Rabu, 27 Juli 2016

Cerita Dewasa Fantasi Bawah Sadar

Butuh Sex Kategori : Cerita Dewasa Fantasi Bawah Sadar “Cerita Dewasa Fantasi Bawah Sadar“ Cerita Sex Sekretaris 2016, Cerita Dewasa Salon++ Terbaru, Cerita Sex Perawan Terbaru, Cerita Sex Janda Terbaru 2016, Foto Cewek Bugil 2016, Foto Cewek Hot Terbaru, Cerita Sex Terbaru 2016,

cerita sex selingkuh
Cerita Dewasa Fantasi Bawah Sadar

Butuh Sex, Usiaku yg 28 tahun baru menikah dengan gadis yg cantik karena dia keturunan Chineses namanya Kiki, kami menikah baru 2 bulan, dengan tubuhku yg atletis sekarang aku menjadi pemimpin yg mana kau bangun sendiri dengan kawan kawanku dan usaha kami lumayan sukses, Istriku Kiki umurnya lebih muda dari aku 3 tahun dia cantik kulitnya putih dan aku tdk salah jika kalau melilih dia.

Cerita sex terbaru, Pernikahanku yg baru seumur jagung ini tentulah sangat dipenuhi oleh kemesraan dan kegembiraan yg nyata dalam kehidupan kami. Fasilitas rumah besar dan dua mobil mewah dari orang tua kami melengkapi semuanya itu.

Kehidupan sex kami juga cukup luar biasa, dimana hampir setiap malamnya (dan terkadang paginya) kami lalui dengan cumbuan, foreplay dan orgasme demi orgasme yg sangat memuaskan kami berdua. Tapi aku punya suatu fantasi yg agak keterlaluan sebetulnya; yaitu aku ingin menonton istriku yg cantik ini disetubuhi oleh lelaki lain yg dalam bayanganku adalah seseorang yg berusia muda, ganteng, tegap, dst.

Aku ingin melihat istriku mengalami orgasme dan memberikan kepuasan kepada lelaki itu di hadapanku. Fantasi itulah yg biasanya selalu berhasil mengantarku ke orgasme yg hebat, baik pada saat aku sedang bersanggama dengan istriku, maupun pada saat aku sedang melakukan onani seorang diri.

Pernah kusampaikan kepada istriku pada saat kami sedang berhubungan seks di suatu malam, dan tampaknya fantasi itu juga memicu birahinya, terbukti dengan bertambah terangsangnya dia saat itu.

Cerita hotnya begini.. Pada saat posisinya di atas, dan penisku berada di dalam vaginanya dan sedang seru-serunya dia bergoyang, kuremas lembut buah dada 34C-nya dan kukatakan dengan napas terengah-engah karena kurasakan orgasmeku hampir tiba dan vaginanya juga sudah mulai mencengkram batang penisku.

“Sayanghh, aku ingin melihatmu ngentot sama cowok lainhh.. aahh..”.

“Hmmhh? Emangnya boleh, say? Hmmhh?” Katanya sambil bergoyang dan memutar mutar pantatnya yg membuatku mendelik keenakan.

“Kalo boleh kamu mau? Ohh baby.. memek kamu ngejepit nihh. Ahh..” ujarku lagi sambil terus meremas dan mengelus putingnya yg sudah sangat tegang dan merah kecoklatan itu.

“Ahh.. tau ahh.. kamu ngaco ajahh.. ohh baby, kontol kamu udah makin keras. Gede banget, say. Oughh..”

“Aku pengen lihat kamu sepongin dia dan dia jilatin memek kamu.. Ouuhh yess.. terus sayangghh, puter terus pantat kamu.. aahh.”

“Terushh? aahh.. kamu nggak cemburu emangnya? Ahh.. oohh.. gila, memek kamu enak banget sih, say?” Goyangannya makin hot dan seru, sedangkan vaginanya makin mencengkram keras batangku.

“Nggak, babe.. aku nggak cemburu.. oohh.. aku udah mau sampai nih.. aku pengen kamu dientot cowok lain sambil aku tontonin.. aahh baby.. aku keluarr.. aagghh..”

Maniku menyembur di dalam vaginanya dengan deras sambil tanganku mencengkram erat pinggulnya. Dan tampaknya hal itu dan fantasiku ikut memicu orgasmenya juga.

“Ohh yess.. oohh yess.. aku keluar juga, sayangghh.. aagghh..” Tubuh mulus istriku ambruk di atas tubuhku, matanya terpejam dan vagina berkedutan cukup lama juga, sambil kupeluk dan kuelus punggung dan pantatnya.

Beberapa saat setelah itu, dengan tubuh basah berkeringat, kami berciuman mesra. Hawa AC yg dingin merasuki tubuh kami. Dengan gayanya yg khas dan manja, Kiki menyusup kebalik selimut dan tidur di dadaku. Tangannya mengelus-elus dadaku dan aku mengelus rambutnya, meresapi apa yg baru saja kami nikmati bersama.

Tiba-tiba dia sedikit mengangkat tubuhnya dan memandangku dalam-dalam, lalu berkata,

“Yg kamu bilang tadi beneran apa cuma lagi napsu doang sih, say?” Tangannya yg iseng menarik-narik jembutku yg kusut dan basah terkena cairan vaginanya campur keringat.

“Emm.. beneran dong. Kenapa?” Aku iseng juga dan kupencet hidungnya yg mancung. Dengan bercanda dia berontak dan pura-pura mau menggigit tanganku yg iseng tadi.

“Gila ih. Itu kan nyeleweng dong artinya? Kok kamu malah nganjurin aku buat nyeleweng?”

“Nyeleweng atau nggak itu sih terserah deh. Namanya juga fantasi. Boleh dong?” Aku menjawab sekenanya lalu beranjak bangun dari ranjang mau ke kamar mandi.

“Udah, mandi dulu, yuk? Udah gitu kita bobo.” Dia kembali tiduran dan bengong memandangi langit-langit kamar.

Besok paginya aku terbangun oleh ciuman di bibirku. Istriku tampak baru selesai mandi dengan rambut yg masih basah dan tubuh hanya terbalut G-String putih.

“Jam berapa nih, kok udah keren?” kataku dengan suara serak khas orang baru bangun tidur.

“Yee.. udah jam 6 lho. Ayo bangun, nanti telat ngantor. Sikat gigi gih. B-a-u deh mulutnya. Hihi.”

“Salah sendiri nyium. Pasti bau dong. Namanya juga fresh from the oven. Ngapain pake g-string segala?”

“Aku mau pake rok mini putih hadiah dari mami kamu. Itu rok rada tipis deh kayaknya. Kalo pada cel-dal biasa nanti jelek.”

“Apa boleh ngantor pake rok seksi macam gitu?” tanyaku polos.

“Nggak tau juga. Biar aja ah. Model-modelnya kan juga suka pake mini-minian begini. Aku nggak mau kalah ceritanya. Hahaha.” Kiki bekerja di salah satu perusahaan advertising terkemuka di Jakarta, yg memang sering menggunakan jasa para model (amatir dan pro).

Aku nggak jawab lagi dan langsung lompat ke kamar mandi yg kebetulan ada di dalam kamar tidur kami. Iseng, kucolek buah dadanya yg masih telanjang dan selalu bikin mataku jelalatan dan penisku tegang, sambil tangan yg satunya lagi mengelus buah pantatnya.

“Idih, amit-amiit! Pelecehan seksual tuh, tau! katanya pura-pura marah, sambil nyentil penisku. Aku meringis kesakitan.

“Aduh.. atit ya, cayg?” katanya menyesal sambil mengelus penisku.

“Sini aku sembuhin..” Sambil berkata begitu, dia melorotkan celanaku dan penisku yg memang tegang sejak bangun tadi, diremas dan dikulumnya sambil lidahnya berputar di kepala penisku.

“Oh my God..” aku kaget banget api seneng juga. Tapi baru beberapa isapan, dilepasnya lagi.

“Udah ah.. nanti dia GR. Kalo GR, dia suka pusing dan muntah lho!” katanya sambil mengedipkan matanya lucu.

Aku jadi gemas dan penasaran, tapi kulihat jam terus bergerak, dan aku ada janji ketemu seseorang untuk breakfast. Oleh karenanya kubiarkan dia lolos kali ini, dan terus bergegas mandi.

Tepat aku lagi mulai meeting direksi di kantorku jam 2 siang, telepon genggamku berbunyi. Kiki meneleponku.
“Halo?”

“Hi, sayang.. lagi ngapain kamu?”

“Aku lagi meeting nih. What’s up, babe?” Para anggota direksiku saling lirik dan tersenyum.

“Pak Romi mesra banget ya? Maklum pengantin baru sih.” Pak Jerry, direktur operasiku bercanda sedikit. Aku cuekin saja.

“Sayang, nanti malem temenku Si Ayu ngajakin double date di Fountain Lounge Grand Hyatt.” Kiki menjawab renyah.

“Mau ya? Pleasee..”

“Acara apaan sih? Ya OK lah. Dia mau traktir emangnya?”

“Tauk. OK ya, Jam sembilan kita ketemu mereka di sana. Have fun with the meeting, say. Bilangin direkturmu jangan iseng.”

“Iya, iya. See you, babe.” Kututup teleponku sambil melotot ke Pak Jerry yg tetap cengar-cengir.

Ayu ini sebenarnya adalah istri dari sahabatku, Fredy, yg adalah putra satu-satunya dari seorang pilot senior Garuda Indonesia yg sekarang menjabat sebagai direktur di salah-satu perusahaan penerbangan.

Beliau ini masih keluarga keraton Solo, tapi sudah amat sangat liberal dan sudah nggak ada lagi tanda-tanda kekeratonannya. Apalagi Sang Fredy sendiri yg cuek luar biasa di dalam pergaulan dan topik pembicaraan.

Kalau obrolan yg menyerempet soal seks, Fredy ini juaranya. Aku kenal dia sejak masih SMP di bilangan Menteng. Orangnya sangat ganteng dan berpenampilan macho. Perawakannya tdk jauh berbeda denganku, hanya dia lebih pendek sedikit saja. Ayu berperawakan rata-rata wanita Indonesia. Yg paling menarik darinya menurutku ialah bibir yg ranum dan matanya yg bulat cantik.

Sorenya kujemput istriku di kantornya di daerah Kuningan (kantorku sendiri di daerah Kebayoran Baru). Di perjalanan dia tertidur pulas sekali sambil merebahkan kepalanya di bahuku. Aku duduk sambil membaca majalah Times.

Kulirik sopirku. Dia kelihatan mulai senewen dengan kemacetan Kuningan. Maklumlah hari Jumat sore. Sudah pasti rush hour gila-gilaan. Sopirku ini sudah menjadi sopir pribadiku sejak aku kelas 2 SMA. Aku sudah sangat akrab padanya.

Dia adalah keponakan dari sopir papaku, usianya sekarang 34 tahun. Namanya Hermansyah, kusingkat Maman. Wajahnya cukup ganteng, tapi orangnya rada kecil untuk cowok. Tebakanku tingginya cuma 160 saja. Tapi badannya jadi. Maklum, dia kubuat jadi teman sparringku di kelas tinju dan fitness. Dia lulus SMA, ingin kuliah, tapi nggak ada biaya. Lalu jadilah dia sopirku.

“Santai aja, Man. Tapi kalo nabrak gue timpe lu. Mobil mahal nih.”

“Iye, bos (dari dulu manggil aku dengan “Bos”). Udah, ente tidur aja kayak Mbak Kiki. Ane jagain mobilnye. Lagian kalo kagak mahal, bukan mobil ente dong. Hehehe”

“Nah lu tau tuh. Hehehe. Bisa aja lu, Man. Gue kasih bonus deh lu. Gaji lu gue potong 25%.”

“Waduh, bos. Apa kata bos aja dah. Ma kasih ye, bos!” Sambil ngomong gitu dia nengok ke belakang sambil matanya melirik ke paha istriku yg terbuka 1/2-nya akibat rok mini putih nan tipis itu.

Kudiamkan saja.. penisku malah tegang. Aku rasa aku benar-benar punya kelainan seks.

“Hei, Fred!” aku sedikit berteriak ke arah sahabatku yg celingukan mencari-cari kami di Fountain Lounge.

Kulihat Ayu berpenampilan cukup seksi dengan gaun malam coklat muda panjang sampai ke tengah betisnya, tapi dengan belahan cukup dalam sampai ke tengah pahanya. Waktu duduk ia menyilangkan kakinya dan posisiku cukup jelas untuk melihat paha putih mulusnya yg sedikit tersingkap.

“Rom, mata lu juling banget lihat paha bini gue.” Fredy menyentakku. Sialan nih orang, pikirku.

“Ah, nggak.. gue kan dikasih lihat, bukannya ngelihat. Banyak bedanya lho.”

Kami pun berderai-derai tertawa. Kulirik istriku, Kiki, hanya mesem-mesem aja. Mungkin gondok juga kali dia.

Kiki juga terlihat seksi dengan celana hitam ketat dan baju hijau muda tanpa lengan yg berdada agak rendah. Ditambah sepatu hak tinggi hitamnya, dia kelihatan sangat sophisticated.

“Bini lu makin mengkilap aja nih, Ren. Ki, peju Si Reno cocok buat lu ya?” Fredy menyambar cepat.

Memang begitulah orangnya. Bicaranya kacau abis.

“Gila lu, Fred. Kalo orang denger, dikirain elu mabok kali.” Kiki menyahut kesal, tapi tetap bercanda, karena sudah tahu adat dan gayanya Fredy.

Kami pun minum-minum sambil ngobrol ke sana-kemari dengan serunya. Sampai akhirnya jam menunjukkan pukul 11 pm. Aku bangkit pengen pipis.

“Gue ke toilet dulu ah. Birnya mulai bekerja nih,” kataku santai.
“Gue juga, man. Cewek-cewek tunggu di sini ya. Kalo ada yg nawar, kasih harga tinggi. Nanti Om Fredy yg atur persenannya buat you berdua. Hahahaha.”
“Mau pipis aja kok heboh sih kamu, Mas.” Intan berkata sambil mengeleng-gelengkan kepalanya dan memandang suaminya, Fredy, dengan tatapan setengah tdk percaya. “Cepetan ya. Nanti ada yg nawar beneran, baru tahu rasa.”

Di toilet aku melirik Fredy yg sedang pipis di sebelahku, dan bilang,

“Fred, gue rasa gue punya kelainan seks. Gue punya fantasi pengen ngeliat bini gue digituin sama cowok laen. What do you think, man?”

“Yg bener lu? Hehehe, dari dulu gue udah rasa lu rada maniak. Tapi baru sekarang gue yakin. Ini fantasi dikala horny aja apa beneran?”

“Gue yakin ini beneran.”

“Sarap lu ye. Gue bantuin deh lu. Mau kagak?”

“Kiki sama lu? Bisa-bisa gue impoten ntar abis ngeliat. Thanks but no thanks, bro. Hehehe. Kenapa? Lu horny ya ngeliat bini gue? Sama dong. Hahaha.”

“GR lu. Mau kagak? Gue banyak pesenan laen nih. Ini antara temen aja, free trial, gitu. Hahaha.”

“OK.”

“Hah? OK? Bener nih ya. Awas lu nyesel. Tapi bini gue gimana? Kagak boleh buat lu, setan. We’re not exchanging anything here, buddy.”

“Yah, terserah lu lah. Tapi gue pesen satu aja: pake kondom.”

“Off course, my man. You think I’m dumb?”

“Yes. Hehehe. Let’s go back out. Caranya gue serahin sama lu aja.”

“Sip. Let’s go.”

Sekembalinya kami dari toilet, kulihat para istri kami sedang asik ngobrol dengan tiga orang lelaki keturunan India. Ayu diapit oleh dua orang dan yg seorang lagi duduk di sebelah Kiki. Dari gayanya, kami tahu bahwa India-India iseng itu mengira istri-istri kami adalah cewek-cewek gampangan.

Tangan seorang yg duduk di sebelah Ayu malah sudah diletakkan di atas paha Ayu. Kulihat Ayu mencoba menepisnya, tapi tdk dengan sepenuh hati. Mungkin dia suka juga? Yg duduk di sebelah Kiki masih agak sopan, dan hanya memeluk bahunya. Kulihat Kiki agak menjauh sedikit dan melotot galak ke arah India gokil itu.

“Wow, dude.. bisa keduluan sama India-India ngentot itu nih, gue.” Fredy nyeletuk asal sambil bergegas ke arah Ayu dan Kiki.

Aku mengikutinya perlahan. Kupikir, the more, the merrier. Kulihat Fredy berbicara sesuatu dengan orang-orang itu, dan lalu mereka ngeloyor pergi sambil tertawa-tawa. Kedua istri kami pun ikut tertawa lebar.

“What’s up, Fred?” tanyaku setelah duduk lagi, kali ini di sebelah Ayu.

“Nggak, gue bilangin aja kalo dua cewek ini udah kita sewa buat seminggu. Udah lunas, pula. And we’re sorry but we’re not sharing them with anybody.”

“Emang gila deh lu, Fred.” Kiki berkomentar sambil masih tertawa.

“Tapi suka kaann..” Fredy memandangi wajah Kiki begitu dekatnya. Kiki jadi rada kikuk, dan kulirik Ayu malah mesam-mesem doang.
“Idiihh.. apaan sih lu. Jauhan dong.. mulut lu bau. Jangan deket-deket muka gue. Reenn.. tolong dong. Temen kamu sinting nih. Minumnya cuma segelas, maboknya kayak minum sepetii.”

Tawa kami meledak mendengar ucapan Kiki. Dan kira-kira pukul satu, kami memutuskan untuk pulang.

Sebelum pulang, Fredy sempat membisikiku, “Ren, besok siang gue ke rumah lu. We will start to realize your fantasy, man.” Penisku langsung tegang membayangkan apa yg akan terjadi nanti.

Pukul 11 siang bel rumahku berbunyi. Aku sedang menonton TV di kamarku. Kiki mungkin sedang membantu Mbak Wani, salah seorang pembantu RT kami memasak makan siang kami.

Aku mengintip dari kamarku yg di lantai dua yg kebetulan menghadap ke jalan dan ke pagar rumahku. Fredy sudah di depan muka rumah bersama Ayu membawa keranjang berisi jeruk dan pisang. Segera aku bergegas turun dan membukakan pintu utama rumah kami.
“Siang, bos. Wah, gue kirain elu belom mandi. Ternyata sudah keren. Makanannya udah ready nih?” Si Fredy nyerocos begitu melihatku di pintu muka.

“Ampirlah. Masuk yuk. Wah, bawa pisang nih.” Langsung kuambil keranjang buah itu dari tangan Ayu dan kucomot sebuah pisang yg langsung saja kumakan.

“Kiii.. Mas Fredy dan Mbak Ayu udah dateengg.” Setengah berteriak aku memanggil istriku yg sedang masak di dapur.

Kiki melongokkan dari arah dapur. Astaga! Ternyata dia masih memakai baju tidurnya yg berupa kaos you-can-see dan hot pants warna biru muda dengan kaki telanjang. Bodynya yg aduhai hanya tertutup sepertiganya saja kalau begini.

“Bentar ya, sodara-sodara. Aku masih masak nih. Yu, bantuin gue yuk! Cobain nih kurang apa.” Kiki menyahut dengan semangat. Ayu langsung ngeloyor masuk dapur. Aku perhatikan Si Ayu memakai rok span warna merah darah dan kaos tanpa lengan warna kuning muda.

“So, what’s up, my brotha, what do you have in mind?” Aku langsung saja sambil mengedipkan mataku ke Fredy yg duduk bersamaku di ruang tamu.

“Just chill, bro. I told you I’ll handle it, I will handle it.” Fredy mengangguk yakin kepadaku.

Nggak lama kemudian..”Cowok-cowok, lunch is served.” Ayu memanggil kami di ruang tamu dengan gaya seorang chef kawakan dengan celemek dan serbet makan yg disampirkan di lengannya sambil setengah membungkuk.

“Nah, gitu dong. Although I’d rather eat you, love.” Fredy berkata begitu sembari beranjak bangun menuju ke ruang makan sambil mencubit pipi istrinya mesra. Aku meringis saja.

“Kalian makan duluan deh. Gue mau mandi dulu sebentaar aja.” Kata Kiki sambil lari kecil naik tangga ke kamar kami.

“OK, ma’am. Tapi kita tungguin deh, asalkan beneran cuma sebentaar aja.” Fredy menggoda istriku. Istriku meresponnya dengan memeletkan lidahnya ke arah Fredy.

“Lu diam di sini dulu, ya. Nanti kira-kira lima menit, lu susul gue ke kamar lu. OK?” Fredy membisikiku. Ayu kebetulan sedang ngobrol dengan Mbak Wani dan tdk melihat ke arah kami.

“Hah? Sinting apa lu? Tapi whateverlah. OK.” Kataku perlahan.

Benar, kira-kira lima menit setelah Fredy naik ke kamarku, aku menyusulnya. Setibanya aku di depan pintu kamar mandi yg terbuka sedikit.. wow.. kulihat Fredy sedang mengintip Kiki yg sedang melucuti bajunya yg hanya dua lembar itu satu persatu.

“Goddamn, bini lu bodynya bikin gue geregetan aja.” Bisik Fredy.

“Eh, monyet, gue kagak pernah minta lu ngintip. Sial, lu.” Aku agak kesal juga, merasa dikerjai.

“Tenang, broer. Ini step by step. Let the pro do it. You, horny bastard, just shut up and sit tight.”

“Gue hajar lu. Kalo dia teriak, satu rumah denger, kita bisa cilaka, sompret.”

“Fred! Reenn! Mana sih kalian?!” kudengar Ayu berteriak memanggil dari bawah. Istriku juga pasti dengar, tapi cuek saja, lalu dengan bertelanjang bulat masuk ke dalam bath up, siap-siap mau mandi. Kami mashi terus mengintip.

“Lu turun dulu ke bawah, tenangin bini gue, OK?” bisik Fredy.

“OK.” Aku beranjak perlahan pergi. Nggak tau mau ngomong apa ke Ayu, tapi penisku sudah tegang abis, seperti mau pecah rasanya.

“Yu, Si Fredy lagi nonton basket di kamar gue. Seru juga sih, lagian Kiki kan masih mandi. Lu mau nonton juga?” Aku yakin Ayu pasti nggak akan berminat, karena dia paling benci sama yg namanya pertandingan basket. Konyol, katanya.

“Nggak ah, gue di sini aja nonton TV di bawah. Buruan dong. Kan gue juga lapar nih.”

“Beres, manis.”

“Genit lu ya kalo nggak ada siapa-siapa.” Ayu menyahut sambil tersenyum manis. Aku nyengir aja, sambil lari lagi naik ke kamarku.
Sampai di sana, aku masuk dan kukunci kamarku perlahan.

“Gimana, Fred?”

“Udah selesai mandi tuh. Wuih, gila, gue ngaceng berat nih, pren. Kagak nyesel nih lu?”

Aku diam saja. Nggak lama Kiki keluar dari kamar mandi, seperti kebiasaanya, telanjang total hanya bercelana dalam saja. Rambutnya masih basah karena keramas.

“Aahh!” Kiki menjerit kaget setengah mati melihat ada Fredy di situ. Dia mau lari lagi masuk ke kamar mandi, tapi tangan Fredy cepat menangkapnya. Kiki meronta-ronta dan aku diam saja sambil menelan ludah.

“Tenang, sayang.. tenang.. gue di sini cuma mau bantuin lakilu memuaskan fantasinya.” Fredy berujar perlahan sambil tangannya tetap mencengkram tangan Kiki.

“Ren, kamu bener-bener gila ya. Ini apa-apaan sih?” Kiki marah sekali melihat ke arahku. Aku cuma membuang muka saja.

“OK, karena kamu benar-benar sinting, aku juga bisa sinting. Tapi jangan menyesal nanti.” Kiki berkata begitu sambil memeluk Fredy dan mencium bibirnya walaupun masih agak ragu. Tangan mereka bergerilya kemana-mana.

Buah dada Kiki yg ranum menjadi target bibir dan lidah Fredy yg dengan bernapsu menjilat dan menyedotnya. Kiki menggelinjang nikmat.

“Mmhh.. Fred.. remes dong Fred.. pelan aja.. ahh..” Kiki rupanya naik juga birahinya.

“Mmhh.. yeaahh..” Fredy mendongak terpejam saat Kiki meremas penisnya dari balik celana jeansnya.

“Buka aja, sayang..”

Aku sudah napsu berat, kukeluarkan penisku, dan mulai mengocoknya sambil masih berdiri. Kulihat Kiki jongkok di depan Fredy, masih di depan pintu kamar mandi yg terbuka sambil mengeluarkan penisnya dari balik resleting dan mulai menyepongnya habis-habisan. Lidahnya bermain di kepala dan kedua buah pelir Fredy. Dikulum, dihisap, dijilat, you name it, she is doing it. Dia melakukannya sambil melirik Fredy dan aku bergantian.

“Isep, sayang.. yeaah, gitu.. uuhh.. bini lu hebat, man. Hebaatthh.. aahh.. jebol deh gue.. aarrghh!”

Sambil berkata begitu, air mani Fredy tumpah di dalam mulut Kiki yg langsung ditelannya. Melihat itu, aku nggak tahan lagi, dan air maniku pun langsung menyembur ke lantai. Lemas, aku terduduk di ranjang. Kiki pun bangkit berdiri sambil memandang Fredy.

“Enak, Fred? Hmm?” kata Kiki setengah berbisik.

Fredy masih terpejam dan menganggukkan kepala sambil menelan ludahnya.

“Kalah deh Si Ayu. Sedotan lu gila banget, Kiii. Ren, you’re a lucky guest, you know?”

“I know, man. Thanks berat. Ini rahasia kita aja ya.” Sahutku santai.

“Yuk, turun. Nanti Ayu curigation, lagi. Ki, kamu turun dulu, say. Bilangan Ayu “Pertandingan basketnya” sudah ampir selesai. Nanti kita nyusul.”

“OK.” Kiki bergegas berpakaian dan langsung turun. Aku sedikit lega karena sebagian fantasiku sudah terpuaskan.

“Reno, my man. If you need us to go any further than that, just ask, buddy. Hehehe.” Fredy ngomong gitu sambil membetulkan pakaiannya. Aku ngangguk saja, ikut berberes, dan membersihkan lantai yg terkena semburan maniku barusan.

Seusai makan siang yg dipenuhi dengan canda dan obrolan seperti biasanya, kami bersantai di kebun belakang rumah kami sambil makan buah-buahan yg dibawa Fredy dan Ayu. Kami duduk di meja bundar yg ada di tengah-tengah kebun kami. Aku, Kiki, Fredy, Ayu. Fredy melirik Kiki yg pura-pura tdk melihatnya sambil terus ngobrol denganku dan Ayu.

Tiba-tiba Kiki beranjak bangun.

“Mau pipis”, katanya.

Sambil berdiri begitu, sambil tangannya mengelus penis Fredy. Kurasa Ayu tdk memperhatikannya karena sibuk berkomentar tentang bunga-bunga yg kelihatan indah sekali sore itu. Fredy memandangiku sambil nyengir. Kukedipkan mataku kepadanya sambil meladeni ocehan Ayu. Sejam kemudian mereka pamit pulang.

“Do you like it?” aku bertanya pada istriku sebelum tidur malam itu.

“Hmm? I think I do.” Kiki membalas menjawab sambil memeluk dadaku dan merebahkan kepalanya di dadaku.

“Mau coba lebih lagi?” aku bertanya singkat.

“Terserah kamu, sayang.” Balasnya sambil mengelus penisku yg sudah berdiri.

“Idih, kok udah ngaceng sih ininya?” katanya lagi sambil merogoh kedalam celana tidurku yg komprang tanpa celana dalam.

Dia mulai mengelus-elus kepala penisku dan mulai mengocoknya perlahan.

“Ahh, baby.. I want you to fuck him.” Kataku dengan napsu yg sudah naik.

“I know, baby..” sambil berkata begitu, kepalanya menyusup kebalik selimut dan mengulum penisku.

“This is what I did to him. Tell me how you like it..” Kurasakan air maniku segera terkumpul akibat sedotan, jilatan dan kulumannya di penisku.

“Sayang, kamu bakalan bikin aku keluar nih.. telan ya.. mmhh.. oohh.” Gila, belum pernah aku keluar secepat itu. Kurang dari 2 menit saja! Istriku memang luar biasa tehnik oralnya. Maniku ditelannya.

“Baby, I need you to fuck me. Pleasee..” Kiki menggelinjang sambil tangannya meremas toketnya sendiri dan lalu mengelus vaginanya yg sudah basah. Sejak kapan dia nggak pakai baju lagi?

“Aku nggak mau.. the next guest you’ll get will be from Fredy, babe.” Aku berkata dengan kejam sambil membereskan celanaku dan tidur pulas.

Dua hari kemudian, aku masih belum bersanggama dengan Kiki. Malam harinya, sekitar pukul 7, Fredy menelponku saat aku baru selesai mandi.

“Ren, bini gue lagi ke Yogya, ada sodaranya yg meninggal. Gue udah cari alasan biar nggak ikut. So, I’ll have 2 days Off. What’s up?”

“Perfecto. Si Kiki udah horny berat nih. Nggak gue masukkin udah dua hari. Lu dateng deh sekarang.”

“Say no more, buddy.” Fredy menutup teleponnya. Kira-kira setengah jam kemudian dia sudah sampai. Kiki yg membukakan pintu.

Begitu melihat Kiki, Fredy langsung memeluk dan mencium lehernya.

“Hello, doll. Miss me?” Ini orang cool juga, pikirku.

“Mmhh..” Kiki menggelinjang senang.

“A lot. You come for me, or what?”

“No, I come for my buddy. YOU will make me horny.” Fredy menyeringai.

“And I will make you enjoy with me.”

Fredy langsung menggandeng Kiki ke kamar tidur kami. Aku mengikuti dari belakang.

“Strip for us. And masturbate, but stop when you are about to horny.” Fredy memerintah Kiki sesampainya di kamar. Aku menyetel CD jazz yg lembut untuk menunjang suasana.

Kiki melucuti pakaiannya satu persatu sambil meliuk-liukan tubuhnya yg sintal mulus itu.

Mau tdk mau, kami berdua menelan ludah berkali-kali. Lalu setelah bugil total, ia membelakangi kami dan membungkuk. Dengan tersenyum ia menoleh ke arah kami dan menjilat jari tengah kanannya. Lalu dengan sensualnya ia mengelus sepanjang bibir vaginanya dan dengan perlahan memasukkan jari tersebut ke dalam vaginanya keluar masuk kira-kira lima kali.

“Ouhh.. it’s so wet, boys..” katanya seraya menjilat kembali jari itu.

“And it taste so yummy..” Kami kembali menelan ludah dengan tangan kami mengelus penis kami masing-masing.

Ia kemudian berbalik menghadap kami, dan berjalan menghampiri Fredy. Ia lalu berjongkok di antara selangkangan Fredy yg duduk di pinggir ranjang bersamaku menonton aksinya. Celana Fredy dibukanya dan penisnya dielus dan diremas lembut.

Kulihat kepala penis Fredy sudah sangat basah, dan makin basah karena sekarang Kiki mulai menjilatinya.

“Ahh, Raa.. terus sayanghh..” Fredy menggelinjang nikmat dan aku mulai mengocok penisku perlahan.

“Enak, Fred? Hmm? Mau diisep lagi kayak kemarin?” Kiki dengan seksinya melirik ke arah Fredy.

“Yess.. please, babe.. suck my dick..”

Tdk perlu disuruh dua kali, Kiki mengulangi aksinya. Tapi kali ini hanya sebentar saja. Mungkin dia takut Fredy keburu keluar lagi.

Tdk berapa lama kemudian, Kiki menelentangkan tubuhnya di lantai kamar yg berlapis kayu sambil meremas-remas dadanya, dan tangan yg satunya bermain lincah di vaginanya. Kami ikut bertelanjang bulat sambil duduk di sebelah kanan dan kirinya.

Beberapa saat kemudian Kiki mulai mengerang dan menggelinjang. Napasnya terengah-engah dan mukanya memerah. Pinggulnya terangkat-angkat dan membuat gerakan memutar perlahan. Remasan di dadanya mulai agak kasar.

Puting susunya dipelintir olehnya sendiri, dan vaginanya mulai mengeluarkan cairan kental dan berbau khas. Dia sudah diambang orgasme. Fredy dengan sigap menangkap kedua tangannya dan langsung menindihnya.

Dengan satu hentakan, penisnya menyeruak ke dalam vagina istriku. Pinggul Fredy mulai bermain.

“Aahh.. aahh.. yess.. oouuhh..” Kiki meracau nggak karuan.

Aku juga hampir pingsan karena napsuku. Tanganku mengocok penisku dengan cepat.

“Ohh.. Freeeddd.. kontol lu gede banget banget, sayang.. aahh.. ahh.. ahh.. gue mau sampe nih, Freeeddd.. oouugghh.. gue keluar, Freed.. aarrgghh!” Kiki menjerit-jerit merasakan nikmat yg menhantam seluruh sendinya.

“Ki.. di dalam apa di luar..” Shit.. aku baru sadar kalau Fredy lupa pakai kondom!

“Di mana, Kiii?” Fredy mempercepat goyangannya.

“Di luar, Fred.. uuhh..” Kiki udah lemas sehabis orgasme.

“Wow.. anget banget, sayang..” ucap Kiki lembut saat penis Fredy berkedutan di atas perut Kiki yg putih dan rata. Tangan Kiki cepat mengurut-urut penis Fredy yg sedang memuntahkan laharnya.

“Ooh fuucckk..” Fredy ambruk di atas tubuh istriku. Aku juga mempercepat kocokanku dan nggak lama..

“Baby, I’m coming..” aku terengah-engah mengarahkan penisku ke mulut Kiki.

“Sini, sayang.. aku mau kamu punya..” Kiki membuka mulutnya lebar dan kusemburkan maniku ke dalam mulutnya..

“Telen sayang.. yeaahh.. agghh!” Orgasmeku menghantamku dan penisku berkedutan di dalam mulut Kiki. Dengan lembut Kiki menjilati dan mengulum penisku.

Seluruh adegan itu memakan waktu hanya 1.5 jam saja. Fredy lalu pamit pulang segera.

“Thanks, Fred.” Kataku waktu mengantarnya ke depan pintu. Kiki sudah tertidur di kamar kelelahan.

“Anytime, buddy. Memek bini lu luar biasa.”

“Ayu punya gimana? Emangnya nggak seenak Kiki?” ujarku iseng aja sebenarnya.

“Hehehe.. lu coba aja sendiri. My treat. Tapi itu kalau dia OK. Later, man. Let’s do lunch tomorrow.”

Aku tersenyum kecil dan menganggukan kepala.

Besoknya aku makan siang bersama dengan Fredy di daerah Kemang. Sambil ngobrol ngalor ngidul, Fredy berkata,

“Besok malam Ayu sampai di rumah. Still interested?”

“Well, gue sih OK banget kalo lu berdua OK juga. Kiki gimana?” kataku pelan.

“Ajak aja besok. Gue punya rencana nih. Kita bisa nonton live show barangkali. Hahaha.”

Deg. Jantungku berhenti sejenak. Fredy memang gila, kayaknya. Tapi kegilaan yg mengasyikan.

“Are you serious? Gimana caranya? Mana mau mereka?”

“Serahin aja sama Om Fredy. Lu tau beres dan ngecret aja deh pokoknya. OK ya. Gue musti balik ke kantor nih. Masih ada urusan. See you tonite.”

“See you, bro.”

Akhirnya malam yg kunantikan tiba juga. Sekitar pukul 9 aku dan Kiki sudah sampai di rumah Fredy dan Ayu di Permata Hijau. Kukatakan pada Kiki bahwa another fantasy is waiting. Dia excited sekali dan siap dengan busana yg sangat frontal memamerkan keseksian tubuhnya. Kaos hitam yg hanya berupa kemben seperut dan rok mini hitam ketat dari bahan kulit membalut tubuhnya. Sepatu hak tinggi hitam menghiasi sepasang kaki panjang mulusnya.

Ayu membukakan pintu rumahnya dengan pakaian yg tdk kalah seksinya. Rok sebetis dengan belahan di bagian belakang yg dalam ke tengah pahanya dan atasnya kemeja tipis longgar tanpa BH sehingga kami dengan jelas melihat putingnya yg tegak menantang.

“Come in,” katanya seraya tersenyum manis pada kami.

“Kita main strip poker malam ini. I heard you guys were having a grand time while I was gone. Curang! Kok nggak ngajak-ngajak sih?”

Kami cuma bengong saja mendengar penuturannya.

“Emangnya OK buat lu, Yu?” Tanyaku. Kiki sudah merah padam wajahnya.

“Sure, sex is a sport. And I need to have some exercise. Hahaha.” Busyet, udah ketularan lakinya nih, pikirku.

Tanpa ragu-ragu, Ayu menggandeng Kiki dan mencium pipinya yg masih kemerahan karena kaget campur malu.

“Come on, girl.. don’t be like that. What are best friends for? To fuck each other brains out!” tawanya berderai-derai disambut dengan tawa Fredy dari dalam rumah.

“Bisa aja lu, Yu..” Kiki yg sudah santai kembali sekarang menyahut.

“Abis ini nih, Reno, gara-garanya.”

“Tapi suka kaan..” sekali lagi Fredy yg tiba-tiba sudah disamping Kiki mendekatkan wajahnya ke wajah Kiki.

“He-eh. Suka banget.” Kiki berkata begitu sambil meremas penis Fredy.

“Kontol laki lu ini bikin gue kelojotan kemaren malem nih, Yu.”

“Kalo gitu kontol lakilu musti bikin gue kelojotan dong malem ini, biar satu sama.” Ayu berkata sambil melirik nakal padaku. Aku jadi tertawa kecil, namun penisku sudah tegang sekali rasanya.

“But first let’s have dinner!”

“Mmhh.. Ren.. jilat terus itil gue.. aahh iyaa..” Ayu mendesah lembut ketika aku mulai menjilati kelentitnya yg sudah membesar di atas sofa living roomnya. Kiki dan Fredy menonton sambil keduanya mengelus-elus sendiri tubuh mereka yg sudah telanjang bulat.

“God.. suck my dick, honey.. yess.. you’re gonna make me come.. oouuhh!” Jeritan lirih Ayu cukup keras. Untung saja para pembantu RT sudah di perintahkan untuk pergi keluar rumah malam ini. Jadi hanya tinggal kami berempat saja.

Kusodok-sodokan lidahku kedalam vagina Ayu yg sedang mengeluarkan cairan kenikmatannya.

“Tell me what you want, babe.” Kataku sekenanya. Penisku sudah mulai mengeluarkan cairan dan terasa hangat.

“I want you to fuck me and make me orgasm.. do it now..” Ayu meracau sambil menggeleng-gelengkan kepalanya akibat terserang birahi yg bertubi-tubi.

Kulirik Kiki dan Fredy yg sedang bergumul 69 di lantai di bawah sofa itu. Erangan dan rintihan mereka cukup membuatku dan Ayu semakin beringas. Segera kuposisikan penisku ke lubang kewanitaannya. Bless.. aahh.. hangat sekali di dalam sini.

Ayu dengan ahlinya mengencangkan otot vaginanya saat aku mulai menggenjotnya. Setelah beberapa kali ayunan pantatku, aku rasakan maniku mulai membludak.

“Yu.. gue bisa nggak tahan kalo lu gituin terus memeknya.. oohh.. uuhh..” aku mulai merasakan denyutan di pangkal penisku.

“Hmmhh.. biarin.. gue juga udah dikit lagi sampai kok.. hh.. lepas di dalem aja.. gue lagi aman kok.. aarrghh!” Ayu menjerit keras karena tiba-tiba aku menggenjotnya keras berkali-kali.

“Shit.. Yu.. terima nih, sayang.. shiitt.. aahh.. aahh.. gilaa..” Aku ikut teriak karena orgasmeku datang secara tiba-tiba.

“Renn.. ohh.. I’m cumming, honey.. I’m cummiinngg.. iihh.. oohh..” Denyutan memeknya sangat terasa memijat penisku. Aku ambruk di atas tubuh Ayu dan kami berdua saling berpagutan French kissing dan kuhisap dan kujilati toketnya yg montok berkeringat.

“Hhmm.. udah dulu dong, Ren.. ntar gue naik lagi nih.” Kata Ayu lembut sambil menggelinjang geli.

“That’s the idea, babe.. lihat tuh Kiki sama Fredy..” bisikku di telinganya sembari menggigit kecil kupingnya.

Kiki dan Fredy masih saling menjilat dan menghisap dengan serunya dalam posisi 69. Tubuh Kiki mulai bergetar, mengerang-erang, dan tangannya mengocok penis Fredy dengan cepat. Tiba-tiba, Fredy yg berada di bawah mendorong tubuh Kiki ke samping.

“Stop dulu sayang.. hhuuhh.. stop..” Fredy berdiri perlahan-lahan.

“Kenapa, Fred? Nggak enak ya? Ayo dong.. tadi gue udah ampir tuh.. aaduuhh.. jangan gini dong.. tega deh lu..” Kiki merajuk bercampur birahi yg membuat kepalanya pusing.

“Hehehe.. you can orgasm, but Ayu is the one that will do it to both of us.” Deg. Jantungku berdegup kencang. Jadi ini maksudnya Si Fredy dengan live show.

Ayu tersenyum simpul mendengar itu.

“Ra, sekarang elu kangkangin muka gue. I’ll take you there, honey.” Ayu berkata dengan genitnya.

Kiki yg sudah tdk sanggup lagi, diam sejenak, lalu mengangkangi wajah Ayu yg masih berkeringat.

“Aawwhh.. make me horny.. please make me orgasm.. ohh yeaasshh.. isep itil gue, sayang.. iyaahh gitu.. iyaahh..” Ayu menjerit-jerit kecil merasakan permainan lidah dan bibir Ayu di vaginanya.

Sementara itu Fredy kulihat memposisikan penisnya di vagina Ayu yg masih melelehkan air maniku.

“Aahh yess.. enak, Masshh.” Ayu mulai merasakan genjotan suaminya.

“Honey.. I’m cumming.. oohh..” Kiki mengerang dan mendesah panjang saat orgasmenya datang.

Pinggulnya begoyang maju-mundur menggosokkan vagina dan kelentitnya ke bibir Ayu yg siap menyedot-nyedot cairan vagina Kiki yg mengalir deras.

Tubuh Kiki yg basah berkeringat bergetar hebat dan tangannya meremas keras buah dadanya yg bergelayut manja.

Kulihat paha Fredy mulai bergetar hebat dan ia memeluk tubuh Kiki dari belakang sambil terus menghentak-hentakan penisnya ke vagina istrinya. Suara becek berkecipak di dalam vagina Ayu seksi sekali.

“Oohh.. fuckin’ so..deep.. aku keluar, sayaanghh..” Fredy memuntahkan lahar panasnya yg pasti bercampur dengan milikku di dalam vagina Ayu.

Tak lama tubuh Fredy berkelojotan dan tangannya meremasi buah dada Kiki yg masih menikmati orgasme dashyatnya mengangkangi wajah Ayu.

“Yess.. anget sekali punya kamu, Masshh.. hheehh..” Ayu memejamkan matanya menikmati sensasi yg luar biasa.

Bibirnya belepotan cairan Kiki dan vaginanya berlelehan air maniku dan suaminya. Aku terhenyak lemas di bawah sofa dengan penis terkulai lemas dan perasaan sangat puas.

Keesokkan paginya di rumah kami, aku terbangun mendapati Kiki yg tengah memeluku dari belakang. Kubalikan tubuhku, dan kulihat ada senyuman lembut di wajahnya.

“Ra, baby?”

“Hmm? Udah bangun, sayang?” istriku menjawab lembut.

“Are you happy?” tanyaku tulus.

“Very. Sini, bobo lagi.. aku pengen dipeluk terus sama kamu. I love you so much, sayang.”

Bagaimana para Pembaca Serukan para maniak seks, jangan lupa ya!!! Selalu ikuti cerita-cerita dewasa di web www.butuhsex.com.

Cerita Sex Model 2016, Cerita Sex Sedarah 2016, Cerita Sex Jilbab Terbaru, Cerita sex tante girang 2016, Cerita Dewasa Sex Threesome Terbaru, Cerita Dewasa Sex Perawan 2016, Cerita Dewasa Sex Pegawai Salon 2016, Cerita Dewasa Sex Sekretaris Terupdate 2016, Sekretaris, Cerita Sex Mahasiswa terbaru 2016, Cerita Sex Mahasiswi terbaru 2016, Cerita Sex Perselingkuhan 2016, Cerita Sex SMA 2016, Cerita Mesum, Cerita Ngentot, Cerita Skandal Sex, Abg, Gangbang, Spg, Pramugari, Janda, Wanita kesepian, Tante kesepian, foto bugil, foto hot, Anak SMP, Anak Kuliah, Cerita sex terbaru terbaru 2016, cerita hot terbaru 2016 dan banyak lagi Cerita Sex Terbaru 2016 lainya.

Senin, 25 Juli 2016

Cerita Dewasa Ngentot Pramugari Bermodal Bualan

Butuh Sex Kategori : Cerita Dewasa Sex Pramugari 2016 “Cerita Dewasa Ngentot Pramugari Bermodal Bualan“ Cerita Sex Sekretaris 2016, Cerita Dewasa Salon++ Terbaru, Cerita Sex Perawan Terbaru, Cerita Sex Janda Terbaru 2016, Foto Cewek Bugil 2016, Foto Cewek Hot Terbaru, Cerita Sex Terbaru 2016,

Butuhsex kali ini menceritakan pengalaman Sex dari seorang Pria yang menceritakan hubungan sex dengan Pramugari. Sebut saja namanya Gessa, dia mendapat kenalan Pramugari dari salah satu aplikasi chating yaitu Wechat. Berawal dari cahting akhirnya merekapun berjanjian untuk bertem, dan pada akhirnya mereka melakukan hubungan Sex di salah satu Hotel di kota Bandung. Mau tahu kelanjutan ceritanya, Langsung aja yuk baca dan simak baik baik cerita dewasa ini.

Cerita Sex Sekretaris 2016, Cerita Dewasa Salon++ Terbaru, Cerita Sex Perawan Terbaru, Cerita Sex Janda Terbaru 2016, Foto Cewek Bugil 2016, Foto Cewek Hot Terbaru, Cerita Sex Terbaru 2016,
Cerita Dewasa Ngentot Pramugari Bermodal Bualan

Panggil saja namaku Gessa ( nama samaran), aku akan sedikit menceritakan tentang pengalaman pribadiku dengan seorang Pramugari yang kukenala dari Wechat. Pada waktu itu aku iseng-iseng main Wechat, sengaja aku search dengan kata kunci pramugari, nach ketemulah 1 orang yang meresponku, cantik lagi. Setelah itu kamipun sering chating dan kami menjadi akbrab.

Pada akhirnya, kami bersepakat untuk ketemuan di salah cafe di Kemang. Dia dulunya adalah salah satu pramugari di salah satu perusahaan sebuah penerbangan international di Bali. Nama Gadis itu adalah Lisa, asli sunda tinggi badan sekitar 168 cm, berat badan 50 kg dan dengan ukuran Bra 36B. Singkat cerita akhirnya kami-pun bertemu, ternyata memang betul-betul cantik, putih, and sexy abis guest.

Tapi dia sempat membuatku kesal, soalnya awal kami bertemu dia angkuh sekali, maklumlah bekas pramugari penerbangan international. Pada waktu itu dia memakai baju dengan belahan dada terbuka cocok banget dengan 34B-nya. Tapi ini tantangan buatku, dalam hati berkata ( jangan sebut aku cowok kalau aku nggk bisa naklukin cewek) hhe.

Saat itu aku makan di sebuah resto yang sengaja aku pilih agak mewahan dikit biar aku nggak kalah gengsi. Setelah itu aku ingin tau dia berangkat pakai mobil atau kagak untuk ngukur kekuatan dia. Setelah dia sampai lokasi janjian kami, ternyata dia pakai taksi jadi ada alasan aku untuk nganterin dan pamer Toyota Harrier pinjeman yang aku bilang punya aku. Hha.

Sambil menuju ke mobil, dia masih agak sok-sokan dan bergaya tinggi. Sesampainya di parkiran dia bertanya,

“ Mobil loe yang mana ? ”

Aku tunjuk karimun tua dan dia agak kaget, dan mulai belagu lagi. Sembari bercanda aku bilang,

“ Kita coba teken alarm, mobil mana yang buka” ucap aku denga sedikit sombong,

Setealah aku tekan, alarm yang menyala adalah mobil Harrier di samping karimun tua, barulah Lisa tersenyum manja sambil mencubit aku, lalu dia bilang,

“ Kamu nyebelin ih… Memang itu bener mobil punya kamu yah ?” ,

Dengan jawaban diplomasi langsung aja aku jawab,

“ Kalau nggak percaya kamu bawa aja sebulan pasti nggak ada yang komplain” jawabku tegas,

Kena loe sama Aku,hha. Aku berani berbicara seperti itu memang kebetulan, yang punya mobil lagi pergi ke luar negeri selama 2 bulan, hhe. Di mobil dia mulai bertanya tentang pekerjaanku, dan pada saat itu spontan kujawab bahwa aku adalah seorang manajer di perusahaan telekomunikasi. Aku menjawab dengan serius dan profesional, padahal semua itu hanya bualanku saja. Kemudian Mulailah dia bertingkah manja kepadaku,

“ Mas pasti pacarnya banyak dan cantik-cantik deh. Cewek mana sih yang nggk mau sama Mas, udah mapan, ditambah ganteng lagi,” ucap rayunya padaku,

Padahal tadi di caffe dia tuh sombong dan cenderung meremehkan aku. Oh iya, sebelum dia belum tahu kalau aku orang yang mapan di matanya, dia sempat bilang pada aku kalau aku bukan tipe cowok dia. Menjelang sampai ke rumahnya, dia mulai merendah,

“ Jangan ketawain aku ya Mas, rumah orang tuaku ini cuma sederhana saja ”, ucapnya,

Dengan diplomatis aku menjawab,

“ Nggk bakalan aku ketawain kok Lis, akukan pacarannya sama Lisa, bukan pacaran sama rumahnya ”

Rumahnya memang kecil model BTN, dan aku bawa mobil hati-hati banget takut kebaret ama bajaj, maklum mobil pinjeman. Hehehe. Sampai di rumah, aku terpaksa harus basa-basi dan tiba-tiba kaget bukan kepalang sewaktu dikenalin sama orang tuanya

“ Mah, kenalin ini Mas Roni, pacarku yang pernah aku ceritain itu waktu itu Mah ”

Aku kaget dibilang pacarnya padahal kita belum jadian. Aku ngobrol 10 menit, sebelum pamit pulang karena udah mau jam 22.00 dan parkir mobil tidak di depan rumah. Pas aku mau masuk ke mobil, dia ikutan ke dalam mobil dan aku kasih dia kecuman pipi, tapi dia malah nantangin,

“ Kan kita udah pacaran Mas, ciuman ke bibir aku-nya mana Mas ”

Tanpa membuang waktu aku ciumin bibirnya dan aku remas-remas payudaranya yang montok, kenyal dan 36B. Dia hanya berbisik pelan,

“ Ihhhh… Mas nakal, baru kenal pertama udah berani ke situ ”

Aku-pun membalas ucapanya dan berkata,

“ Kata kamu tadi katanta kita udah pacaran, jadi nggak papa dong, hhe… ”

Sebelum pulang aku bilang Kalau minggu besok aku mau ajak dia untuk jalan-jalan ke Bandung pagi-pagi dan dia menyanggupi ajakanku itu. Sampai di rumah sabtu malam jam 11.00 malam aku mencoba menelpon dia. Gila Man… ternyata dia bercerita pengalaman pacarannya yang sangat gila dan dilanjutkan ngajak phone sex, sampai jam 03.00 pagi. Sebelum aku mengakhiri telefonku aku berkata pada dia,

“ Akung, kan besok jam 08.00 pagi aku harus jemput kamu ke bandung, aku tidur dulu yah biar besok nggk kesiangan ” ucapku,

“ Iya akung, bey… see u… “ balasnya,

Singkat cerita sekitar jam jam 08.00 pagi aku sudah sampai di rumahnya, dan Lisa muncul dengan pakaian yang sangat-sangat sexy, maklumlah dia adalah seorang pramugari. Ketika itu dia memakai Tanktop warna hitam dan celana jeans ketat banget. Pada saat dia mengangkat tas tanpa sengaja terlihatlah pusar dan perutnya yang sangat sexy dan mulus. Sebelum berangkat aku sempat bertanya tentang cara berpakainya,

“ Akung, emang Mamah kamu nggak marah kamu pakai baju seperti itu” ,

“ Kamu kan pacarku jadi Mamah nggak akan marah ”

Setelah basa-basi dengan sedikit obrolan dengan orang tuanya, tepat jam 08.30 pagi kita berangkat ke bandung dengan alasan akan menghadiri pesta pernikahan teman Lisa yang ada dibandung. .

Di dalam perjalan aku-pun sempat bingung, dalam gatiku berkata ( siapa yangmenikah ya ). Karena penasaran aku-pun bertanya kepada Lisa,

“ Akung, emang temen kamu yang married siapa sih? Kitakan kebandung untuk jalan-jalan bukan untuk kondangan ? ”

Lisa-pun menjawab dengan tertawa,

“ Hahahaha… kamu jadi cowok kog lugu banget sih, kebanyakan kerja sih kamu, jadi bawaanya serius terus. Itu Cuma alesan aja kali, kalau nggak ada yang kawin, ya kita aja yang kawin, weeek… ” jawabnya dengan sedikit menggodaku.

Wah… mendengar jawaban Lisa yang seperti itu aku maka aku juga makin berani,

“ Eitsss… emang kamu beneran berani kawin ??? palingang 10 menit kamu juga udah terkapar sama aku akung, hhe…? ” godaku,
,
“ Jadi kamu ngeremihen aku in ceritanya? Ok nanti kita buktiin aja siapa yang terkapar duluan … weekk…” balasnya sembari menjulurkan lidah kepadaku

Sepanjang perjalanan dia selalu menggodaku, bahkan dia mulai berani meraba-raba kejantananku, dan sempat dia sempat berkomentar,

“ Wah… gede juga junior kamu ya akung, mantep nih,” ucapnya sembari masih mengelus kejantanku,

Melihat tin gkahnya aku-pun tidak tinggal diam, lalu aku-pun mulau mmeasukan tanganku ke dalam payudaranya yang masih terbungkus oleh tanktop dan BH-nya. Aku tidak perduli dengan kecepatan mobilku saat itu. Walaupun mobil melaju 110 Km/jam di tol aku tetap melanjarkan aksiku.

Menjelang tiba di kota bandung, dia buat membuat kejutan untuku dengan melepas BH dari Tanktop-nya di mobil. Melihat tingkahnya yang makin berani, tanpa pikir panjang aku-pun langsung mengajak dia check in di hotel A, bermaksud agar aku bisa menikmati liar dan nikmatnya tubuh Lisa,hhe.

“ Akung, kita ke hotel dulu baru nanti jalan-jalannya, capek habis nyetir nih ” . Dia pun dengan cuek bilang “ yang capek dedeknya kali”

Singkat cerita tidak lama kemudian kami-pun sampai di Hotel A itu. Ketika Check in kami mendaptkan kamar 201, dan setelah bell boy memasukkan tas, aku mencoba menyalakan TV, dan udah di dekap Lisa dari belakang

“ Sayang, ayo kita buktiin, siapa yang lebih strong dalam waktu 30 menit  ”,

Tanpa berbikir panjang, aku langsung membalikkan badan dan memeluk LISA yang sudah sangat horny, aku lumat bibirnya dalam-dalam sampai nafasnya tersengal-sengal,
“ Say, cium donk putting aku, please... say… uhhh… ” ucap Lisa yang sudah horny berat.

Tanpa membuang waktu Aku-pun tarik tank top-nya yang sudah tanpa BH. Payudara yang montok, 36B, putih mulus dengan puting berwarna kemerah-merahan langsung aku jilat, sesekali aku menggigit kecil sambil tangan kiri menyusup ke celana dalamnya.

Lisa memang cewek yang agresif dia pun langsung membuka bajuku dan meraba-raba kejantananku. Tanpa sadar dia pun mulai menciumin Kejantananku yang memang berukuran super, 16 cm. Dengan posisi terbalik, aku mencoba untuk menarik celana jeansnya dan ternyata dia memakai CD jenis G-string berwarna merah.

Dengan cepat aku membuka celana dalam Lisa. Wuihh… sungguh menakjubkan sekali, ternyata dia telah mencukur bersih bulu kewanitaannya. Selain bersih kewanitaanya nampak berwarna kemarah-merahan dan harum sekali, mungkin kewanitaanya telahdiberi parfum, hha.

Sungguh wangi sekali Guest, kemudian aku-pun tanpa ampun mennjilati dan menghisap klitorisnya tanpa ampun. Dan tidak luput aku menjilatit lendir kawinnya yang membasahi kewanitaan Lisa dengan lahapnya. Lisa-pun makin menggila sampai-sampai dia menekan kepalaku dengan kuatnya,

“ Ahhh… ouhhh… terus akung… terus... jangan berhenti akung… ahhh… ”

Setelah, menggunakan gaya 69, dia pun mulai basah dan mendekatkan kejantananku ke kewanitaannya lagi,

“ Akung, status kitakan belum jelas, kita jadian dulu yah !!! nanti baru kita ML … ” .

Kemudian aku-pun beranjak bangun dari tempat tidur dengan keadaan bugil, lalu menyatakan cinta kepada Lisa. Dalam hati berkata, sebenarnya aku belum merasakan cinta kepadanya, tapi demi ML aku menyatakan cinta pada Lisa. Setelah menyatakan cinta, kamipun meneruskan permainan kami lagi.

Akupun kemudian memakai Kondom demi keamaanan supaya tidak hamil. Ketika itu meminta dengan posisi WOT ( women on top ). Kejantanankupun akhirnya akan masuk kedalam kewanitaan Lisa. Tapi-tiba saja Lisa marah karena melihat kejantananku terbungkus dengan kondom,

“ Lepas Kondomnya, kamu kan pacarku, ML pake Kondom emangnya aku perek apa ?? ” ,

Dia-pun melepas dengan sedikit marah kondom yang aku pakai. Kemudian aku bertanya,

“ Nanti Kalau keluar di dalam gimana???” Lisa pun menjawab “ Bukannya enak yang begitu” ucapnya sembari memasukan kejantananku kedalam Kewanitaannya yang sudah berukuran maksimal tadi.

Berbagai gaya dia tunjukkan, dan pas dia mulai main- main jepitan, aku nyaris tidak tahan tahan. Padahal baru 10 menit, untung aku sudah belajar pernafasan dan bisa menahan klimaksku. Setelah kira-lira 30 menit, tubuh Lisapun mulai mengejang, itu tanda bahwa Lisa akan mendapatkan Klimaksnya. Aku-pun kemudian menggila, kuhisaplah putingnya secara bergantian, dan dia-pun berkata,

“ Ssss… ahhh… Ouh… Akung, kita keluarin barengan yuk… ahhhh… ”

Tanpa menjawab, aku-pun hanya menganggukan kepalu saja, tidak lama kemudian dia-pun berteriak seperti orang kesurupan,

“ Ayo Say.... percepat tusukan kamu, keluarin sperma kamu !!! ssemburin ke Kewanitaan aku !!! ” Lisa benar-benar orgasme dan gelinjangan luar biasa sekali, padahal aku masih nahan.... setelah 10 menit Lisa baru sadar,

“ Sialan aku kalah ” tapi aku mau multi orgasme,

Aku-pun makin liar, dan tiba-tiba aku memegang anusnya, dan Lisa-pun tau,

“ Jangan say, anusku itu masih virgin” ucap Lisa melarangku,

Aku-pun berusaha merayu dan merangsang Lisa. Pantatnya yang putih mulus tak mungkin kubiarkan begitu saja. Setelah dia merintih-rintih karena jariku kumasukkan, lalu aku bilang,

“ Say aku masukin ya...” ucapku,

Dia-pun sambil tersengal-sengal bilang,

“ Kamu akung kan sama Lisa? kalau emang bener-bener akung kamu lakuin aja, tapi keluarin di dalem ya, karena aku ingin merasakann sensasinya ”

Tanpa berpikir panjang Aku-pun lakuin dengan memasukkan kepala kejantanan pelan-pelan sampai akhirnya dia teriak keras,

“ Shit..., masuk .... cepet entot Lisa “

Aku-pun mematuhi apa yang dia inginkan mulai dari pelan lama-lama cepat sekali dan,

“ Crot… Crot… Crot… ”.

Keluarlah air maniku ke anusnya, bahkan sampai meleleh ke kasur. Lalu Lisa berkata kepadaku,

“ You are the best sayang, you make me Fly today… I love u Sayang… Emuuaccchh… “ ucapnya sembari mencium bibirku.

Pada hari itu kami Ngentot (ML) sampai jam 09.00 malam sebanyak 6 kali. Lisa emang maniak. Bahkan dia sempat menelan air mani dan spermaku untuk dilulurkan ke wajahnya. Singkat cerita setelah kejadian itu kami sempat pacaran selama 4 bulan sebelum bubar karena aku ketahuan bahwa semua fasilitas yang kupakai adalah pinjaman. Lumayanlah Ngentot pramugari gratis hanya bermodal bualan. Hha. Selesai.

Bagaimana para Pembaca Serukan para maniak seks, jangan lupa ya!!! Selalu ikuti cerita-cerita dewasa di web www.butuhsex.com.

Cerita Sex Model 2016, Cerita Sex Sedarah 2016, Cerita Sex Jilbab Terbaru, Cerita sex tante girang 2016, Cerita Dewasa Sex Threesome Terbaru, Cerita Dewasa Sex Perawan 2016, Cerita Dewasa Sex Pegawai Salon 2016, Cerita Dewasa Sex Sekretaris Terupdate 2016, Sekretaris, Cerita Sex Mahasiswa terbaru 2016, Cerita Sex Mahasiswi terbaru 2016, Cerita Sex Perselingkuhan 2016, Cerita Sex SMA 2016, Cerita Mesum, Cerita Ngentot, Cerita Skandal Sex, Abg, Gangbang, Spg, Pramugari, Janda, Wanita kesepian, Tante kesepian, foto bugil, foto hot, Anak SMP, Anak Kuliah, Cerita sex terbaru terbaru 2016, cerita hot terbaru 2016 dan banyak lagi Cerita Sex Terbaru 2016 lainya.



Minggu, 24 Juli 2016

Cerita Dewasa Bersetubuh Dalam Toilet Kereta

Butuh Sex Kategori : Cerita Dewasa Sex Mahasiswa 2016 “Cerita Dewasa Bersetubuh Dalam Toilet Kereta”, Cerita Sex Sedarah 2016, Cerita Dewasa Jilbab Terbaru, Cerita Sex Perkosaan Terbaru, Cerita Sex Skandal 2016, Foto Cewek Bugil 2016, Foto Cewek Hot Terbaru, Cerita Sex Terbaru 2016,

Butuhsex kali ini menceritakan pengalaman Sex dari seorang Mahasiswa yang melakukan hubungan sex dengan seorang ibu muda. Berawal dari perkenalan singkat didalam kereta, berakhir dengan hubungan Sex didalam toilet kereta api. Mau tahu kelanjutan ceritanya, Langsung aja yuk baca dan simak baik baik cerita dewasa ini.

Cerita Dewasa Bersetubuh Dalam Toilet Kereta | Cerita Sex Sedarah 2016, Cerita Dewasa Jilbab Terbaru, Cerita Sex Perkosaan Terbaru, Cerita Sex Skandal 2016, Foto Cewek Bugil 2016, Foto Cewek Hot Terbaru, Cerita Sex Terbaru 2016,
Cerita Dewasa Bersetubuh Dalam Toilet Kereta

Sebelum aku memulai cerita sex pribadiku, aku akan memperkenalkan namaku terlebih dahulu. Namaku Rehan, sekarang aku berumur 24 tahun, aku berwajah lumayan ganteng ( kata teman-teman dan para mantan pacarku) hhe. Kalau berbicara masalah sifatku sih aku termasuk orang yang supel, ramah. Kata mantan pacar-pacarku aku selain ganteng, aku mempunyai tubuh yang ideal.

Tapi benar juga sih kata mereka, karena aku mempunya tinggi badan 178 cm dan berat badan 75 kg. Memang banyak yang tertarik denganku, menurut mantan-mantanku dan sahabat-sahabat wanitaku aku ini orangnya mendekati kata perfect, hhe. Statusku sekarang adalah seorang mahasiswa semester atas di sebuah universitas ternama di kota B.

Aku berasal dari kota D, jadi bisa disimpulkan aku seorang perantau. Pada hari Minggu, aku menunggu kereta ekspress yang akan mengantarku kembali ke kota B karena esok hari aku harus masuk kuliah lagi. Saat kereta mulai bergerak aku menyegerakan tidur karena badanku sudah lelah akibat begadang semalaman bersama teman-teman lamaku.

Aku terbangun beberapa kali selama perjalanan yaitu ketika aku ingin buang air kecil.
Pada saat dikamar kecil aku sempat sedikit bingung karena, kamar kecilnya tidak ada batang selotnya, tapi itu tidak menjadi masalah lagi karena aku menyelipkan sebuah bolpoin untuk mengunci pintunya. Saat itu seingatku di stasiun kota C, kereta berhenti di stasiun besar.

Seperti biasa kereta berhenti untuk menaikkan penumpang. Tidak lama setelah aku terbangun naiklah pasangan suami istri muda bersama anaknya yang masih balita.
Aku sejenak terperangah karena melihat pasangan itu, sang istri yang cantik tetapi suaminya cenderung jelek sekali. Wanita bersuami itu sangatlah cantik, dia berambut lurus panjang, bertubuh sexy, dan postur tubuhnya benar-benar ideal.

Sungguh ironis sekali nasib wanita itu, andai saja wanita itu menjadi istriku, pasti sangat serasi sekali denganku. Tubuh wanita bersuami itu terbungkus dengan celana panjang ketat dan kemeja agak ketat yang membuatnya semakin menarik saja. Barang kali ini rejekiku, ternyata mereka duduk dibangku sebelah bangku yang aku tempati. Wah sungguh menyenangkan sekali, aku bisa memandangi wanita itu dari dekat.

Singkat cerita kereta-pun mulai kembali berjalan, sang suami dan anaknya tidak lama setelah kereta berjalan mereka tertidur lelap. Setelah perjalanan dilanjutkan kembali sekitar 30 menit, sang istri-pun bengong sendiri. Kemudian aku-pun memberanikan diri menyapa dan mengajak ngobrol wanita itu. Itung-itung untuk menghilangkan rasa boring selama perjalanan lah,hhe.

“ Emmm… Mba, ngomong-ngomong Mba mau kemana ini ? ” sambil tersenyum ramah aku menegurnya,

“ Adik bertanya sama saya ???” tanyanya,


“ Iya Mba, tidak papakan kalau saya bertanya, hhe ” jawabku,

“ Nggak papa kog dek, saya mau ke kota B Dik, karena mertua saya sedang sakit Dik. Adik sendiri mau kemana ? ” jawabnya sambil tersenyum manis padaku,

“ Oh… aku juga sama Mba tapi karena aku memang kuliah di kota B. Oh iya… Ngomong-ngomong nama Mba siapa ? perkenalkan namaku Rehan Mba ” ucapku sembari mengulurkan tangan untuk berjabat tangan,

“ Aku Fitri Dik, ini suamiku rudi dan anakku sandi ” dia menyambut jabat tanganku sambil memperkenalkan suami dan anaknya.

Perbincanganpun mengalir dengan hangat selama kurang lebih 1 jam karena kelihaianku mengolah suasana. Kami juga sempat bercanda hingga dia tertawa terkikik karena lucunya. Menurutku Mba Fitri orangnya terbuka dan supel, buktinya dia tidak marah saat leluconku yang mulai menjurus kearah sex.

Bahkan dia malah membalas dengan lelucon yang lebih menjurus. Selama ngobrol mataku sesekali melirik bongkahan dadanya yang terlihat sedikit dari celah kemejanya yang tanpa dia sadari 1 kancingnya terbuka di bagian dada persis.

Mba Fitri mulai salah tingkah dalam duduknya (dugaanku dia terangsang) saat menjawab pertanyaanku seputar tips menyenangkan wanita di ranjang. Dari pertanyaan-pertanyaanku Mba Fitri bukan tipe wanita yang suka tentang variasi seks seperti oral dan anal.

Tapi dia sudah beberapa kali mencoba berbagai variasi gaya bersetubuh selama menikah 3 tahun ini. Perbincangan terpaksa diputus dulu karena dia permisi ke kamar kecil. Niat isengku muncul mengingat kancing kamar kecil itu. Beberapa saat setelah dia pergi, aku membuntuti kekamar kecil.

Rupanya dia tidak sadar bahwa pintunya tidak terkunci dan hanya tertutup, buktinya dia dengan santai telanjang bagian bawah membelakangiku. Hal itu membuatku mulai terangsang, segera kubuka resleting celana dan celana dalamku, lalu aku mengeluarkan juniorku dari sarangnya.

Ukuran juniorku memang biasa, tapi lumayanlah. Kudekati Mba Fitri perlaHan, saat tangan kirinyanya mau meraih celana dan cdnya kuberFitrikan diri memegang tangannya dengan tangan kiriku sedangkan tangan kananku membekap mulutnya. Dia sempat kaget tapi ketika Mba Fitri menoleh siapa dibelakangnya dia terdiam.

“ Mba, jangan teriak ya, kumohon Mba. Aku hanya ingin diajarkan cara bagaimana memuaskan wanita dalam sexs, plese !!! ” kataku sambil menampakkan wajah memelas.

Awal mulanya dia hanya menggelengkan kepala dan tetap memberontak. Aku bisa membuat mataku sendiri berkaca-kaca seperti mau menangis, kulakukan itu sambil terus memohon dan pura-pura terisak. Akhirnya dia luluh dan menganggukkan kepala lemah. Kulepaskan tanganku, kena kau (batinku).

“ Rehan udah pernah ciuman? ” tanyanya,

“ Sudah Mba, kenapa Mba? ” balasku dengan wajah polos,

“ Coba cium aku Han ” perintahnya,

Aku-pun mulai memeluk lalu menciuminya. Memang pada awalnya biasa saja lalu lidahku berusaha menyeruak kedalam mulutnya dan ternyata dia membalas dengan lebih agresif. Akhirnya kupakai teknik back door yang memanfaatkan lidahku yang panjang hingga aku bisa mengimbanginya.

“ Ciuman Rehan mantap juga ya..hhe ” ucapnya,

Saat itu aku hanya tersenyum dan berpura-pura malu,

“ Sekarang coba rangsang aku Han, tapi hanya sebatas sampai dibagian leher saja ya !!! ” ucapnya,

Pada saat itu didalam hatiku, aku merasa senang sekali. Dengan cepat aku-pun mulai menggerayangi, menciumi bagian belakang telinga dan menjilati telinganya dengan penuh nafsu.

“ Aaahhh... sssttt... eeeenggghh... ” desahnya saat kulakuin itu,ciumanku mulai turun ke leher. Kujilat dan kucium leher putihnya, harum parfumnya membuatku bersemangat.

“ Ouuugghh... aaaahhhh... eeemmghh... sssstttt... Han enak Han... terus Han... aaaaaahhh... eeeeennnggghh... Han jangan ada bekasnya... ” bisiknya.

Aku sadar bahwa Mba Fitri takut ketahuan suaminya, Ketika itu kucoba untuk menelusupkan tanganku kedalam bajunya saat kedua tangannya terangkat memeluk leherku. Saat itu Mba Fitri tidak sempat untuk menolaku.

Karena percuma saja dia menolak, karena kedua tanganku sudah masuk kedalam baju dan meremas-remas payudaranya dari luar BH. Yang bisa dia lakukan Hanyalah mengerang dan mendesah karena kuserang leher dan kedua payudaranya secara bersamaan.

“ Rehan... aaaaahhhh... kamu nakal ih... ssss… ahhh… ” ucapnya tapi tanpa penolakan karena rangsangan yang Mba Fitri alami begitu kuat.

Secara mendadak kuangkat bajunya sebatas leher hingga mempertontonkan 2 bongkah gunung kembar dibungkus BH kuning menyala. Beruntungnya aku karena kancing Bhnya ada di depan. Sekilas kulihat ukurannya kira 34B.

Lalu seketika itu pula kubuka kancing BH-nya dan terpampanglah payudaranya tanpa penutup apapun. Langsung aku kenyot puting kanannya dan kupilin-pilin putting kirinya. Mba fitripun nampak menikmati perbutanku itu,

“ Aaaaaaahhhh... eeeemmnggh... Han... kamu apakan putingku... ughhhh... ” erangnya sambil bersandar di dinding.

“ Geli Han... aaaaaggghh... Han... cukup... ssstt... Han... enak banget... mmmnngghh... melayang aku rasanya... aaahhh... ” desahannya semakin keras saja,

Karena takut ada yang mendengar langsung aku cium lagi Mba Fitri dengan ganas sambil tangan kananku meremas payudara kanannya dan tangan kiriku mengocok kemaluannya yang ternyata sudah banjir.

“ Eummm… ahhhh... sruppp... sruppp... sruppp... ”

Ketika itu hanya suara itu yang keluar dari mulutnya yang sedang kuajak french kiss lagi. Kedua tangannya tidak berdaya karena terjepit punggungnya sendiri sedang tubuh Mba Fitri terjepit antara tubuhku dan dinding.

Tapi tubuhnya semakin menggelinjang kuperlakuin seperti itu. Tidak lama kemudian kemaluan Mba Fitri makin lembab, disini aku lagi-lagi memasang perangkap. Kuhentikan semua cumbuanku hingga Mba Fitri termangu.

“ Hlo Han, kok berhenti sih ?! Jangan dong... lanjutin ya Han... aku jadi ngambang dan aneh nih rasanya... lanjutin dong sampe Mba keluar yah !!! ” pintanya padaku,

“ Iya Mba... tapi sekarang boleh ya aku masukin Juniorku ? soalnya dari tadi berdiri nih, rasanya nggak enak banget Mba ” rayuku.

“ Jangan Han, aku sudah bersuami... ” tolaknya.

“ Cuma digesek-gesekin aja deh Mba enggak papa ampe aku juga keluar biar sama-sama enak. Boleh ya Mba? Please... ” rengekku merayunya,
Sambil kembali membelai-belai payudaranya dan tanganku satunya mengelus-elus juiorku yang sedari tadi menganguk-angguk karena sudah tegang. Karena mendapat serangan psikologis seperti itu terus menerus akhirnya Mba Fitri-pun luluh dan menyetujui permintaanku.

“ Cuma digesek-gesek aja ya Han, nggak lebih... ” pintanya sambil kududukkan dia di kloset,

“ Makasih ya Mba Fitri sayang ” ucapku,

Kemudian aku-pun mengecup singkat bibirnya sambil ku posisikan tubuhku sedemikian rupa hingga kejantananku terhimpit diantara pangkal paHanya persis di mulut Kewanitaannya (bayangin aja duduk berhadapan dan aku terlihat seperti memangku Mba Fitri dan kakinya memeluk pinggangku sedang tubuh kami seperti berpelukan).

Aku mulai menggoyang pantatku sehinnga kemaluan kami bergesekan. Hal ini membuat kami sama-sama merasakan nikmat. Tak lupa kami tetap berciuman dan saling meraba. Saat kembali kuserbu lehernya, mb ak Fitri mulai mendesah dan merancau lagi. Desahannya makin sering saat kumulai menggesek dengan cepat.

Hal ini membuatku semakin terangsang dan ingin segera memasukkan kejantananku kedalam Hangatnya liang Kewanitaannya. Saat asyik saling menggesek hingga kurasakan cairan Kewanitaannya makin membanjiri kejantananku, tanpa Mba Fitri sadari kumasukkan kejantananku secara mendadak dan cepat hingga mentok.

Wow… meski sudah pernah melahirkan tapi Kewanitaannya masih ketat menjepit kejantananku. Kelihatannya leher rahimnya dangkal, buktinya pangkal kejantananku masih diluar sekitar 1-2cm saat kurasakan ujung kejantananku membentur bagian terdalam Kewanitaannya.

“ Aaaaah... Ouhh… Han jangan dimasukin, cabut Han!!! Ingat Han aku sudah bersuami!! ” ucapnya,

Tetapi taku tidak menghiraukan ucapanya, kata-katanya malah membuatku semakin liar. Lalu aku-pun menggonyang pantatku sehingga kejantananku mulai bergerak menikmati jepitan kuat, hangat dan lembab datri kewanitaannya sembari menciumnya agar tidak bisa berteriak. Posisiku yang sedikit menindih Mba Fitri membuatnya tidak bisa berkutik.

Pada awalnya Mba Fitri terus meronta, tapi karena kondisinya yang mendekati Klimaks saat kumasukkan kejantananku membuat Mba Fitri akhirnya menyerah dan malah menikmati goyanganku.Kugoyangkan pantatku dengan semangat dengan beberapa variasi goyangan. Kadang maju mundur, kadang kiri kanan, kadang memutar. Hal ini membuatnya semakin melayang.

“ Ouhhh... Han... kamu apakan Kewanitaanku ??? rasanya enak sekali Han... eeemmm… eggghhh...... Han... aku udah ga tahan... aaaahhh... aku ingin keluar... ” rintihnya kira-kira,

“ Keluarkan saja Mba Fitri sayang... enggghh... Kewanitaan Mba enak sekali... ” pujiku sambil mempercepat goyanganku,

“ Han... aku keluar sayang!!! aaahhhh… eggghhh... ssss… aaahhh... ouhhhh... ” Desah Mba fitri sembari menikmati Klimaks yang dirasakannya,

Kejantananku-pun merasakan siraman air surga dari liang Kewanitaan Mba Fitri,

“ Han... nikmat sekali sayang... makasih ya, aku baru kali ini merasakan Klimaks karena bersetubuh, sebelumnya suamiku hanya peduli pada dirinya sendiri. Kamu belum keluar ya ? ” ucapnya sambil kembali menciumku.

“ Kayaknya sebentar lagi Mba... masih boleh kan aku bergoyang?? ” tanyaku,

“ Boleh dong sayang... kamu sudah membuatku melayang... sekarang nikmati tubuhku semaumu... tapi sekarang kamu yang duduk ya Han... ” katanya sambil berganti posisi.

Sekarang posisi Mba Fitri duduk dipangkuanku dan wajahnya berhadapan denganku,

“ Sekarang biar Mba yang puasin kamu ya sayang… Oh iya Rehan, kamu haus nggak ? kalau haus nih minum susu Mba aja ? ” Tanyanya sambil menyodorkan payudaranya,

Mbak Fitrri berkata seperti itu agar aku menghisap payudaranya, lalu Mbak Fitri-pun mulai menggoyang pantatnya maju mundur. Ternyata Mba Fitri membalas perlakuanku kepadanya yaitu dengan kadang merubah arah goyangan pantatnya.

Aku Hanya menikmati itu semua sambil menjilati dan ku kenyot payudaranya serta mendesah sesekali di telinganya. Hal ini membuat Mba Fitri makin bersemangat dan kembali terangsang.

“ Aaaahhh... Han... kejantananmu enak sekali... uunggghh... eemmmhhhgg... ” desahnya,

“ Memek Mba juga enak sekali... ssss... aahh... Mba… enak Mba... bentar lagi Mba... ahhh… ” rintihku yang disambut makin menggilanya goyangan Mba Fitri.

Tak lama kemudian aku yang hampir mencapai puncak merasakan bahwa Mba Fitri juga merasakan yang sama karena Kewanitaannya makin ketat menjepit kejantananku dan rintiHannya makin sering dan merangsang.

“ Han... aku ingin keluar lagi... enak banget Han... aaahhh... sssttt... ” baru saja Mba Fitri berkata seperti itu aku sudah tidak tahan lagi, serasa lahar panas dari kemaluanku ingin keluar untuk membanjiri liang surganya,

“ Ssss… ahhhh… Mba a… aaa… aku keluar … Ouh… ahhh… !!! ” lenguhku mengiringi semburan air mFitriku kedalam rahimnya.

Karena merasakan semburan lahar panasku itu, tidak lama kemudian Mba Fitri-pun mendapakatkan klimaks-nya,

“ Aaahhh... Han!!!! aku keluar sayang!!! ” segera saja kami kembali berciuman dengan rakus sambil menikmati Klimaks berpelukan.

Selama beberapa saat kami terus berciuman hingga akhirnya melepaskan pagutan mesra kami. Mba Fitri berbisik

“ Terima kasih ya sayang, Rehan sudah membuatku menikmati surga dunia yang belum pernah kurasakan. ” ucap puasanya padaku,

“ Mba nggak takut hamil karena aku mengekeluarkan air mFitriku di dalam ?? ” tanyaku ragu.

“ Nggak kog, tenang saja soalnya aku dalam keadaan tidak subur ” ucapnya tersenyum lalu mengecupku.

Lega rasanya mendengar hal itu hingga akupun tersenyum dan membalas dengan meremas gemas payudaranya sejenak. Kami cepat cepat merapikan pakaian dan keluar dari kamar mandi bergantian lalu duduk kembali di kursi masing-masing.

Suami dan anaknya masih tertidur pulas padahal saat itu kulihat sudah memasuki kota B. Kami saling berpandangan dan tersenyum. Mba Fitri kemudian memberikan nomer Handphone-nya kepadaku dan berkata,

“ Next time jika kita bertemu, kita buat dosa yang terindah lagi ya… ” kata genitmya sembari mengedipkan matanya.

Lalu aku-pun menjawab dengan senyuman dan kami berpisah di stasiun kota B. Benar-benar beruntung aku bisa menikmati tubuh semantap itu. Ini adalah cerita pertamaku meski bukan pengalaman pertamaku jadi mohon maaf jika kurang seru atau apalah. Lain kali kusambung dengan cerita pengalamanku bersama mantan-mantanku atau sahabat-sahabatku atau adik-adik kelasku atau yang lain. Kita lihat saja nanti aku mood nulis yang mana.

Bagaimana para Pembaca Serukan para maniak seks, jangan lupa ya!!! Selalu ikuti cerita-cerita dewasa di web www.butuhsex.com.

Cerita Sex Model 2016, Cerita Sex Sedarah 2016, Cerita Sex Jilbab Terbaru, Cerita sex tante girang 2016, Cerita Dewasa Sex Threesome Terbaru, Cerita Dewasa Sex Perawan 2016, Cerita Dewasa Sex Pegawai Salon 2016, Cerita Dewasa Sex Sekretaris Terupdate 2016, Sekretaris, Cerita Sex Mahasiswa terbaru 2016, Cerita Sex Mahasiswi terbaru 2016, Cerita Sex Perselingkuhan 2016, Cerita Sex SMA 2016, Cerita Mesum, Cerita Ngentot, Cerita Skandal Sex, Abg, Gangbang, Spg, Pramugari, Janda, Wanita kesepian, Tante kesepian, foto bugil, foto hot, Anak SMP, Anak Kuliah, Cerita sex terbaru terbaru 2016, cerita hot terbaru 2016 dan banyak lagi Cerita Sex Terbaru 2016 lainya.


Sabtu, 23 Juli 2016

Cerita Dewasa Tante Siwi Mengajarkanku Sexs

Butuh Sex Kategori : Cerita Dewasa Sex ABG 2016 “Cerita Dewasa Tante Siwi Mengajarkanku Sexs” Cerita Sex Threesome 2016, Cerita Dewasa Sedarah Terbaru, Cerita Sex Perawan Terbaru, Cerita Sex Skandal 2016, Foto Cewek Bugil 2016, Foto Cewek Hot Terbaru, Cerita Sex Terbaru 2016,

Butuhsex kali ini menceritakan pengalaman Sex pertama dari seorang anak lelaki yang baru beranjak Dewasa. Dia bernama Agung, berawal dari hobinya beronani, pada akhirnya dia mendapatkan Sex nyata dari teman baik Mamah Agung. Mau tahu kelanjutan ceritanya, Langsung aja yuk baca dan simak baik baik cerita dewasa ini.

Cerita Dewasa Tante Siwi Mengajarkanku Sexs | Cerita Sex Threesome 2016, Cerita Dewasa Sedarah Terbaru, Cerita Sex Perawan Terbaru, Cerita Sex Skandal 2016, Foto Cewek Bugil 2016, Foto Cewek Hot Terbaru, Cerita Sex Terbaru 2016,
Cerita Dewasa Tante Siwi Mengajarkanku Sexs

Agung panggilanku, aku adalah seorang lelaki normal seperti umumnya lelaki. Aku mempunyai hasrat dan rasa ingin tahu soal sexs. Aku akan memnceritakan cerita sex pribadiku pada saat aku masih beranjak dewasa dan berumur 13 tahun. Aku adalah anak laki-laki kesangan orang tuaku karena kebetulan aku anak tunggal.

Nah ini dia awal dari kisah sex-ku, pada saat itu kedua orang tuaku sedang pergi keluar negeri karena ada kepentingan. Karena aku anak kesayangan, maka Mamahku memunyai inisiatid untuk mencarikan teman sekaligus untuk menjaga aku selama kedua orang tuaku keluar negeri.

Tante Siwi panggilanya, beliau adalah wanita yang sudah berkeluarga, kira-kira beliau berumur yang berumur 28 tahun. Tante siwi dipercayakan untuk menjagaku karena beliau adalah teman baik Mamahku. Kebetulan juga suami tante Siwi pada saat itu harus keluar kota untuk urusan pekerjaan.

So… daripada Tante Siwi kesepian dia berfikir untuk akan menginap dirumahku sembari menjagaku. Perawakan beliau bisa dikatakan proposional, karena dia mempunyai tinggi dan berat badan yang ideal. Ditambah lagi dia mempunyai rambut yang indah dan terawat sekali.

Tante Siwi ini berkulit putih bersih, berwajah menawan, betubuh bohay dan suka berpakaian seksi. Tanpa berfikir panjang akupun sangat setuju sekali bila ditemani oleh Tante Siwi. Ketika suasana rumahku kosong, aku sering memainkan Penis-ku tetapi belum pernah sampai masturbasi.

Maklumlah karena pada saat itu aku masih belum mengerti apa-apa. Yang aku rasakan hanya sekedar rasa geli-geli enak, hhe. Sampai pada saat itu setelah pulang sekolah sembari menunggu Tante Siwi datang, aku mengambil kesempatan untuk mengelus dan memijat Penis-ku sembari berfantasi membayangkan Tante Siwi.

Aku membayangkan beliau seperti yang pernah aku lihat di majalah dewasa dari teman-temanku di sekolah. Ketika sedang asik-asyiknya berfantasi sendirian dikamarku, dengan tiba-tiba Tante Siwi ternyata sudah tiba dirumahku dan langsung saja membuka pintu kamar-ku yang kebetulan pada saat itu tidak terkunci.

Karena melihat aku yang sedang memainkan Penisku, Tante Siwi ketika itu sedikit terkejut waktu melihat aku berbaring diatas ranjang sembari memainkan Penis-ku yang berdiri tegak menantang. Ditambah lagi aku telanjang bulat tanpa sehelai benangpun yang menemel ditubuhku.

Sungguh ketika itu aku benar-benar malu karena ketangkap basah lagi mainin Penis. Secara spontan kemudian aku-pun segera menutupi Penis-ku dengan bantal, diiringi dengan wajahku putih pucat karena ketakutan. Melihat aku ketakutan, Tante Siwi-pun hanya tersenyum dan berkata padaku,

“ Eh, kamu sudah pulang sekolah Agung, Tante juga baru saja datang ”. Sapa tante,

Aku tidak berani menjawabnya.

“ Tidak usah takut dan malu sama Tante, itu hal biasa untuk anak-anak mainin burung nya sendiri di usia seperti kamu ” ujarnya dengan santai.

Aku tetap tidak berani berkutik dari tempat tidur karena sangat malu. Tante Siwi lalu menambah,

“ Kamu terusin saja mainnya, Tante hanya mau membersihkan kamar kamu saja, kok ” ucapnya,

“ Tidak apa-apakan kalau Tante turut melihat permainanmu ”, ucapnya sembari melirik dan menggodaku,

Belum sempat aku menjawab dia menyambungnya lagi ucapanya,

“ Kalau kamu mau, Tante bisa kok bantuin kamu, Tante bisa ikut dengan permainanmu Agung ”, tambahnya sembari mendekat kerahku.

Belum sempat aku menjawab Tante siwi sudah menyambung perkataanya lagi,

“ Oh iya Gung, tapi kamu tidak boleh bilang siapa-siapa ya, ini akan menjadi rahasia kita berdua saja ”.

Walaupun tante Siwi berkata seperti itu, aku tetap saja tidak dapat menjawab apa-apa , hanya mengangguk kecil walaupun aku tidak begitu mengerti apa maksudnya. Tante Siwi pergi kekamar mandi mengambil Baby Oil dan segera kembali kekamarku. Lalu dia berlutut dihadapan ku. Bantalku diangkat per-lahan-lahan , dan saking takutnya Penis-ku segera mengecil dan segera ku tutupi dengan kedua telapak tanganku.

“ Kesini dong sayan g !!! kasih Tante lihat permainanmu, Tante janji akan bakal buat kamu enak deh, ”, katanya sembari membujukku.
Tanganku dibuka dan mata Tante Siwi mulai turun kebawah kearah selangkanganku dan memperhatikan Penis-ku yang mengecil dengan teliti. Dengan per-lahan-lahan dia memegang Penis-ku dengan kedua jarinya dan menuruni kepalanya, dengan tangan yang satu lagi dia meneteskan Baby Oil itu dikelapa Penis- ku, senyumnya tidak pernah melepaskan wajahnya yang cantik.

“ Tante pakein ini supaya rada licin, kamu pasti suka deh ” katanya sembari mengedipkan sebelah matanya.

Malunya setengah mati, belum ada orang yang pernah melihat Penis- ku, apa lagi memegangnya. Hatiku berdebar dengan kencang dan wajahku merah karena malu. Tapi sentuhan tangannya terasa halus dan hangat.

“ Jangan takut Agung, kamu rebahan saja ”, ujarnya membujuk ku.

Setelah sedikit tenang mendengar suaranya yang halus dan memastikan, aku mulai dapat menikmati elusan tangannya yang lembut. Tangannya sangat mahir memainkan Penis-ku, setiap sentuhannya membuat Penis-ku bergetar dengan kenikmatan dan jauh lebih enak dari sentuhan tanganku sendiri.

“ Lihat itu sudah mulai membesar kembali ”, ucap tante siwi,

Kemudian Tante Siwi melumuri Baby Oil itu keseluruh batang Penis-ku yang mulai menegang dan kedua bijinya. Kemudian Tante Siwi mulai mengocokin Penis-ku digenggamannya per-lahan-lahan sambil membuka lebar kedua pahaku dan mengusapi biji ku yang mulai panas membara.

Penis-ku terasa kencang sekali, berdiri tegak seenaknya dihadapan muka Tante Siwi yang cantik. Perlahan Tante Siwi mendekati mukanya kearah selangkangan ku, seperti sedang mempelajarinya. Terasa napasnya yang hangat berhembus dipaha dan dibijiku dengan halus. Aku hampir tidak bisa percaya, Tante Siwi yang baru saja ku khayalkan, sekarang sedang berjongkok diantara selangkanganku.

Setelah kira2 lima menit kemudian, aku tidak dapat menahan rasa geli dari godaan jari2 tangannya. Pinggulku tidak bisa berdiam tenang saja diranjang dan mulai mengikuti setiap irama kocokan tangan Tante Siwi yang licin dan berminyak. Belum pernah aku merasa seperti begitu, semua kenikmatan duniawi ini seperti berpusat tepat di-tengah2 selangkanganku. Mendadak Tante Siwi kembali berkata,

” Ini pasti kamu sudah hampir keluar, dari pada nanti kotorin ranjang Tante hisap saja yah ”. ucapnya,
Ketika itu aku masih saja belum mengerti apa yang dia maksud. Dengan tiba-tiba Tante Siwi mengeluarkan lidahnya dan menjilat kepala Penis-ku lalu menyusupinya perlahan kedalam mulutnya. Hampir saja aku melompat dari atas ranjang. Karena bingung dan kaget, aku tidak tahu harus membikin apa, kecuali menekan pantatku keras kedalam ranjang.

Tangannya segera disusupkan kebawah pinggulku dan mengangkatnya dengan perlahan dari atas ranjang. Penis-ku terangkat tinggi seperti hendak diperagakan dihadapan mukanya. Kembali lidahnya menjilat kepala Penis-ku dengan halus, sembari me-nyedot kedalam mulutnya. Bibirnya merah merekah tampak sangat seksi menutupi seluruh Penis- ku. Mulut dan lidahnya terasa sangat hangat dan basah.

Lidahnya dipermainkan dengan sangat mahir. Matanya tetap memandang mataku seperti untuk meyakinkanku. Tangannya kembali menggenggam kedua bijiku. Kepalanya tampak turun naik disepanjang Penis- ku, aku berasa geli setengah mati. Ini jauh lebih nikmat daripada memakai tangannya. Sesekali Tante Siwi juga menghisap kedua bijiku bergantian dengan gigitan-gigitan kecil.

Dengan perlahan turun kebawah menjilat lubang pantatku dan membuat lingkaran kecil dengan ujung lidahnya yang terasa sangat liar dan hangat. Aku hanya dapat berpegangan erat kebantal ku, sembari mencoba menahan rintihanku. Kudekap mukaku dengan bantal, setiap sedotan kurasa seperti yang aku hendak menjerit. Nafasku tidak dapat diatur lagi, pinggulku menegang.

Ditambah lagi kepalaku mulai pening, akibat kenikmatan yang berada tepat diantara selangkanganku. Mendadak kurasa Penis-ku seperti akan meledak. Karena rasa takut dan panik, kutarik pinggulku kebelakang. Dengan seketika, Penis-ku seperti mempunyai hidup sendiri, berdenyut dan menyemprot cairan putih yang lengket dan hangat kemuka dan kerambut Tante Siwi.

Seluruh badanku bergetar dari kenikmatan yang tidak pernah kualami sebelumnya. Aku tidak sanggup untuk menahan kejadian ini. Aku merasa telah berbuat sesuatu kesalahan yang sangat besar. Dengan napas yang ter-engah-engah, aku meminta maaf kepada Tante Siwi atas kejadian tersebut dan tidak berani untuk menatap wajahnya. Tetapi Tante Siwi hanya tersenyum lebar, dan berkata,

“ Tidak apa-apa kok, ini memang harus begini ”, ucapnya nampak puas,

kembali dia menjilati cairan lengket itu yang mulai meleleh dari ujung bibirnya dan kembali menjilati semua sisa cairan itu dari Penis-ku sehingga bersih.

“ Tante suka kok, rasanya sedap ”, tambahnya.

Dengan penuh pengertian Tante Siwi menerangkan bahwa cairan itu adalah air mani dan itu wajar untuk dikeluarkan sekali2. Kemudian dengan penuh kehalusan dia membersihkanku dengan handuk kecil basah dan mencium ku dengan lembut dikeningku. Setelah semuanya mulai mereda, dengan malu-malu aku bertanya,

“ Apakah perempuan juga melakukan hal seperti ini? ”,

“ Yah, kadang-kadang kita orang perempuan juga melakukan itu, tapi caranya agak berbeda ”terangya padaku,

Kemudian Tante Siwi berkata padakau, apabila aku mau, dia dapat menunjukkannya. Tentu saja aku bilang yang aku mau menyaksikannya. Jari-jari tangan Tante Siwi yang lentik dengan perlahan mulai membuka kancing bajunya, memperagakan tubuhnya yang putih. Waktu kutangnya dibuka payudaranya melejit keluar dan tampak besar membusung dibandingkan dengan perutnya yang mengecil ramping.

Kedua payudaranya bergelayutan dan bergoyang dengan indah. Dengan halus Tante Siwi memegang kedua tanganku dan meletakannya diatas payudaranya. Rasanya empuk, kejal dan halus sekali, ujungnya agak keras. Putingnya warna coklat tua dan agak besar. Tante Siwi memintaku untuk menyentuhnya. Karena belum ada pengalaman apa-apa , aku tekan saja dengan kasar.

Tante Siwi kembali tersenyum dan mengajariku untuk mengelusnya per-lahan-lahan . Putingnya agak sensitif, jadi kita harus lebih perlahan disana, katanya. Tanganku mulai meraba tubuh Tante Siwi yang putih bersih itu. Kulitnya terasa sangat halus dan panas membara dibawah telapak tanganku. Napasnya memburu setiap kusentuh bagian yang tertentu. Aku mulai mempelajari titik kenikmatan yang disukainya.

Tidak lama kemudian Tante Siwi memintaku untuk menciumi tubuhnya. Ketika aku mulai menghisap dan menjilat kedua payudaranya, putingnya terasa mengeras didalam mulutku. Napasnya semakin menderu-deru, membuat payudaranya turun naik bergoyang dengan irama. Lidahku mulai menjilati seluruh payudaranya sampai keduanya berkilat dengan air liurku Mukanya tampak gemilang dengan penuh gairah.

Bibirnya yang merah merekah digigit seperti sedang menahan sakit. Roknya yang seksi dan ketat mulai tersibak dan kedua lututnya mulai melebar perlahan. Pahanya yang putih seperti susu mulai terbuka menantang dengan gairah dihadapanku. Tante Siwi tidak berhenti mengelus-elus dan memeluki tubuhku yang masih telanjang dengan kencang. Tangannya menuntun kepalaku kebawah kearah perutnya.

Semakin kebawah ciumanku, semakin terbuka kedua pahanya, roknya tergulung keatas. Aku mulai dapat melihat pangkal paha atasnya dan terlihat sedikit bulu yang hitam halus mengintip dari celah celana dalamnya. Mataku tidak dapat melepaskan pemandangan yang sangat indah itu. Kemudian Tante Siwi berdiri tegak dihadapanku dengan perlahan.

Tante Siwi mulai membuka kancing roknya satu persatu dan membiarkan roknya terjatuh dilantai. Tante Siwi berdiri dihadapanku seperti seorang putri khayalan dengan hanya memakai celana dalamnya yang putih, kecil, tipis dan sexy. Tangannya ditaruh dipingulnya yang putih dan tampak serasi dengan kedua payudaranya diperagakannya dihadapanku.

Pantatnya yang hanya sedikit tertutup dengan celana dalam seksi itu bercuat menungging kebelakang. Tidak kusangka yang seorang wanita dapat terlihat begitu indah dan menggiurkan. Aku sangat terpesona memandang wajah dan keindahan tubuhnya yang bercahaya dan penuh gairah. Tante Siwi menerangkan yang bagian tubuh bawahnya juga harus dimainkan.

Sembari merebahkan dirinya diranjangku, Tante Siwi memintaku untuk menikmati bagiannya yang terlarang. Aku mulai meraba-raba pahanya yang putih dan celana dalamnya yang agak demak dan bernoda. Pada awalnya tanganku agak bergemetar, basah dari keringat dingin, tetapi melihat Tante Siwi sungguh-sungguh menikmati semua perbuatanku.

Matanya yang mulai sayu, diiringi napasnya semakin mengencang. Aku semakin berani dan lancang merabanya. Kadang-kadang jariku kususupkan kedalam celana dalamnya menyentuh bulunya yang lembut. Celana dalamnya semakin membasah, noda dibawah celana dalamnya semakin membesar. Pingulnya terangkat tinggi dari atas ranjang.

Kedua pahanya semakin melebar dan Penis-nya tercetak jelas dari celana dalam nya yang sangat tipis itu. Setelah beberapa lama, Tante Siwi dengan merintih memintaku untuk membuka celana dalamnya. Pinggulnya diangkat sedikit supaya aku dapat menurunkan celana dalamnya kebawah. Tante Siwi berbaring diatas ranjang tanpa sehelai benangpun yang menutupi tubuhnya.

Disitu untuk pertama kali aku dapat menyaksikan Penis- seorang wanita dari jarak yang dekat dan bukan hanya dari majalah. Bulu2 diatas Penis-nya itu tampak hitam lembut, tumbuh dengan halus dan rapi dicukur, sekitar Penis-nya telah dicukur hingga bersih membuat lekuk Penis-nya tampak dari depan. Tante Siwi membuka selangkangannya dengan lebar dan menyodorkan Vaginanya kepadaku.

Sembari bangkit duduk ditepi ranjang, Tante Siwi memintaku untuk berjongkok diantara kedua pahanya untuk memperhatikan Vagina-nya dari jarak dekat. Dengan penuh gairah kedua jarinya mengungkap bibir Penis-nya yang rada tebal dan ke-hitam-hitaman dan memperagakan kepadaku, lubang Vagina-nya yang basah dan berwarna merah muda.

Dengan nada yang ramah, Tante Siwi menggunakan jari tangannya sendiri dengan halus, menerangkan kepadaku satu persatu seluruh bagian tubuh bawahnya. Tempat2 dan cara-caranya untuk menyenangkan seorang wanita. Kemudian Tante Siwi mulai menggunakan jari tangan ku untuk di-raba-raba kan kebagian tubuh bawahnya. Rasanya sangat hangat, lengket dan basah.

Klitorisnya semakin membesar ketika aku menyentuhnya. Aroma dari Vagina-nya mulai memenuhi udara dikamarku, aromanya menyenangkan dan berbau bersih. Dari dalam lubang Vagina nya per-lahan-lahan keluar cairan lengket berwarna putih dan kental dan mulai melumuri semua permukaan lubang Vagina-nya. Mengingat apa yang dia sudah lakukan dengan air maniku, aku kembali bertanya,

“ Boleh ngga saya mencicipi air mani Tante? ” Tante Siwi hanya mengangguk kecil dan tersenyum.

Perlahan aku mulai menjilati pahanya yang putih dan sekitar lubang Vagina Tante Siwi yang merah dan lembut. Cairan nya mulai mengalir keluar dengan deras keselangkangannya. Lidahku menangkap tetesan itu dan mengikuti aliran cairan itu sampai balik keasal lubangnya. Rasanya rada asin dengan bau yang sangat khas, tidak seperti kata orang-orang, Tante Siwi cairan sangat bersih dan tidak berbau amis.

Begitu pertama aku mencicipi alat kelamin Tante Siwi, aku tahu yang aku dapat menjilatinya terus-terusan, karena aku sangat menyukai rasanya. Tante Siwi mendadak menjerit kecil ketika lidahku menyentuh klitorisnya. Aku tersentak takut karena mungkin aku telah membuatnya sakit. Tetapi Tante Siwi kembali menjelaskan bahwa itu hal biasa kalau seseorang mengerang waktu merasa enak.

Semakin lama, aku semakin berani untuk menjilati dan menghisapi semua lubang Vagina dan klitoris nya. Pinggulnya diangkat naik tinggi. Tangannya tidak berhenti memeras payudaranya sendiri, cengkramannya semakin menguat. Napasnya sudah tidak beraturan lagi. Kepalanya terbanting kekanan dan kekiri. Pinggul dan pahanya kadang-kadang mengejang kuat, berputar dengan liar.
Kepalaku terkadang tergoncang keras oleh dorongan dari kedua pahanya. Tangannya mulai menjambak rambutku dan menekan kepalaku erat kearah selangkangannya. Dari bibirnya yang mungil itu keluar desah dan rintihan memanggil namaku, seperti irama ditelingaku. Keringatnya mulai keluar dari setiap pori-pori tubuhnya membuat kulitnya tampak bergemilang dibawah cahaya lampu.

Matanya sudah tidak memandangku lagi, tapi tertutup rapat oleh bulu mata yang panjang dan lentik. Sembari merintih Tante Siwi memintaku untuk me-nyodok2kan lidahku kedalam lubang Vagina nya dan mempercepat iramaku. Seluruh mukaku basah tertutup oleh cairan yang bergairah itu.

Kemudian Tante Siwi memintaku untuk berbalik supaya dia juga dapat menghisap Penis-ku bersamaan. Setelah melumuri kedua payudaranya yang busung itu dengan Baby Oil, Tante Siwi menggosok-gosokkan dan menghimpit Penis-ku yang sudah keras kembali diantara payudaranya, dan menghisapinya bergantian.

Kemudian Tante Siwi memintaku untuk lebih berkonsentrasi di klitorisnya dan menyarankanku untuk memasuki jariku kelubang Vagina nya. Dengan penuh gairah aku pertama kalinya merasakan bahwa kelamin wanita itu dapat berasa begitu panas dan basah. Otot Vagina nya yang terlatih terasa berdekup memijiti jari tanganku perlahan.

Bibir dan lubang Vagina nya tampak merekah, berkilat dan semakin memerah. Klitorisnya bercahaya dan membesar seperti ingin meledak. Setelah tidak beberapa lama, Tante Siwi memintaku untuk memasuki satu jariku kedalam lubang pantatnya yang ketat. Dengan bersamaan waktu, Tante Siwi juga masuki satu jarinya pula kedalam lubang pantatku. Tangannya dipercepat mengocok Penis- ku.

Pahanya mendekap kepalaku dengan keras. Pinggulnya mengejang keras. Terasa dilidahku urat-urat sekitar dinding Vagina nya berkontraksi keras ketika dia keluar. Aku menjerit keras bersama-sama Tante Siwi sembari memeluknya dengan erat, kita berdua keluar hampir bersamaan. Kali ini Tante Siwi menghisap habis semua air maniku dan terus menghisapi Penis-ku sampai kering.

Setelah itu kita berbaring telanjang terengah mengambil napas. Badannya yang berkeringat dan melemah, terasa sangat hangat memeluki tubuh ku dari belakang, tangannya tetap menghangati dan mengenggam Penis-ku yang mengecil. Aroma dari yang baru saja kita lakukan masih tetap memenuhi udara kamarku. Wajahnya tampak gemilang bercahaya menunjukan kepuasan.

Senyumnya kembali menghiasi wajahnya yang terlihat lelah. Lalu kita jatuh tertidur berduaan dengan angin yang sejuk meniup dari jendela yang terbuka. Setelah bangun tidur, kita mandi bersama. Waktu berpakaian Tante Siwi menciumku dibibir dengan lembut dan berjanji yang nanti malam dia akan mengajari bagaimana caranya bila kejantananku dimasuki kedalam Vaginanya.

Sejak hari itu, selama satu minggu penuh, setiap malam aku tidur dikamar tamu bersama Tante Siwi dan mendapat pelajaran yang baru setiap malam. Tetapi setelah kejadian itu, kita tidak pernah mendapat kesempatan kembali untuk melanjutkan hubungan kami. Hanya ada peristiwa sekali, waktu orangtuaku mengadakan pesta dirumah, Tante Siwi datang bersama suaminya.

Didapur, waktu tidak ada orang lain yang melihat, Tante Siwi menciumku dipipi sembari meraba Penis- ku, tersenyum dan berbisik,

“ Jangan lupa dengan rahasia kita ya Gung ”.

Singkat cerita setelah, 3 bulan kemudian Tante Siwi pindah ke kota lain bersama suaminya. Sampai hari ini aku tidak akan dapat melupakan satu minggu yang terbaik itu didalam sejarah hidupku. Dan aku merasa sangat beruntung untuk mendapat seseorang yang dapat mengajariku tentang Sexs dengan cara yang sangat sabar, dan memuaskan. Thanks Tante Siwi, I miss u so much. Selesai.

Bagaimana para Pembaca Serukan para maniak seks, jangan lupa ya!!! Selalu ikuti cerita-cerita dewasa di web www.butuhsex.com.

Cerita Sex Model 2016, Cerita Sex Sedarah 2016, Cerita Sex Jilbab Terbaru, Cerita sex tante girang 2016, Cerita Dewasa Sex Threesome Terbaru, Cerita Dewasa Sex Perawan 2016, Cerita Dewasa Sex Pegawai Salon 2016, Cerita Dewasa Sex Sekretaris Terupdate 2016, Sekretaris, Cerita Sex Mahasiswa terbaru 2016, Cerita Sex Mahasiswi terbaru 2016, Cerita Sex Perselingkuhan 2016, Cerita Sex SMA 2016, Cerita Mesum, Cerita Ngentot, Cerita Skandal Sex, Abg, Gangbang, Spg, Pramugari, Janda, Wanita kesepian, Tante kesepian, foto bugil, foto hot, Anak SMP, Anak Kuliah, Cerita sex terbaru terbaru 2016, cerita hot terbaru 2016 dan banyak lagi Cerita Sex Terbaru 2016 lainya.