rahman, seketika saat itu dia nampak khawatir sekali,

“ Sudah tenang saja Pak, batu ginjal itu masih kecil sekali, lagian itu juga hilang kok jika Pak Rahmann kalau minum obat ”, . ucapku menerangkan.

Setelah itu tidak kusangka Riska-pun penasaran juga ingin mencoba alat itu,

“ Pak, aku pingin coba dong Pak ”, . ucap riska penasaran.

Nampak nya dia penasaran setelah melihat percobaanku pada Pak Rahman. Sejenak aku mendadak bingung, karena saat itu selain ruang yang penuh dengan alat elektronik, saat itu memang hanya ada Aku, Riska dan Pak Rahman saja. Saat itu aku memandang pada arah Pak Rahman, nampaknya dia mengerti expresi wajahku,

“ Yasudah Pak dicoba saja pada Riska, kan di cewek pak jadi kita bisa mencoba untuk melihat indung telur dan rahim seorang wanita ”, ucap pak Rahman memberi ide.

“ Eeee… Tapi Pak….. ”, ucapku.

Belum selesai berbicara Pak Rahman memotong pembicaraanku,

“ Sudahlah pak, dicoba saja daripada nanti kita diklaim nanti saya juga yang repot ”, ucapnya memotong embicaraanku tadi.

Lalu sambungnya lagi,

“ bapak tidak usah sungkan deh sama saya, soalnya saya juga mau pamit pulang dulu Pak, capek sekali saya, hhe… ” ucap Pak Rahman nampak serius, sembari diujung bibirnya tersenyum kecil.

Aku mengerti apa yang dimaksud Pak Rahman, nampaknya dia memeberikan aku menantang waktu agar aku leluasa mencoba alat itu pada Riska,

“ Yasudah saya pamit dulu ya Pak, semoga sukses jadi Ahli USG dadakan-nya… saya pulang dulu Ris ” , ucapnya berpamitan kepadaku dan Riska.

Saat itu Pak Rahman pergi, mungkin saja kelelahan atau mungkin dia tidak ingin mengganggu acaraku dengan Riska. Setelah Pak Rahmantidak lagi di ruang, tinggal aku bersama Riska,

“ Jadi, Pak ? ”, ucap Riska.

Saat itu aku hanya aku hanya bisa mengangguk-angguk dan,

“ Yasudah, silahkan berbaring Ris ”, ucapku agak ragu dan degann detak jantung yang tidak karuan.

Sungguh saat iru tanpa ragu sedikitpun Riska melepas kancing bajunya dan membaringkan diri di meja pingpong, nampak Bra dan sebagian payudara yang kulit yang putih dan sangat bersih. Oh shit… kejantananku mendadak Ereksi ditengah malam.Mulailah aku memberikan pelincir di perutnya yang putih dan kencang,

“ Berrrr, dingin, pak ”, ucapnya ketika aku memeberikan pelincir diperutnya.

Aku periksa lambung dan ginjalnya, normal semuanya. Aku tidak berani memeriksanya lebih lanjut,

“ Pak, tolong periksa sekalian organ saya yang lain dong, mumpung gratis nih ”, ucapnya lantang.

Entah saat itu itu modusnya atau memang dia benar-benar hanya ingin memeriksa bagian organ dalamnya. Lalu aku-pun memulai menggerakkan prop USG ke bagian tubuh atasnya, karena Bra-nya masih ditempat tentu saja aku tidak bisa mengarahkan prop tepat ke Jantungnya,

“ Eeee… Ris… Eee…”, ucapku ragu.

Belum selesai akau berkata,

“ Oh, ini mengganggu ya Pak, sebentar biar saya lepas ya Pak ”, ucapnya sembari melepas Riska melepas Bra.

Saat itu nampak payudara yang sangat indah di depan aku , putting yang kencang dan bagus , payudaranya walaupun tidak besar akan tetapi kencang, nampak kenyal dan sangat proporsional kiri dan kanan. Aku mulai mengarahkan prop USG ke arah Jantungnya dengan menggesernya dari daerah perut. Nampaknya Riska menikmati geseran prop USG tersebut, kedua putting-nya nampak mengeras menjulang.

Lebih gila lagi malahan sekarang dia menutup kedua matanya, sambil berdesis pelan. Aku arahkan prop USG tepat di jantungnya, dengan pembesaran 200 X, aku mulai membaca ruang-ruang jantungnya. Karena aku mencoba menelusuri bagian kiri dan kanan jantung, tentu saja aku harus berulang-ulang menggeser prop USG, sambil mengatakan padanya apa yang aku baca dari layar monitor.

Tak pernah sekejappun Riska membuka kedua matanya, sambil terus berdesis-desis pelan. Penis sudah tidak tahan lagi, lihat keadaan seperti ini. Saat tangan kanan aku memegang dan menggeser prop USG, entah dari mana mendadak refleks tangan kiri meremas payudara kanan Riska. Aku remas-remas dan memain-mainkan pelan payudaranya. Desis Riska makin jelas kentara,

“ Terus Pak, Sssss…Terus Pak” Riska berbisik.

Mana taha pikir aku. Sudah tidak ingat lagi antara boss dan karyawatinya. Aku letakkan prop USG tersebut, sekarang yang memeriksa jantungnya adalah tangan kanan aku di payudara kirinya. Aku isap-isap dan gigit-gigit pelan payudaranya,

“ Oughhh… Enak Pak…terus Pak… Oughhh… ” ucapnya sambil tetap terus menutup mata.

Aku jilat-jilat dan ciumi perutnya, tangan kanan aku sekarang sudah berpindah ke arah selangkangannya yang masih terbalut rapi dengan rok. Aku elus-elus dengan halus selangkangannya, terasa lembab.

“ Eughhh…. Sss… Aghhh… enak pak, ” ucapnya mendesah.

Lalu aku masukkan tangan aku kedalam roknya, teraba CD-nya, basah nian, kakinyapun tidak lagi sejajar seperti tadi, sekarang kakinya mementang lebar-lebar memberi kesempatan tangan aku untuk mengeksplorasi selangkangannya lebih lanjut. Aku tarik tepi CDnya, teraba vulvanya yang sudah basah, aku gosok pelan-pelan bibir dalam vaginanya.

Lendir kawin-nya mempermudah aku untuk menggosok-gosok jari tengah aku ke vaginanya, juga kelentitnya,

“ Eghhhhh…. Ssss… Ahhhhh… ”, makin keras desah suara Riska.

“ Sebentar ya Ris ”, ucapku.

Saat itumendadak aku bangkit, aku segera matikan USG dan lampu ruang elektronik yang terang benderang itu dengan segera. Aku lepas segera semua baju yang aku kenakan juga CD aku. Aku sudah tidak sabar lagi. Riskapun juga tidak mau kalah, tanpa diperintahkan, langsung dia lepas semua baju, rok, dan CDnya. Dari remang-remang penerangan dari ruang sebelah sekarang nampaklah Riska yang telanjang bulat dan menakjubkan.

Bukit kewanitaannya dipayungi oleh rambut yang lebat, “ Pantas, alisnyapun lebat” pikir aku. Kini aku langsung mengarahkan mulut aku ke vaginanya, karena lebatnya “ hutan” kewanitaannya, aku terpaksa menggunakan kedua tangan aku untuk menyibak “ hutan”nya. Gantian sekarang malah Riska yang mengelus-ngelus dan memilin-milin payudaranya sendiri.

Vaguna-nya berbau khas yang agak keras dan berasa asin, seperti keju belanda. Maklumlah, kami berdua tidak sempat mandi sejak pagi hari tadi. Tapi sudahlah mulut aku sudah dalam posisi itu. Aku jilat-jilat kelentitnya dan naik turun di bibir dalam vaginanya naik – turun. “ Pak, masukin.pak” Riska memohon. Tanpa perintah kedua, aku berdiri.

Aku tarik tubuh Riska ketepi meja pingpong, segera aku masukkan Torpedoku ke vaginanya.

“ Zlebbbb…”,

Tanpa kesulitan aku masukkan Penis aku, karena lendir di vagina Riska sudah membanjir, selain posisi aku yang berdiri mempermudah hal itu. Aku pegang pinggulnya, aku tarik dan dorong tubuh Riska, sesuai dengan arah laju pinggul aku yang maju mundur,

“ Eghhhh… Ouhhh… Sssss… Ahhhh…. ”, desahnya.

Terus menerus suara Riska terdengar keenakan. Setelah 15 menit mendadak tangan Riska memegang sangat keras kedua tangan aku yang sedang memegang pinggulnya ‘Maaasssss..” Riska menjerit tertahan…pada saat yang bersamaan, vagina Riska berdenyut-denyut keras Penis aku yang didalamnya seperti diremas-remas dengan lembut oleh vaginanya.

Riska orgasme hebat, pantatnya tidak lagi terletak dimeja pingpong tapi terangkat keras keatas. Rupanya dia sedang menikmati semaksimalnya orgasme dan keheningan sesaat yang timbul pada dirinya. Setelah dia agak tenang, aku baru kembali memompanya, terasa agak kering sekarang vaginanya, habis lendirnya.

“ Sakit, mas..sakit, mas” dia mengeluh.

“ Tanggung” pikirku, segera aku ambil pelincir USG yang tergeletak dekat kami, aku olesi kepala Penis aku dan juga vagina Riska, segera aku masukkan kembali Penis aku kedalam vaginanya, sekarang kembali licin seperti semula. “ Terus. mas, enak”…aku tetap dalam posisi semula, sekarang dengan bekal sedikit pelincir diibu jari aku, aku bantu Riska dengan menggosok-gosok kelentitnya.

Kali ini, sungguh sulit aku orgasme, konsentrasi aku buyar total, setelah Riska memanggil aku dengan sebutan,

“ Mas ”,ucapnya.

Aduh aku ini boss-nya. Tapi “ what the hell, what will be, will be ”.

Lalu akembali aku berusaha konsentrasi untuk mengeluarkan semua isi Penis aku. Rupa-rupanya “ perkosaan” aku dengan ibu jari kanan aku memakai pelincir di kelentitnya mengundang kembali orgasme Riska. Sedangkan otak aku masih berperang antara Mas dan Pak,

“ Tahan mas.tahan.aku mau keluar lagi ”, ucapnya .

Dalam hitungan menit muncullah “ Maaasss.masss..masss.” dan remasan lembut vagina Riska yang berdenyut-denyut di Penis aku. Riska orgasme untuk kedua kalinya, tetapi tidak sehebat yang pertama, tangannya meremas keras tangan kiri aku, sedangkan tangan kanan aku masih aktif di kelentitnya. Rugi, kalau aku tidak orgasme pikirku.

Segera gantian aku menutup mata, konsentrasi penuh membayangkan vaginanya Sharon Stone. Aku percepat pompaan aku di selangkangannya,

“ Akkkkhhhhhhhhhhh..” aku mendengus panjang, aku keluarkan semua isi Penis aku kevaginanya, dan aku tanamkan sedalam-dalamnya “ tongkat naga” aku..aku orgasme.

Aku tergeletak disamping Riska, dua manusia telanjang bulat dengan vagina dan Penis yang berleleran air mani. Riska memeluk aku , dijilat-jilat pelan telinga aku,

“ Maaf ya mas, sejak tadi malam memang aku lagi “ kepengin” Riska berbisik.

“ Puas mas ?, aku puas sekali ”, . . Aku mengangguk.

“ Ayo kita pulang ”, ucapku mengingatkan kepada Riska karena sudah jam 2 malam. Segera kami berdiri dan merapikan baju, Riska kekamar mandi membersihkan sisa-sisa air mani yang berleleran di vaginanya. Selesai.

Bagaimana para Pembaca Serukan para maniak seks, jangan lupa ya!!! Selalu ikuti cerita-cerita dewasa di web www.butuhsex.com.

Cerita Sex Model 2016, Cerita Sex Sedarah 2016, Cerita Sex Jilbab Terbaru, Cerita sex tante girang 2016, Cerita Dewasa Sex Threesome Terbaru, Cerita Dewasa Sex Perawan 2016, Cerita Dewasa Sex Pegawai Salon 2016, Cerita Dewasa Sex Sekretaris Terupdate 2016, Sekretaris, Cerita Sex Mahasiswa terbaru 2016, Cerita Sex Mahasiswi terbaru 2016, Cerita Sex Perselingkuhan 2016, Cerita Sex SMA 2016, Cerita Mesum, Cerita Ngentot, Cerita Skandal Sex, Abg, Gangbang, Spg, Pramugari, Janda, Wanita kesepian, Tante kesepian, foto bugil, foto hot, Anak SMP, Anak Kuliah, Cerita sex terbaru terbaru 2016, cerita hot terbaru 2016 dan banyak lagi Cerita Sex Terbaru 2016 lainya.

Rabu, 17 Agustus 2016

Cerita Dewasa Bersetubuh Dikamar Ganti Mall

Butuh Sex Kategori : Cerita Dewasa Sex Sekretaris 2016 “Cerita Dewasa Bersetubuh Dikamar Ganti Mall”, Cerita Sex Janda 2016, Cerita Dewasa Tante Terbaru, Cerita Sex SPG Terbaru, Cerita Sex Sedarah 2016, Foto Cewek Bugil 2016, Foto Cewek Hot Terbaru, Cerita Sex Terbaru 2016,

Butuhsex.com kali ini menghadirkan Cerita Sex dari seorang Wanita yang bernama Anggi. Pada suatu hari Anggi ini bertemu dengan teman lamanya yang bernama Adam, tentunya Adam seorang lelaki kaya. Sampai suatu ketika karena Adam patah hati maka Anggi yang jadi pilihan pelaraiannya. Singkat cerita Anggipun diajak makan dan setelah itu diajak belanja, berawal dari itu ketika Anggi mencoba Gaun dikamar ganti Mall, Adam tiba-tiba masuk kekamar ganti dan. Mau tahu kelanjutan ceritanya, Langsung aja yuk baca dan simak baik baik cerita dewasa ini.

Cerita Dewasa Bersetubuh Dikamar Ganti Mall

Hey para pembaca, perkenalkan namaku Anggi, aku adalah seorang sekretaris disalah satu perusahaan swasta di kota B. Disitus ini saya akan menceritakan pengalaman liarku dengan seorang lelaki yang bernma Adam. Okey… kalau begitu kita langsung menuju ke cerita liarku. Kira-kira sudah 1 tahun aku tidak komunikasi dengan Adam, secara kebetulan minggu lalu aku bertemu dia Adam di dealer mobil.

Ketika itu secara diam-diam aku kabur dari kantor, Pada siang itu aku bermaksud untuk service mobil, aku mengira hanya sebentar untuk service mobilku, eh ternyata lama juga service-nya. Kira-kira setelah aku menunggu setengah jam, mobilku belum selesai juga service-nya. Tidak terasa hari sudah menjelang sore, ketika itu aku ditelepon dari pihak dealer, katanya sudah beres dan mobilku sudah bisa diambil.

Sesampainya disana ternyata aku harus menunggu lama lagi di lobby dealer mobil itu. Untuk mengalihkan rasa kesal dan bosanku, aku iseng-iseng berjalan dan melihat-lihat mobil-mobil di showroom itu. Nah… di sinilah aku bertemu lagi dengan Adam, Adam ini kebetulan bekerja di dealership ini dan dia berposisi sebagai sales. Dari percakapan hari itu, aku tahu bahwa dia mempunyai mobil beberapa mobil mewah.

Oh iya… adam ini juga baru putus dengan pacarnya yang sudah lama berhubungan dan tinggal bersama dengan Adam . Sebenarnya aku tidak ingin keluar dengan laki-laki ini, karena pada dasarnya aku tidak mau dijadikan sebagai pelarian cintan-nya saja. Sampai pada akhirnya ketika itu tepatnya pada hari Rabu sekitar pukul 09.00 pagi, tiba-tiba telepon di meja kantorku berdering.

Lalu aku-pun bergegas mengangkat telefon itu,

“ Hallo… selamat pagi, dengan Anggi di sini, ada yang bisa saya bantu ??? ”, ucapku menjawab telefon itu.

Setelah kuangkat, ternyata terdengarlah suara laki-laki,

“ Pagi juga Anggi, ini aku Adam,bagaimana kabar kamu sekarang ??? kira-kira kita bisa makan siang bareng kapan nih ??? hhe… ”, ucapnya.

“ Oh Adam, kabar aku baik kog Dam. Kalau masalah makan siang, aku kayaknya sibuk banget deh minggu-minggu ini ”, jawabku.

“ Oh begitu ya Nggi, oke deh minggu depan aja kalau begitu, aku tunggu yah ”, ucapnya.

Singkat cerita kira-kira sudah satu minggu Adam terus menelefonku tiap hari untuk mengajak keluar. Tak jarang aku berikan bermacam-macam alasan untuk menolak ajakanya. tetapi hari ini nampaknya, dia tidak akan menerima jawaban tidak / penolakan dariku. Adam ini terus saja terus mendesak dan merayuku, dan pada akhirnya aku-pun mengiyakan ajakan-nya.

“ Hey anggi, selamat pagi, ini udah minggu depan hlo. Kayaknya kamu udah nggk sibuk deh minggu-minggu ini.hhe.. Siang ini ita makan siang ya Nggi ??, hari ini hari yang bagus hlo, nanti aku bolos kerja deh demi kamu…hhe… Gimana ??? ”, ucapnya mulai merayuku.

“ Hah…. Aku-kan hari ini mesti kerja Dam, gimana coba ??? ”, jawabku.

“ Kerjakan pagi-nya, lagian juga ada waktu break-kan Nggi ? Nanti pas jam istirahat kamu aku jemput kantormu yah, Oh iya alamat kantormu di mana ??? ”, ucapnya bersih kukuh tanpa menunggu jawaban ya atau tidak dariku.

“ Hemmmm dasar kamu Dam, bisa aja kalau kalau ngerayu cewek. Kalau gitu okey deh, Tapi cuma sebentar aja yah, dan aku enggak boleh telat masuk kerjanya setelah Break ”, ucapku.

Pada akhirnya akupun menyepakati untuk makan siang hari ini dengan Adam. Selain dia sering megajakku untuk makan siang, tak jarang Adam juga menawarkan aku untuk makan malam bersamanya. Singkat cerita tibalah jam istirahatku, 1 jam sebelumnya Adam sudah menelepon untuk mengkonfirmasi jam makan siang kami hari ini.

Setelah itu kira-kira 5 menit sebelum jam istirahatku, Adam memberi tahu bahwa dia hampir sampai. Sesampainya Adam sampai dilokasi kerjaku, akhirnya kamipun bertemu dan kami bergegas pergi salah satu restoran Japanese Food. Oh iya guest… Adam ini orangnya tidak jelek, tinggi 179 cm, berat badan proporsional, orangnya luwes, tapi sayangnya dia mempunyai perut yang agak berlemak.

Tapi kalau dilihat secara keseluruhan dia memang mantap, ditambah lagu dia mempunyai mulut yang pandai berbicara, ( tentu saja dia seperti itu, soalnya dia-kan top sales di daerah sini). Apalagi nantinya aku tahu kalau dia juga memiliki 3 mobil mewah lain di samping Porsche-nya. Aku diam-diam menggunakan mental calculation mengkira-kira pendapatan dan pengeluarannya setiap bulan.

Semua pembayaran mobil, asuransi, rumah, makan dan lain sebagainya. Wow, banyak duitnya, aku pikir, tapi mengeluarkan terlalu banyak uang untuk hal-hal yang tidak perlu. Lewat mental calculation pula aku menaksir umurnya lebih tua 5 tahun dari aku. Adam ini mempunyai nafsu makan yang banyak sekali, selain kuat kuat makan dan dia juga kuat minum ( alcoholic).

Ketika itu pada waktu kami makan siang, dia memesan sake dan sampai dua kali lagi dia memesanya. Makan siang kami yang menu makanannya enak ketika itu dia sumpitkan ke piringku, sisanya dia habiskan semua, gila nggak tuh guest, padahal kami memesan banyak sekali makanan waktu iyu. Kata Adam, itupun belum cukup, diakuinya bahwa dia masih bisa tambah dua burger lagi.

Sungguh aku sangat heran untuk porsi makannya yang luar biasa itu, layaknya tubuhnya menyerupai balon, tapi dia tergolong kurus. Terus terang, aku suka laki-laki yang nafsu makannya besar dan tidak takut makan apapun. Ini berbeda hlo dengan dengan yang namanya rakus. Ini pertanda kira-kira nafsu seks-nya juga besar dalam kamusku, hhe.

Sepanjang makan siang, tidak sekalipun dia menyinggung soal pacarnya. Aku pun tidak mau tanya. Aku tidak berminat. Dia menyinggung banyak tempat-tempat kemana dia ingin membawaku, tetapi aku tersenyum saja, tidak memberi tanggapan positif. Sampai akhirnya kita mau berpisah, dia minta nomor teleponku yang personal.

“ Telepon aku di kantor aja lah! ”,

“ Kalau aku pengen ngobrol malam-malam gimana? ”,

“ Well.. ”, aku segan, dia pun tidak memaksa.

Keesokan harinya Adam meneleponku lagi dan juga lusanya. Sebenarnya aku tidak ada rencana bagaimana harus menghadapinya. Di hatiku sudah ada orang lain. Dasar laki-laki juga, kalau ada maksud mereka tidak pernah bertanya atau perduli kalau kita sudah punya pacar. Pokoknya kalau di jari manis kita belum ada cincin, pasti dikejar terus. Kali ini Adam mengajakku pergi kencan pada hari Sabtu.

Aku langsung menolak, karena waktu itu aku memang mau ke undangan pernikahan kawan dekatku. Adam bukan Adam namanya kalau dia menyerah, aku sudah tahu taktiknya, bila makan siang ditolak, dia minta makan malam, bila besok ditolak, dia minta lusa. Dan kali ini Sabtu ditolak, dia minta Jumat malam. Akhirnya aku bilang Jumat malam aku akan pergi ke toko baju beli gaun untuk wedding.

Adam kepengin mengantar, suatu kebetulan bahwa Jumat adalah hari liburnya, selain Selasa. Aku bukan mau belanja. Aku sudah melirik satu gaun malam warna hitam yang aku suka, tapi belum kubeli sampai sekarang karena lumayan mahal. Sampai akhirnya aku memutuskan Jumat malam akan kubeli saja karena tidak ada yang lain yang lebih menarik.

Adam menjemputku di kantor lagi malam itu. Di perjalanan yang lumayan jauh dan macet itu, kita mengobrol panjang lebar mengenai apa saja, kecuali mengenai seks-nya. Sesampainya di butik, aku tahu persis di mana letak baju itu.

“ Adam, aku coba baju dulu ya! Kamu liat-liat barang lain deh, biar enggak bosen nungguin aku ”, ucapku.

“ Kog gitu sih, Aku kan ke sini cuma buat nganterin kamu. Aku tunggu di luar kamar ganti kamu aja yah ”, ucapnya.

“ Okey deh kalau gitu Dam, Makasih ya Dam “, ucapku tanpa rasa curiga.

Aku tersenyum manis sebagai ucapan terima kasih atas kesediaannya menunggu. Aku berpikir si Adam ini kelihatannya punya hati yang baik. Aku masuk ke kamar ganti yang besar dan mencoba lagi baju itu sebelum benar-benar kubeli. Ternyata tetap seindah kemarin dulu. Gaun panjang ini tidak mengijinkan aku mengenakan bra karena bagian punggungnya sangat terbuka.

Bagian belahan payudaraku-pun lumayan rendah, gaun itu secara otomatis memamerkan 1-2 cm bukit payudaraku. Sbenarnya dengan gaun itu aku terlihat sangat Sexy. Bahannya gaunya yang lumayan tipis terasa menempel di tubuh, memperlihatkan lekuk-lekuk tubuhku dan paha kananku yang putih mulus karena belahan rok yang cukup tinggi.

Pada waktu itu ketika aku membungkuk, terlihat payudaraku seakan mau meloncat keluar, apalagi saat itu aku mengenakan push up bra, belum kutanggalkan, aku masih ragu pantaskah aku keluar sekedar sopan santun terhadap Adam. Tapi, buat apa aku bagai model pamer baju dan tubuh di depan dia, aku kan bukan mau pergi ke pesta bersama dia.

Pada akhirnya aku buka pintu menengok keluar, dia masih di sana. Di luar sepi-sepi saja, hanya ada satu dua orang yang sedang berbelanja. Aku pun memutuskan untuk ke luar sebentar. Matanya langsung menangkapku. Aku berucap,

“ Taraaaa… Ini gaun yang aku pilih Dam, bagus kan ??? ”, tanyaku padanya.

Sepertinya dia tidak tahu mau bicara apa. Aku memang terlihat sangat berbeda.

“ Benar-benar cantik kamu Nggi ”, ucapnya memujiku.

Ketika itu aku hanya tersenyum. Aku tidak tahu bagaimana tampangnya, tapi pada saat itu aku merasa aku lebih baik darinya. Adam datang mendekati, barangkali ingin ikut mengamati, tetapi tidak ada komentar lain yang keluar dari mulutnya. Dia hanya bilang,

“ Pas banget di tubuhmu, you should buy it ”,

Sepertinya aku sudah membuat kejantanannya bangun. Aku geli sendiri. Aku pun balik lagi ke kamar ganti. Setelah kututup pintu, tanpa disangka Adam sudah menyusul di belakangku.

“ Anggi, boleh aku masuk? Ada sesuatu yang janggal tuh… ”, ucapnya.

“ Hahhh… ”, tanyaku heran sambil membuka pintu.

Kemudian Adam-pun masuk, menutup pintu dan mengunci.

“ Adam! Kamu enggak boleh masuk ke sini! ”, bisikku tertahan.

“ Ssstttt… !!! Enggak ada yang liat aku masuk ”, ucapnya.

Lalu Dia menyeringai, lalu berbisik tak kalah pelannya.

“ Kamu benar-benar menggairahkan... cuma... tidak seharusnya kamu mengenakan Bra... ”, wajahnya dekat sekali dengan wajahku.

Suasana di luar dan di dalam sangatlah berbeda. Di sini lebih private dan kami dekat sekali. Aku bisa merasakan dirinya sudah terangsang. Tangannya menyentuh bahuku, menarik turun tali BRA-ku satu persatu lewat dari pundakku ke lenganku. Dengan begitu, yang ada di bahuku hanyalah seutas kain bagaikan tali yang berasal dari gaunku. Baca cerita sex lainya terbaru 2016 di seksigo.com

Lewat sentuhannya di kulitku dan desahan nafasnya, darahku mulai naik. Aku memang tidak punya perasaan khusus untuknya. Bahkan kami baru kenal, tapi aku biarkan tangannya merambat kepunggungku mencari kaitan Bra, aku hanya menahan nafas ketika tercium bau cologne yang dia pakai, dekat sekali. Aku menduga dia memang sengaja mendekatkan begitu supaya aku tidak tahan.

Setelah ditemukan, Adam melepaskan kaitan itu, kemudian dia menarik talinya lepas dari lengan kiri dan lengan kananku, lalu dia tarik keluar sepotong pakaian dalam itu. Aku berdiri tegak bagai orang terhipnotis, tidak melawan sama sekali terhadap aksinya. Aku sadar, ada seorang laki-laki yang sedang dilanda birahi, aku yang menyebabkannya begitu, dan aku sedang diminta tanggung jawab.

Adam merangkul pinggangku, membawaku ke dalam pelukannya. Untuk beberapa saat dia hanya merangkulku, kurasakan dadaku yang tidak terbungkus menempel di dadanya.

“ Anggi sayang, aku ingin membina suatu hubungan denganmu, maka... kalau kamu enggak siap, suruhlah aku keluar sekarang, tapi.. ”,

Pelukannya mengerat, kaki kanannya diselipkan di antara kedua kakiku lalu menekankan pangkal pahanya pada diriku, mendorongku ke belakang selangkah sehingga merapat ke dinding,

“ Aku ingin kamu tahu... bahwa pada saat ini, aku sedang mengalami On fire... ”,

Gila! tentu saja aku bisa merasakan benda keras itu di balik celana jeansnya, wong dia dengan sengaja menggesek-gesekkannya di selangkanganku kok. Bersamaan dengan itu, Adam mendaratkan bibirnya di bibirku dan mulai menciumiku dengan panas. Bibirnya turun ke daguku, lalu naik ke kupingku, di sana dia membisikkan,

“ Oughh... Anggi... you’r my Honey... Aghhh… ”, ucapnya penuh nafsu.

Kemudian turun lagi ke leherku, setiap inci kulitku merasakan kehangatan yang dia berikan lewat bibir dan lidahnya, kadang giginya menggigitku pelan memberiku kenikmatan yang lebih dalam. Otakku saat itu tidak dapat berpikir dengan logis. Aku tidak ingat bahwa lelaki yang sedang mencumbuiku ini baru saja aku kenal. Dua tahun yang lalu kita cuma teman asal lewat saja.

Sekarang setelah bertemu satu kali saja, dia sudah mulai menggerayangi tubuhku. Tidak pernah aku berbuat sejauh ini dengan seorang stranger sebelumnya. Tak tahan lagi aku menggigit bibirku agar tidak mengeluarkan suara, akhirnya aku cuek, aku mendesah dan merintih, bahkan melenguh kuat ketika dia meremas payudaraku. Aku sudah tidak peduli bahwa kami berada di tempat umum.

Siapa saja kapan saja orang bisa lewat dan mendengar suaraku. Di sela-sela ciumannya, ternyata aku masih ingat akan gaun yang akan menutupi tubuhku di pesta besok,

“ Oughhh... Adam... bajuku ini belum dibayar... hati-hati yah… Ssss… aghhh… ”, ucapku mulai mengikuti permainan adam.

Kalimat ini malah mengingatkan dirinya bahwa aku masih berpakaian, diangkatnya bagian rok gaunku ke atas melewati kepalaku. Kini aku bugil, hanya ada celana dalam yang masih menutup kewanitaanku. Adam kembali menjelajahi tubuhku yang barus saja tertutup, dia menciumi setiap lekuk-lekuk di tubuhku. Entah dia sadar atau tidak dengan suara-suara ribut yang berasal dari mulutku.

Ketika itu aku masih berusaha untuk tidak terlalu ribut, tetapi ketika dia menghisap putingku, aku menjerit tak karuan, pada saat itulah dia merelakan tangan kirinya untuk di mulutku sebagai alat pembungkam. Kugunakan jari-jarinya sebagai pengedap suara yang kugigit-gigit sebagai pengganti jeritan yang keluar. Tapi hanya sebentar saja, karena tangannya kemudian berpindah meremas-remas pantatku.

Aku mulai protes di saat gerakannya kian turun ke bawah, ketika jari-jarinya mulai menyusup ke dalam celanaku dan menyentuh bulu-bulu kewanitaanku. Kepalaku menggeleng-geleng. Aku merasa tidak nyaman, well, at least tidak di tempat begini. Tiba-tiba aku berada di alam sadar. Wajahku yang sejak tadi menikmati aksinya kini mulai terjaga. Tangan Adam mencoba melorotkan celana dalamku, tapi aku tahan,

“ Stop Adam…. Cukup sampai di sini... pleaasse, aku enggak bisa melanjutkan.. ”, ucapku.

Aku masih mencegahnya dengan cara menempatkan tangan kiri di celanaku dan tangan kanan mendorong jauh bahunya. Adam menjawab dengan nafas memburu,

“ Oughhh… jahgan sayang...! jangan hentikan sekrang... ”, ucapnya.

Masih dengan mulutnya yang sedang menjilati puting payudaraku dengan menggebu-gebu, sementara dua jari tangannya sudah menyusup lebih dalam lagi mencari klitorisku, dia makin nafsu,

“ Vagina kamu sudah basah kuyup sayanf… Oughhh… ”, ucapnya dengan muka mesumnya.

Aku-pun mengerang tertahan. Aku memang sudah nafsu sekali, aku sudah siap sebenarnya... dia malah masih berpakaian utuh.

“ Adam! Aku serius! ”,

Akhirnya aku benar-benar menghentikan gerakannya, karena detik berikutnya aku tampar kepalanya. Tidak keras, tapi cukup membuat dia kaget.

“ Whoops.. ”, pikirku. Lalu aku berkata lunak sedikit memelas,

“ Adam, aku serius, tolong jangan dilanjutkan... aku bisa meledak di sini ”,

“ Ya ledakkan aja. Apa salahnya? Bukankah tadi hampir? ”, Dia tidak marah, cuma agak kesal mungkin.

“ Lebih baik jangan ”,

Ketika itu aku menunduk sembari mengenakan pakaianku kembali. Aku tidak mau nantinya berakhir di kantor security atau apa, pikirku.

“ Anggi, nanti kita lanjutkan di rumahku, setelah makan malam ”, katanya sungguh-sungguh.

Adam keluar dulu. Aku menyusul di belakangnya dengan tampang innocent, maklum kan, baru mencoba baju, namun kelihatannya wajahku kemerahan bekas gejolak nafsu tadi, mataku sedikit berair karena kenikmatan yang baru saja kualami. Adam terlihat normal-normal saja, dia hanya tersenyum di saat kita bertatapan.

“ Ada barang lain yang masih diperlukan? ”, tanya Adam.

“ Enggak ada! Keperluanku udah komplit ”,

“ Ayo kita cari makanan kalau gitu. Aku lapar banget. Sini bajunya aku bayar dulu ”,
Aku pun berdiri di depan counter siap melakukan transaksi pembayaran.

“ Ngapain dia mau ikut-ikut bayar “, pikirku.

Aku sudah siap dengan kartu kreditku, namun sebelum kartuku diambil oleh sang kasir, Adam dengan kilat mengambil kartuku, menukarnya dengan kartu NM-nya dan menyerahkan kepada kasir. Aku melotot, protes.

“ Engga apa-apa ”, katanya ringan. Well, mungkin duit segitu tidak berarti apa-apa buatnya, tapi kan bisa jadi beban untukku.

Selesai makan malam, Adam benar-benar membawaku pergi ke rumahnya. Aku tidak begitu yakin jika aku harus menurutinya atau menolaknya mentah-mentah. Sejujurnya aku ingin menikmati apa yang dia tawarkan, harus kuakui aku memang membutuhkannya. Sudah lama sekali aku tidak disentuh laki-laki, tapi karena tidak ingin kelihatan desperate.

Kemudian aku mengungkapkan bahwa aku mengkhawatirkan mobilku yang masih parkir di lapangan kantor, dia bilang tidak usah takut. Pokoknya beres, katanya. Setiba di rumahnya, Adam menyuguhkan Whisky. Tanpa ba bi Bu lagi, dia memelukku dari belakang, dan kali ini dia menciumi seluruh bagian belakang tubuhku, mulai dari kudukku sampai ke bawah kakiku.

Lalu setelah itu aku berbalik dan dia naik dari situ menstimulir seluruh bagian depanku inci demi inci. Kami berakhir di ranjangnya, tubuh telanjang dan masih meresapi sisa-sisa kejadian yang baru saja lewat. Aku bangkit duluan. Jam di meja sudah menunjukkan jam 23.00. Aku harus menjemput mobilku dan pulang ke rumahku sendiri. Kami berpakaian.

Ketika itu Adam masih sempat-sempatnya mengganti sarung bantal penopang kepalaku tadi.

“ Ngapain sih? ”, tanyaku tersinggung, karena yang diganti ternyata cuma sarung bantalku.

“ Uemm… ”, dia menatapku dengan tampang bersalah.

“ Mantan-kupun belum pindah keluar dari sini... dia bisa marah besar kalau mencium parfummu ”,

“ Hah! ”, aku serasa baru ditampar, mungkin balasan tamparanku tadi di kamar ganti.

“ Aku memang ingin kasih tahu kamu.. ”, katanya menatapku.

“ Maafkan aku.. ”, ucapku.

“ Dia masih tinggal di sini? Dia akan pulang malam ini? ”, ucapnya benar-benar membuat aku merasa terhina.

“ Dia sudah dua hari tidak tidur di sini. Dengar, Anggi, kita benar-benar udah putus, aku udah meminta dia keluar secepatnya, tapi dia butuh waktu mencari tempat tinggal lain ”,

“ Tentunya kamu tidak memerlukan bilang-bilang sebelum semua ini terjadi! ”, kataku sinis.

Singkat cerita aku-pun marah dan pergi meninggalkan rumahnya. Tapi, aku belum bisa terima bahwa aku baru saja tidur di tempat tidur manatan pacar Adam yang tinggal bersama Adam. Singkat cerita Akhirnya setelah 3 hari kamipun berbaikan kembali. Aku dan Adam sekrang menjadi pasangan kekasih, semenjak itu aku menggantikan mantan Adam dan tinggal dirumahnya seperti mantanya dulu. Selesai.

Bagaimana para Pembaca Serukan para maniak seks, jangan lupa ya!!! Selalu ikuti cerita-cerita dewasa di web www.butuhsex.com.

Cerita Sex Model 2016, Cerita Sex Sedarah 2016, Cerita Sex Jilbab Terbaru, Cerita sex tante girang 2016, Cerita Dewasa Sex Threesome Terbaru, Cerita Dewasa Sex Perawan 2016, Cerita Dewasa Sex Pegawai Salon 2016, Cerita Dewasa Sex Sekretaris Terupdate 2016, Sekretaris, Cerita Sex Mahasiswa terbaru 2016, Cerita Sex Mahasiswi terbaru 2016, Cerita Sex Perselingkuhan 2016, Cerita Sex SMA 2016, Cerita Mesum, Cerita Ngentot, Cerita Skandal Sex, Abg, Gangbang, Spg, Pramugari, Janda, Wanita kesepian, Tante kesepian, foto bugil, foto hot, Anak SMP, Anak Kuliah, Cerita sex terbaru terbaru 2016, cerita hot terbaru 2016 dan banyak lagi Cerita Sex Terbaru 2016 lainya.

Jumat, 24 Juni 2016

Cerita Dewasa Salah Masuk Toilet Pria

Butuh Sex Kategori : Cerita Dewasa Sex Sekeretaris 2016 “Cerita Dewasa Salah Masuk Toilet Pria” Cerita Sex Salon++ 2016, Cerita Dewasa Sex embantu, Cerita Sex Bispak Terbaru, Cerita Sex Skandal 2016, Foto Cewek Bugil 2016, Foto Cewek Hot Terbaru, Cerita Sex Terbaru 2016,

Butuhsex kali ini menceritakan pengalaman Sex dari seorang Sekrataris yang melakukan skandal sex dengan Atasanya. Cerita Sex ini bisa terjadi berawal dari Anis yang salah masuk Toilet. Anis yang saat itu merasa sakit perut ditengah pekerjaanya, dengan buru-buru dia-pun bergegas Ke toilet bertujuan Untuk buang air besar. Singkat cerita ternyata dia salah masuk toilet Pria dan pada saat ditoilet dia bertemu oleh Managernya dan terjadilah hubungan Sex itu didalam Toilet. Mau tahu kelanjutan ceritanya, Langsung aja yuk baca dan mak baik baik cerita dewasa ini.

Butuhsex.com | Cerita Dewasa Salah Masuk Toilet Pria | Cerita Sex Salon++ 2016, Cerita Dewasa Sex embantu, Cerita Sex Bispak Terbaru, Cerita Sex Skandal 2016, Foto Cewek Bugil 2016, Foto Cewek Hot Terbaru, Cerita Sex Terbaru 2016,
Cerita Dewasa Salah Masuk Toilet Pria

Awal mula cerita sex Anis ini berawal dari Anis yang salah masuk toilet. Pada hari itu tepatnya pada hari Rabu, hari itu adalah hari kerja pertama Anis diperusahaan dimana tempatnya bekerja sebagai sekretaris. Karena dia sebagai sekretaris maka sudah wajar walau dihari pertamanya dia sudah disibukan dengan tugas kantornya. Sebagai sekretaris gaji yang diterima anis sebenarnya tidak begitu besar, walaupun demikian dia dengan senang hati menjalankan tugasnya. Ketika itu Anis sedang menyiapkan beberapa laporan untuk diberikan kepada Managernya.

Laporan itu berisi laporan bulanan yang akan diserahkan untuk rapat nanti sore, ditengah kesibukanya itu tiba-tiba saja dia merasa sakit perut yang begitu menggangunya. Kemudian dengan segera dia-pun bangkit dari duduknya dan bergegas menuju ke toilet yang kebetulan toiletnya berada di ruang kantornya. Karena dia sudah tidak kuat untuk menahan sakit perutnya Anis-pun sampai melihat lagi tulisan yang menunjukkan bahwa itu toilet untuk laki-laki atau untuk wanita.

Dia-pun masuk begitu saja dengan buru-buru karena memang perutnya sudah tidak bisa diajak kompromi. Tetapi, begitu tiba di dalam toilet itu, dia terkejut karena melihat seorang laki-laki bertubuh proposional sedang buang air kecil didalam toilet itu . Astaga, ternyata aku salah masuk ke toilrt Laki-laki ( ucap dalam hatinya ), dan laki-laki itu-pun sama terkejutnya dengan anis ketika dia menoleh ke arah Anis,

“ Upsss… kamu ngapain disini Nis, kamu salah masuk toilet, inikan toilet laki-laki... ” tegurnya kepada Anis,

Anis-pun terkejut sekali, ternyata ketika itu sang Manager sedang buang air kecil. Seketika itu tanpa sengaja, kedua mata Anis tiba-tiba menuju kearah Penis yang terselip ditengah ritsliting celana panjang yang sedang dipegang oleh sang Manager. Upss… terlihatlah Penis Manager itu yang belum dimasukkan ke sarangnya.

Wajah Anis-pun seketika memerah karena malu, kemudian Anis-pun membuang mukanya dan segera ingin segera berbegas meninggalkan toilet Pria itu. Sial !!! gara-gara sakit perut malah salah masuk toilet pria ( ucapnya dalam hati ). Tapi Manager itu-pun tidak ingin membuang kesempatan emas itu. Dengan cepatnya tangan Anis ditarik dan tubuhnya disandarkan ke arah tembok.

“ Nis, sudah lama sebenarnya aku ingin menikmati keindahan tubuhmu, Pasti kau juga pernah mendengar bahwa di kantor ini yang paling perkasa adalah aku, Nah sekarang tiba saatnya kita mencoba apa yang kamu dengar dari teman-teman... ”,

Mendengar ucapan managernya itu Anis merasa kaget sekali. Dia tidak menyangka bahwa Manager yang sangat dihormati karena kharismanya, memiliki hati yang demikian bejatnya.

“ Tapi Pak, saya sedang sakit perut nih, lagian Bapak-kan Manager saya, masa Bapak tega melakukannya pada saya? ” ucap anis kepada managernya,

“ Oh..., jangan kuatir Nis, cuma sebentar kok, Ibu Edi saja pernah melakukannya denganku kok... ” , kata Manager sembari dengan kasar membuka kancing stelan atas yang dipakai Anis.

“ Ja..., jangan Pak..., tolong jangan..., ingat po Bapak di kantor... ” , jerit Anis.

“ To..., tolong..., tolong...! ” , teriaknya,

Tampak Anis berusaha meronta-ronta karena tangan Manager mulai masuk ke dalam Bra-nya yang berukuran besar, 36B. Dan..., bret..., bret..., baju Anis terlihat sudah sobek, Dan dengan sekali hentakan, Bra Anis-pun turun dan jatuh ke lantai. Walau sudah berusaha mendorong dan menendang tubuh atletis itu, namun nafsu Manager yang sudah demikian buas terus membuatnya bisa mencengkeram tubuh mulus Anis yang kini hanya mengenakan celana dalam dan terus menghimpitnya ke tembok toilet itu.

Karena merasa yakin bahwa dia sudah tidak bisa lari lagi dari sana, Anis hanya bisa pasrah. Sekarang mulut Manager sudah mulai menghisap-hisap puting susunya yang besar. Pers seperti bayi yang baru lahir sedang menyusu ke ibunya. Gairah dalam diri Anis tiba-tiba muncul dan bergejolak. Dengan sengaja diraihnya Penis Manager yang sudah berdiri dari tadi. Dan dikocok-kocokknya dengan pelan. Memang Penis itu amat besar dan panjang.

“ Wah, pasti enak nih kalo ngi lubang gue..., udah lama gue ngangenin batang kenikmatan yang segini besar dan panjangnya... ” , pikir Anis dalam hati.

Sementara itu tangan Manager pun sudah melepaskan seluruh celana dalam putih yang dikenakan Anis. Dan Manager pun ikut membuka semua pakaiannya, hingga kini keduanya sama-sama dalam keadaan tanpa busana selembar benangpun. Manager mengangkat kaki kanan Anis ke pingggangnya lalu dengan perlahan dia memasukkan Penisnya ke liang kewanitaan Anis.

“ Blessss..., blesss..., Zleebbb... ”,

Separuh dari Penis itu masuk dengan sempurna ke liang surga wanita yang rupanya sudah tidak lagi perawan. Anis terbeliak kaget merasakan besarnya Penis itu di dalam liang Vaginanya. Manager terus saja mendorong maju Penisnya sambil mencium dan melumat bibir Anis yang sek itu. Anis tak mau kalah. Dia pun maju mundur menghadapi serangan Manager.

“ Zleb... Zleb... Zleb... ”,

Penis yang besar itu keluar masuk berkali-kali. Anis sampai terpejam-pejam merasakan kenikmatan yang tiada taranya. Sakit perutnya pun sudah terlupakan.

Sepuluh menit kemudian, mereka berganti po. Anis kini berpegangan ke bagian atas kloset dan pantatnya di hadapkan ke Manager. Melihat pemandangan menggairahkan itu, tanpa membuang-buang waktu lagi Manager segera memasukkan Penisnya dari arah belakang kemaluan Anis, “ Blesss..., Zlebb… Zlebb… Zlebb…”,
Manager dengan asyik melakukan aknya itu. Tangan kanannya berusaha meraih payudara Anis sambil terus menusukkan Penis supernya ke kewanitaan Anis.

“ Bapak duduk aja sekarang di atas kloset ini, biar sekarang gantian saya yang aktif... ” , kata Anis di tengah-tengah permainan mereka yang penuh nafsu.

Manager itu pun menurut. Tanpa menunggu lagi, Anis meraih Penis yang sudah 2 kali lebih keras dan besar itu, untuk segera dimasukkan ke liang kenikmatannya. Dia pun duduk naik turun di atas Penis ajaib itu. Sementara kedua mata Manager terpejam-pejam merasakan kenikmatan surgawi itu. Kedua tangannya meremas-remas buah dada Anis.

“ Ouuh..., Ssss..., aaahh... ” , erang Anis penuh kenikmatan.

Penis itu begitu kuat, kokoh dan keras. Walau sudah berkali-kali ditusukkan ke depan, belakang, maupun dari atas, belum juga menunjukkan akan menyemburkan cairan putih kentalnya. Melihat itu, Anis segera turun dari pangkuan Manager itu. Dengan penuh semangat dia meraih Penis itu untuk segera dimasukkan ke mulutnya. Dijilatnya dengan lembut kemudian dihisap dengan lidahnya,

“ Ouhhh..., Sssss..., ahhhh... ”,

Kali ini ganti Manager yang mengerang karena merasakan kenikmatan. Lima belas menit kemudian, wajah Manager tampak menegang dan dia mencengkeram pundak Anis dengan sangat erat, Anis menyadari apa yang akan terjadi, tapi dia tidak menghiraukannya, dia terus saja menghisap Penis ajaib itu, dan benar,

“ Crottt..., crottt..., crottt... ”,

Tersemburlah sperma masuk ke dalam mulut Anis tanpa bisa dihalangi lagi. Anis pun menelan semua sperma itu, dan menjilat bersih sperma yang tersisa di Penis Manager itu dengan lahapnya. Sejak peristiwa di toilet itu, mereka berdua sering melakukan skandal sex di mana saja dan kapan saja selama ada kesempatan. Mereka berdua bahkan sering melakukan kadang di mobil, di hotel, atau di rumah Managernya itu. Sungguh skaldal sex yang sangat tak terduga ya para pembaca. Berawal dari salah masuk toilet, berakhir dengan skandal sex. Selesai.

Bagaimana para Pembaca Serukan para maniak seks, jangan lupa ya!!! Selalu ikuti cerita-cerita dewasa di web www.butuhsex.com.

Cerita Sex Model 2016, Cerita Sex Sedarah 2016, Cerita Sex Jilbab Terbaru, Cerita sex tante girang 2016, Cerita Dewasa Sex Threesome Terbaru, Cerita Dewasa Sex Perawan 2016, Cerita Dewasa Sex Pegawai Salon 2016, Cerita Dewasa Sex Sekretaris Terupdate 2016, Sekretaris, Cerita Sex Mahaswa terbaru 2016, Cerita Sex Mahaswi terbaru 2016, Cerita Sex Perselingkuhan 2016, Cerita Sex SMA 2016, Cerita Mesum, Cerita Ngentot, Cerita Skandal Sex, Abg, Gangbang, Spg, Pramugari, Janda, Wanita kesepian, Tante kesepian, foto bugil, foto hot, Anak SMP, Anak Kuliah, Cerita sex terbaru terbaru 2016, cerita hot terbaru 2016 dan banyak lagi Cerita Sex Terbaru 2016 lainya.