Kamis, 04 Agustus 2016

Cerita Dewasa Menikmati Perawan Gadis Tunawisma

Butuh Sex Kategori : Cerita Dewasa Sex Perawan 2016 “Cerita Dewasa Menikmati Perawan Gadis Tunawisma” Cerita Sex Janda 2016, Cerita Dewasa Perawan Terbaru, Cerita Sex Tante Terbaru, Cerita Sex Salon++ 2016, Foto Cewek Bugil 2016, Foto Cewek Hot Terbaru, Cerita Sex Terbaru 2016,

Butuhsex.com kali ini menceritakan pengalaman Sex dari seorang Pria dewasa yang masih sinngle. Pria ini bernama Radit, sepulang kerja Radit ketika itu menabarak seorang gadis berusia 13 tahun. Singkat cerita Raditpun merasa iba karena mereka ternyata seorang gelandangan. Akhirnya mereka-pun diajak kerumah Radit, dan entah ada setan apa Akhirnya Raditpun merenggut keperawanan Gadis yang bernama Mila itu. Mau tahu kelanjutan ceritanya, Langsung aja yuk baca dan simak baik baik cerita dewasa ini.

Butuhsex.com | Cerita Dewasa Menikmati Perawan Gadis Tunawisma | Cerita Sex Janda 2016, Cerita Dewasa Perawan Terbaru, Cerita Sex Tante Terbaru, Cerita Sex Salon++ 2016, Foto Cewek Bugil 2016, Foto Cewek Hot Terbaru, Cerita Sex Terbaru 2016,
Cerita Dewasa Kusetubuhi Gadis Tunawisma

Perkenalkan namaku Radit, usiaku saat ini 35 tahun. Aku bekerja di sebuah salah satu perusahaan minuman yang cukup terkenal. Diperusahaan itu jabatankuku sudah lumayan tinggi, yaitu sebagai GM (General Manager). Karena seorang General Manager maka aku mendapatkan fasilitas dari perusahaanku berupa perumahan dan sebuah mobil inventaris.

Kebetulan aku ini masih singgle, karena aku masih singgle sepulang kerja hobiku adalah jalan-jalan. Sebenarnya bukan hanya untuk berjalan-jalan saja, namun sembari berjalan-jalan aku mencari wawasan. Nah… disinilah awal mula cerita sex-ku. Pada saat itu jam menunjukan pukul 23.00. Sungguh sial sekali malam itu aku, karena pada malam itu aku menabrak seorang anak yang digandeng ibunya ketika menyeberang jalan.

Tetapi untungnya mereka tidak apa-apa, karena saat itu aku dengan cepat menginjak rem mobilku, sehingga anak itu lukanya tidak begitu parah dan hanya mengalami luka kecil dibagian pahanya saja. Karena aku merasa bersalah, maka aku menawarkan gadis itu untuk berobat ke rumah sakit, tapi tawaranku ditolak oleh ibu gadis itu,

“ Sudah Mas, tidak usah dibawa ke rumah sakit, ini hanya luka kecil kok ” ucapnya.

“ Ya sudah Bu kalau mau ibu begitu, sekarang ibu dan anak Ibu saya antar pulang ya ? rumah Ibu dimana ? ” ucapku,

“ Tidak usah repot-repot Mas, kami tidak usah diantar, ” ucapnya menolak tawaranku.

“ Hlooo… Kenapa Bu, inikan sudah larut malam. Ibu tidak usah sungkan sama saya, Ibu tidak usah sungkan sama saya, anggap saja ini untuk menebus kesalahan saya ? ”

Mendengar tawaranku, Ibu itu-pun tidak menjawab pertanyaanku dan hanya menunduk lesu saja. Lalu ketika dia baru mau menjawab, tiba-tiba dari arah ujung trotoar muncul anak kecil sembari membawa bekicot,

“ Buk, obatin pakai bekicot saja biar luka Mba’ Mila cepat sembuh ” ucap anak kecil itu sembari memberikan bekicot itu.

Lalu Ibu itu-pun menerima bekicot dari gadis itu, kemudian ibu itu memecahnya dibagian ujung cangkangnya lalau mengoleskan dibagian luka gadis yang ternyata namanya adalah Mila. Tapi, Setelah selesai mengoleskan, Ibu itu mengandeng Mila dan adiknya lalu pergi. Tapi sebelum mereka melangkah jauh, aku-pun menghadang mereka bertujuan untuk mengantar meraka pulang kerumahnya.

“ Bu… tolong berhenti sebentar, Ibu mau pulangkan, biar aku antar yah ? kasihan tuh Mila jalannya pincang begitu… ” ucapku menawarkan dengan sedikit memaksa.

“ Ngaak usah Mas, Ibu... ”

Sebelum Ibu itu menjawab tawaranku, aku menimpa perkataanya,

“ Udah Bu, ibu tidak usah sungkan-sungkan, ini-kan sudah malam, kasihan Mila ” ucapku.

“ Maaf Mas, bukanya ibu tidak mau, tapi Ibu ini tidak punya rumah Mas, Ibu ini cuma seorang gelandangan… ” ucapnya mengejutkanku.

Ketika itu aku sempat diam sejanak karena mendengar jawaban Ibu itu, akhirnya aku putuskan untuk mengajak mereka ke rumahku untuk tinggal 1malam saja dirumahku. Jujur saja, aku kasihan sekali kepada mereka.

“ Yasudah begini saja Bu, ibu dan kedua anak ibu malam ini boleh tidur dirumahku ”

“ Tapi Mas... ”

Belum selesai ibu itu berkata aku menimpa lagi perkataanya,

“ Sudahlah Bu, anggap saja ini untuk menebus kesalahanku karena sudah mnecelakai Mila ” ucapku.

“ Yasudah kalau begitu Mas, saya nurut saja ” jawabnya menerima tawaranku,

Singkat cerita, didalam mobil selama perjalanan pulang, aku mendapatkan info dari ibu itu, ternyata Ibu itu malang sekali, dia ditinggalkan suaminya ketika mengandung adiknya Mila, yang pada akhirnya aku mengetahui nama adik mila adalah Sari. Dan Ibu itu bernama Tari . Ibu Tari berusia sekitar 43 tahun, Mila 13 tahun sedangkan Sari baru 10 tahun.

Mila sempat lulus SD, sedangkan Sari hanya sempat menikmati bangku sekolah sampai kelas 3 SD saja. Setelah sampai dirumah, Ibu Tari dan kedua anaknya langsung Aku suruh mandi dan makan malam. Ternyata Ibu, Mila dan Sari tidak membawa baju ganti sehingga setelah mandi baju yang dipakainya ya tetap yang tadi. Padahal baju yang dipakai merekasudah tidak layak untuk dipakai lagi.

Ketika itu Bu Tari memakai daster yang lusuh dan sobek, sedangkan Mila dan Sari memakai baju yang penuh jahitan hampir di semua bajunya. Keesokan harinya, yang kebetulan pada hari itu adalah hari minggu, aku mempunyai rencana membelikan baju untuk mereka bertiga. Aku memang tipe orang yang tidak bisa melihat ada orang lain menderita.

Kalau kata temen-temenku sih, Aku termasuk orang yang memiliki jiwa sosial yang tinggi.

“ Mila dan juga kamu Sari makan yang banyak ya... biar cepet gede... ”.

“ Iya Mas.... boleh tidak kalau Sari habiskan semuanya, karena Sari sudah 2 hari tidak makan ”.

“ Boleh ... Sari dan Mila boleh makan sepuasnya disini ” ucapku iba mendengar perkataan mereka.

Setelah acara makan malam selesai, ketiganya Aku suruh tidur di kamar belakang. Sekitar jam 1 dini hari setelah aku selesai nonton acara TV yang membosankan, Aku menuju kekamar belakang untuk meneggok keadaan mereka. Ketika Aku masuk kekamar mereka, jantungku langsung berdeguk cepat ketika Aku melihat daster Ibu Tari yang tersingkap sampai ke pinggang.

Ternyata dibalik daster itu, Ibu Tari ini memiliki paha yang betul-betul mulus dan dibalik CD nya yang lusuh dan sobek dibagian depannya terlihat dengan jelas jembutnya yang tebal dan hitam. Pikiranku langsung melayang dan Penisku yang masih perjaka ini langsung berontak. Setelah agak tenang, tanganku langsung bergerilnya mengelus paha mulus Ibu Tari ini.

Setelah puas mengelus pahanya, Aku mulai menjilati ujung paha dan berakhir dipangkal pahanya. Aku sempat mau muntah ketika mulai menjilati klitorisnya. Di depan tadi kan Aku sudah bilang kalau CD Ibu ku ini sobek dibagian depan.... jadi klitorisnya terlihat dengan jelas. Sedangkan yang bikin Aku mau muntah adalah bau CDnya.

Perkiraanku mungkin sudah berhari-hari tidak dicuci. Setelah sekitar 15 menit Aku jilati Klitorisnya, ternyata Ibu Tari ini tidak ada reaksi. Mungkin karena mereka terlalu capek sehingga tidurnya pulas sekali. Lalu Aku mulai keluarkan Penisku dan mulai Aku gesek-gesekkan di Klitorisnya. Aku tidak berani melapas CDnya takut dia bangun. Ketika itu aku hanya berani mengocok Penisku sambil memandanginya saja.

Ternyata Ibu Tari ini tidak memakai BH sehingga puting buah dadanya sempat menonjol di balik dasternya. Aku tidak berani untuk memeras teteknya karena takut Ibu Tari akan bangun. Sedang asyik-asyiknya Aku mengocok Penisku, Mila bangun dan melihat ke arahku. Mila sempat mau teriak dan untung saja Aku cepat menutup mulutnya dan memimta Mila untuk diam.

Setelah Mila diam, berhubung Aku sudah tanggung, terus saja Aku kocok Penisku. Mila yang masih terduduk lemas karena ngantuk, tetap saja melihat tangan kiriku yang mengocok Penisku dan tangan kananku mengusap-usap paha mulus ibunya. Sambil melakukan aktivitasku, Aku pandangi Mila, gadis kecil yang benar-benar polos, dan Aku lihat sesekali Mila melihat mataku.

Setelah melihatku pandangan mila berpindah ke pada paha ibunya yang sedang aku elus-elus berulangkali. Setelah sekitar 10 menit berlalu, Aku tidak tahan lagi, dan akhirnya

“ Crottt... crrott... Crottt... ”

Saat Aku keluarkan sperma Aku, Mila menutup matanya sambil memeluk kedua kakinya. Pada saat itulah Aku tanpa sengaja melihat pangkal pahanya dan ternyata Mila ini tidak memakai CD. Saat Aku sedang melihat Kewanitaannya Mila, dia bilang,

“ Mas... kenapa pipis di Kewanitaannya Ibu ”. Aku sendiri sempat kaget mendengarnya.

“ Nak... itu biar ibumu tidur nyenyak... ” ucapku membodohinya.

“ Om... Mila kedingingan.... Mila mau pipis... tapi Mila takut ke kamar mandi... ” ucapnya.

“ Ya... sudah Nak... ayo Om antar ke kamar mandi ” ucapku.

Mila kemudian Aku ajak pipis ke toilet di kamar tidurku. Aku sendiri juga pengen pipis, terus Mila Aku suruh jongkok didepanku. Mila kemudian mengangkat roknya dan... suur... banyak sekali air seni yang keluar dari Kewanitaannya. Aku sendiri hanya sedikit sekali kencingku. Setelah acara pipisnya selesai, Mila Aku gendong dan Aku dudukkan di pinggir ranjangku.
Lalu Aku peluk dan Aku belai lembut rambut panjangnya yang sampai ke pinggang,

“ Om... Mila belum cebok... nanti Kewanitaannya Mila bau lho... OM... ” ucapnya.

“ Tidak apa-apa Nak... biar nanti Mas yang bersihin Kewanitaannya Mila... Mila bobok disini ya... sama om... ”.

Kemudian Mila Aku angkat dan mulai Aku baringkan di ranjang empukku ini. Tangganku mulai aktif membelai rambutnya, pipinya, bibirnya... dan juga buah dadanya yang lumayan montok. Pada saat tanganku mengelus pahanya.

“ Om... kenapa mengusap-usap kaki Mila yang lecet... ” tanyanya.

“ Oh iya Nak... Om lupa... ” ucapku.

Tahu sendirilah, Aku memang benar-benar sudah horny untuk mencicipi Mila, gadis kecilku ini. Bayangkan pembaca, disebelahku ada gadis 14 tahun yang begitu polos, dan dia diam saja ketika tanganku mengelus-elus seluruh tubuhnya. Kemudian Aku jongkok diantara kakinya dan mulailah Aku singkap rok yang dipakai Mila sampai ke pinggang.

Sekarang terpampanglah dihadapanku seorang gadis kecil usia 14 tahun denga bibir kemaluan yang masih belum ditumbuhi bulu. Setelah pahanya Aku kangkangkan, terpangpanglah segaris bibir Kewanitaan yang dikanan-kirinya agak mengelembung, eh maksudku tembem. Dengan jari telunjuk dan Ibu jari Aku berusaha untuk menguak isi didalamnya.

Dan ternyata... isinya merah muda, basah karena ada sisa pipisnya yang tadi itu lho dan juga agak mengkilap. Tangankupun mulai mengelus Kewanitaan yang masih virgin itu. sesekali aku pelintir dan aku mainka Klitorisnya, aku sendiri heran Klitoris Mila ini ukurannya tidak kalah sama ibunya.

“ Aduuh... Om... Kewanitaannya Mila diapain... Om... ”.

“ Tenang Nak... tidak apa-apa... Mas mau nyembuhin luka kamu kok... Mila diam saja yaa... ”.

“ Iya... Om... ”.

Setelah Mila tenang, Akupun mulai menjilati Kewanitaannya dan memang ada rasa dan bau pipisnya Mila.
“Om... jangaan... Mila malu Om... Kewanitaan Mila kan bau... ”.

Aku bahkan sempat memasukkan jariku ke liang perawannya dan mulai Aku kocok-kocok dengan pelan. Milapun mulai menggelinjang dan mengangkat-angkat pantatnya. Aku pun mulai menyedot Kewanitaannya Mila dengan kuat dan Aku lihat Mila menggigit bibir bawahnya sambil kepalanya digoyang kekanan kiri.

“Om... geli Om... Kewanitaannya Mila diapain sih Om... ”.
Akupun tidak peduli dengan keadaan Mila yang kakinya menendang-nendang dan tangannya mencengkeram seprei ranjangku sampai sobek disana sini. Dan akhirnya...
“Om... sudah Om... Mila mau pii... piis dulu Om... ”.
Dan tidak lama kemudian “ Ssuur... suur... suur... ”
Banyak sekali cairan hangatnya membanjiri mulutku. Aku berusaha sekuat tenaga untuk menelan semua cairan Kewanitaannya yang mungkin baru pertama kali ini dikeluarkannya.
Setelah kujilati dan kuhisap sampai bersih, Akupun tiduran disebelahnya dan kurangkul Mila ini.
“Om... maafin Mila ya... Mila tadi pipis di mulutnya Om... pipis Mila bau ya Om... ”.
“ Tidak apa-apa Nak... tapi Mila harus dihukum... karena udah pipis dimulut Om... ”
“ Mila mau dihukum apa saja Om... asalkan Om tidak marahin Mila... ”.
“ Hukumannya, Mila gantian minum pipisnya Om... mau tidak... ”.
“ Iya Om... ”.
Akhirnya Aku keluarkan Penisku yang sudah tegang. Begitu Penisku sudah Aku keluarkan dari CDku, Mila yang masih terlalu polos itu menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Aku lihat wajah Mila agak memerah. Setelah Aku lepaskan kedua tangannya, Aku sodorkan Penisku kedepan wajahnya dan Aku suruh Mila untuk memegangnya.
“ Nak... ayo dipegang dan dielus-elus...!.
“ Iya Om... tapi Mila malu Om... Mila takut Om... ”.
“ Tidak apa-apa Nak... ini tidak nggigit kok... ini namanya Penis Nak... ”.
Kemudian gadis kecilku ini mulai memegang, mengurut, meremas dan kadang-kadang diurut.
“ Nak... Penisnya Om mu ini diemut ya... ”.
“ Tapi Om... Mila takut Om... Mila jijik Om... ”.
“ Tidak apa-apa Nak... diemut saja seperti saat Mila ngemut es krim... ayo nanti Mila Om kasih es krim... mau ya... ”.
“ Benar Om... nanti Mila dikasih es krim... ”.

“ Iya Nak, Om janji deh... ” ucapku membodohinya.

Kemudian Mila-pun mulai jongkok diantara kedua paha Aku, lalu Mila mulai memasukkan Penisku ke mulutnya yang mungil itu. Awalnya memang agak susah sih, bahkan kadang-kadang Penisku terkena giginya, Maklumlah masih amatir…

“ Nah iya begitu Nak, isep ya... yaa... sperti itu Nak… ” perintahku.

Sembari Mila mengoral Penisku, kaos lusuhnya Mila-pun Aku angkat dan Aku lepaskan dari tubuh mungilnya. Aku elus-elus teteknya dan kadang Aku remas dengan keras.

“ Aku gemes banget sih sama buah dadanya yang bentuknya agak meruncing itu ”.

Sekitar 12 menit kemudian, Aku rasakan Penisku sudah berdenyut-denyut. Aku Tari k kepala Mila dan Aku kocok Penisku dimulut mungilnya, dan kemudian Aku tekan Penis Aku sampai menyentuh kerongkongannya dan akhirnya

“ Crottt... Crottt... Crottt... !!! ”

Tersemburlah sperma Aku, sungguh terasa lega rasanya. Sebagian besar sperm tertelan oleh Mila dan hanya sedikit yang menetes keluar dari mulutnya.

“Om pipisnya kok banyak banget sih, sampai-sami Mila mau muntah ini tadi... ” ucapnya dengan polos.

“ Iya ni Nak, tapi enak kan pipisnya Om ??? ” Ucapku.

“ Iya Om, tapi pipis Om kental banget dan agak amis. Ini tadi sampaiika tidak bisa telan semua..hhe… ” jawabnya dengan sedikit tawa kecil.

Aku memang termasuk laki-laki yang suka merawat tubuhku. Hampir setiap hari Aku fitnes. Menuku setiap hari : susu khusus lelaki, madu, 6 butir telur mentah, dan juga suplemen protein produk Australia. Jadi ya wajar kalau sperma Aku kental dan agak amis. Kemudian Aku peluk bidadariku kecilku ini dan sesuai janjiku dia Aku beri es krim rasa Strawberry.

Setelah habis Mila memakan es krimnya, dia Aku telentangkan lagi diranjangku. Terus Aku kangkangkan lagi pahanya dan Aku mulai lagi menjilati Kewanitaan tembemnya. terus terang saja Aku penasaran sebelum membobol selaput daranya.

“Om... mau ngapain lagi... nanti Mila pipis lagi lho Om... ”.

“ Tidak apa-apa Nak... pipis lagi aja Nak... Mila mau lagi khan es krim... ”

“ Mau Om... ”.

Setelah Aku siap, pahanya Aku kangkangkan lagi lebih lebar, dan Aku mulai memasukkan kepala Penisku ke lubang surgawinya. Baru masuk sedikit, Mila meringgis.

“Om... Kewanitaan Mila mau diapain ?? kok rasanya sakit sih... ” tanya Mila dengan polos kepad.

Karena dia masih Virgin Aku keluar masukan ujung Penis Aku dengan berlahan-lahan pada liang Kewanitaan Mila. Setelah terasa agak licin karena basah dengan lendir kawin kami, Aku-pun mulai menekan dengan keras Penis Aku. Lalu, Blessss… Akhirnya ujung Penisku merobek selaput dara Mila. Setelah itu terlihat darah segar mengalir dari kewanitaanya yang membasahi Penisku.

“ Aoww… Aduh… Sakit sekali Om... sakiit sekali kewanitaanku rasanya… Huu…uu…uu… ” rintihnya kesakitan,

Mendengar kesakitanya Aku langsung memepeluk Mila, lalu Aku ciumi wajah dan bibir mungilnya yang merah itu,

“ Tidak apa-apa Nak... nanti juga enak kok... tahan dulu ya Mila... ” ucapku menenangkanya.

Setelah beberapa beberapa saat kudiamkan, Aku mulai melanjutkan permainan pada Vaginanya. Ketika Aku lanjutkan terlihat dia masih meringis sambil menggigit-gigit bibirnya.

“ Ohhh... ahh... Ahhh... geli Om... ahh... ” itulah yang keluar dari mulutnya Mila.

“ Ahhh... Ohhh.... Om.... perih…, ahhh... gelii Mas... ahhh..., ”.

Sembari Aku terus meusuk-nusuk Kewanitaannya, Aku selalu perhaMilan wajah imutnya Mila. Wajah Mila-pun mulai memerah, kadang-kadang Mila menggigit bibir bawahnya. kalau Aku lihat matanya terkadang hanya terlihat putihnya saja. Kedua kaki Mila-pun sudah tidak beraturan menendang kesana-kesini dan juga kedua tangannya menarik-narik seprei kasurku hingga terlepas dari kaitannya.

“ Ahhh... Ohhh.... Om.... ahhh... Ssss... ahhh, Om... ”.

Aku mulai rasakan ada denyutan-denyutan Kewanitaannya di Penisku, pertanda Mila sebentar lagi orgasme. Kepala Mila-pun mulai menengadah ke atas dan kadang-kadang badannya melengkung. Sungguh pemandangan yang sensasional, gadis 14 tahun yang masih begitu polos. Tubuhnya terlihat mengelinjang dengan desahan-desahan yang betul-betul erotis.

“ Sss… ahhh… Ouhh... ahhh... geli Om... ahhh... ”

“Om... Mila mau pipis Om... ”

Setelah Mila berkata seperti itu, tidak lama kemudian terasa

“ Surrr... surrr... surrr....”

Rasanya Penisku seperti tersiram air hangat, kemudian Mila-pun Aku peluk sejenak untuk memberikan kesempatan gadis kecilku untuk menuntaskan orgamesnya. Setelah agak reda, Aku lumat-lumat bibir mungilnya.

“ Maapin Mila ya Om, karena Mila pipis dikasurnya Om, Mila malu sama Om masak udah gede masih ngompol di kasur... ”.

“ Tidak apa-apa Nak... (lugu sekali gadisku ini)... Om juga mau pipis di kasur kok... ”.

Aku sendiri sudah tidak tahan. Kakinya Aku angkat, lalu kuletakkan di pundakku. Dengan posisi ini kurasakan Penisku menyentuh dinding rahimnya. Kewanitaannya jadi becek banget, dan Aku mulai mempercepat sodokan Penisku.

“ Ndooro... Mila capek... Mila mau bobok... Om... ”.

“ Iya Nak... Mila bobok saja yaa... ”.

“ Kewanitaan Mila perih... Om... ”.

Lalu kutekan dan kupercepat gerakanku, Penisku-pun ikut mengayun cepat pada liang kenikmatannya dan kuTari k pantatnya dan,

“ Crottt… Crottt... Crottt... !!! ”

Tersemburlah sperma Aku kedalam rahimnya. Kemudian Aku cabut Penisku dari Kewanitaan tembemnya, terlihat lendir putih bercampur dengan darah segar mengalir keluar dari liang kemaluannya.

“Om.... kenapa Om pipis diperutnya Mila.... perut Mila jadi hangat Om... ”.

“ Iya Nak.... biar kamu tidak kedinginan.... ayo sekarang Mila bobok ya.... sini Om kelonin.... ”.

“ Iya Om, sekarang Mila capek. Mila pengen bobok dulu yah… ” ucapnya kelelahan.

Aku perhatikan Kewanitaannya sudah mulai melebar dan agak membelah dibandingkan sebelum Aku perawani. Setelah itu aku peluk dia dan aku cium dengan mesra Mila gadis kecilku. Aku dan Milapun akhirnya tertidur dengan pulas setelah berhubungan Sex. Selesai.

Bagaimana para Pembaca Serukan para maniak seks, jangan lupa ya!!! Selalu ikuti cerita-cerita dewasa di web www.butuhsex.com.

Cerita Sex Model 2016, Cerita Sex Sedarah 2016, Cerita Sex Jilbab Terbaru, Cerita sex tante girang 2016, Cerita Dewasa Sex Threesome Terbaru, Cerita Dewasa Sex Perawan 2016, Cerita Dewasa Sex Pegawai Salon 2016, Cerita Dewasa Sex Sekretaris Terupdate 2016, Sekretaris, Cerita Sex Mahasiswa terbaru 2016, Cerita Sex Mahasiswi terbaru 2016, Cerita Sex Perselingkuhan 2016, Cerita Sex SMA 2016, Cerita Mesum, Cerita Ngentot, Cerita Skandal Sex, Abg, Gangbang, Spg, Pramugari, Janda, Wanita kesepian, Tante kesepian, foto bugil, foto hot, Anak SMP, Anak Kuliah, Cerita sex terbaru terbaru 2016, cerita hot terbaru 2016 dan banyak lagi Cerita Sex Terbaru 2016 lainya.


Rabu, 03 Agustus 2016

Cerita Dewasa Malangnya Nasib SPG Sombong

Butuh Sex Kategori : Cerita Dewasa Sex Perkosaan 2016 “Cerita Dewasa Malangnya Nasib SPG Sombong” Cerita Sex Gangbang 2016, Cerita Dewasa Threesome Terbaru, Cerita Sex Model Terbaru, Cerita Sex Mahasiwi 2016, Foto Cewek Bugil 2016, Foto Cewek Hot Terbaru, Cerita Sex Terbaru 2016,

Butuhsex kali ini menceritakan pengalaman Sex dari Ketiga Pria Yang memperkosa dan menyiksa SPG yang bersifat Sombong dan semena-mena kepada seseorang. Berawal dari perkataan SPG kepada ketiga Pria dipameran Otomotif itu, pada Akhirnya SPG itu diculik dan diperkosa oleh ketiga pria itu. Mau tahu kelanjutan ceritanya, Langsung aja yuk baca dan simak baik baik cerita dewasa ini.

Cerita Dewasa Malangnya Nasib SPG Sombong | Cerita Sex Gangbang 2016, Cerita Dewasa Threesome Terbaru, Cerita Sex Model Terbaru, Cerita Sex Mahasiswi 2016, Foto Cewek Bugil 2016, Foto Cewek Hot Terbaru, Cerita Sex Terbaru 2016,
Cerita Dewasa Malangnya Nasib SPG Sombong

Kisah sex saya ini bermula pada pameran otomotif , ketika itu aku dan teman-temanku sedang berjalan-jalan di salah satu Mall di kota kami. Ditengah kami berjalan-jalan, saat itu kami melihat ada sebuah pameran mobil. Pada saat kami mendekat di Pameran itu, ada salah satu sales promotion girl yang menjaga pameran otomotif itu terlihat sangat angku sekali. Kemudian kami-pun berbasa-basi untuk melihat mobil-mobil yang memang mewah itu.

Kami tidak perduli dengan penampilan kami yang sederhana, walaupun penampilan kami tidak seperti pengunjung-pengunjung lainnya yang rapi dan parlente itu. Kami melihat sales promotion girl-nya yang cantik, sexy, putih mulus dan Menggemaskan sekali kawan. Lumayanlah bisa cuci mata hhe. Ditambah lagi busana yang mereka yang pada saat itu serba ketat dan mini, lama-lama si Otong nggak nahan juga nih.hha.

Dengan mengenakan busana yang serba mini dan ketat itu, mereka terlihat benar-benar sexy dan menggugah gairah. Postur tubuh mereka yang langsing dan tinggi, ditambah dengan kaki mereka yang jenjang, hal itu membuat mereka enak dipandang. Busana yang mereka kenakan sangatlah kompak, dari ujung kaki sampai paha terbalut rok mini ketat berwarna merah.

Wajah mereka bila saya lihat, rata-rata wajah-wajah mereka blesteran layaknya bintang Film papan atas. Dengan wajah mereka yang seperti itu, mereka sangat-lah cocok untuk mendampingi mobil-mobil mewah yang sedang dipamerkan. Lalu sembaril melihat, aku mencoba membuka dan metutup salah satu pintunya dan ketika saya memegang mobil yang di pamerkan itu, tiba-tiba…

“ Heh… Mas… tolong kalau mau lihat ya dilihat saja, jangan dipegang-pegang gitu, saya nanti capek kalau harus membersihkan lagi, ” ucapnya menegur seseorang,

Saya saat itu tidak sadar jika sedang ditegur. Setelah tersadar, ternyata teguran tersebut berasal dari salah seorang sales promotion gilr yang tertuju padaku. ketika itu aku sempat tertegun melihat paras dan body sales promotion girl yang satu ini, walaupun sebenarnya aku tersinggung, Wajah sales promotion girl yang menegurku ini, wajah seperti blesteran Indo-Belanda.

Belum semapat saya merespon, sales promotion girl itu ngomong lagi kepadaku,

“ Oh iya, maaf sebelumnya Mas, tolong minggir dulu ya, soalnya ini ada pembeli yang mau lihat mobilnya ” ucapnya,

Kemudian dengan spontan aku menoleh ke sekitar, dalam hatiku berkata ( Mana pembelinya ), ternyata yang ada hanya orang yang lihat-lihat mobil di sebelah saya. Sudah habis kesabaranku kali ini, aku benar-benar dilecehkan oleh sales promotion girl itu. Dalam hatiku berkata ( benar-benar keterlaluan sekali wanita satu ini, padahal kan dia cuma sebagai penjaga, belum tentu juga dia bisa beli mobil itu ).

Sembari berfikir, tak terasa aku bertatap pandang dengan wanita sales promotion girl itu. Yang lebih mengesalkan lagi wajahnya seakan-akan melihatku sebagai makhluk yang tidak pantas dan hina jika berdiri di situ. Ditambah lagi ketika dia tersenyum, senyumannya sungguh benar-benar menyebalkan, seolah-olah dia meremehkanku. Sembari balik tersenyum kesal, akupun menyingkir dari pameran mobil itu.

“ Udah yok cabut aja bro, !!! ” ajakku kepada teman-temanku dengan nada yang kesal karena pelecehan sales promotion girl tadi.

Kemudian aku langsung saja mengarahkan mereka ke tempat parkir dengan memasang wajah kesalku. Dengan mengendarai mobil MPV, kami-pun pergi dari Mall itu. Dalam sepanjang perjalanan kami, yang ada hanya kesunyian karena kami semua terdiam. Teman-temanku tidak berani mengajak aku berbicara, karena mereka tahu tahu aku masih kesal.

Setelah beberapa saat temanku yang menyetir mobil mencoba memecah kesunyian dan kekesalanku.

“ Loe kenapa dari tadi diem aja, Loe masih kesal ya sama sales promotion girl tadi ? ” tanyanya kepadaku.

Belum sempat aku aku menjawab, Dimas berkata,

“ Ah Loe tadi begok sih, harusnya tadi Loe remas saja tu pantatnya, biar tau rasa tu cewek..hha… ” ucapnya.

Kemudian perkataan Dimas disusul oleh tawa teman-temanku, dalam gemuruh tawa teman-temanku, aku tetap saja masih terdiam. Karena melihat wajahku yang masih kesal, teman-temanku kemudian tediam. Lalu salah satu temanku yang bernama Aden, tiba-tiba mencetuskan ide gila,

“ Udah dong Ded, dibawa slow aja, gimana kalau kita culik aja tuh cewek biar tahu rasa ?? ” ucap Aden, Hatiku yang sedang kesal ini bagaikan mendapat siraman rohani yang menenangkan hati.
Dalam hatiku berkata boleh juga tuh idenya, Biar dia ngerasain akibatnya setealh melecehkanku. Kemudian aku-pun tersenyum sembari melihat ke arah Aden. Kemudian kami-pun langsung memutar mobil ke arah Mall itu lagi bertujuan untuk melaksanakan rencana kami untuk menculik Sales Promotion Girl itu. Pada waktu itu Jam menunjukkan pukul 21.30.

Pada jam segitu mulailah terlihat pegawai-pegawai dari Mall tersebut keluar untuk pulang. Kami dengan sabar menunggu di depan Mall itu sambil mengawasi orang-orang yang keluar. Lalu dimas-pun mulai menyusun langkah awal untuk rencana yang kami rencanakan tadi.

“ Kita standbay di samping toko aja bro, barangkali dia nanti keluar dari samping pertokoan? ” usul Dimas.

“ Terserah loe aja deh Dim, Gue ikut rencan Loe aja ” sahutku denga cepat.

Baru beberaapa detik kami berbicara tiba-tiba Sales Promotion Girl itu muncul,

“ Ulam dicinta, pucuk-pun tiba, tuh anaknya nongol, ” ucap Aden setengah berteriak menunjuk ke arah wanita itu.

Secara bersamaan mata kami semua-pun langsung menuju ke arah yang ditunjuk Aden. Pada saat itu setelah wanita itu keluar, si sales promotion girl itu menuju tempat pangkalan taxi untuk mencari Taxi. Aku melihat dia bersama seorang temannya yang kelihatannya sales promotion girl juga. Ketika itu mereka sudah mengenakan sehelai kain untuk menutup roknya yang mini.

Kemudian mereka berjalan menelusuri trotoar, rupanya rute angkutannya bukan di jalan ini. Kami segera membuntutinya pelan-pelan sampai mereka berhenti di perempatan yang sudah dikuasai oleh banyak angkota. Mereka langsung masuk ke salah satu Taxi yang ada, begitu Taxi tersebut berangkat, kami-pun langsung membututinya.

Sampai pada akhirnya mereka-pun di sebuah jalan yang kebetulan pada saat itu sepi, sehingga suasana itu sangat mendukung operasi kami ini, si sales promotion girl turun. Tidak sedikit pun dia menaruh curiga bahwa sebuah mobil telah mengikuti angkutannya sejak tadi. Setelah Taxi tersebut meninggalkannya cukup jauh, kami mulai mendekati sales promotion girl itu.

Dan nampaknya dia masih harus berjalan kaki untuk mencapai rumahnya. Tanpa buang-buang waktu Dimas mensejajarkan mobil kami di samping sales promotion girl itu dan Aden langsung membuka pintu samping mobil. Setelah pintu moil kami terbuka kulihat sales promotion girl itu terkejut melihat ada mobil yang sangat dekat dengan dirinya. Krtika itu tanpa disadari, tangan Aden sudah merenggut tangan dan menarik tubuhnya ke dalam mobil. Lalu pintu samping kami ditutup oleh Aden kembali, dan mobil kami-pun langsung ditancap gasnya oleh dimas.

Sementara si sales promotion girl masih kebingungan, nampaknya dia mencoba melakukan perlawan dengan cara akan berteriak, tetapi dengan sigap Aden langsung menutup mulutnya sehingga yang terdengar hanya teriakan kecil yang tidak akan terdengar dari luar.Wanita itu mencoba meronta, namun sebuah pukulan ditengkuknya diluncurkan oleh Aden, sehingga dia-pun pingsan seketika.

Lalu aku-pun menoleh ke belakang, kulihat Dimas dan Aden tersenyum memandangku seolah-olah ingin menyatakan bahwa operasi penculikan sudah berhasil. Kulihat kain yang menutupi rok mininya tersingkap, dan meskipun di dalam mobil gelap, aku masih dapat melihat pahanya yang mulus. Aden pun tak tahan langsung memijat dan meraba paha yang mulus itu.

Mobil kami langsung meluncur ke rumah Aden yang memang kosong dan biasa sebagai tempat kami berkumpul. Setelah sampai dan memarkir mobil di garasi, kami menggendong sales promotion girl yang masih pingsan itu ke dalam kamar. Di sana kami mengikatnya pada kursi kayu yang ada. Aku duduk di ranjang menghadap sales promotion girl yang masih lunglai itu yang terikat di kursi kayu.

Teman-temanku kelihatannya memang menghadiahkan sales promotion girl itu ke padaku untuk aku perlakukan sesuka hatiku.

“ Den... tolong ambilin air putih segelas dibelakang ” perintahku,

Tidak lama kemudian Aden-pun keluar kamar dan tak lama masuk dengan segelas air yang disodorkan kepadaku. Lalu aku berdiri dan menyiramkan pelan-pelan ke wajah sales promotion girl itu. Ketika sadar, sales promotion girl itu terlihat sangat terkejut melihatku di depannya,

“ Ka… Ka… Kamu... ” ucapnyanya kaget setlah tersadar ketika melihatku.

Setelah sadarf dia-pun terlihat tambah kaget karena melihat tubuhnya terikat erat di sebuah kursi. Kali ini aku yang tersenyum, senyum kemenangan.

“ Woy… Kamu mau apakan aku ? ” teriaknya dengan nada yang masih sombong bertanya kepadaku.

“ Kalau sampai kamu berani macam-macam sama aku, aku akan berteriak, ” Sambungnya lagi.

Mendengar perkataanya aku hanya tersenyum, kemudian,

“ Silahkan saja teriak, lagian nggak bakalan ada yang dengar kok, ” kataku sambil menyalakan tape si Aden.

Kebetulan waktu itu lagu yang saya putar music genre underground dan volumenya aku keraskan. Walaupun wanita itu berteriak sekeras-kerasnya, bahkan sampai pita suaranya putus, suranya tidak akan terdengar dari luar rumah Aden. jadi aku yakin tidak mungkin teriakannya didengar oleh orang lain. Dan seketika itu mulailah terlihat expresi wajah ketakutan di wajah sales promotion girl itu.

Sungguh terlihat tambah cantik ketika dia mulai terlihat memelas memohon iba kepadaku. Namun kebencian di hatiku masih belum padam, aku tetap ingin memberinya pelajaran.

“ Hey wanita sombong, siapa nama loe ? ” tanyaku dengan nada sedikit galak.

“ Na.. namaku Gita Mas… tolong ampui aku Mas, maafkan perkataanku tadi. Please… aku bersikap seperti itu karena disuruh bos-ku mas ” ucapnyanya membela diri.

Karena aku sudah terlanjur benci, aku tidak peduli dengan pembelaan dirinya itu. kemudian langsung kusibakkan kain yang menutupi roknya, lalu dengan kasar kutarik roknya hingga ke pangkal paha. Lalu Gita-pun menatapku ketakutan,

“ Jangan, jangan Mas... ” ucapnya memelas seakan tahu hal yang lebih buruk akan menimpa dirinya.

Lagi dengan kasar kutarik bajunya sehingga kursi yang didudukinya bergeser dan kancing bajunya hampir lepas semua. Terlihat oleh kami bulatan buah dada yang masih tertutup BRA berwarna hitam. Tak tahan melihat itu Aden yang berdiri di sampingnya langsung meremas-meremas buah dada itu.

Gita-pun sangat ketakutan, ditengah ketakutannya dia berusaha meronta, namun hal itu semakin meningkatkan nafsu kita. Jari-jariku langsung meraba secara liar daerah liang Vaginanya yang masih tertutup celana dalam, mengelus dan berputar-putar dengan lincah dan sesekali mencoba menusuk Vaginanya dengan jariku.

“ Jangan Mas… jagan lakukan itu mas… tolong Mas… Ahhhh… ” Gita berkata lirih seolah ingin menolak takdir.

Tidak perduli dengan ucapanya, lalu aku membuka dengan paksa seluruh baju Gita sehingga yang terlihat hanya BRA dan celana dalam-nya saja.

“ Bro.. ayo angkat Dia ke atas meja !!! ” kataku kepada kedua temanku.

Dengan cepat Dimas dan Aden langsung bekerja sama memegangi Gita dan mengikatnya di atas meja. Gita meronta-ronta sekuat tenaga namun tentu saja usahanya tidak mampu melawan 2 tenaga Pria. Sekarang dia sudah terlentang di atas meja dengan tangan terikat di sudut-sudut meja. Kini kedua kakinya agak menjulur ke bawah karena mejanya tidak cukup panjang.

Pada waktu itu kami mengikatnya secara terpisah pada dua kaki meja. Kami sendiri posisinya sekarang di samping tubuhnya. Lalu dengan sekali tarik kulepas BRA-nya dan menonjollah dua bagian buah dadanya yang cukup padat berisi. Sekarang kami melihat sebuah tubuh yang putih mulus dan langsing dengan tonjolan buah dada yang bergoyang-goyang karena Gita masih berusaha meronta.

Karena meronta, terlihat celana dalam-nya yang agak transparan semakin mengetat memperlihatkan lekuk-lekuk liang Vaginanya.

“ Ini saatnya beraksi Bro !!! ” teriakku yang disambut oleh kegembiraan teman-temanku dan wajah ketakutan Gita.

Aku langsung mengambil beberapa karet gelang, lalu kulingkarkan di buah dada Gita sampai terlihat mengeras dan merah.

“ Aow… aduhhh... ” erang Gita,

Lalu masih kutambah lagi penderitaannya dengan menjepitkan jepitan yang biasa digunakan Aden untuk alat elektronik, bentuknya bergerigi dan terbuat dari logam tipis yang di-chrome, kujepitkan di kedua puting susunya.

“ Aow… Ahhhh… Aduhhh.. Aow.. aduuhhh… ” Gita mengerang kesakitan.

Aden lalu memberiku sebuah alat seperti pecut, yang terbuat dari beberapa tali tampar kecil sekitar 5 buah yang salah satu ujung-ujungnya dijadikan satu pada sebuah pegangan dari rotan. Entah untuk apa alat ini biasanya digunakan Aden, fikirku, tapi peduli apa, yang penting sekarang benda ini ada gunanya.

“ Tolong Mas… Jangan.. ampunnn Mas... ” pinta Gita meminta ampun.

Ketika melihat aku mengibas-ngibaskan pecut itu. Aku tersenyum sadis, lalu tanganku kuangkat dan sebuah pecutan kuarahkan ke buah dadanya.

“ Cetarrr... ” Tubuh Gita menggelinjang, dan buah dadanya langsung bergoyang ke kanan ke kiri menahan sakit.

“ Aowwww…. Sakit Mas… huuu…uuu…uuu… ” teriaknya sambil meneteskan air mata.

Nampak beberapa garis merah terlihat di kedua buah dadanya, di sekitar putting susunya.

“ Mau lagi kamu ??? ” tanyaku kepada Gita,

“ Ampunnn… ampunnn Mas… tolong lepaskan aku... ” rintihan bercampur tangis Gita menjadi satu.

Tanpa rasa iba pecut kuayun lagi, kali ini sasarannya adalah pahanya.

“ Aow… emmpphhh... ” erang Gita dengan menggigit bibir bawahnya menahan sakit.

Sekali lagi kuayun pecut itu, sekarang ke arah pusar, garis-garis merah segera menghiasi tubuh Gita. Entah aku sangat menikmatinya sehingga tak terasa sudah beberapa ayunan pecut mengarah ke tubuh Gita. Tubuhnya terlihat bergetar, menggelinjang menahan sakit dan perih. Wajahnya yang basah oleh air mata dan keringat sudah benar-benar menunjukkan penderitaan.

Tapi aku masih belum puas. Kulihat teman-temanku, ketiganya tersenyum seakan memberikan dukungan kepadaku untuk terus menyalurkan hasratku. Kudekati telinga Gita, dia yang sudah ketakutan padaku, dia berusaha menjauhkan kepalanya, mungkin dikiranya aku mau menggigit telinganya. Kubisikkan sesuatu di telinga Gita,

“ Git… gimana kalau kita ganti alatnya, sekarang pakai ikat pinggang saja ya, ” bisikku sambil menyeringai sadis.

Gita menunjukkan ekspresi terkejut setengah tidak percaya bahwa dia akan menerima siksaan yang lebih hebat. “ Ja… jangan Mas… Ampun Mas... tolong lepaskan saya... ” ucapnya meminta ampun kepadaku.

Kemudian kubuka ikat pinggangku yang terbuat dari kulit, kulilitkan sebagian pada telapak tanganku, Gita melirikku dengan ketakutan yang amat sangat, nafasnya tersenggal-senggal meskipun dia sudah berusaha sekuat tenaga untuk mengaturnya. Mungkin dengan mengatur napas dia berharap sabetan ikat pinggangku tidak akan terlalu sakit.

Lalu kuangkat tinggi tanganku dan kuayunkan dengan keras ikat pinggangku,


“ Cetarrrr… “ bunyi sabetan ikat pinggangku,

Ketika itu Gita memejamkan matanya, saat ikat pinggangku mendarat di pahanya terdengar meja yang ditiduri Gita agak berderit karena tubuh Gita secara spontan bergetar keras menahan sakit.

“ Aowww… ampun… ampun Mas… huuu…uu..uuuu… ” keluh Gita kesakitan.

Kali ini bukan hanya garis merah yang tampak, tetapi semacam jalur merah tercetak di paha Gita yang mulus itu.

“ Cetar... Cetar... ” sabetan ikat pinggangku semakin liar menghujani tubuh Gita.

Gita sudah tidak bisa berkata apa-apa lagi, dia hanya menggeleng ke kiri ke kanan menahan penderitaan yang kuberikan. Puas dari samping,

Bagaimana kalau pukulan yang mengarah langsung ke liang Vaginanya? ( Fikirku ). Lalu aku mulai menyobek celana dalam-nya dan minta kepada dua temanku untuk melepaskan ikatan kaki Gita dan mengikatnya kembali pada posisi menekuk ke atas dan mengangkang, sehingga liang Vaginanya terbuka lebar. Gita berusaha meronta dan menutup liang Vaginanya dengan kakinya.

Tapi hal itu percuma saja, karena ikatan kami cukup erat sehingga kedua kakinya tidak bisa mengatup. Persis menghadap liang Vaginanya, aku mengelus-elusnya sambil tersenyum sinis. Gita mengangkat kepalanya dan menatapku dengan pandangan memelas. Aku mulai menjauh, ikat pinggang mulai kuputar-putar, lalu...,

“Cetar...” ikat pinggang itu mendarat dengan tepat di bibir liang Vagina Gita.

Kali ini Gita meronta-ronta dengan sangat dan cukup lama, tampaknya dia sangat kesakitan, kepalanya diarahkan ke atas sembari mengguncang-guncangkan pantatnya di atas meja. Lalu aku berjalan ke sampingnya,

“ Mau lagi kamu ??? ” tanyaku seolah tak menghiraukan penderitaannya.

Ketika itu Gita tidak mengatakan apa-apa, kelihatannya dia sudah pasrah. Aku tersenyum penuh kemenangan, kusentuh bibir liang Vaginanya yang tentunya masih pedih, Gita menggelinjang, tak peduli kugesek-gesekan jariku di liang Vaginanya, tubuh Gita terus menggelinjang.

“ Hu.. uu.. uu.. Sakittt Mas.. sakit sekali… ” gumamnya lirih.

Seolah tak peduli, kembali aku mengambil dua jepitan, dan kujepit di kedua bibir liang Vagina yang memerah itu. Gita menatapku dengan pandangan tak percaya akan kesadisanku.

“ Okey… sekranga tidak akan ada lagi pukulan atau pecutan lagi kepadamu… ” , ucapku,

Ketika itu Gita diam saja tanpa ekspresi, lalu aku berkata,

“ Tanpa pecutan tapi kini, waktunya bermain dengan lilin, ” lanjutku sambil tersenyum sadis.

Kali ini Gita menolehkan wajahnya yang layu, berkeringat dan basah karena air matanya. Bisa kubaca dalam pikirannya,

“ Astaga, hal apa lagi yang akan diperbuatnya pada tubuhku. Sungguh malang sekali nasibku... ”

Memang di kamar Aden ada beberapa lilin untuk jaga-jaga jika lampu mati, ada yang kecil dan ada juga yang besar supaya awet. Kuambil Korek gas-ku, Lalu kunyalakan satu lilin yang kecil. Lidah api menari berputar-putar melelehkan batang lilin yang menahannya. Menembus lidah api itu, kulihat pandangan Gita yang berharap aku hanya bercanda.

Kujawab dengan pandangan juga yang menyatakan bahwa aku serius. Segera lilin yang kupegang kumiringkan di atas buah dada Gita. Kulihat ekspresi Gita yang memandang lekat batang lilin yang terkena nyala api, pandangannya seolah berharap agar lilin tersebut tidak meleleh atau apinya tiba-tiba mati. Tapi tentu saja itu tidak terjadi, yang terjadi adalah tetesan pertama jatuh dan menetes di atas puting susu Gita sebelah kanan.

“ Aowwwwwwww... Sakit Mas… Panas… ” Erang dita kepnasan.

Kulilhat ketika itu punggungnya terlihat bergerak ke atas menahan panas lilin yang meleleh. Tetesan demi tetesan bergerak jatuh, dan Gita terlihat semakin kesakitan karena tetesan tersebut jatuh di tempat bekas pecut dan sabetan ikat pinggangku tadi. Tiba-tiba teman-temanku ikut bergabung, mereka semua memegang lilin bahkan tidak hanya satu tapi tiga atau empat sekaligus.

Mereka dengan gembira meneteskan ke bagian-bagian sensitif Gita, seperti buah dada, pusar, sekitar liang Vagina dan paha. Kali ini Gita seperti ular kepanasan, dia meliuk-liukkan tubuhnya menahan panas tetesan lilin. Seperti biasa, setelah puas pada bagian tubuh Gita, aku pun mengambil sebuah lilin dengan diameter yang besar dan menyalakannya.

Setelah menunggu agak lama supaya lelehan lilin cukup banyak di atas lilin itu, aku kembali mengelus-elus liang Vagina Gita. Gita langsung berkata,

“ Tidakkk.. jangan... jangan Mas... ” ucapnya memohon ampun.

Ketika itu aku-pun tersenyum penuh nafsu mendengar nada yang memelas itu. Tapi tetap saja lilin yang besar itu kumiringkan di atas liang Vagina Gita, Gita berusaha mengelak dengan menggeser pantatnya,

“ Pintar juga dia, ” pikirku,

Tetapi karena lelehan lilin ini masih banyak, dengan leluasa aku menaburkan tetesan-tetesannya ke liang Vaginanya. Tak khayal bagaikan lahar panas tetesan tersebut mengalir ke liang Vagina Gita dan mungkin ke dalamnya.

“ Errrggghhh... ” gumam Gita, dia langsung menggoyang-goyangkan pantatnya dan menengadahkan kepalanya menahan panas dan sakit, dengan mulutnya yang menggigit rapat dan matanya terpejam erat.

Kemudian kucoba untuk memasukkan sebuah lilin kecil ke anusnya, sulit sekali karena anusnya begitu rapat, aku memasukkan jariku terlebih dahulu dan menggesek-geseknya agar anusnya membesar.

“ Aduh.. aduh.. ” ucap Gita.

Tetapi aku tidak peduli, setelah anusnya membesar mulai kutancapkan sebuah lilin di anusnya. Dan ide cemerlangku muncul lagi, kunyalakan lilin yang menancap itu dan setelah cukup lama, kutiup apinya dan kubalik, jadi yang menancap adalah bagian yang barusan menyala.

“ Jesss... ” bunyi panas lilin bercampur dengan cairan yang keluar dari anus Gita. Tentu saja Gita menggeliat kesakitan, pantatnya dibentur-benturkannya ke meja seakan ingin melepaskan lilin yang menancap di anusnya. Aku tersenyum senang sambil kumasuk-keluarkan lilin tadi di anus Gita. Karena sudah puas menyiksa Gita, aku kasih kesempatan kepada teman-temanku untuk menyetubuhinya.

Teman-temanku begitu gembira, mereka langsung beraksi, sementara aku melihat pertunjukkan ini dengan kepuasan total. Mereka melepas ikatan Gita yang sudah tidak berdaya itu, lalu tubuhnya dibalik dan pantatnya ditarik ke atas sehingga dalam posisi menungging. Aku melihat Gita diam saja, mungkin dia sudah capai dan pasrah serta tidak punya harapan hidup lagi.

Wajahnya yang cantik terlihat sangat lesu dan seolah-olah siap diperlakukan apa saja. Aden dengan tubuhnya yang besar mulai membuka celana dan melakukan penetrasi, langsung sodomi. Gita membelalak tak menyangka bahwa ada benda sebesar itu yang harus masuk ke anusnya. Belum selesai dia menikmati penderitaan karena ulah Aden, Aden langsung menyelinap ke bawah tubuh Gita dan berusaha memasukkan batang kemaluannya ke liang Vagina Gita.

Gita melolong kesakitan karena anus dan liang Vaginanya yang sudah lecet dan perih terkena sabetan ikat pinggang dan tetesan lilin, masih harus bergesekan dengan batang kemaluan teman-temanku. Tubuhnya terguncang ke depan berulang-ulang setiap kali Aden dan Aden menghunjamkan batang kemaluannya. Buah dadanya berguncang keras persis di atas wajah Aden yang dengan penuh nafsu meremas sekuatnya.

Masih tersiksa dengan keadaan begitu, Dimas mengeluarkan kepunyaannya dan minta dikaraoke oleh Gita. Rintihan Gita menjadi tersendat-sendat karena tersedak dan batuk, Dimas bukannya kasihan malahan dia semakin terangsang sehingga dia menghunjamkan batang kemaluannya ke mulut dan tenggorokan Gita berulang-ulang.
Aku tersenyum saja melihat kelakuan teman-temanku yang brutal.

Kemudian kudekati Gita sambil berkata,

“ Gita.. punggungmu masih mulus lho.. aku cambuk ya... ” ucapku.

Karena tidak mungkin menggunakan pecut dan ikat pinggang sebab bisa mengenai Aden yang berada di bawah tubuh Gita, maka aku menggunakan rotan yang tadi sebagai pegangan untuk pecut, rotan ini ujungnya memecah sehingga sangat cocok untuk menimbulkan rasa sakit. Segera kuraih rotan itu dan kupukulkan berulang-ulang ke punggung Gita.

Tubuh Gita terlihat menggelinjang dan menggeliat seiring dengan hujaman-hujaman yang diberikan olehku, Aden dan Dimas. Aden yang melihat punggung Gita terkena pukulan rotanku sangat terangsang dan segera memuntahkan maninya ke liang dubur Gita, Lalu dia pun mencabut batang kemaluannya. Karena pantatnya kosong, atau tidak ada orang, aku pun dengan leluasa memukul pantatnya dengan rotan.

Kulihat Gita sangat menderita, pantat yang baru saja dimasuki paksa oleh Aden masih harus menerima siksaan rotanku. Giliran Dimas yang ejakulasi, maninya langsung menyemprot ke tenggorokan Gita, membuatnya menjadi sulit bernafas dan seperti mau muntah. Melihat begitu semakin keras kupukulkan rotan ke pantatnya, bahkan ke belahan pantatnya.

Tiba-tiba Gita lunglai, kelihatannya dia tak tahan lagi menerima siksaan kami, dia pingsan. Aden yang belum selesai masih terus melakukan aksinya, sehingga tubuh Gita yang pingsan itu terguncang-guncang ke sana ke mari, akhirnya Aden pun mencapai puncaknya dan menyemprotkan air maninya di dalam liang Vagina Gita yang masih pingsan.

Aku sendiri sudah merasa puas dengan balas dendamku ini. Kami berempat tertawa dan puas. Kami lalu membawa tubuh Gita untuk di buang, sebetulnya kami ingin menyimpannya untuk kenikmatan sehari-hari tetapi terlalu beresiko. Akhirnya tubuh Gita kami lempar di depan Mall tempat dia bekerja. Aku tersenyum puas karena sudah memberi pelajaran kepada Sales Promosion Girl yang sombong itu, tapi dalam hati aku merasa ketagihan untuk menyiksa sales promotion girl yang lain, kusampaikan ini ke teman-temanku dan mereka semuanya setuju untuk suatu waktu menculik dan menyiksa sales promotion girl yang lain. Selesai.

Bagaimana para Pembaca Serukan para maniak seks, jangan lupa ya!!! Selalu ikuti cerita-cerita dewasa di web www.butuhsex.com.

Cerita Sex Model 2016, Cerita Sex Sedarah 2016, Cerita Sex Jilbab Terbaru, Cerita sex tante girang 2016, Cerita Dewasa Sex Threesome Terbaru, Cerita Dewasa Sex Perawan 2016, Cerita Dewasa Sex Pegawai Salon 2016, Cerita Dewasa Sex Sekretaris Terupdate 2016, Sekretaris, Cerita Sex Mahasiswa terbaru 2016, Cerita Sex Mahasiswi terbaru 2016, Cerita Sex Perselingkuhan 2016, Cerita Sex SMA 2016, Cerita Mesum, Cerita Ngentot, Cerita Skandal Sex, Abg, Gangbang, Spg, Pramugari, Janda, Wanita kesepian, Tante kesepian, foto bugil, foto hot, Anak SMP, Anak Kuliah, Cerita sex terbaru terbaru 2016, cerita hot terbaru 2016 dan banyak lagi Cerita Sex Terbaru 2016 lainya.


Selasa, 02 Agustus 2016

Cerita Dewasa Ngentot Anak Tukang Pijat

Butuh Sex Kategori : Cerita Dewasa Sex Salon++ 2016 “Cerita Dewasa Ngentot Anak Tukang Pijat" Cerita Sex Suster 2016, Cerita Dewasa ABG, Cerita Sex Bispak Terbaru, Cerita Sex Skandal 2016, Foto Cewek Bugil 2016, Foto Cewek Hot Terbaru, Cerita Sex Terbaru 2016,

Butuhsex.com kali ini menyuguhkan cerita sex antara tukang Pijit, Angga dan sepupu angga yang bernama Eka. Kisah ini terjadi dikarenakan Angga yang yang ketika itu sedang melakukan hubungan Sex dirumah, kepergok Eka sepupunya. Karena terpergok oleh Eka, maka Eka mengancam akan mengadukan kepada kakanya. Singkat cerita akhirnya Eka-pun terjerat dalam Segitiga Sex, antara tukang piat,eka dan Angga.

Cerita Dewasa Ngentot Anak Tukang Pijat | Cerita Sex Suster 2016, Cerita Dewasa ABG, Cerita Sex Bispak Terbaru, Cerita Sex Skandal 2016, Foto Cewek Bugil 2016, Foto Cewek Hot Terbaru, Cerita Sex Terbaru 2016,
Cerita Dewasa Ngentot Anak Tukang Pijat

Pada suatu hari, disaat malam hari yang saat itu cuaca dingin sekali, berada dirumah sendirian. Di rumah yang saya tinggali saat ini dihuni oleh beberapa orang yaitu, Mas Danu, Mbak Meta, Mila,Anis, dan Eka. Kebetulan pada saat itu, Mas Danu, Mbak bersama dengan Mila dan Anis sedang berlibur untuk berwisata disalah satu tempat wisata di kota Malang .

Sedangkan Eka adik dari Mbak Meta, ketika itu tidur di rumah temannya. Pada hari itu, tepatnya hari Sabtu dan jam dinding menunjukkan pukul 19.00, aku keluar rumah untuk mencari Pak Kusmin seorang tukang becak yang biasa mangkal di warung rokok dekat rumah saya. Setelah saya sampai ke pangkalan Kusmin, saya menghampiri Pak Kusmin dan berucap,

“Pak Kusmin, bisa tolongin saya nggak pak ?? Tolong dong panggilkan Bik Minah tukang pijat itu, badan saya lagi pada capek banget nih Pak !!!”ucapku minta tolong kepada Pak Kusmin.

Tidak lama setelah aku minta tolong Pak Kusmin-pun bergegas untuk menjemput Bik Minah. Kira sekitar Jam 19.30 terdengar pintu rumah saya diketuk oleh seseorang, kemudian aku-pun bergegas keluar, ternyata setelah aku mebuka pintu yang datang adalah Pak Kusmin dengan gadis muda yang lumayan cantik dan berkulit bersih. Pada saat itu aku sempat terdiam dan memandangi gadis muda itu. Ditengah diam-nya aku,

“Dik Angga Bik Minahnya tidaka ada, dia sedang pulang kampung untuk beberapa hari, karena Bik Minah pulang kampung, terpaksa anaknya yang saya bawa. Lagian dia juga bisa miji kog, walaupun nggak sepintar ibunya” ucap Pak Kusmin dengan cepat sebelum aku tanya dan mengomel karena tidak sesuai dengan perintahku.

“Ya udah deh Pak nggak papa pak, yaudah langsung masuk aja Mba” ucapku mempersilahkan anak Bik Minah masuk kerumah saya,

Tidak lama kemudian Pak Kusmin-pun pamit,

“ Dek Angga saya balik dulu kepangkalanya dek ” ucap Pak Kusmin.

Beberapa waktu setelah Pak Kusmin pergi, tanpa banyak bicara aku langsung berjalan menuju kamarku dan anak Bik Minah-pun mengikuti di belakang saya untuk menuju kamarku juga. Sesampainya Di kamar aku berbasa-basi dengan bertanya,
“Oh iya Mbak, nama kamu siapa ?” ucapku memecah keheningan.”

“Nama saya Atik Mas” jawabnya dengan singkat.

Setelah aku bertanya kemudian aku membuka baju, sekarang aku-pun bertelanjang dada. Sudah menjadi kebiasaanku ketika aku pijat dengan Bik Minah aku hanya mengenakan celana dalam saja, karena kebetulan kali ini yang memijata adalah anak dari bik Minah, waktu itu aku membiarkan sarungku tetap menempel pada posisinya. Malu dong sama kalau cuma pakai celana dalam.

“ Oh iya Mbak, Cream pijatnya ada di meja belajar Mbak, silahkan ambil !!!” ucapku dengan posisi tidur tengkurap.

Tidak lama kemudian tangannya-pun mulai memijat telapak kakiku, lalu mrnuju kebetis sama persis dengan apa yang dilakukan ibunya ketika memijat aku. Bik Minah ini memang sudah menjadi langganan keluarga Mas Danu, jadi aku juga sudah sering pijat dengan Bik Minah, walaupun cara memijatnya sama, tetapi ada yang berbeda.

Setelah kurasa-rasakan ternyata perbedaanya adalah tangan Bik Minah agak kasar, dan tangan Anaknya halus. Ditengah nikmatnya di pijat oleh anak Bik Minah, tiba-tiba dia berucap,

“Eee… Permisi Mas” ucapnya membuyarkan lamunanku yang baru mulai berkembang sambil benyingkap sarungku lebih tinggi, hingga ke pangkal pahaku.

Singkat cerita kini pijatannya-pun sudah sampai pada pahaku, sesekali Atik memijat agak tinggi dan kadang menyentuh pangkal pantatku. Serrrrrrr rasanya, ada sensasigeli-geli gimana gitu. Ketika itu aku-pun terus saja memejamkan mata sambil menikmati pijatan dan membayangkan seandainya bila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan kepada kami saat itu.

“Aow… aduh…” ucapku seolah-olah setengah menahan sakit (pada hal akau hanya berpura-pura ),

Aku berpura-pura begitu karena biasanya Bik Minah kalau aku kesakitan malah terus dicari yang sakit dan dipijat lebih lama. Ternyata memang benar, Atik juga melakukan hal yang sama tapi karena test tadi aku ucapkan pada saat dia memijit belakang lututku maka dia sekarang memijit lebih lama di sana. Wah… bisa kalau gitu pikirku. Kemudian aku-pun mulai merancang rencana yang lebih jitu,

“Mbak, aku jangan dipijat begitu dong, bagaimana kalau diurut saja pake cream pijat” ucapku sambil tak lupa berpura-pura sakit.

“Baiklah Mas” jawabnya singkat.

Kemudian Atik mengambil cream dan mulai mengurut serius di situ. Lama cukup dia mengurut di situ terus sekarang sudah mulai menjalar lagi paha betis sampe telapak kaki pas kembali ke paha dan kali ini agak terlalu dalem aku langsung berteriak seakan terkena bagian yang sedang sakit,

“yang sakit yang sebelah mana Mas ?” tanyanya.

“Agak keatas sedikit Mbak mijatnya, soalnya situ sakit banget Mbak ” ucapku,

Kemudian sambil memegang tangannya, aku membimbing Atik pada bagian yang letaknya persis di pangkal paha tengahku, jadi ketika aku dipijat yang kena adalah buah zakarku. Hal itu sengaja, karena aku ingin mengarahkan kebagian yang aku inginkan,

“Tolong dikasih cream dong Mbak bagian itu” pintaku,

Ketika dia mengambil cream satu tanganku dengan cepat menyingkap celana dalamku supaya torpedoku keluar dari celana dalam dengan bebas. Hal itu bertujuan agar saat tangannya mengoleskan cream, tanganya bisa langsung terkena ke bijiku. Kemudian aku-pun aku agak sedikit miring agar bijiku makin leluasa dan makin mudah ketika dipijat

“ Hati-hati ya Mbak, jangan sampai kena celananya nanti malah celana saya kena cream semua” ucapku,

Padahal itu adalah Trikku berpura-pura bingung kalau celana dalamku terkena cream, padahal itu adalah tujuanku supaya dia membuka lebih lebar celana dalamku. Kemudian Atik-pun berkata

“Maaf Mas, gimana kalau celana dalamnya dibuka aja, soalnya nanti kalau kena cream. Ini sudah saya coba menghindari, tapi tetep aja kena cream Mas, dan Mas pakai sarung saja”ucapnya,

Wah… Kesempatan nih, jujur saja pada saat itu dia mengagetkanku karena nggak nyangka dia bilang begitu. Aku-pun berdiri dan melepas celana dalamku kembali pada posisi semula aku tengkurap lalu Atik menyingkap kembali sarungku hingga ke pantat aku menahan pada posisi agak nunging supaya makin luas bidang yang bisa dicapai tangan Atik.

Benar juga lama dia mengurut meemas bjiku sampe aku sendiri sudah nggak karuan rasanya konak banget

“Agak bawahan dikit” pintaku,

Lalu Atik-pun memijat makin dalem sampe pangkal batangku kena pegang diurutnya dengan agak susah karena dari pangkal batang sampe setengah diurut semua,

“Mas kalau bisa balik badan soalnya susah kalau gini” pintanya,

Dengan senang hati aku turuti, lalu aku berbalik badan dan Torpedoku masih tertutup kain sarung dengan merogoh dia pegang lagi posisi yang sama. Diurut-urut sepertinya aku merasa gayanya seperti setengah ngocok tapi pikiran dia kayaknya lagi mijit dengan matanya melihat sekeliling kamar ngelamun kali aku goyangkan pinggul sedikit supaya tanganya terpeleset ke atas.

Ternyata hal itu berhasil, dan dia lebih banyak ngurut Torpedoku. Sampai tiga, empat menit berlalu dia kayaknya nggak sadar tapi lama-lama aku merasa dia bukan mijit atau ngurut melainkan benar-benar ngocok Torpedoku walau tidak digenggam tapi cukup mantap. Aku sengaja bergerak sambil sedikit menarik ke atas posisi sarungku sehingga dapat terlihat sekarang tangannya yang sedang ngocok Torpedoku.

Aku merasa tangannya tidak lagi tertutup sarung dia lihat posisi tangannya dan saat itu seakan baru sadar dia melihat apa yang selama beberapa menit ini dipijatnya tapi dia tidak berhenti matanya mulai ngelirik ke aku. Tanpa expresi dia teruskan mengocok kali ini tangannya lebih mengenggam jadi aku pastikan dia memang sengaja, jadi dengan sedikit ragu aku letakkan pada pundaknya saat memijat.

sekarang posisi dia berlutut di samping ranjang jadi kalau aku taruh tangan ke samping langsung jatuh di pundaknya dan langsung aku geser turun ke dadanya dan dia diam saja aku remas dadanya jadi aksi remas dan kocok berjalan terus beberapa menit sampai tiba-tiba kepalanya ditundukkan rpanya tanpa basa basi lagi dia cium Kabagku terus dilanjutkan dengan mengulumnya.

Dia sadar bahwa dia dan aku telah sama-sama dikuasai nafsu. maka tanpa perlu meminta ijin lebih jauh aku coba untuk membuka baju atasnya malah dia mambantunya sehingga dia telah terbuka dadanya BHnyapun telah dia lepas dan dadanya yang besar disorongkan kearah mulutku langsung aja aku hisap putingnya. wow hangat.

Kelapanya lalu direbahkan pada pundakku sehingga kami seperti setengah bergumul karena kakinya masih di bawah kamipun berciuman hangat lalu aku bangkt dan mengangkat tubuhnya menaiki ranjang.

“Kamu mijitnya lebih enak dari ibu kamu ya” ucapku ngaco setelah tau dia seperti itu.

“Nggak tau Mas terlanjur kebawa,” dia tak melanjutkan ucap-ucapnya.

Pada saat itu aku sedang asyik menciumi sekitar belakang telinga samping leher kadang mendenguskan nafas hangat ke telinganya. Dia sudah tampak merancu dengan desah dan erangannya yang makin membuatku di awang Aku bangit dan memiringkan tubuhnya kaki kirinya aku letakkan pada pundak kananku dengan posisi yang agak miring itu aku gesek pada bibir Vaginanya.

Beberapa saat aku gesek dia mulai mengerang pelan kemudian aku tata kepala Torpedoku pada gerbang DuFan yang jelas sekali sudah sangat lembab dan sedikit basar aku coba tekan wah kok sempit tapi beberapa kali coba akirnya berhasil juga mencapai setengah badan Torpedo amblas dalam lorong kegelapan, nampaknya di dalam agak kering.

Maklum tumitnya kurus kecil tandanya kalu barangnya cenderung kering Erangannya walau perlahan masih terus tanpa henti sedari tadi menambah hangat suasana dan seakan irama lautan teduh terus aja aku goyang sampe cukup lama sebelum aku akhirnya minta pindah posisi. Sekarang kedua kakinya aku pangul di kedua sisi pundakku.

Kini ayunanku makin ganas karena posisi yang lebih leluasa dan lorong kegelapan makin licin rupanya dia telah beberapa kali mengeluarkan lendir kawin walau bukan orgasme,

“Kamu sekarang nungging yah” perintahku.

Saat Atik nungging aku tekan pundaknya ke kasur dan sisa pantatnya aja yang nungging dengan sedikit rubah gerak aku masukkan lagi Torpedo jagurku kali ini lebih sensasional aku pegangan pada pinggulnya yang cukup gede dan ayunan makin bebas terkendali. Beberapa kali hampir terlepas tapi karena besarnya Penisku maka agak sulit juga terlepas.

Secara keseluruhannya lelah dengan gaya sex aku rebahan dan aku suruh dia menaikiku dia naik dengan membelakangi aku pada saat amblasnya batangku kali ini diiringi dengan nafas tertahannya kali ini mentok abis Atik diam sesaat sambil merenungi nikmat yang terasa. Aku mulai ambil inisiatif untuk menggoyang lalu Atikpun ikut bergoyang.

Kali ini putarannya melingkar enak sekali yang aku rasakan lobang yang sempit hangat dan cenderung kering tiap kali dia berputar pinggul aku merasa ada sesuatu nabrak kepala Torpedoku pasti mentok dan dia pasti nggak akan lama untu mencapai titik orgasme demikian pikirku. Benar saja dugaanku Atik tampak kejang keras sambil mengucapkan ucap-ucap yang tidak jelas apa maksudnya cukup lama juga seperti itu

“Aaaa...duuuuuuu.......uuuuhhh Mas lemes kakiku rasanya aku nggak kuat lagi gerak” demikian ucapnya.

Aku coba untuk bangun dan menunggingkannya lalu aku hajar lobangnya dengan lebih keras sampai panas rasanya Torpedoku dan akhirnya aku sudah hampir nga' bisa lagi menahan. lalu aku cabut dan bilang pada Atik

“Atik kamu menghadap ke sini buka mulut kamu.”

Rupanya Atik mengerti yang aku mau dengan lemas dia berbalik badan dan membuka mulutnya. Karena ketakutan akan tidak keburu maka aku segera saja memasukkan Torpedoku dalam mulutnya yang mungil itu dan aku goyang maju mundur beberapa kali dan keluarlah creeetttt. creeeee.tttt. creettt.... Aku jatuh kecapaian di sampingnya

“Atik gimana barusan ?” tanyaku memecah keheningan.

“Enak sekali Mas sampe lemes kaki saya udah nggak tau berapa kali keluar kayaknya berendeng keluarnya”jawab Atik sambil males-malesan dalam pelukanku.

Dan kamipun tiduran sejenak dalam penat nikmat yang tersisa. Sampai pada aku terjaga saat merasakan paha kananku ada sesuatu yang merayap aku coba walau males untuk membuka mataku dan benar-benar terbelalak jadinya saat tau apa yang menyentuh pahaku. Dia Eka adik ipar kakakku Johnny aku sangka dia ada di rumah temennya dan yang lebih mengagetkan adalah dia lihat aku mendekap gadis dan dalam keadaan bugil berdua.

“Angga loe gila ya beraninya nggak ada orang masukin gadis gue bilangin Bang John”ucapnya dengan mata melotot.

“Hei Win denger dulu” ucapku sambil mencoba bangkit dari tidurku saat itu pula Atik bangun karena dengar suara orang lain di kamar itu dia berusaha meraih kain seadanya untuk emutupi tubuh bugilnya sambil bertanya

“Dia siapa Mas ?”

“Dia ini Eka adik ipar kakakku” jawabku pendek.

“Jangan gitu donk masa loe nggak kompak ama gue”j awabku mohon pengertiannya.

“Iya boleh aja gue nggak bilang Abang asal gue boleh lihat loe berdua main sekali lagi gimana ?”tanyanya.

Ach ni anak pikirku pasti gampang dech kalau udah gini paling banter ntar dia pasti nggak kuat nahan nafsunya sendiri. demikian pikirku.

”Okey Atik yuk kita tunjukkan pada Eka apa yang kita baru kerjakan tadi kita ulang lagi yuk” ajakku

“Mas malu saya nggak bisa”aku rada bangun untuk mencium Atik

”Udah kamu merem aja dan anggap hanya kita berdua dalam kamar ini” ucapku menenangkan.

Dan aku-pun mulai merangsang Atik dengan ciuman lembut sambil tanganku berusaha meraba bagian-bagian sensitifnya beberapa saat berlalu Atik mulai terbawa dan mendesar halus. aku rasakan tangan Eka mencoba meraih batangku dan meremas-remasnya, sesekali mengocoknya hingga siap tempur.

Setelah segalanya siap aku-pun mulai ambil ancang-ancang untuk memasuki Atik untuk sesi kedua pada saat batangku amblas Atik dan Eka pun seakan menahan nafas rupanya Eka telah terlarut dalam pemandangan depan matanya. Permainanku dengan Atik berlangsung beberapa gaya dan tanpa terasa waktu telah menunjukkan pukul 21.30, saat itu Eka telah telanjang di samping tubuh Atik yang sedang aku tindih.

lalu tangan kirikupun mulai bergerilya ke dada Eka wah enak sekali aku pilin putingnya dan diapun mengerang. Sambil terus menggenjot Atik aku cium juga bibir Eka dan pendek ucap pinggangku ke bawah menghabisi Atik sedang pinggangku ke atas menyerang Eka . keduanyapun mengerang seru malam itu makin keras erangan mereka berdua bersahutan makin nafsu aku dibuatnya terakhir sudah tidak kuat lagi menahan gejolak.

Aku genjot makin keras si Atik dan diapun mengerang panjang sambil kejang mendekapku. Saat itu kami orgasme bersamaan sedang Eka masih belum mencapai walau hampir erangan kami berdua membakar nafsunya segera saja Eka memerintahku untuk menghisap memeknya sampai keluar demikian perintahnya. Aku-pun langsung memutar badanku untuk mencapai lobang Eka yang sudah sangat basah tadi.

Tetapi Torpedoku tetap tertanam dalam Atik. Kumainkan lidahku pada gua vertikalnya dan sesekali pada tombol di atas lobang tersebut sampe Eka mengejang kejang dan lemas puas. Lima sepuluh menit kami masih rebahan tumpang tindih sampe aku bangkit dan mencuci peralatanku lalu kukenakan pakaianku dan kusulut sebatang rokok sambil ngeloyor kejalanan mencari pak Pardi.

“Pak anaknya Bik Minah nggak usah ditunggu pulangnya dan tolong bilangin orang rumahnya kalau dia nggak pulang karena disuruh nemenin Eka “ alasanku sengaja aku tidak sebut nama Atik supaya terkesan masih asing buatku.

Setelah itu aku balik lagi ke rumah dan cuci kaki lalu join bobok bertiga ntar malem coba aku gerayangi Eka ach kali-kali aja dapet nyobain rasanya pasti asyik dan berarti pula dalam rumah ini ada beberapa stok lobang yang bisa dipake bergantian, khan asyik kalau butuh nggak nunggu lama-lama.

Bagaimana para Pembaca Serukan para maniak seks, jangan lupa ya!!! Selalu ikuti cerita-cerita dewasa di web www.butuhsex.com.

Cerita Sex Model 2016, Cerita Sex Sedarah 2016, Cerita Sex Jilbab Terbaru, Cerita sex tante girang 2016, Cerita Dewasa Sex Threesome Terbaru, Cerita Dewasa Sex Perawan 2016, Cerita Dewasa Sex Pegawai Salon 2016, Cerita Dewasa Sex Sekretaris Terupdate 2016, Sekretaris, Cerita Sex Mahasiswa terbaru 2016, Cerita Sex Mahasiswi terbaru 2016, Cerita Sex Perselingkuhan 2016, Cerita Sex SMA 2016, Cerita Mesum, Cerita Ngentot, Cerita Skandal Sex, Abg, Gangbang, Spg, Pramugari, Janda, Wanita kesepian, Tante kesepian, foto bugil, foto hot, Anak SMP, Anak Kuliah, Cerita sex terbaru terbaru 2016, cerita hot terbaru 2016 dan banyak lagi Cerita Sex Terbaru 2016 lainya.





Senin, 01 Agustus 2016

Cerita Dewasa Sensasi Sex Ditonton Pembantu

Butuh Sex Kategori : Cerita Dewasa Sex Pasutri 2016 “Cerita Dewasa Sensasi Sex Ditonton Pembantu” Cerita Sex Perawan 2016, Cerita Dewasa Janda Terbaru, Cerita Sex ABG Terbaru, Cerita Sex Selingkuh 2016, Foto Cewek Bugil 2016, Foto Cewek Hot Terbaru, Cerita Sex Terbaru 2016,

Butuhsex.com kali ini menceritakan pengalaman Sex yang liar dan lucu dari pasangan suami istri. Karena pasangan suami istri ini suka mencari sensasi liar dalam hubungan sex, pada saat itu mereka melakukan hubungan sexs diruang tamu. ketika sedang asik-asiknya mereka bercinta, tiba-tiba pembantunya keluar dari dapur dan mempergoki hubungngan sex mereka. Mau tahu kelanjutan ceritanya, Langsung aja yuk baca dan simak baik baik cerita dewasa ini.

Cerita Dewasa Sensasi Sex Ditonton Pembantu | Cerita Sex Perawan 2016, Cerita Dewasa Janda Terbaru, Cerita Sex ABG Terbaru, Cerita Sex Selingkuh 2016, Foto Cewek Bugil 2016, Foto Cewek Hot Terbaru, Cerita Sex Terbaru 2016,
Cerita Dewasa Sensasi Sex Ditonton Pembantu

Apa kabar temen-temen pembaca setia cerita sexs, semoga kalian diberi kesehatan dan rejeki yang berlimpah. Hhe. Disini saya akan menceritakan pengalaman sexs pribadi saya, dimana cerita ini bisa dikatakan lucu dan menyebalkan. Wajib untuk memperkenalkan dulu sebelum bercerita, perkenalkan nama saya Brahma, usia saya sekarang 31tahun, status saya sekarang sudah berkeluarga.

Istri saya bernama Nadia, usia dia 33 tahun, kisah sexs ini menceritakan tentang hubungan saya dengan istri saya. Awal mula pertemuan saya dengan istri saya adalah ketika saya pindah kantor, dimana disitu tempat istri saya bekerja. Kehidupan rumah tangga kami amatlah harmonis dan dalam rumah tangga kami ini selama 4 tahun ini sangatlah baik karena kami saling terbuka, dan saling jujur.

Itulah kunci keharmonisan keluarga kami, karena semua itu kami bisa saling percaya satu sama lain. Jika berbicara masalah kehidupan sexs, dalam berhubungan sexs kami selalu saling terbuka terhadap apa yang masing-masing ingin kami fantasikan. Jujur saja kami memang suka menonton film Dewasa, karena kami suka menonton Film Dewasa, fantasi dalam hubungan sexs kami jadi amatlah banyak.

Sebelum kami menikah, kami sempat bercerita tentang pengalaman sexs pada saat kami berpacaran. Nadia ini dulunya adalah salah satu gadis idaman di kantornya. Gambaran Nadia sebagai berikut, tinggi badan 167 cm, body padat berisi, berkulit putih mulus terawat. Nadia ini mempunyai wajah khas orang jawa, wajah ayu ( karena dia keturunan orang jawa ).

Tidak sedikit teman-teman kantor Nadia yang sering mengajak hangout, sekedar untuk makan malam dan nonton saja. Walaupun istriku sering hangout dengan teman-temanya, tapi selama itu Nadia hanya menjalaninya sebagai teman saja dan tidak lebih dari itu. Dari awal aku berpacaran dengan istriku aku sudah tahu kalau dia tidak lagi perawan, tapi bagiku tidak menjadi masalah, karena aku juga sama saja.

Pengalaman sexs istriku mulai berkembang ketika dia duduk dibangku perkuliahannya dulu. Pada waktu itu kami sering melakukan hubungan sexs, dan saya sering menyuruh Nadia untuk bercerita tentang pengalaman sexsnya dulu ketika sebelum berpacaran dengan saya. Aku tidak marah ketika dia bercerita, tapi sebaliknya aku sangatlah suka saat dia bercerita tentang pengalaman sexnya.

Istriku dulu sering menceritakan tentang pengalamannya ketika pertama kali diperawani oleh pacar pertamanya. Dia selalu memuji pacar pertamanya karena punya Kejantanan yang lebih besar dari dan panjang daripada cowok keduanya. Tapi cowok kedua Nadia itu tidak pernah bersetubuh dengan Nadia, karena pacar keduanya takut bila Nadia hamil.

Tapi Pacar keduanya hampir setiap hari meminta Hand Job dan Blow Job kepada Nadia hampir setiap hari. Yang sering diceritakan Nadia hanya kedua pacarnya itu saja. Aku termasuk Pacar Nadia yang ke 6, terkadang Istriku meminta saya menceritakan pengalaman saya dengan mantan pacarku ketika kami masih berpacaran.

Kisah sexs dari mantan-mantan kami itu, sering membuat perasaan kami menjadi tidak karuan. Dari mulai rasa horny, cemburu, dan rasa ingin tahu. Sering kami saling bermasturbasi bersama dengan bergantian menceritakan cerita-cerita Sexs semacam itu. Bahkan pada saat kami bersetubuh terkadang kami menyebut nama mantan kami masing-masing dan hal itu menjadikan perrcintaan kami menjadi sangat liar.

Pada hari hari sabtu tepatnya tahun 2015 pada saat hari libur weekend, pada saat itulah pertama kalinya kami melakukan percobaan Sexs liar dan gila kami. Pada pagi itu ketika saya sedang asik menonton TV, tiba-tiba Nadia datang menghampiri saya,

“ Pah, ada acara nggak kamu hari ini ? ” tanya Nadia pada saya,

“ Nggak ada kayaknya deh Mah, emang kenapa Mah ? ” jawabku sembari balik bertanya,

“ Emmm… Gimana kalau kita cari ide gila Pah… Mamah lagi ingin cari sensasi bercinta yang baru nih… ” ucap Nadia mengajakku, sembari bersandar di samping saya,

“ ide gila apaan ya…? ” saut saya sambil mencoba berfikir.
tiba2 tangan Nadia bergerilya mengelus Kejantanan saya yang masih pulas tidur di dalam celana boxer saya .

“ ayolah masa ga ada ide? ” tanya Nadia mendesak saya

Tangan Nadia menurunkan celana boxer saya hingga terlihat utuh Kejantanan saya. melihat Kejantanan saya dalam posisi bebas langsung Nadia menyambarnya dengan mulut dan memainkannya dengan lidah. Merasakan permainan mulut dan lidah Nadia Kejantanan saya langsung tegap berdiri, lalu kami melakukan hubungan sex lagi di ruang tengah tempat kami nonton TV dan berkumpul.

Dirumah kami selain saya Nadia dan anak kami yang berumur 4thn juga ada sepupu Nadia dari jakarta yang kuliah dikota ini dan Asih seorang pembatu kami yang sekaligus baby sitter, Asih sudah sekitar 2 tahun bekerja di rumah kami umurnya masih muda 24 thn.hari ini anak saya tidak dirumah kakek dan neneknya mengajak anak saya bermalam di rumah mereka.

Mita sepupu Nadia sedari pagi tadi sudah keluar tidak tahu kemana. Tinggalah Asih pembantu saya yang tadi saya lihat di dapur memasak untuk sarapan kami, sekitar hampir sepuluh menit Nadia mainin Kejantanan saya dengan mulutnya kemudian saya mengangkat tshirt biru Nadia melepaskan dari tubuh montoknya. terlihat Payudara Nadia yang tak tertutup BH bergelayut bebas.

“ Kalau cari idenya sambil ML pasti dapet deh Pah… ” kata Nadia,

Belum sempat aku menjawab, Nadia sambil berdiri didepan saya tiba-tiba menurunkan hotpant-nya sekaligus celana dalam berwarna merah yang dia pakai. Nampaklah Vagina tembem kesukaan saya tersaji di depan mata saya, dengan cepat saya-pun menurunkan juga celana kolor yang saya kenakan sembari duduk dan melepaskah baju saya.

Sekarang kami-pun telanjang bulat dan saling berhadapan. Nadia pada saat itu tidak langsung mendekatkan tubuhnya pada saya, namun pada saat itu dia menaikkan kaki kanannya di samping paha saya. Dengan lembut dia mulai memainkan Vaginanya menggunakan tangan kirinya. Sementara tangan kirinya sibuk dengan Vaginanya, tangan kanannya-pun mulai meremas payuadaranya yang besar dan montok itu.

Ketika itu saya hanya melihat pemandangan itu sembari tangan kanan saya mulai mengocok Kejantanan saya yang telah berdiri tegang. Tidak lama setelah kami saling berfantasi, Nadia-pun mulai menempatkan Vaginanya tepat pada Kejantanan saya yang tegang dan siap tempur itu. Posisi Nadia sekarang duduk diatas saya dengan menyodorkan Payudaranya kearah muka saya.

Ketika itu Nadiapun mulai mendesah dengan nikmat menikmati tusukan Kejantanan saya dan hisapan saya pada putingnya secara bergantian. Kira-kira pada saat kami baru bersetubuh selama 10 menit, tiba-tiba terlihat dari belakang terlihat pembantu saya sedang berdiri dan terkejut ketika keluar dari pintu dapur. Hal itu tidak menjadikan hubungan sex kami terhenti begitu saja.

Saya-pun pada saat itu dengan pelan-pelan memberikan isyarat pada pembatu saya untuk tenang dan tidak bersuara. Ketika itu Pembantu saya yamg bernama Asih bukannya berlalu pergi, eh… dia malah bersandar di dinding dan memandangi kami yang sedang bersetubuh. Sungguh benar-benar bodoh sekali pembantu saya itu, hha… Karena melihat Asih menyaksikan aksi percintaan, kami-pun menjadi tambah terangsang dan makin liar saja,

“ Mah aku ada ide… gimana kalau kita bersetubuh dedepan orang saja” ucap saya sambil tetap menikmati permainan sexs Nadia,

“ Ssss… ahhh… ma… maksud Papah kita bersetubuh dan ditonton orang lain ? Gitukan Pah… wah… seru tuh kayaknya Pah, boleh-boleh tu pah …” sahut Nadia menyetujui ide saya,

Sambung Nadia lagi,

“ Tapi ngomong-ngomong siapa yang mau Papah suruh ngelihatin kita ? ” lanjut Nadia sambil menghentikan goyangannya sejenak,

“ Kamu maunya ditonton siapa ? ” tanya saya sambil meremas kedua Payudaranya.

“ Siapa aja deh Pah, yang penting apa ada yang melihat kita… ”sahut Nadia sambil melanjutkan gerakan permainan sexs di pangkuan saya,

Sambung Nadia sembari melanjutkan permainan sexs kami lagi,

“ Ouhhh… Ssss… Ahhh… Pah… baru ngebayangin aja, Mamah udah nggk tahan nih… ahhh… ” ucapnya sembari menggelijang sambil menggigit bibir bawahnya,

Lalu saya sedikit menoleh kearah Asih yang berdiri sambil memainkan bibirnya gemas melihat permainan kami, Asih hanya berdiri sambil merapatkan kedua kakinya dengan tangan dilipat kedepan sambil sesekali menekan-nekan Payudaranya.

“ Ouhh… Pah.. aaahhh… ” erang Nadia sambil mengejang tanda orgasmenya akan datang,

“ Ide Papah bagus tuh, ahhh… ngebayangin aja Mamah udah nggak tahan kayak gini , ouhhh… ” kata Nadia sembari terus bergoyang,

“ Nggak usah dibayangi Mah… dinikmati aja… lagian udah ada yang liatin kok dari tadi. ” kata saya menyadarkan Nadia kalau sedari tadi Asih sudah menikmati permainan sexs kami itu.

Seketika itu-pun Nadia terkejut dan menoleh ke kanan kiri dan akhirnya Nadia-pun melihat Asih di belakangnya yang sedang berdiri Dibelakangnya. Dengan wajah merah dan rasa malu mungki asih juga takut kalau Istriku memarahinya. Seketika Nadia langsung berdiri membelakangi saya dengan menutup tubuhnya dengan kedua tangannya itu.
“ Asih…. ngapain kamu berdiri disitu??? ” tanya Nadia dengan lantang,

Kelihatannya Nadia tidak suka dengan kehadiran Asih disana, namun sebelum Nadia meneruskan kata-katanya, dia langsung saya dorong, lalu tubuhnyapun menjadi posisi membungkuk dengan tangan di meja. Kemudian saya tancapkanlah Kejantanan saya pada Vagina Nadia.

Diiringi dengan gerakan saya, kejantanan saya-pun pada saat itu sudah menusuk dan tertanam dalam Vagina Nadia. Nadia-pun terkejut dan kembali mengerang keenakan merasakan tusukan saya yang menyentuh g-spotnya. Karena Nadia tadi memarahin Asih, dengan pelan-pelan asihpun melangkah dan hendak pergi,

“ Ouohhh… ahhhh… Asih kamu duduk saja di situ saja ssss… aahhh… ” perintah Nadia pada Asih sambil mendesah keenakan,

“ Aaagghhh…Pah Kejantanan kamu enak banget pah… ooohh…. ” teriak Nadia,

Nampaknya Nadia sudah mulai terbakar nafsu yang luar biasa setelah tau ada orang lain yang menonton permainan kami. Kemudian Asih-pun hanya duduk bersandar di sofa tepat disamping kami,

“ Sss… ahhh… Asih kamu pernah disetubuhu nggak, ouhh… ” tanya Nadia sambil memaju mundurkan pantatnya melawan gerakan pinggaang saya,

Ketika itu Asih hanya menggelengkan kepala tanda bahwa dia masih Perawan. Lalu Nadia mendorong tubuh saya kebelakang hingga Kejantanan saya tercabut dari Vaginanya. Nadia meraih lengan saya menariknya menuju Asih yang duduk disebelah kami,

“ Asih kamu jangan cerita sama siapa-siapa ya kejadian ini ” mohon Nadia pada Asih,

Sambung Nadia,

“ Sebagai imbalannya kamu boleh menonton kami bercinta kapan saja kamu mau… oke… ” tambah Nadia Asih hanya mengangguk tanda setuju sambil sesekali mencuri pandang pada Kejantanan saya yang tegap berdiri.

“ Pah, aku mau kasih lihat Asih ketika Kejantanan Papah muncratin sperma papah… ” kata Nadia sambil bersimpuh memainkan Kejantanan saya dengan tangannya dihadapan Asih .
Karena melihat mata Asih melihat kejantanan saya, saya-pun semakin terangsang hingga ujung Kejantanannya membesar maksimal,

“ Ingat Asih … kamu cuma boleh liat tapi ga boleh pegang oke… ” kata Nadia sambil mendekatkan bibirnya ke Kejantanan saya,

Ketika itu, ketika Nadia mengkulum kejantananku dan Asih memandang pada Kejantanan saya, hal itu membuat cairan saya tak dapat tertahan lagi untuk saya semburkan pada Nadia. Sayapun segera mengeluarkan Kejantanan saya dan mengocoknya hingga cairan itu menyembur ke leher dan dada Nadia. Kemudian kaami segera membersihkan cairan-cairan tersebut dari tubuh kami.

Pada saat itu Asih-pun membantu kami dengan membersihkan cairan saya yang berceceran di karpet ruang tengah itu. Asih mungkin terlalu lugu untuk melihat tontonan seperti itu. Semenjak hari itu selama tidak ada orang lain selain saya Nadia dan Asih, saya dan istri saya sering bercinta di sembarang tempat pada rumah kami.

Terkadang Asih hanya lewat saja sembari sesekali berhenti utnuk menyaksikan kami dan langsung pergi lagi. Mungkin dia melakukan hal itu karena takut jika sampai Asih menginginkan persetubuhan, atau saja dia jijik melihat kami berdua bersetubuh. Hha… Tapi terserah Asih mau berkata apa, yang penting kami puas melakukan hubungan sexs dengan sensasi yang aneh dan liar. Selesai.

Bagaimana para Pembaca Serukan para maniak seks, jangan lupa ya!!! Selalu ikuti cerita-cerita dewasa di web www.butuhsex.com.

Cerita Sex Model 2016, Cerita Sex Sedarah 2016, Cerita Sex Jilbab Terbaru, Cerita sex tante girang 2016, Cerita Dewasa Sex Threesome Terbaru, Cerita Dewasa Sex Perawan 2016, Cerita Dewasa Sex Pegawai Salon 2016, Cerita Dewasa Sex Sekretaris Terupdate 2016, Sekretaris, Cerita Sex Mahasiswa terbaru 2016, Cerita Sex Mahasiswi terbaru 2016, Cerita Sex Perselingkuhan 2016, Cerita Sex SMA 2016, Cerita Mesum, Cerita Ngentot, Cerita Skandal Sex, Abg, Gangbang, Spg, Pramugari, Janda, Wanita kesepian, Tante kesepian, foto bugil, foto hot, Anak SMP, Anak Kuliah, Cerita sex terbaru terbaru 2016, cerita hot terbaru 2016 dan banyak lagi Cerita Sex Terbaru 2016 lainya.