Minggu, 11 September 2016

Cerita Dewasa Garuk Punggung SPG

Butuh Sex Kategori : Cerita Dewasa Sex SPG 2016 “Cerita Dewasa Garuk Punggung SPG ”, Cerita Sex Model 2016, Cerita Dewasa Skandal Terbaru, Cerita Sex Salon++ Terbaru, Cerita Sex Gangbang 2016, Foto Cewek Bugil 2016, Foto Cewek Hot Terbaru, Cerita Sex Terbaru 2016,

Butuhsex.com kali ini menceritakan pengalaman Sex dari seorang Pria bernama Biben (nama samaran). Berawal dari menggaruk punggung SPG yang kebetulan tempat kerja SPG itu sama dengan Biben, berakhir dengan hubungan sex di Swalayan tempatnya bekerja. Mau tahu kelanjutan ceritanya, Langsung aja yuk baca dan simak baik baik cerita dewasa ini.

Cerita Sex Model 2016, Cerita Dewasa Skandal Terbaru, Cerita Sex Salon++ Terbaru, Cerita Sex Gangbang  2016, Foto Cewek Bugil 2016, Foto Cewek Hot Terbaru, Cerita Sex Terbaru 2016,
Cerita Dewasa Garuk Punggung SPG

Panggil saja nama saya Biben (nama disamarkan), saya adalah seorang asisten sales di sebuah Swalayan yang cukup besar di kota Bandung. Disini saya akan menceritakan cerita sex saya dengan salah satu Spg yang kebetulan bekerja di swalayan tempay saya bekerja. Dimana peristiwa ini berawal dari seorang Spg cantik yang bernama Rina meminta bantuan saya untuk menggaruk-kan punggung-nya karena gatal.

Sebagai seorang rekan kerja, dan karena yang meminta bantuan adalah seorang Spg yang sexy, dan mempunyai buah dada yang montok, saya-pun mau seklai untuk menggaruk-nya, hhe. Maklum naluri lelaki. Dari situlah cerita sex ini berawal. Pada tempat kerja saya, ada seorang wanita bernama Rina. Rina ini adalah salah satu rekan kerja wanita yang paling akrab dengan Saya.

Rina mempunyai kebiasaan berbagi masalah, curhat, ataupun meminta pertolongan kepada saya. Kalau berbicara tentang usia, jelas sekali Rina ini masih muda, karena usia-nya masih 19 tahun. Selain sexy, Rina juga mempunyai wajah cantik khas sunda. Sebagai wanita sunda, dia memiliki kulit putih, mata indah, dan mempunyai buah dada yang tidak terlalu besar tapi tapi sangat menggemaskan.

Pokoknya kalau para pembaca bisa melihat langsung Rina ini, dijamin para pembaca bakal nafsu sama yang nama-nya Rina ini. Dijamin, Pria mana-pun yang melihat tubuh Rina pasti bakal bergairah deh. Ditambah lagi Rina mempunyai Pantat yang kencang dan bohay. Singkat cerita, sampai pada suatu hari Rina-pun meminta tolong kepada saya,

“ Ben tolongin aku dong, punggung aku gatal nih, tolong garukin dong Ben ”, Ucap Rina meminta pertolongan saya.


Karena kami sudah akrab sekali, tanpa berfikir panjang saya-pun mengiyakan permintaan-nya,

“ Yaudah sini aku garukin Rin ”, ucap saya.

“ Jangan didepan umum dong Ben, kamu kesini aja, kamu garukin di dalam gudang aja yah biar nggk dilihatin sama orang-orang ”, ucap Rina mengajak saya kedalam gudang.

“ Iya deh Rin, aku mah ngikut kamu aj ”, jawab saya.

Mungkin karena Rina sudah tidak tahan lagi karena punggungnya yang gatal, Rina-pun,

“ Ayo Buruan Ben !!! ”, ucap Rina sembari menarik tangan saya menuju ke dalam gudang yang tak jauh dari tempat kami berdiri tadi.

Kemudian Rina mengunci pintu gudang itu, serta mengambil bedak antiseptik di rak yang berdekatan, lalu mengulurkannya kekepada saya. Saat itu saya-pun tanpa sungkan-sungkan lalu menaburkan bedak itu di atas telapak tangan saya. Rina menarik baju yang dipakainya ke atas hingga sebatas tengkuk. Saya menelan ludah melihat ke belakang badan Rina, yang selama ini tak pernah saya lihat tanpa busana.

Saya menepuk bedak yang ada di tangan saya ke atas badan Rina. Hangat badannya. Saya mulai menggosok. Sesekali Rina kegelian, ketika saya mengurutkan jariku pada alur di tengah belakang badan Rina. Saya menggosok rata. Rina meraba-raba kancing Bra-nya, lalu dilepaskannya, maka terurailah tali Bra-nya itu di belakang badannya itu.

Saat itu terasa sekali darahku mengalir cepat, saya menelan air liur, melihat aksi Rina yang berani itu tadi. Saya terus menggosok, dengan hati yang berdebar-debar. Saya merasa batang torpedo saya sudah mulai mengeras. Saya merasa tak tahan. Tengah menggosok belakang badan Rina, tangan saya secara perlahan-lahan merayap ke arah buah dada Rina.

“ Woy, Apa-apaan nih Ben, jangan kurang ajar yah !!! ”, tegur Rina sembari menepuk tangan saya.

“ Ma… Ma… Maaf Rin, sorry nggk sengaja ”, ucap saya.

Kemudian tangan saya-pun kembali ke bekakang. Bra yang Rina pakai masih melekat di buah dada-nya, menutupi buah dadanya yang mungil itu. Saya terus menggosok, kali ini turun sampai ke batas pinggang. Saya memberanikan diri mengurut ke dalam rok Rina, tetapi Rina menepuk lagi tangan saya,

“ Ben !!! Jangan !!!”, tegur Rina lagi.

“ Sudah hilang belum gatalnya Rin ??? ”, ucap saya pada Rina.

“ Belum! ”, jawab Rina pendek.

Saya merasa semakin terangsang, batang torpedoku semakin mengeras dan mula tegang! Saya coba lagi untuk meraba ke dada Rina, kini saya telah dapat memegang buah dada Rina yang lembut itu, yang tertutup dengan Bra berwarna putih. Rina tidak lagi menepuk tangan saya tetapi dia memegang tangan saya yang letakan pada buah dadanya itu. Saya mulai meremas buah dada Rina.

Saat itu Rina menggeliat geli sambil tangannya memegang pergelangan tangan saya. Rina nampak sudah mula merasa terangsang, dan memang ini adalah salah satu cara untuk membuat wanita terangsang. Saya mencium tengkuk Rina. Dia masih menggeliat-geliat akibat remasan serta ciumanku. Buah dadanya saya rasa sudah semakin menegang.

Kini jari-jari saya-pun mulai memainkan peranan memilin-milin puting buah dada Rina pula! Saya sadari tadi memeluk Rina dari belakang. Batang torpedoku yang beberapa waktu lalu telah saya gunakan obat memperbesar kejantanan tambah semakin keras menonjol itu saya gesek-gesekkan pada alur pantat Rina. Saat itu Rina ketawa kecil, merangsang sekali.

Tidak lama kemudian Rina-pun mulai membuka kancing bajunya lalu melepaskan Bra-nya dan mencampakkannya di atas lantai. Kini buah dada Rina tak tertutup apa-apa lagi. Saya terus meremas-remas dan membalikkan badan Rina supaya berhadapan denganku. Rina menciumku liar sekali, sambil mengulum-ngulum lidahku. Saya-pun begitu juga membalas dengan liar serangan Rina.

Saya menanggalkan bajuku. Rina mencium dada saya, perutku. Saya tetap mengecup-ngecup buah dada nya yang sudah mengeras tegang. Tangan saya menekan-nekan pantatnya. Batang torpedoku semakin menegang. Tiba-tiba Rina berlutut, lalu membuka retsleting celana saya. Dia menarik keluar batang torpedoku yang tegak keras.

Rina merasa kagum melihat batang torpedoku yang menegang secara maksimal itu. Rina menguak rambutnya ke belakang dan mulai mengkulum batang kemaluan saya. Dia menggengam dengan rapi. Sambil mengulum secepat-cepatnya, tapi untung saja sebelumnya saya sudah memakai obat kuat lelaki hingga tidak cepat ejakulasi saat di kulum oleh Rina.

Rina mengarahkan batang torpedo ke matanya, hidungnya, ke pipinya. Rina mencium sekitar batang torpedoku. Saya merasa nikmat sekali. Rina terus mengulum torpedoku hingga ke pangkal makin lama semakin cepat. Saya merasa kepala torpedoku terkena anak tekak Rina. Ngilu rasanya. Saat itu saya juga membantu Rina dengan mendorong dan menarik kepalanya.

Rina yang saat itu sengaja berlagak tidak tahu, ketika saya katakan sperma saya sudah hendak keluar. Rina masih mengulum. Air sperma saya tersemprot memenuhi rongga mulut Rina. Dia lantas mencabut keluar torpedoku lalu menjilat-jilat air sperma saya. Dia nampaknya menikmati sekali. Torpedoku jadi lembek kembali. Rina mengulum lagi torpedoku.

Torpedoku jadi tegang lagi. Rina tersenyum memandangnya. Saya membuka celana. Rina duduk di atas meja. Saya berlutut menarik rok dan celana dalamnya. Rina sudah bugil di depanku. Bulu yang tipis warna pirang menutupi Memek-nya. Saya mencium sekitarnya. Rina meletakkan kedua kakinya di atas bahu saya, kemudia saya-pun mengangkangkan paha Rina.

Bibir kewanitaan-nya saat itu sedikit terbuka, saat itu lalu saya menjilatinya. Saya buka sedikit dengan jari lalu mengoreknya sedikit demi sedikit jariku menyodok Memek Rina,

“ Oughhh… Ssss… Aghhhh... ”, desah Rina.

Saat itu Memek Rina sudah terlihat becek sekali. Saya meletakkan kepala torpedoku ke pintu Memek-nya. Saya sodok sedikit,

“ Ughhhh… Sssss… Aghhhhh… ”, desag Rina lagi.

Saat itu saya-pun mulai menekan lagi torpedo saya kedalam Memek Rina,

“ Oughhh… Ssss… Yeahhhh… ”, desah Rina perlahan.

Kemudian saya menyodok lagi dalam, secara kontstan dan terus ke pangkal. Saya mendorong dan menarik berulang kali. Rina makin terlihat lemas dan nikmat. Saya merasa kehangatan Liang Memek Rina. Rina mencabut torpedoku keluar. Dia turun dari atas meja dan mendorongku telentang lalu duduk di atas badanku dan memasukkan lagi torpedoku ke dalam Liang Memek-nya itu.

Dia mengayun ke atas dan ke bawah. Tak lama dia tarik keluar lagi torpedoku. Rina kini agresif. Saya mendorongnya telentang lagi. Rina merapatkan buah dadanya dengan kedua belah tangannya,

“ Ben Peler (Penis) masukin di celah susuku aku dong !!! Sssssss… Aghhhhh… !!! ”, ucap Rina berkomando kepada saya.

Saat itu saya-pun tidak sungkan-sungkan untuk terus melakukan-nya tapi sebentar saja. Saya duduk dan Rina masih telentang, paha saya di bawah paha Rina, saya sodok lagi torpedoku ke dalam Memek-nya. Saya mengayun dengan perlahan. Licin dan sedap rasanya Rina bangun dan bertiarap di atas meja, kakinya lurus ke lantai menungging! Saya-pun berdiri dengan posisi doggy style.

Saya pegang kiri dan kanan pantat Rina dan mengayun lagi. Saya kemudian menyangkutkan sebelah kaki Rina di atas bahuku dalam posisi telentang. Saya sodok lagi tarik dan keluar dorong dan masuk ke dalam Memek-nya,

“ Aow… Sssss… Ben… Aghhhh… Enak Ben, terus Ben… Aghhhh… ”, desah Rina mulai tak terkndali.

Tanpa menjawab saya-pun terus menggenjot torpedoku dengan kuat dan penuh nafsu. Kira-kira sekitar 10 menit aku menggenjot Memek Rina dengan Posisi Doggy style, tiba-tiba terasa ada denyutan di batangvkejantanan saya. Tidak lama setelah itu,

“ Crottt… Crottt… Crottt… ”,

Tersemburlah sperma saya kedalam Memek Rina yang sudah sagat becek karena terbanjiri oleh sperma saya dan lendir kawin Rina. Singkat cerita setelah hubungan sex didalam gudang swalayan itu, kami-pun bergegas merapikan dan membersihkan diri dengan tisu basah kebetulan ada didalam gudang barang swalayan itu.
Sungguh pengalaman sex yang sangat mengesankan bagi saya.

Semenjak kejadian itu kami-pun akhirnya berpacaran, bahkan sampai hari ini-pun kami masih berpacaran. Dan perlu diketahui nih para pembaca, jalinan asmara kamipun selalu dipenuhi dengan hubungan sex yang sangat hot dan menggairahkan. Mungkin cukup sekian cerita saya. Selesai.

Bagaimana para Pembaca Serukan para maniak seks, jangan lupa ya!!! Selalu ikuti cerita-cerita dewasa di web www.butuhsex.com.

Cerita Sex Model 2016, Cerita Sex Sedarah 2016, Cerita Sex Jilbab Terbaru, Cerita sex tante girang 2016, Cerita Dewasa Sex Threesome Terbaru, Cerita Dewasa Sex Perawan 2016, Cerita Dewasa Sex Pegawai Salon 2016, Cerita Dewasa Sex Sekretaris Terupdate 2016, Sekretaris, Cerita Sex Mahasiswa terbaru 2016, Cerita Sex Mahasiswi terbaru 2016, Cerita Sex Perselingkuhan 2016, Cerita Sex SMA 2016, Cerita Mesum, Cerita Ngentot, Cerita Skandal Sex, Abg, Gangbang, Spg, Pramugari, Janda, Wanita kesepian, Tante kesepian, foto bugil, foto hot, Anak SMP, Anak Kuliah, Cerita sex terbaru terbaru 2016, cerita hot terbaru 2016 dan banyak lagi Cerita Sex Terbaru 2016 lainya.



Selasa, 06 September 2016

Cerita Dewasa Kusetubuhi kedua Tanteku

Butuh Sex Kategori : Cerita Dewasa Sex Threesome 2016 “Cerita Dewasa Kusetubuhi kedua Tanteku” Cerita Sex Suster 2016, Cerita Dewasa ABG Terbaru, Cerita Sex Bispak Terbaru, Cerita Sex Skandal 2016, Foto Cewek Bugil 2016, Foto Cewek Hot Terbaru, Cerita Sex Terbaru 2016,

Butuhsex.com kali ini menceritakan pengalaman Sex dari seorang Remaja yang bernama Miko.Berawal dari penemuan foto-foto telanjang milik ke tiga tante-nya, yaitu Tante Wiwik, Nita dan Sifa, Miko-pun bisa menikmati hangat dan nikmatnya liang senggama milik tante-nya. Mau tahu kelanjutan ceritanya, Langsung aja yuk baca dan simak baik baik cerita dewasa ini.

Cerita Dewasa Kusetubuhi kedua Tanteku

Hey para penggemar cerita sex, Nama saya Miko, saya seorang Pria yang sudah cukup umur untuk mengenal Sexs, Umur saya 19 tahun. Saya akan menceritakan tentang cerita sex nyata saya di situs dewasa ini. Kisah ini berawal ketika saya sedang berada di Home stay atau semcam rumah singgah kedua milik Om saya. Kebetulan sekali saat itu naluri saya tiba-tiba menuntun untuk masuk ke kamar tante Wiwik.

Tanpa saya duga ketika saya telah masuk didalam kamar tante Wiwik, saya melihat sebuah album foto di kamar itu, tepatnya berada diatas meja samping ranjang tante Wiwik. Oh iya tante Wiwik ini adalah Istri pertama om saya. Om saya ini memliki 3 istri, Tante Wiwik, Nita, dan Sifa. Karena saya penasaran, saya-pun mendekat dan mulai membuka album foto itu.

Setelah membuka, Wow… ternyata album itu berisi foto bugil tante-tante saya. Dengan seksama saya mengamati foto-foto tersebut, foto-foto telanjang itu saya amati dengan penuh penghayatan dan hasrat. Walaupun istri-istri om saya rata-rata sudah ber-usia di kepala 4, namun Tante Sifa dan Tante NIta mempunyai bentuk tubuh yang tidak kalah dengan para ABG.

Sebagai laki-laki normal saya-pun menjadi terangsang, naluri lelaki saya-pun ingin rasanya bisa menikmati indahnya tubuh mereka secara langsung. Sampai pada akhirnya saya mempunyai ada pikiran Mesum dan saya mencari cara agar bisa memperdaya mereka dengan mengancam akan menyebarkan foto-foto bugil mereka. Seketika itu saya-pun mulai menyusun rencana, siapa yang akan saya perdaya.

Setelah beberapa saat berfikir saya-pun memilih untuk, memperdaya Tante Tante Sifa dan Tante Nita. Tante nita ini berusia 41 tahun dan Tante Sifa 42 tahun. Singkat cerita saya-pun, mulai menelefon Tante Sifa dan Tante Nita. Saat itu saya berkata pada mereka, agar mereka berdua menemuiku di Home stay milik Om saya, Saat itu dengan alasan ada hal penting yang akan saya katakan kepada mereka.

Pada esok hari-nya, saya yang kemarin kembali kerumah, sekarang bersiap-siap untuk pergi ke Home Stay itu. Oh iya saat itu saya membuat janji kepada tante Nita dan Sifa untuk datang di Home Stay itu pukul 09.00 pagi. Pada waktu itu aku segaja datang duluan untuk mengatur kondisi dan meminta penjaga Home Stay itu untuk pulang kampung dengan alasan memberi cuti tahunan kepada penjaga itu.

Kira-kira setelah setengah jam penjaga Home Stay itu pergi, Tante Sifa dan Tante Nita-pun akhirnya sampai ke Home Stay. 5 menit setelah mereka datang, lalu saya-pun meminta mereka untuk duduk dan berkumpul masuk di ruang ruang tamu Home Stay itu,

“ Ayo tnate-tanteku yang cantik, silahkan berkumpul ”, sambut manis saya kepada mereka.

“ Ih… kamu bisa aja deh Miko, masak udah umur segini masih dibilang cantik ”, ucap Tante Nita.

“ Emang masih cantik kog Tante, hhe… udah duduk dulu Tante ”, jawab saya.

“ Iya deh Miko, kita duduk. Ngomong-ngomong ada apa sih Miko kamu panggil kita kesini ??? ” tanya Tante Sifa penasaran.

Tante Sifa yang saat itu mengenakan kemeja lengan panjang dengan celana jeans ketatnya terlhat cantik dan sexy sekali. Ditengah aku memandang Tante Sifa, tante Nita-pun bertanya juga,

“ Iya Mik, emangnya ada apa sih, kayaknya ada hal penting banget deh ??? ”, Tante Nita bertanya.

Saat itu saya tidak langsung menjawab Tante Nita. Yang tadinya saya terpukau melihat Tante Sifa, gini aku-pun semakin kagum dengan cara berbusana Tante Sifa yang saat itu mengenakan kemeja tanpa lengan dengan rok diatas lutut. Busana itu membuat Tante Nita yang putih, semok dan ber-payudara besar terlihat sangat menggairahkan sekali. Setelah puas memandangi mereka sayapun menjawab,

“ Saya mau tanya sama Tante berdua, ini milik siapa ya ??? ”, ucap saya sembari mengeluarkan sebuah bungkusan yang di dalamnya berisi setumpuk foto.

Saat itu Tante Sifa-pun kemudian melihat bungkusan itu dan mengeluarkan iso bungkusan itu. Setelah melihat lalu Tante Sifa-pun berkata,

“ Apa-apaan Mik, maksud kamu apa menunjukan foto-foto ini kepada kita? Darimana kamu dapatkan foto-foto ini ??? ” tanya Tante Sifa panik mendapatkan foto-foto telanjang dirinya.

“ Miko... apa-apaan ini, dari mana barang ini?” tanya Tante Nita dengan tegang.

“ Hemm... begini Tante Sifa, waktu itu saya kebetulan lagi bersih-bersih, pas kebetulan dikamar Tante Wiwik saya lihat kok ada foto-foto telanjang tubuh Tante-tante yang aduhai itu “, jawab saya sembari tersenyum.

“ Baik... kalau gitu serahkan klisenya?” Ucapku saya Tante Nita.

“ Baik tapi ada syaratnya lho “, jawab saya.

“ Emang apa syaratnya Mik ??? kamu jangan malu-maluin tante kamu sendiri dong, udah kita selesaikan secara baik-baik yah ”, ucap Tante Sifa dengan ketus.

“ Iya Mik, tolong lah Mik, pokok-nhya apa yang kamu minta, bakal tante turutin deh. dengan syarat asal kamu kembalikan Foto-foto kit ”, tambah Tante Nita memohon.

“ Tenang aja Tante, Miko nggak minta apa-apa kog, cuma Miko hanya ingin melihat tante-tanteku ini telanjang didepan mataku ini ”, ucap saya.

“ Jangan kurang ajar kamu! ”, ucapku saya Tante Sifa dan Tante Nita dengan marah dan menundingnya.

“ Wah... wah... jangan galak gitu dong Tante, saya kan nggak sengaja, justru Tante-tante sendiri yang ceroboh kan “, jawab saya sembari menggeser dudukku lebih dekat lagi.

“ Bagaimana Tante ? ”, ucapku memastikanya lagi.

“ Hei... jangan kurang ajar, keterlaluan !!! ”, bentak Tante Nita sembari menepis tanganku.

“ Bangsat... berani sekali, kamu kira siapa kami hah... dasar orang kampung !!!” Tante Sifa menghardik dengan marah dan melemparkan setumpuk foto itu ke wajahku.

“ Hehehe... ayolah Tante, coba bayangkan, gimana kalo foto-foto ini nantinya terpajang di kantor Om ??? bisa- bisa Tante semua jadi terkenal deh !!!” ucap saya lagi.

Kulihat disamping kananku Tante Sifa terdiam sejenak, kurasa dia memikirkan apa yang saya ucapkan tadi. Lalu Tante Sifa berkata,

“ Kenapa harus kami yang harus kamu jadikan sasaran, sedangkan tante Wiwik nggak kamu apa-apakan ???” tanya Tante Sifa lemas.

“ Tenang aja Tante, nanti juga Tante Wiwik akan dapat giliran. Bagaimana Tante ? Apa sudah berubah pikiran ??? ”, ucap saya memastikan lagi.

“ Baiklah, tapi kamu hanya melihat saja kan?” tanya Tante Nita.

“ Okey, dan kalau boleh sekalian memegangnya?” jawab saya.

“ Kamu jangan macam-macam Miko ”, ucap Tante Sifa.

“ Biarian ajalah Mbak, daripada kita ketahuan “, jawab Tante Nita.

Sesaat itu juga Tante Nita dan Tante Sifa sembari berdiri mereka mulai melepas pakaiannya sembari memasang expresi wajah sedikit marah. Setelah beberapa menit, kini kedua Tante saya itu telanjang bulat dihadapanku. Tante Sifa walau sudah berusia 42 tahun tapi tubuhnya masih montok, dengan kulit kuning langsat dan kedua payudaranya yang besar menggantung bergoyang-goyang.

Turun kebawah tampak pinggulnya yang lebar serta bulu hitam di selangkangan amat lebat.Tidak kalah dengan tubuh Tante Nita yang berusia 41 tahun dengan tubuh langsing berwarna kuning langsat, serta payudaranya yang tidak begitu besar tapi nampak kenyal dengan puting yang sedkit naik keatas. Pinggulnya juga kecil serta bulu kemaluannya di selangkangan baru dipotong pendek.

“ Sudah Miko?” tanya Tante Sifa sembari mulai memakai bajunya kembali.

“ Eh, belum Tante, kan tadi boleh pegang sekalian, lagian saya belum lihat Memek Tante berdua dengan jelas “, jawab saya.

“ Kurang ajar kamu “, ucap Tante Nita setengah berteriak.

“ Ya sudah kalo nggak boleh kukirim foto Tante berdua nih?” ucap saya.

“ Baiklah, Apalagi yang mesti kami lakukan? ”, balas Tante Sifa.

“ Coba Tante berdua duduk di sofa ini “, ucap saya.

“ Dan buka lebar-lebar paha Tante berdua “, ucap saya ketika mereka mulai duduk.

“ Begini Miko, Cepat ya “, balas Tante Nita sembari membuka lebar kedua pahanya.

Hingga tampak Kewanitaan-nya yang berwarna kemerahan,

“ Tante Sifa juga dong, rambutnya lebat sih, nggak kelihatan nih “, ucap saya sembari jongkok diantara mereka berdua.

“ Beginikan “, jawab Tante Sifa.

Saat itu Tante Sifa mulai membuka lebar kedua pahanya dan tangannya menyibakkan bulu kewanitaan-nya kesamping hingga tampak Kewanitaan-nya yang kecoklatan.

“ Miko pegang sebentar ya?” ucap saya sembari tangan kananku coba meraba selangkangan Tante Sifa sementara tangan kiriku meraba selangkangan Tante Nita
.
Kumainkan jari-jari kedua tanganku di liang senggama Tante Sifa dan Tante Nita.

“ Sudah belum, Miko... Ess... “, ucapku saya Tante Sifa sedikit mendesah.

“ EEummmm... uuhh... jangan Miko, tolong hentikan... Eummmm!” desah Tante Nita juga ketika tanganku sampai ke belahan kemaluannya.

“ Sebentar lagi kok Tante, memang kenapa ? ”, tanysaya pura-pura sembari terus memainkan kedua tanganku di liang senggama Tante Sifa dan Tante Nita yang mulai membasah.

“ Eh, ini apa Tante?” tanysaya pura-pura sembari mengelus-selus Clitoris mereka.

“ Ohh... Itu Clitoris namanya Miko, jangan kamu pegang ya... ”, desah Tante Sifa menahan geli.

“ Iya”, jawab singkat saya.

“ Jangan kamu gituin terus Clitoris Tante dong “, ucap Tante Nita.

“ Memang kenapa Tante, tadi kata-nya boleh “, ucap saya sembari terus memainkan Clitoris mereka.

“ Ssss... Aghhhh... OUghhhh... geli Mik… Oughhh… Ssss… “, Desah Tante Sifa dan Tante Nita.

“ Ini liang senggama-nya ya Tante?” tanya saya sembari memainkan tanganku didepan liang senggama mereka yang semakin basah.

“ Boleh dimasukin jari nggak Tante? ”, tanya saya.

Kembali jariku membuka belahan liang senggama mereka dan memasukkan jariku, Zlebbb… bunyi jariku keluar masuk di liang senggama Tante Nita dan Tante Sifa yang makin mendesah-desah tidak karuan,

“ Jangan Miko, jangan kamu masukin jari kamu... OUghhhh... “, Desah Tante Nita.

“ Jangan lho Miko... Ssss... Aghhhh... ”, desah Tante Sifa sembari tangannya meremasi sofa.

“ Kenapa? Sebentar saja kok, masukin ya “, ucap saya sembari memasukkan jari tengahku ke liang senggama mereka masing-masing.

“ Aghhhh... Miko... “, desah Tante Sifa dan Tante Nita bersama-sama merasakan jari Miko menelusur masuk ke liang senggama mereka.

“ Ssss... Aghhhh... Eummmm... !!” Tante Sifa dan Tante Nita mulai meracau tidak karuan saat jari-jariku memasuki liang senggama dan memainkan Clitoris mereka.

“ Bagaimana Tante Sifa “, tanysaya mulai memainkan jariku keluar masuk di liang senggama mereka.

“ Saya cium ya Tante yahh ? ”, tanysaya kepada Tante Sifa sembari mulai memainkan lidahku pada Kewanitaan-nya.

“ Sebentar ya Tante Nita “, ucap saya.

“ Jangan... Ssss... Aghhhh... Miko... ena... Desah Tante Sifa sembari tangannya meremasi rambutku menahan geli.

“ Gimana Tante rasanya, enak nggak... ??? “, tanya saya kepada Tante Sifa.

“ Ssss... Aghhhh... Miko... Geli Mik... Oughhhh… ”, Desahnya merasakan daerah sensitifnya terus kumainkan sembari tangannya meremasi kedua payudaranya sendiri.

“ Agh... Ughhhh… Ssss… Teruss... Mik… Aghhhh… ”, desah Tante Sifa seperti tidak kuat lagi menahan nafsunya.

Sementara Tante Nita memainkan Kewanitaan-nya sendiri dengan jari tanganku yang dia gerakkan keluar masuk. Dan Tante Sifa mendesah ketika mendekati klimaks-nya dan,

“ Ouhhhh... Sssss… Tante udah nggak kuat lagi Miko… Ughhhh… “, Desah Tante Sifa merasakan lidahku keluar masuk diliang senggama-nya.

“ Oughhhh… Mik, Tante Sifa keluar Miko... Aghhhh… “, desah lemas Tante Sifa dengan kedua kakinya menjepit kepalsaya di selangkangannya.

Tahu Tante Sifa sudah keluar saya bangkit lalu pindah ke liang senggama Tante Nita dan kubuka kedua pahanya lebar-lebar. Sama seperti Tante Sifa Tante Nita juga meracau tidak karuan ketika lidahku menggila pada liang senggama-nya.

“ Aghhhh... Ssss… Mik... nikmat sekali... Oughhh… “, Desah Tante Nita klimaks-nya menekan kepalsaya ke selangkangannya.

Tante Nita di sofa dan kubuka lebar-lebar pahanya. Kubenamkan lidahku liang senggama Tante Nita, ku sedot-sedot Clitoris liang senggama Tante Nita yang ssudah basah itu,

“ Teruss... Mikoo... Tante... mau keluar... Oughhhh... ”, Desah Tante Nita merasakan klimaks pertamanya. Miko lalu duduk diantara Tante Sifa dan Tante Nita.

“ Gantian dong Tante, punysaya sudah tegang nih “, menunjukkan sarung yang saya pakai tampak menonjol dibagian kemaluanku pada Tante Sifa dan Tante Nita.

Kuminta mereka untuk menjilati kemaluanku,

“ Kamu nakal Miko, ngerjain kami “, ucapku saya Tante Sifa sembari tangannya membuka sarungku hingga tampak kejantanan saya yang mengacung tegang keatas.

“ Iya... awas kamu Miko... Tante hisap punya kamu nanti... “, balas Tante Nita sembari memasukkan kejantanan saya pada mulutnya.

“ Ssss... Aghhhh... Tante... terus... “, Desah Miko sembari menekan kepala Tante Nita yang naik turun di kejantanannya.

Tante Sifa terus menjilati kejantanan saya gantian dengan Tante Nita yang lidahnya dengan liar menjilati kejantanan saya, dan sesekali memasukkannya kedalam mulutnya serta menghisap kuat-kuat kejantanan saya didalam mulutnya.

“ Sruppp... Sruppp... Sruppp... ”, demikian suara ketika dia mengkulum Penis saya.

“ Ughhhh… udah... Mik, Tante udah nggak kuat lagi... Ssss… Aghhhh… “, Desah Tante Nita sembari mengangkat kepalsaya dari Kewanitaan-nya.

“ Tunggu dulu ya Tante Sifa, biar saya dengan Tante Nita dulu “, ucap saya sembari menarik kepala Tante Sifa yang sedang memasukkan kejantanan saya kemulutnya.

“ Tante Nita sudah nggak tahan nih “, ucap saya sembari membuka lebar-lebar kedua paha Tante Nita dan berlutut diantaranya.

“ Ayo Miko, cepetan masukin… Sssss… “, desah Tante Nita sembari tangannya mengarahkan kejantanan saya pada Kewanitaan-nya.

“ Ughhhh... Ssss… Aghhhh… ”, Desah Tante Nita panjang merasakan kejantanan saya meluncur mulus sampai mencapai rahimnya.

Tante Nita mengerang setiap kali saya menyodokkan kejantanannya. Gesekan demi gesekan, sodokan demi sodokan sungguh membuatku terbuai dan semakin menikmati permainan Sex ini, saya tidak peduli lagi orang ini sesungguhnya adalah Tante saya sendiri. Lalu saya meminta Tante Nita untuk menjilati liang senggama Tante Sifa yang saat itu sedang jongkok diatas bibir Tante Nit,

“ Ughhhh... Aghhhh… Geli sekali Nit… Sssss… Aghhhh… ”, desah Tante Sifa setiap kali lidah Tante Nita memasuki Kewanitaan-nya.

Sementara saya sembari menyetubuhi Tante Nita tanganku meremas-remas kedua payudara Tante Sifa. Tiba-tiba Tante Nita mengangkat pinggulnya sembari mengerang panjang keluar dari mulutnya. “ Ahhss... Miko Tante keluar... ” “ Sudah keluar ya Tante Nita, sekarang gilran Tante Sifa ya “, ucap saya sembari menarik Tante Sifa untuk naik kepangkuanku.

Tante Sifa hanya pasrah saja menerima perlsayaannya. Kuarahkan kejantanan saya ke liang senggama Tante Sifa, Lalu Aghhhh... desah Tante Sifa merasakan liang senggama-nya dimasuki kejantanan saya sembari pinggulnya mulai naik turun. Kunikmati goyangan Tante Sifa sembari ‘menyusu’ kedua payudaranya yang tepat di depan wajahku, payudaranya kukulum dan kugigit kecil.

“ Teruss... Tante, Memek (Vagina) Tante enak... ”, Desahku sembari terus dalam mulutku menghisap-hisap puting payudara-nya.

“ Kontol kamu juga perkasa sekali Ssss... Aghhhh... ” Desah Tante Sifa sembari melakukan gerakan pinggulnya yang memutar sehingga kejantanan saya terasa seperti dipijat-pijat.

“ Sebentar Tante, coba Tante balik badan “, ucapku sembari meminta Tante Sifa untuk menungging.

Kusetubuhi Tante Sifa dari belakang, sembari tanganku tangannya bergerilya merambahi lekuk-lekuk tubuhnya. Harus kusayai sungguh hebat wanita seumur Tante Sifa mempunyai liang senggama lebih enak dari Tante Nita yang berusia lebih muda. Sudah lebih dari setengah jam saya menggarap Tante Sifa, yang makin sering mendesah tidak karuan merasakan kejantanan saya menusuk-nusuk Kewanitaan-nya.

Tak lupa saat itu tanganku meremasi payudaranya yang bergoyang-goyang akibat hentakan kejantanan saya di Kewanitaan-nya,

“ Ssss... Aghhhh... Miko, Tante mau keluar... ” Desah Tante Sifa.

“ Sabarr... Tante, sama-sama

” ucap saya sembari terus memainkan pinggulku maju-mundur. “ Aghhhh ss... Tante Sifa keluar... “, melenguh panjang.

“ Saya belum, Tante “, ucap saya kecewa.

“ Pake susu Tante aja ya “, jawab Tante Sifa jongkok didepanku sembari menjepitkan kejantanan saya yang ssudah licin mengkilap itu di antara kedua payudaranya yag besar, lalu dikocoknya.

“ Sssss… Terus Tante … Oughhh… enak… Ssss... Aghhhh… “, Desahku.

Melihat hal itu Tante Nita bangun sembari membuka mulutnya dan memasukkan kejantanan saya ke mulutnya sembari dihisap-hisap. Tak lama setelah mereka memainkan kejantanan saya, pada akhirnya,

“ Crotttt… Crotttt… Crotttt… Crotttt… ”,

Lega sekali rasanya, pada akhirnya kejantana saya-pun, mennyemburkan air mani-nya dengan derasnya. Sampai-sampai air mani saya pada saat itu, membasahi wajah dan payudara Tante Sifa dan Tante Nita. Lalu saya berkata,

“ Para tante-tante tersayangku, terima kasih banyak yah atas service sex-nya…hhe… ”, ucap saya sembari meremas payudara mereka masing-masing dan beranjak pergi ke toilet untuk membersihkan diri.

Singkat cerita sejak saat itu, saya-pun sering melakukan hubungan sexs dengan Tante Nita dan Tante Sifa. Saya sering meminta mereka untuk melayani saya ketika saya sedang mempunyai birahi yang tinggi. Karena memang berhungan sexs itu nikmat sekali, sampai-sampai aku melupakan bahwa mereka adalah istri dari Om saya. Sungguh benar-benar sebuah candu yang sangat luar biasa. Selesai.

Bagaimana para Pembaca Serukan para maniak seks, jangan lupa ya!!! Selalu ikuti cerita-cerita dewasa di web www.butuhsex.com.

Cerita Sex Model 2016, Cerita Sex Sedarah 2016, Cerita Sex Jilbab Terbaru, Cerita sex tante girang 2016, Cerita Dewasa Sex Threesome Terbaru, Cerita Dewasa Sex Perawan 2016, Cerita Dewasa Sex Pegawai Salon 2016, Cerita Dewasa Sex Sekretaris Terupdate 2016, Sekretaris, Cerita Sex Mahasiswa terbaru 2016, Cerita Sex Mahasiswi terbaru 2016, Cerita Sex Perselingkuhan 2016, Cerita Sex SMA 2016, Cerita Mesum, Cerita Ngentot, Cerita Skandal Sex, Abg, Gangbang, Spg, Pramugari, Janda, Wanita kesepian, Tante kesepian, foto bugil, foto hot, Anak SMP, Anak Kuliah, Cerita sex terbaru terbaru 2016, cerita hot terbaru 2016 dan banyak lagi Cerita Sex Terbaru 2016 lainya.

Minggu, 04 September 2016

Cerita Dewasa Kupuaskan Pengantin Baru

Butuh Sex Kategori : Cerita Dewasa Sex Selingkuh 2016 “Cerita Dewasa Kupuaskan Pengantin Baru”, Cerita Sex ABG 2016, Cerita Dewasa Mahasiswa Terbaru, Cerita Sex SPG Terbaru, Cerita Sex Pesta Sex 2016, Foto Cewek Bugil 2016, Foto Cewek Hot Terbaru, Cerita Sex Terbaru 2016,

Butuhsex.com kali ini menceritakan pengalaman Sex dari seorang Pria Yang bernama Romi. Berawal dari Romi yang mengintip pasangan pengantin baru yang sedang bersetubuh, yaitu Mas Alex dan Mba’ Rika. Karena saat itu Romi melihat Mba’ Rika tidak pernah puas dengan suaminya, maka Romi mengambil inisiatif untuk memuaskan Mba’ Rika. Mau tahu kelanjutan ceritanya, Langsung aja yuk baca dan simak baik baik cerita dewasa ini.

Cerita Dewasa Kupuaskan Pengantin Baru

Perkenalkan nama saya Romi, saya lelaki yang cukup dewasa karena saya telah berusia 26 tahun. Keadaan saya sekarang adalah seorang pekerja di salah satu perusahaan plastik. Disini saya akan menceritakan tentang kisah sexs saya dengan istri tetangga kamar kontrakan-kan saya. Kisah ini berawal dari sore itu, saya terbangun. Kulihat jam di dinding dikamarku menunjukkan pukul 16.00 WIB.

Pada sore hari itu saya iseng-iseng untuk memanjat dinding tembok pembatas kamarku, dan kamar sampingku yang ditempati oleh pasangan pengantin baru, yaitu Mas Alex dan Mba’ Rika. Saat itu saya Cuma bermaksud melihat aktivitas tetangga sebelahku melalui Fentilasi. Setelah saya lihat ternyata mereka sedang tiduran sambil mengobrol di atas ranjang.

Saat itu saya mengawasi terus kegiatan mereka, saat itu kulihat Mas Alex hanya memakai singlet, begitu juga Mba’ Rika yang hanya memakai baju dalam. Mentang-mentang mereka pengantin baru didalam kamar hanya memakai pakaian dalam saja. Saat itu saya berharap kepada meraka agar mereka segera berhubungan sexs.hhe. tidak lama setelah itu, Mas Alex dan Mba’ Rika berbicara sambil berpelukan.

Karena posisiku saat itu lumayan jauh dan hanya melihat dari sela fetilasi, maka saya kurang bisa menangkap apa yang mereka bicarakan. Saat itu sesekali Mba’ Rika tertawa, dan Beberapakali pula saya amati Mas Alex meremas buah dada Mba’ Rika. Setelah sekian lama saya menunggu, pada akhirnya yang saya harapkan terjadi juga.
Tiba-tiba Mas Alex membuka celana pendeknya dan memegang tangan Mba’ Rika.

Lalu Mas Alex saat itu menyuruh Mba’ Rika memegang kejantanan Mas Alex. Mba’ Rika kelihatannya menurut dan memasukan tangannya ke dalam celana boxer Mas Alex, tetapi baru sebentar sudah ditariknya kembali, tampaknya Mba’ Rika menolak. Yahhhh, baru disuruh gitu aja nggak mau, apalagi kalau disuruh nyepongin, ucapku dalam hati kecewa.

Namun kekecewaanku terobati karena sejurus kemudian Mas Alex tiba-tiba bangkit dari tempat tidur dan melepas celananya. Kini dia hanya berCD (celana dalam) dan bersinglet. Kemudian Mas Alex-pun memeluk Mba’ Rika. Saya tersenyum kegirangan, keinginanku untuk melihat keduanya bercinta tampaknya akan terpenuhi

Tidak lama kemudian, Mas Alex-pun melepas pelukannya dan Mba’ Mba’ Rika-pun mulai melepas celananya. Kini sama seperti suaminya, Mba’ Rika hanya bersinglet dan berCD (celana dalam). Kulihat pahanya, putih dan mulus sekali.Kemudian mendadak Mas Alex mengeluarkan kejantanannya dari CD (celana dalam)nya. Kecil sekali, dibandingkan punysaya, ucapku dalam hati melihat kejantanan Mas Alex.

Mas Alex-pun langsung menghimpit Mba’ Rika, tampaknya Mas Alex akan ber-penestrasi Mba’ Rika. Kulihat Mba’ Rika memelorotkan CD (celana dalam)-nya hanya sampai sebatas paha saja. Sejurus kemudian saya melihat pelan Mas Alex memasukkan kejantanannya ke dalam lubang kewanitaan Mba’ Rika yang tertutup rambut kewanitaan.

Setelah kejantanan Mas Alex masuk keseluruhannya ke dalam liang senggama Mba’ Rika, Mas Alex langsung memeluk Mba’ Rika sambil menciumnya bertubu-tubi. Itu dilsayakan cukup lama.Saya sedikit keheranan kenapa Mas Alex tidak melsayakan genjotan, tidak mendorong-dorong pinggulnya. Mas Alex hanya diam memeluk Mba’ Rika.

Payah nih, ini pasti karena Mas Alex nggak tahan bermain lama, nggak seperti saya ucapku dalam hati, tertawa, merasa unggul dari Mas Alex. Disinilah saya mulai melihat adanya kesempatanku untuk turut melsayakan tumpangsari pada Mba’ Rika.Ditambah lagi, kejadian itu hanya berlangsung sangat singkat, sekitar 7 menit. Meskipun Mba’ Rika bisa mencapai klimaksnya, tetapi Mas Alex terlalu cepat.

Saya me-nangkap kekecewaan di muka Mba’ Rika, meski Mba’ Rika berusaha tersenyum setelah permainan itu, tapi saya yakin ia tidak puas dengan permainan Mas Alex. Dari hasil pengintaian sayakemarin, hal itu membuatku mengambil kesimpulan, ada kemungkinan saya bisa menyetubuhi Mba’ Rika dan merasakan nikmat tubuhnya, kalau perlu saya juga akan menanam benih di rahim Mba’ Rika, Itulah tekadku.

Dari kejadian itu saya-pun mulai menyusun rencana. Kebetulan Mas Alex itu belum bekerja, ada kesempatan bagiku untuk membuatnya berpisah cukup lama dari Mba’ Rika. Apalagi saya punya kenalan yang bekerja di perusahaan, namanya Totok.Siang ini saya menjumpai Totok di kantornya,

“ Hai Rom, apa kabar ? ”, tanya Totok sambil menjabat tanganku.

“ Baik nih Tok ”, jawabku sambil ter-senyum.

“ Oh iya, duduk dulu deh Rom, biar enak kita ngobrolnya ”, ucap Totok mempersilahkanku.

Setelah saya duduk di kursi kantornya yang empuk itu, saya mulai mengajukan permintaan,

“ Tok, saya butuh bantuanmu ”, ucap saya.

“ Oh, itu semua bisa diatur, emang bantuan apa ni Rom ? ”, tanya Totok.

“ Aku butuh pekerjaan nih Tok ”, ucapku.

“ Ouh kerjaan, itu gampang Rom, memangnya kamu ingin diposisi apa dan minta gaji berapa ??? ”, tanya Totok.

“ Bukan buwat aku maksudnya Tok, tapi ini untuk orang lain ”, terang saya.

“ Hmmm… memangnya untuk siapa ? ”, tanya Totok.

“ Untuk temanku, Mas Alex namanya Tok, kamu wawancarai, tempatkan di mana saja kamu suka, nggak perlu tinggi-tinggi betul jabatannya ”, terang saya.

“ Aneh...tapi jika itu maumu, yaa tidak apa-apa ”, jawabnya.

“ Yang penting kamu wawancarai dia cukup lama, dan kamu wawancarnya kalau bisa diulang sampai beberapa kali gitu Tok ”, terangku pada Totok.

“ Oke deh Rom, kalau itu semua kemauan kamu ”, jawab Totok menuruti saya.

“ Tapi... nanti jadwal wawancara-nya saya yang tentuin ya Tok, hhe… Gimana, bisakan Tok ??? ”, pintaku lagi pada Totok.

“ Ah, kamu ini ada-ada aja deh Rom, yaudah deh terserah kamu aja deh Rom ”, ucap Totok mengiyakan kemauan saya.

Maka saat itu mulailah saya menyusun jadwal interview Mas Alex, mulai lusa, hari rabu sampai jumat dari jam 07.00 sampai 10.00 pagi.Totok menyetujuinya, kemudian saya permisi pulang. Dalam perjalanan pulang, hatiku sangat senang, sudah terbayang nikmatnya tubuh Mba’ Rika itu. Sesampainya di kos-kosanku, saya langsung bertemu dengan Mas Alex di tempat cuci,tampak Mas Alex sedang menyuci bajunya.

“ Mas... saya ingin bicara sebentar ”, ucapku mulai membuka percakapan.

Saat itu Mas Alex-pun menoleh dan menghentikan pekerjaannya,

“ Ada apa Rom ??? ”, tanya Mas Alex.

“ Begini nih Mas, saya dengar Mas Alex mencari pekerjaan, kebetulan tadi saya ke tempat teman saya, dia perlu pegawai baru, dia-nya sih malas menaruh iklan di koran, soalnya dia hanya butuh satu orang ”, ucapku panjang lebar menjelaskan.

Saat itu saya sedikit berdebar-debar karena menunggu tanggapan Mas Alex. Setelah beberapa saat Mas Alex kulihat terdiam, merenung, lalu

“ Hmmm... saya pikir dulu, sebelumnya terima kasih ya Rom ”,ucap Mas Alex.

“ Ya Mas sama-sama… ”, ucapku dengan senyuman.

Saat itu dalam hatiku, saya berpikir habislah sudah kesempatanku, tapi setelah di dalam kamar, sekitar 1 jam kemudian saya yang tertidur, terbangun oleh ketukan di pintu. Saya lalu bangun, mengucek-ngucek mata saya, melihat dari jendela. Tampak Mas Alex berdiri menunggu. Saya-pun cepat-cepat membuka pintu.

“ Wah... sedang tidur ya, kalau gitu nanti saja deh ”,ucap mas Mas Alex akan pergi lagi.

“ Enggak kog Mas, saya sudah bangun nih ”, ucapku berusaha mencegah Mas Alex pergi.

“ Gangguin tidur kamu nggak ? ”, tanya Mas Alex.

“ Ndak... masuk saja Mas ”, ucapku mempersilahkan.

Setelah kami berdua duduk di karpet kamarku, lalu…

“ Begini, ini soal lamaran kerja yang kamu bilang itu, tempatnya di mana sih ? ”, tanya Mas Alex.

“ Ooo...itu di Kaliurang km 10 nomor 17, nama perusahaannya PT. A, nggak jauh kok Mas ”, terangku.

“ Syaratnya apa aja ya Rom kira-kira ? ”, tanya Mas Alex.

“ Saya kurang tau juga tuh, Mas Alex pergi saja ke sana. temui teman saya, Totok, katakan Mas butuh pekerjaan ”, tahunya dari Romi.

“ Wah...kok rasanya kurang enak ya, seperti nepotisme saja… ”, Mas Alex sepertinya keberatan.

“ Enggak... nggak... kog, perusahaan-nya besar, Mas ke sana juga belum tentu diterima, Mas tetap melalui tes dulu ”, ucapku meyakinkan Mas Alex.

“ Hmmm...baiklah, saya coba dulu deh Rom, jam berapa ya ke sana ? ”, ucap Mas Alex.

“ Sekitar jam kerja saja baiknya, jam 07.00 pagi saja Mas ”, ucapku menyarankan.

Mas Alex hanya mengangguk tersenyum, lalu permisi seraya tak lupa berterima kasih kepadsaya. Saya hanya tersenyum, berarti selangkah lagi keinginanku tercapai. Hari ini selasa, sesuai pre-diksiku, Mas Alex pagi-pagi sudah berangkat, dan sekitar jam 11.00 siang baru pulang.Saya menuju ke kamarnya, lalu mengetuk pintu,

“ Assalamualaikum ”, saya memberi salam.

Waalaikumussalam, terdengar jawaban Mas Alex dari dalam kamarnya.Lama baru pintu dibuka, dan Mas Alex mempersilahkanku untuk masuk. Kulihat di dalam kamarnya, istrinya tengah duduk di pinggir tempat tidur dengan me-makai jilbab putih, tersenyum padsaya. Mba’ Rika tampak cantik sekali.

“ Bagaimana Mas, tadi ? ”, tanya saya.

“ Oh...nanti saya disuruh ke sana lagi, besok untuk interview Rom ”, ucap mas Alex.

“ Alhamdulillah, saya doakan supaya keterima ya Mas ”, ucapku berbasa-basi.

“ Terima kasih ya Rom ”, ucapnya.

Setelah berbasa - basi cukup lama, sayapun permisi,

“ Eehh...nanti dulu, kamu khan belum minum ”,ucap Mas Alex berusaha mencegahku.

“ Ayo Mah buatkan air minumnya dong ”, perintah Mas Alex me-nyuruh istrinya.

Saya menolak dengan halus,

“ Ah nggak usah Mas, saya sebentar aja kog, soalnya saya ada urusan ”, ucapku berpura-pura.

“ Oh baiklah kalau begitu, sekali lagi terima kasih ya ”, ucap Mas Alex.

Saya tersenyum mengangguk, kulihat Mba’ Rika tidak jadi membuat minuman. Sayapun pergi ke ka-marku, riang karena sebentar lagi adikku akan bersarang dan menemukanpasangannya.

Hari ini rabu, Mas Alex sudah berangkat dan meninggalkan Mba’ Rika sendirian dikamarnya. Rencana mulai kulaksanakan. Saya membongkar beberapa koleksi kaset pornoku, memilih salah satunya yang saya anggap paling bagus, kaset porno dari Indonesia sendiri, lalu membungkusnya dengan kertas merah jambu.Kemudian sambil membawa bungkusan Kaset itu, saya menuju ke kamar tetanggsaya, mengetuk pintu,

“ Assalamualaikum, saya mem-beri salam. Lama baru terdengar jawaban,

“ Waalaikumsalam ”, sahut Mba’ Rika dari dalam kamar itu.

Tidak kama pintunya-pun terbuka, kulihat Mba’ Rika melongokkan kepalanya yang berjilbab itudari celah pintu,

“ Ada apa ya ? ”, tanya-nya.

“ Ini ada hadiah dari saya, saya mau memberikan kemarin tetapi lupa ucapku sambil menunjukkan bungkusan Kaset itu ”, ucapku.

“ Oh, baiklah ”, ucap Mba’ Rika sambil bermaksud mengambil bungkusan di tanganku itu.

“ Eee...tunggu dulu Mba’, ini isinya Kaset, saya mau lihat apa bisa muter nggak di komputernya Mas Alex ”, ucapku mengarang alasan.

Sedikit keberatan kelihatannya, akhirnya Mba’ Rika mempersilahkanku untuk masuk, saya yakin dia juga kurang ngerti tentang komputer. Di dalam kamar, saya menghidupkan komputer dan mengoperasikan program dvd playernya, lalu kumasukkan kaset-ku itu dan kujalankan. Sesuai dugaanku Kaset itu berjalan bagus.

“ Mba’ pingin nonton ? ”, tanya saya sambil melihat Mba’ Rika yang sedari tadi duduk di belakang memperhatikanku.

“ Film apa sih ? ”, tanya Mba’ Rika kepada saya.

Pokoknya bagus deh Mba’ filnya ”, ucapku.

Kemudian memberikan pe-tunjuk bagi Mba’ Rika , bagaimana cara menghentikan player dan mematikan komputernya. Mba’ Rika hanya mengangguk, lalu kupermisi untuk pergi mumpung filmnya belum masuk ke bagian intinya. Pintu kamar tetangga saya itu-pun kembali ditutup, saya bergegas ke kamarku, mau mengintip apa yang dilsayakan Mba’ Rika.

Setelah di kamarku. melalui Fentilasi kulihat Mba’ Rika menonton di depan komputer. Dia tampaknya kaget begitu melihat adegan porno langsung hadir di layar monitor komputer itu. Dengan cemas saya menantikan reaksinya. Menit demi menit berlalu hingga sudah 15 menit kulihat Mba’ Rika masih tetap menonton. Saya senang berarti Mba’ Rika menyukainya.

Lalu terjadi sesuatu yang lebih dari saya harapkan, tangan Mba’ Rika saat itu mulai masuk ke dalam dalam roknya, dan bergerak-gerak di dalam rok itu.

“ Ssssss... Oughhhh... Aghhhhh… ”, desahnya mulai terdengar.

Suara Mba’ Rika mendesah-desah , tampaknya merasakankenikmatan.Saya kaget, Wah, hebat ternyata ber-masturbasi ucapku dalam hati. Rasanya saat itu saya ingin segera masuk ke kamar Mba’ Rika, kemudian memeluk dan langsung menyetubuhinya. Saat itu masih hanya angan-angan, tapi saya sadar, ini perlu proses dan hal ini tidak semudah seperti yang saya katakan tadi.

Akhirnya saya memutuskan untuk tetap mengintip, dan berinisiatif mengukur kemampuanku. Sayapun mulai melsayakan onani dengan memain-mainkan kejantananku. Film di komputer itu terus berjalan, kira-kira hampir 1jam lamanya, pertanda film itu akan habis dan Mba’ Rika kulihat sudah empat kali klimaks, luar biasa.

Dan ketika filmnya berakhir, Mba’ Rika ternyata masih me-neruskan masturbasinya hingga menggenapi klimaksnya menjadi lima kali.

“ Aghhhhhh... ”, Mba’ Rika terpekik pelan menandai klimaksnya.

Sesaat setelah klimaks Mba’ Rika yang kelima saya-pun ejakulasi.

“ Oughhhhh... ”, suara berat-ku mengiringi luapan air mani di tanganku.

Saya senang sekali, berarti saya lebih tangguh dari Mas Alex dan bisa memuaskan Mba’ Rika nantinya karena bisa klimaks dan ejakulasi bersamaan.Kemudian Mba’ Rika sesuai petunjukku, kulihat mengeluarkan Kasetnya dan mematikan komputer. Setelah siang hari, Mas Alex baru pulang. Sedikit berdebar-debar saya menunggu perkembangan di kamar tetangga saya itu.

Saya takut kalau-kalau Mba’ Rika ngomong macam- macam soal Kaset itu, bisa berabe saya. Tetapi kelihatannya tak terjadi apa-apa. Kembali saya mengintip lewat Fentilasi, apa yang terjadi di sebelah. Begitu saya mulai mengintip, saya kaget ! Karena kulihat Mba’ Rika dalam keadaan hampir bugil. Saat itu Mba’ Rika hanya memakai CD (celana dalam) dihimpit oleh Mas Alex.

Lalu mereka-pun mulai bersetubuh. Namun seperti yang dulu-dulu, permainan itu hanya berlangsung sebentar dan tampaknya Mba’ Rika kelihatan tidak menikmati dan tidak bisa mencapai klimaks. Bahkan saya melihat Mba’ Rika seringkali kesakitan ketika penetrasi atau ketika buah dadanya diremas. Bagaimanapun saya senang, langkah kedua saya berhasil.

Hal itu membuat Mba’ Rika tidak bisalagi mencapai klimaks dengan Mas Alex. Prediksiku, Mba’ Rika akan sangat tergantung pada Kaset itu untuk kepuasan klimaksnya, sedangkan cara menghidupkan Kaset itu hanya saya yang tahu, disinilah kesempatanku. Hari Kamis, pukul 09.00 pagi, saya bangun dari tidur, mempersiapkan segala sesuatunya.

Kebetulan saat itu hari cuti bersama diperusahaan saya, pas sekalikan para pembaca. Hari ini bisa jadi saat yang sangat bersejarah bagiku. Kemarin saya telah mengintip Mba’ Rika dan Mas Alex seharian, mereka kemarin ber-setubuh hanya 2 kali, itupun berlangsung sangat cepat, dan yang penting bagiku, Mba’ Rika tidak bisa klimaks.
Malam kemarin saya juga sudah bersiap-siap dengan minum segelas jamu kuat, yang bisa menambah kualitas spermsaya.

Pada pagi hari itu, setelah saya mandi, saya berpakaian sebaik mungkin, parfum beraroma melati kuusapkan ke seluruh tubuhku, rambutku juga sudah disisir rapi. Lalu dengan langkah pasti saya melangkah ke tetangga sebelahku, Mba’ Rika yang sedang sendirian. Kembali saya mengetuk pintu kamarnya pelan,

“ Selamat pagi Mba’ ”, ucapku msembari mengetuk pintu Mba’ Rika.

“ Iya, siapa yah ”, suara lembut Mba’ Rika menyahut dari dalam kamar.

Mba’ Rika-pun membuka pintu, kali ini dia berdiri di depan pintunya, tidak seperti kemarin yang hanya melongokkan kepala dari celah pintu yang se'dikit terbuka. Saat itu dia memakai jilbab biru dengan motif renda, terlihat sangat manis sekali,

“ Oh kamu Rom, kenapa lagi Rom kamu kesini ??? ”, tanya Mba’Rika.

“ Gini Mba’, saya kemarin lupa memberitahukan cara mengelurkan kaset yang kemarin Mba’ ”, ucapku sambil tersenyum.

Tiba-tiba raut muka Mba’ Rika menjadi sangat serius,dan berkata

“ Kamu bener-bener kurang ajar ya Rom, masa kamu muterin Kaset porno pada Mba’ ”, kata Mba’ Rika sedikit keras.

Saat itu saya terkaget, ternyata dia mara. Lalu saat itu juga saya cepat mengarang alasan,

“ Wah… maaf Mba’, kaset itu adalah hadiah dari teman saya Mba’, setahu saya isi kaset itu adalah film humor, maafin saya ya Mba’, kasetnya tertukar, yaudah saya ambil lagi ya Mba’ kasetnya, seklai lagi maafkan saya ya Mba’ ”, ucapku.

Saat itu Mba’ Rika tidak menjawab, lalu dia masuk ke dalam kamarnya. Saat itu dia tampak kecewa, saya senang berarti dia takut kehilangan Kaset itu. Lalu saya-pun masuk ke kamarnya melalui pintu yang sedari tadi terbuka. Mba’ Rika kaget, melihatku mengikuti langkahnya,

“ Eeeh... kamu kok ikut masuk juga ??? ”, ucap Mba’ Rika.

Saat itu sambil menutup pintu kamar Mba’ Rika, dengan tenang saya menjawab,

“ Ahhh... Mba’ jangan munafiklah, toh Mba’ juga menyukai kaset porno itu, saya lihat Mba’ sampai masturbasi segala ”, ucapku dengan tegas.

“ Kurang ajar kamu ya Rom, keluar nggak kamu !!! Kalau tidak saya akan berteriak ”, gertak Mba’ Rika.

“ Mba’ jangan marah dulu, coba Mba’ pikirkan lagi, sejak menonton Kaset itu, Mba’ tidak bisa lagi klimaks dengan Mas Alex khan ”, ucapku sembari merebut kaset itu dan mematahkannya. Seketika itu Mba’ Rika terkejut,

“ Ka… kamu... ”.

Belum sempat dia menyelesaikan kata-katanya, saya memotongnya,

“ Saya bersedia memberikan kepuasan kepada Mba’ Rika, saya jamin Mba’ Rika bisa klimaks bila main dengan saya ”, rayuku.

“ Kurang ajar, Keluar kamu !!! ”, gertaknya lagi.

“ Oh tidak bisa, tidak segampang itu Mba’ mengusir saya, ayolah Mba’ Rika jangan marah !!! pikirkan dulu, saya satu-satunya kesempatan, bila Mba’ Rika tidak memakai saya, seumur-umur Mba’ Rika nggak akan pernah mencapai klimaks lagi ”, ucap saya terus menghasutnya.

Saat itu Mba’ Rika terdiam sebentar, saya senang dan berpikir dia mulai termakan rayuanku, namun,

“ sekali tidak ya tidak, kamu ngerti nggks sih ??? keluar kamu !!!! ucap Mba’ Rika membentak saya lagi.

Sebenarnya saat itu saya mulai takut dan gemetar, tapi saat itu sudah terlanjur basah, maka saya terus berusaha untuk merayu Mba’Rika dan berkata,

“ Sebaiknya Mba’ pikirkan lagi, di sini cuma saya yang mengajukan diri memuaskan Mba’, saya satu-satunya kesempatan Mba’, kalau Mba’ tidak mengambil kesempatan ini, Mba’ akan menyesal seumur hidup… ”, ucapku sedikit tegas.

Lama kulihat Mba’ Rika terdiam, bahkan dia kini terduduk lemas di samping ranjangnya. Saya pura-pura mengalah,

“ Ya udahlah, jika Mba’ tidak mau, saya pergi saja, saya itu cuma kasihan ngelihat Mba’ ”, ucapku sambil beranjak pergi.

Tetapi kulihat Mba’ Rika hanya diam terduduk di ranjangnya, saya membatalkan niatku, pintu yang telah terbuka kini kututup lagi dan kukunci dari dalam. Perlahan saya mendekati Mba’ Rika, kulihat dia menangis,

“ Mba’, jangan menangis gitu dong, tidak ada maksud saya sedikitpun menyakiti Mba’, ucapku sambil mulai menyeka air matanya dengan tanganku.

Lalu pelan-pelan kupegang pundak Mba’ Rika dan kudorong pelan dia agar berbaring di ranjang. Ternyata Mba’ Rika hanya menurut saja, saya senang seklai saat itu, ternyata rayuanku berhasil meruntuhkan pendiriannya.Kemudian saya mulai membuka resleting celana panjangnya, saat itu dia tampaknya inign menolak, namun saat itu saya dengan santai menepis tangannya.

Saya-pun melanjutkan aksi saya dengan memasukkan tanganku ke dalam celana Mba’ Rika. Tanganku masuk kedalam CD (celana dalam)nya, lalu langsung jariku menuju ke tengah lubang birahinya. Saya sudah terburu nafsu, mencucuk-cucukkan jemariku ke dalam lubangitu berkali-kali.

“ Aghhhhh... Ssss… Aghhhhhhh ”,desahan Mba’ Rika mengiringi setiap aksi jemariku.

Saya ingin membuatnya terang-sang dan mencapai klimaks. Lalu dengan cepat kutarikcelana pan-jang dan kolornya, sehingga terlihatlah pahanya yang putih dan mulus, saya langsung mencium paha mulus itu bertubi-tubi, menjilat paha putih Mba’ Rika dengan merata. Sayapun mengincar klitoris Mba’ Rika yang tersembul ke luar dari bagian atas liang senggama-nya.

Tanpa buang waktu saya langsung mengkulum klitoris itu di dalam mulutku,

“ Eummm... sruppp… eummmm... sruppp… sruppp ”, suara lidahku menari-nari di di klitoris-nya, ssembari sesekali kugigit pelan-pelan klitoris Mba’Rika.

“ Aghhhh... Oughhhhh... Sssssss… Rom… Aghhhhhh ”, desah Mba’ Rika mulai terdengar.

Saat itu tanganku semakin kupercepat menusuk liang senggama Mba’ Rika dan lidahku makin menggila menari-nari di atas klitorisnya itu. Perlahan kubimbing Mba’ Rika mencapai puncaknya, hingga akhirnya...

“ Oughhhhhhhhhhhhhhh…. ”, terdengar pekikan pelan Mba’ Rika mengiringi klimaksnya.

Pada saat itu saya melihat jemari tanganku sudah basah, hal itu bukan karena liurku melainkan karena lendir kawin Mba’ Rika yang telah basah. Saya mencium kewanitaan itu, tercium bau khas cairan kewanitaan wanita yang klimaks. Saya tersenyum, hatiku senang karena bisa membawa Mba’ Rika mencapai klimaksnya.
Tetapi saya tidak berhenti sampai di situ saja.

Setelah memelankan permainan jariku di liang senggama-nya, kini permainan jari saya-pun kembali kupercepat. Terdengar desahan Mba’ Rika,

“ Aghhhh... Oughhhh... yeaah... ”, Mba’ Rika mulai meracau.

Sementara tangan kiriku beroperasi di kewanitaan Mba’ Rika, tangan kananku mulai meremas blus Mba’ Rika, dengan cepat tangan kananku merobek blus itu dan menarik kutangnya hingga menyembullah buah dada Mba’ Rika yang indah membukit.Kemudian saya menghisap kedua puting itu sambil tangan kananku meremas buah dada Mba’ Rika bergantian,

“ Slurrpp... slrrrrpp... .slluuurpp ”, suara hisapan saya pada puting Mba’ Rika.

Dan sat itu-pun desahan Mba’ Rika mulai terdengar di telinga saya,

“ Ughhhh… Aghhhh... terus... Rom… terusin... Sssss… ”, ucapnya.

Saat itu dengan tangan kiriku tetap beraksi di kewanitaan Mba’ Rika. Kini mulutku mulai merangkak maju menuju bibir Mba’ Rika yang mendesah-desah, begitu wajah kami bertatapan, kulumat bibir mungil itu dalam-dalam, Mba’ Rika sedikit kaget,

“ Oughhhh... eummm... slurpppp ”,

Saat itu Mba’ Rika tidak bisa lagi bersuara, karena bibirnya telah kulumat, dan lidahnya kini-pun bertemu dengan lidahku yang mulai menari-nari didalam mulutnya. Saat itu saya memang berusaha membimbing Mba’ Rika agar klimaks untuk kedua kalinya. Agar di saat klimaksnya itu saya bisa memasukankejantananku, mempenetrasi kewanitaannya.

Karena saya sadar penetrasi itu akan sangat sakit karena ukuran kejantananku lebih besar dari punya Mas Alex yang biasa masuk.Sambil mencium dan merang-sang liang senggama Mba’ Rika, tangan kananku mulai melepas celana panjangku dan boxer, lalu melemparkannya ke lantai. Tangan kananku mengelus - elus Torpedoku yang terasa mulai mengeras.

Setelah sekian lama, pada akhirnya Mba’ Rika mencapai klimaksnya untuk yang kedua kali,

“ Oughhhhh... Ssssssssssssssss…. Enak Rom… Aghhhhhhh ”, desah Mba’ Rika.

Mba’ Rika mengerang, tetapi belum selesai erangannya, saya langsung menusukkan kejantananku pelan-pelan ke dalam kewanitaannya.

“ Ughhhh… Ssss… Aghhhhh…”, suara Mba’ Rika terpekik.

Saat itu diiringi dengan atanya sayup-sayup menatap syahdu ke arahku, saya tersenyum.Sayapun mengambil posisi duduk dan mengangkangkan kedua paha Mba’ Rika dengan kedua tanganku, lalu kulsayakan penetrasi Torpedoku pelan-pelan lama kelamaan menjadi semakin cepat.

“ Clepppp… Slerppp... Pyekkk… Pyekkk… Pyekkk… ”, suara kewanitaan yang mulai basah karena kejantananku mulai terdengar.

Lalu Mba’ Rikapun berkata,

“ Oughhhhh... yeaaah... terus Rom, Oughhh… Sssss… Aghhhh… ”, racau Mba’ Rika mulai tidak terkendali.

Saat itu sayapun semakin mempercepat genjotan, kini kedua kakinya saya sandarkan di pundakku, dengan posisi pinggul Mba’ Rika sedikit kuangkat lalu saya-pun terus mendorong pinggulku berulang-ulang. Sementara dengan sekali sentakan kulepaskan jilbabnya, tampaklah rambut hitam sebahu milik Mba’ Rika yang indah, sambil menggenjot saya membelai rambut hitam itu.

“ Oughhhh... Oughhhhh... Ssss… aghhhh… ”, desah kami saling beriringan.

Suara desahanku dan Mba’ Rika terus terdengar bergantian seperti irama musik alam yang indah.Setelah lama, saya mengubah posisi Mba’ Rika, badannya kutarik sehingga kini diaada di pangkuanku dan kami duduk berhadap-hadapan, sementara kejantananku dan kewanitaannya masih menyatu. Tanganku memegang pinggul Mba’ Rika, membantunya badannya untuk naik turun.

Kepala saya kini dihadapkan pada dua buah dada montok yang segar dan berayun-ayun akibat gerakan kami berdua. Saat itu saya-pun langsung membenamkan kepala saya ke dalam kedua buah dada itu, menjilatnya dan menciumnya be-gantian.Tak kusangka genjotanku membuahkan hasil, tak lama... .

“ Ughhhh… Ssss… Oughhhhh... ”, desah Mba’’ Rika.

Desahan panjang Mba’ Rika itu pertanda bahwa Mba’ Rika telah klimaks, saat itu kepalanya mendongak menatap langit-langit kamarnya saat. Saya senang sekali, kemudian kupelankan genjotanku dan akhirya kuhentikan sesaat. Lama kami saling bertatap-tatapan, saya lalu mencium mesra bibir Mba’ Rika dan Mba’ Rika juga menyambut ciumanku.
Saat itu kami-pun saling berciuman dengan mesra, sungguh nikmatnya. Tidak lama saya-pun menghentikan ciumanku, saya kaget, Mba’ Rika ternyata menangis, lalu aku bertanya,

“ Kenapa Mba’ Rika ? saya menyakiti Mba’ ya ??? ”, tanya saya lembut penuh sesal.

Dengan masih terisak karena menangis, Mba’ Rika menjawab,

“ Nggak kog Rom, kamu justru telah membuat Mba’ bahagia, sebelumnya Mba’ belum pernah merasakan kebahagian seperti bersama suami Mba’”, ucapnya.

Kami berdua tersenyum, ke-mudian pelan saya baringkan Mba’ Rika. Perlahan saya mengencangkan penetrasiku kembali.Sambil meremas kedua payu-daranya, saya membolak-balikkan badan Mba’ Rika ke kiri dan ke kanan. Kami berdua mendesah bergantian,

“ Aghhhh... Aghhhh... Aghhhh… ”, desahku.

“ Oughhhh... Oughhhhh... Ssss… aghhhh… ”, desah Mba’ Rika .

Sampai pada akhirnya saya mulai merasakan urat-uratku menegang dan cairan kejantananku seperti berada di ujung, siap untuk meledak.Saya ingin melsayakannya ber-sama dengan Mba’ Rika. Untuk itu saya memeluk Mba’ Rika, menciumi bibirnya dan membelai rambutnya pelan. Usahsaya berhasil karena perlahan Mba’ Rika kembali terang-sang, bahkan terlalu cepat.Dalam pelukanku kubisikkan ke telinga Mba’ Rika,

“ Ughhhh…Tahan... tahan... Mba’, kita keluarkan bersama-sama ya Mba’, Ssss… Aghhhhh… ”, ucap saya menahan Mba’ Rika.

“ Oughhhh...Ssss... saya udah tidak tahan lagi Rom… Oughhhh…”, ucap Mba’ Rika, sembari mendesah.

Saat itu saya melihat matanya terpejam kuat menahan klimaksnya.

“ Pelan - pelan saja Mba’, kita lsayakan serentak ”, ucapku berbisik sembari kupelankan ayunan torpedoku.

Pada Akhirnya yang kuinginkan terjadi, urat-urat syarafku menegang, kejantananku makin mengeras. Lalu sekuat tenaga saya mendorong pinggulku berulang-ulang dengan cepat.

“ Ouhhhh... Ssss... Aghhh… ”, Desah Mba’ Rika.

Kepalanya tersentak-sentak karena dorongan kejantananku,

“ Lepaskan... lepaskan... Mba’, sekarang !!! suarsaya mengiringi desahan Mba’ Rika.

Sketika itu Mba’ Rika-pun menuruti saranku, diapun akhirnya melepaskan klimaksnya,

“ Ouhhhhhhhhhh... Ssss... Aghhhhh... … ”, desah Mba’ Rika.

suara berat menandakan ejakulasiku, mengiringi klimaks Mba’ Rika. Saat itu saya-pun memeluk erat ketika dia mendapatkan ejakulasi-nya. Setelah permainan sexs itu, masih dalam keadaan bugil saya terkapar di samping Mba’ Rika yang juga telanjang. Mba’ Rika memelukku dan mencium pipiku berkali-kali sembari membisikkan sesuatu ke telingsaya.

“ Makasih ya Rom, saya puas sekali dengan permainan sexsmu… ”, bisik Mba’ Rika puas kepada saya.

Saat itu Mba’ Rika saya lihat senang, kemudian dia memeluk tubuhku dengan erat, sembari menyandarkan kepalanya di atas dadsaya. Dalam hatiku saya merasakan senang, gembira, tapi juga sedih. Saya sedih dan menyesal melsayakan ini dengan Mba’ Rika, saya takut dia tidak akan pernah lagi mencapai klimaks selain dengan diriku, ini berarti saya menyengsarakan Mba’ Rika.

Bagaimana para Pembaca Serukan para maniak seks, jangan lupa ya!!! Selalu ikuti cerita-cerita dewasa di web www.butuhsex.com.

Cerita Sex Model 2016, Cerita Sex Sedarah 2016, Cerita Sex Jilbab Terbaru, Cerita sex tante girang 2016, Cerita Dewasa Sex Threesome Terbaru, Cerita Dewasa Sex Perawan 2016, Cerita Dewasa Sex Pegawai Salon 2016, Cerita Dewasa Sex Sekretaris Terupdate 2016, Sekretaris, Cerita Sex Mahasiswa terbaru 2016, Cerita Sex Mahasiswi terbaru 2016, Cerita Sex Perselingkuhan 2016, Cerita Sex SMA 2016, Cerita Mesum, Cerita Ngentot, Cerita Skandal Sex, Abg, Gangbang, Spg, Pramugari, Janda, Wanita kesepian, Tante kesepian, foto bugil, foto hot, Anak SMP, Anak Kuliah, Cerita sex terbaru terbaru 2016, cerita hot terbaru 2016 dan banyak lagi Cerita Sex Terbaru 2016 lainya.

Jumat, 02 September 2016

Cerita Dewasa Pesta Sex Bertukar Istri

Butuh Sex Kategori : Cerita Dewasa Sex Mahasiswi 2016 “Cerita Dewasa Pesta Sex Bertukar Istri”, Cerita Sex Suster 2016, Cerita Dewasa ABG Terbaru, Cerita Sex Bispak Terbaru, Cerita Sex Skandal 2016, Foto Cewek Bugil 2016, Foto Cewek Hot Terbaru, Cerita Sex Terbaru 2016,

Butuhsex.com kali ini menceritakan pengalaman Sex dari seorang. Berawal dari keluarga Boby dan keluarga Hanif yang menonton film porno, munculah untuk ide untuk bertukar Istri untuk berhubungan sex. Mau tahu kelanjutan ceritanya, Langsung aja yuk baca dan simak baik baik cerita dewasa ini.

Cerita Dewasa Pesta Sex Bertukar Istri | Cerita Sex Suster 2016, Cerita Dewasa ABG Terbaru, Cerita Sex Bispak Terbaru, Cerita Sex Skandal 2016, Foto Cewek Bugil 2016, Foto Cewek Hot Terbaru, Cerita Sex Terbaru 2016,
Cerita Dewasa Pesta Sex Bertukar Istri

Sebut saja nama saya Bobi (nama samaran saya),disini saya akan menceritakan pengalaman sexs saya yang saya pikir sagat menarik dan perlu dicoba oleh para pembaca. Saya akan menggambarkan sedikit tentang saya, umur saya 37 tahun, saya sudah berumah tangga selama 8 tahun. Sepanjang perjalanan rumah tangga kami ini, sampai hari ini-pun saya belum mempunyai keturunan.

Dalam hal keturunan saya memang belum mendapatkanya, namun yang membuat saya merasa sangat bahagia adalah, karena saya mempunyai istri yang begitu cantik dan sexy sekali. Karena saya mempunyai istri yang sepeti itu tidak sedikit para tetangga yang iri dengan saya, bisa dikatakan istri saya paling cantik di komplek kami.

Oh iya para pembaca, saya hampir lupa menyebutkan nama istri saya adalah Dela.
Para pembaca mungkin berpendapat kalau saya ini adalah seorang pecinta sex sejati dan punya nafsu sex yang luar biasa. Sampai-sampai bila kami kedatangan tamu, dan saya sedang ingin bercinta, saya-pun sering mengajak istri ke kamar untuk segera melakukan sex kilat.

Tapi saya senang sekali, karena ternyata istri saya tidak pernah menolak permintaanku itu sekalipun. Meskipun nafsu sex saya begitu tinggi, sebagai seorang suami saya tergolong suami yang setia pada istri. Mengapa saya bisa mengatakan seperti itu, karena selama dalam 8 tahun berumah tangga saya tidak pernah selingkuh apalagi sampai menyewa wanita bayaran untuk memuaskan hasrat sexs saya.

Hal ini bisa terjadi, mungkin karena istri saya selalu melayani birahi sexsku setiap saat.hhe. Sampai pada suatu, gelar kesetiaanku sayapun mulai agak tergoyah dengan hadirnya tetangga baru saya. Singkat cerita kami-pun akrab dengan tetangga baru itu, entah saat itu siapa yang mulai, initinya dalam waktu dekat kami sudah sangat akrab. Tetangga kami baru itu suami istri sama seperti kami, dan anehnya mereka juga belum punya keturunan seperti kami. Mereka adalah Hanif dan istrinya bernama Icha.

Perlu para pembaca ketahui, Icha ini adalah seorang istri yang tergolong masih muda, cantik, putih dan bentuk tubuhnya sexy sekali. Karena istri dari tetangga baru ini, bisa-bisa gelar setia saya bisa tergoyah nih,hhe. Body-nya itu loh para pembaca, beuhhhh… bohay gila. Alasan mereka pindah ke sini adalah karena tugas baru suaminya yang dipindahkan pada perusahaan cabang yang kebetulan kantornya berada di kota tempat tinggal saya.

Saya dan istri saya biasa memanggil mereka dengan sebutan Mas Hanif dan Mba Icha.
Bisa dibilang saat ini kami sudah seperti saudara saja, karena hampir setiap hari kami mengobrol di teras rumahnya atau sebaliknya. Saat itu pada suatu malam, seperti biasa saya bertamu ke rumah tetangga baru kami. Disana kami mengobrol panjang lebar dari A sampai Z.

Setelah kami selesai mengobrol panjang lebar, tiba-tiba Hanif menawarkan saya untuk nonton Film Porno yang ucap-nya baru dipinjamnya dari temannya saat itu. saat itu saya-pun tidak menolak karena selain belum jauh malam kegiatan lainnya pun tidak ada. Seperti biasanya, film pornotentu ceritanya itu-itu saja. Yang membuatku kaget, tiba-tiba istri Hanif ikut menonton Film itu bersama kami, dan saya berkata,

“ Wah, ini gimana ini Nif.. ?”, ucapku kaget.

“ Udah Mas tenang aja, inikan cuma tontonan Mas, lagian nggak bisa dipegang jugakan Mas.hhe ”, ucap Icha sembari tertawa kecil.

Belum sempai aku menjawabnya Icha sudah menimpa perkatataanya lagi,

“ Kalau Mas Bobi nggak keberatan, Mbak Dela diajak sekalian aja mas, hhe…”, ucapnya menyebut istri saya.

Saya tersinggung juga waktu itu. Tapi setelah kupikir-pikir, apa salahnya? Akhirnya saya pamit sebentar untuk memanggil istri saya yang tinggal sendirian di rumah.

“ Gila kamu..! Apa enaknya nonton gituan kok sama tetangga.. ?”, ucapistri saya ketika kuajak.

Pada akhirnya saya malu juga sama istri saya, kuputuskan untuk tidak kembali lagi ke rumah Hanif. Mendingan langsung tidur saja supaya besok cepat bangun.
Paginya saya tidak bertemu Hanif, karena sudah lebih dahulu berangkat. Di teras rumahnya saya hanya melihat istrinya sedang minum teh. Ketika saya lewat, dia menanyaiku tentang yang tadi malam.

Saya bilang Dela tidak mau kuajak sehingga saya langsung saja tidur. Matsaya jelalatan menatapinya. Busyet.., dasternya hampir transparan menampakkan lekuk tubuhnya yang sejak dulu menggodsaya. Tapi ah.., mereka kan tetangga saya. Tapi dasar memang pikiranku sudah tidak beres, kutunda keberangkatanku ke kantor, saya kembali ke rumah menemui istri saya.

Seperti biasanya kalau sudah begini saya langsung menarik istri saya ke tempat tidur. Mungkin karena sudah biasa Dela tidak banyak protes. Yang luar biasa adalah pagi ini saya benar-benar gila. Saya bergulat dengan istri saya seperti kesetanan. Kemaluan Dela kujilati sampai tuntas, bahkan kusedot sampai istri saya menjerit. Edan, kok saya sampai segila ini ya, padahal hari masih pagi.

Tapi hal itu tidak terpikirkan olehku lagi. Istri saya sampai terengah-engah menikmati apa yang kulsayakan terhadapnya. Dela langsung memegang Penisku dan mengulumnya, entah kenikmatan apa yang kurasakan saat itu. Sungguh, tidak dapat kuceritakan,

“ Mas.., sekarang Mas..!”, pinta istri saya memelas.

Akhirnya saya mendekatkan Penisku ke liang kemaluan Dela. Dan tempat tidur kami pun ikut bergoyang. Setelah kami berdua sama-sama tergolek, tiba-tiba istri saya bertanya,

“ Kok Mas tiba-tiba nafsu banget sih..? “, ucap istri saya.

Saat itu tidak menjawan dan saya hanya diam saja karena malu mengatakan bahwa sebenarnya Icha lah yang menaikkan biraiku pagi ini. Sorenya Hanif datang ke rumahku,

“ Sepertinya Mas punya kelainan sepertiku ya.. ?”, tanyanya setelah kami berbasa-basi.

“ Maksudmu apa Nif.. ?”, tanya saya.

“ Istri saya tadi cerita, ucapnya tadi pagi dia melihat Mas Hanif dan Mbak Dela bergulat setelah ngobrol dengannya “, ucap

Loh, saya heran, dari mana Icha nampak kami melakukannya? Oh iya, baru kusadari ternyata jendela kamar kami saling berhadapan. Saat itu Hanif langsung menambahkan,

“ Nggak usah malu Mas, saya juga maniak sex Mas.”, ucapnya tanpa malu-malu.

“ Begini saja Mas,”, tanpa harus memahami perasaanku, Hanif langsung melanjutkan,

“ Saya-punya ide, gimana kalau nanti malam kita bikin acara.. ?”,, .

“ Acara apa Nif.. ?”, tanya saya penasaran.

“ Nanti malam kita bikin pesta di rumahmu, gimana.. ?”,, .

“ Pesta apaan..? Gila kamu.”,

“ Pokoknya tenang aja Mas, kamu cuman nyediain makan dan musiknya aja Mas, nanti minumannya saya yang nyediain. Kita berempat aja, sekedar refreshing ajalah Mas, kan Mas belum pernah mencobanya.. ?”,, .

Malamnya, menjelang pukul 08.00 malam, Hanif-pun tiba bersama istrinya di rumahku. Sambil makan dan minum, kami ngobrol tentang masa muda kami. Ternyata ada persamaan di antara kami, yaitu menyukai dan cenderung maniak pada sex. Diiringi musik yang disetel oleh istri saya, ada perasaan yang agak aneh kurasakan.

Saya tidak dapat menjelaskan perasaan apa ini, mungkin pengaruh minuman yang dibawakan Hanif dari rumahnya. Tiba-tiba saja nafsuku bangkit, saya mendekati istri saya dan menariknya ke pangkuanku. Musik yang tidak begitu kencang terasa seperti menyelimuti pendengaranku. Kulihat Hanif juga menarik istrinya dan menciumi bibirnya.

Saya semakin terangsang, Dela juga semakin bergairah. Saya belum pernah merasakan perasaan seperti ini. Tidak berapa lama Dela sudah telanjang bulat, entah kapan saya menelanjanginya. Sesaat saya merasa bersalah, kenapa saya melakukanhal ini di depan orang lain, tetapi kemudian hal itu tidak terpikirkan olehku lagi. Seolah-olah nafsuku sudah menggelegak mengalahkan pikiran normalku.

Kuperhatikan Hanif perlahan-lahan mulai mendudukkan Icha di meja yang ada di depan kami. Tidak lama kemudia Hanif-pun mengangkat rok yang dikenakan istrinya, kemudian membukanya dengan cara mengangkatnya ke atas. Saya semakin tidak karuan memikirkan kenapa hal ini dapat terjadi di dalam rumahku. Tetapi itu hanya sepintas, berikutnya saya sudah menikmati permainan itu.

Icha juga tinggal hanya mengenakan Bra dan CD (celana dalam)nya saja. Saat itu Icha masih duduk di atas meja dengan lutut tertekuk dan terbuka menantang. Perlahan-lahan Hanif membuka Bra Icha, tampak dua bukit putih mulus menantang menyembul setelah penghalangnya terbuka. Kegilaan apa lagi ini, ucap dalam hatiku.
Seolah-olah Hanif menikmati.

Karena selalu saya perhatikan menawarkan bergantian denganku. Kulihat istri saya yang masih terbaring di sofa dengan mulut terbuka menantang dengan nafas tersengal menahan nafsu yang menggelora, seolah-olah tidak keberatan bila posisiku digantikan oleh Hanif. Kemudian kudekati Icha yang kini tinggal hanya mengenakan CD (celana dalam).

Dengan badan yang sedikit gemetar karena memang ini pengalaman pertamsaya melakukannya dengan orang lain. Lalu kuraba pahanya yang putih mulus dengan lembut. Sementara Hanif kulihat semakin beringas menciumi sekujur tubuh Dela yang biasanya saya lah yang melakukannya. Perlahan-lahan jari-jemariku mendekati daerah Vagina Icha.

Kuelus bagian itu, walau masih tertutup CD (celana dalam), tetapi aroma khas kemaluan wanita sudah terasa, dan bagian tersebut sudah mulai basah. Perlahan-lahan kulepas CD (celana dalam)nya dengan hati-hati sambil merebahkan badannya di atas meja. Nampak bulu-bulu yang belum begitu panjang menghiasi bagian yang berada di antara kedua paha Icha ini,

“ Peluklah saya Mas, tolonglah Mas..! ”, racau Icha seolah sudah siap untuk melakukannya.

Tetapi saya tidak melakukannya. Saya ingin memberikan kenikmatan yang betul-betul kenikmatan kepadanya malam ini. Tanpa buang waktu saya mulai memandangi seluruh bagian tubuh Icha yang memang betul-betul sempurna. Biasanya saya hanya dapat melihatnya dari kejauhan, itu pun dengan terhalang pakaian. Berbeda kini bukan hanya melihat, tapi dapat menikmati.

Sungguh, ini suatu yang tidak pernah terduga olehku. Seperti ingin melahapnya saja.
Kemudian kujilati seluruhnya tanpa sisa, sementara tangan kiriku meraba kemaluannya yang ditumbuhi bulu hitam halus yang tidak begitu tebal. Bagian ini terasa sangat lembut sekali, mulut kemaluannya sudah mulai basah. Perlahan kumasukkan jari telunjukku ke dalam.

“ Sssss... Aghhhhhh...”, desah Icha menikmati.

Kuteruskan melakukannya, kini lebih dalam dan menggunakan dua jari, Icha meracau nikmat. Kini mulutku menuju dua bukit menonjol di dada Icha, kuhisap bagian putingnya, tubuh Icha bergetar panas. Tiba-tiba tangannya meraih Penisku, menggenggam dengan kedua telapaknya seolah tsayat lepas.
Posisi Icha sekarang berbaring miring, sementara saya berlutut, sehingga Penisku tepat ke mulutnya.

Perlahan dia mulai menjilati Penisku. Gantian badanku sekarang yang bergetar hebat. Icha memasukkan Penisku ke dalam mulutnya. Ya ampun, hampir saya tidak sanggup menikmatinya. Luar biasa enaknya, sungguh..! Belum pernah kurasakan seperti ini. Sementara di atas Sofa Hanif dan istri saya seperti membentuk angka 69.

Dela ada di bawah sambil mengulum kemaluan Hanif, sementara Hanif menjilati kemaluan Dela. Napas kami berempat saling berkejaran, seolah-olah melakukanperjalanan panjang yang melelahkan. Bunyi Music yang entah sudah beberapa lagu seolah menambah semangat kami. Kini tiga jari kumasukkan ke dalam Vagina Icha, dia melenguh hebat hingga Penisku terlepas dari mulutnya.

Gantian saya sekarang yang menciumi kemaluannya. Kepalsaya seperti terjepit di antara kedua belah pahanya yang mulus. Kujulurkan lidahku sepanjang-panjangnya dan kumasukkan ke dalam kemaluannya sambil kupermainkan di dalamnya. Aroma dan rasanya semakin memuncakkan nafsuku. Sekarang Icha terengah-engah dan menjerit tertahan meminta supaya saya segera memasukkan Penisku pada Vagina-nya.

Cepat-cepat kurengkuh kedua pahanya dan menariknya ke bibir meja, kutekuk lututnya dan kubuka pahanya lebar-lebar supaya saya dapat memasukkan Penisku sambil berjongkok. Perlahan-lahan kuarahkan lubangku menuju liang milik Icha.
Ketika kepala Penisku memasuki liang itu, Icha mendesis,

“ SsssS... Aghhhhhh... Oughhhh… nikmatnya… Ughhh… Terus Mas, masukkan lagi, Aghhhh… !!!”, desahnya.

Dengan pasti kumasukkan lebih dalam sambil sesekali menarik sedikit dan mendorongnya lagi. Ada kenikmatan luar biasa yang kurasakan ketika saya melakukannya. Mungkin karena selama ini saya hanya melakukannya dengan istri saya, kali ini ada sesuatu yang tidak pernah kurasakan sebelumnya. Tanganku sekarang sudah meremas payudara Icha dengan lembut.

Mulut Icha-pun seperti megap-megap kenikmatan, segera kulumat bibir itu hingga Icha nyaris tidak dapat bernapas, kutindih dan kudekap sekuat-kuatnya hingga Icha berontak. Pelukanku semakin kuperketat, seolah-olah tidak akan lepas lagi. Keringat sudah membasahi seluruh tubuh kami. Saat itu saya sudah tidak memperdulikan Hanif dan istri saya lagi.

Saat ini yang ada difikiranku adalah sebuah petualangan yang belum pernah kulalui sebelumnya. Pantatku masih naik turun di antara kedua paha Icha. Luar biasa Vagina Icha ini, seperti ada vacum cleaner-nya saja di dalamnya. Penisku seolah tertarik ke dalam. Dinding-dindingnya seperti lingkaran magnet saja. Mata Icha merem melek menikmati permainan ini.

Erangannya tidak pernah putus, sementara helaan napasnya memburu terengah-engah. Posisi sekarang berubah, Icha sekarang membungkuk menghadap meja sambil memegang kedua sisi meja yang tadi tempat dia berbaring, sementara saya dari belakangnya dengan berdiri memasukkan Penisku. Hal ini cukup sulit, karena selain ukuran Penisku besar, liang Vagina Icha juga semakin kencang.

Kemudian saya posisikan kaki Icha dengan cara melebarkan jarak antara kedua kakinya, lalu dengan perlahan kucoba memasukkan torpedoku. Kali ini berhasil, tapi Icha melenguh nyaring, perlahan-lahan kudorong Penisku sambil sesekali menariknya. Vagina Icha terasa kencang sekali. Setelah beberapa saat, tiba-tiba keluarlah lendir kawin Icha membasahi Penisku hingga terasa nikmat sekarang.


Kembali kudorong Penisku dan kutarik sedikit, lalu saya bergoyang semakin lincah, dengan memaju mundurkan pantatku secara konstan. Sepertinya Icha-pun menikmati posisi sex ini. Buah dada Icha bergoyang-goyang juga maju-mundur mengikuti irama yang berasal dari pantatku. Kuremas buah dada itu, kulihat Icha sudah tidak kuasa menahan sesuatu yang tidak kumenNifti apa itu.

Erangannya semakin panjang, kecepatan sodokanku-pun kutambah, dan saat itu goyangan pinggul Icha-pun semakin cepat dan liar. Saat itu tubuhku terasa semakin panas. Saat itu saya merasakan ada sesuatu yang terdorong dari dalam yang tidak kuasa saya menahannya. Sepertinya menjalar menuju Penisku. Saya masih berusaha menahannya.

Dengan cepatnya kemudian saya mencabut Penisku dan mengangkat tubuh Icha ke tempat yang lebih luas dan menyuruh Icha telentang di bentangan karpet. Secepatnya saya menindihnya sambil menekuk kedua kakinya sampai kedua ujung lututnya menempel ke perut, sehingga kini tampak Vagina Icha menyembul seakan menantangku kejantananku untuk segera menacapkanya kembali.

Segera kumasukkan lubangku kembali ke dalam liang Vagina Icha. Pantatku kembali naik turun berirama, tapi kali ini lebih kencang seperti akan mencapai finis saja. Suara yang terdengar dari mulut Icha semakin tidak karuan, seolah menikmati setiap sesuatu yang kulsayakan padanya. Tiba-tiba Icha memelukku sekuat-kuatnya, goyanganku pun semakin menjadi liar.

Saat itu saya-pun berteriak sejadinya, terasa ada sesuatu keluar dari Penisku. Icha menggigit leherku sekuat-kuatnya, segera kurebut bibirnya dan menggigitnya sekuatnya, Icha menjerit kesakitan sambil bergetar hebat. Mulutku terasa asin, ternyata bibir Icha berdarah, tapi seolah kami tidak memperdulikannya, kami seolah terikat kuat dan berguling-guling di lantai.

Di atas sofa Hanif dan istri saya ternyata juga sudah mencapai puncaknya. Kulihat Dela tersenyum puas. Sementara Icha tidak mau melepaskan Penisku dari dalam kemaluannya, kedua ujung tumit kakinya masih menekan kedua pantatku. Tidak kusadari seluruh cairan yang keluar dari Penisku masuk ke liang milik Icha. Kulihat Icha tidak memperdulikannya.

Perlahan-lahan otot-ototku mengendur, dan akhirnya Penisku terlepas dari Vagina Icha. Icha tersenyum puas, walau kelelahan saya-pun merasakan kenikmatan tiada tara. Dela juga tersenyum, hanya nampak malu-malu. Kemudian memunguti pakaiannya dan menuju kamar mandi. Hingga saat ini peristiwa itu masih jelas dalam ingatanku.

Hanif dan Icha sekarang sudah pindah dan kembali ke Jakarta. Sesekali kami masih berhubungan lewat telepon. Mungkin saya tidak akan pernah melupakan peristiwa itu. Pernah suatu waktu Icha berkunjung ke rumah kami, kebetulan saya tidak ada di rumah. Dia hanya ketemu dengan istri saya. Seandainya saja saya berada dirumah, pasti saya akan meminta kembali untuk bertukar pasangan dan berhungan sex. Selesai.

Bagaimana para Pembaca Serukan para maniak seks, jangan lupa ya!!! Selalu ikuti cerita-cerita dewasa di web www.butuhsex.com.

Cerita Sex Model 2016, Cerita Sex Sedarah 2016, Cerita Sex Jilbab Terbaru, Cerita sex tante girang 2016, Cerita Dewasa Sex Threesome Terbaru, Cerita Dewasa Sex Perawan 2016, Cerita Dewasa Sex Pegawai Salon 2016, Cerita Dewasa Sex Sekretaris Terupdate 2016, Sekretaris, Cerita Sex Mahasiswa terbaru 2016, Cerita Sex Mahasiswi terbaru 2016, Cerita Sex Perselingkuhan 2016, Cerita Sex SMA 2016, Cerita Mesum, Cerita Ngentot, Cerita Skandal Sex, Abg, Gangbang, Spg, Pramugari, Janda, Wanita kesepian, Tante kesepian, foto bugil, foto hot, Anak SMP, Anak Kuliah, Cerita sex terbaru terbaru 2016, cerita hot terbaru 2016 dan banyak lagi Cerita Sex Terbaru 2016 lainya.