Jumat, 03 Juni 2016

Cerita Dewasa Kudapatkan Janda Dari Warnet

Butuh Sex Kategori : Cerita Dewasa Sex Janda 2016 “Cerita Dewasa Kudapatkan Janda Dari Warnet“ Cerita Sex Suster 2016, Cerita Dewasa ABG, Cerita Sex Bispak Terbaru, Cerita Sex Skandal 2016, Foto Cewek Bugil 2016, Foto Cewek Hot Terbaru, Cerita Sex Terbaru 2016,

Butuhsex kali ini menceritakan pengalaman seorang Pria bernama Faris yang bisa dikatakan Player (playboy). Faris ini sering mencari mangsanya disebuah warnet dimana warnet itu adalah tempat nongkrongnya. Pada waktu itu akhirnya faris mendapatkan mangsa seorang janda muda dari warnet itu. Mau tahu kelanjutan ceritanya, Langsung aja yuk baca dan simak baik baik cerita dewasa ini.

Cerita Dewasa Kudapatkan Janda Dari Warnet

Seperti biasa kegiatan sehari-hari saya selalu kuhabiskan diwarnet.Pada waktu itu pukul 8 pagi saya telah berada di warnet langgananku. Saya suka sekali disitu dikarenakan banyaknya wanita cantik yang langganan di warnet itu, bisa dikatakan saya adalah seorang Player, so saya nggak mau dong lewatin para wanita- wanita cantik itu. Ketika sedang asik-asiknya ngobrol dengan penjaga warnet, datanglah seorang wanita muda yang memakai baju ketat dengan logo perusahaan teh yang lumayan Famous disertai kerudung hijab yang dililitkan di leher. saya perkirakan usia wanita itu sekitar 27-29 tahunan. Dalam hati berkata oke juga nih wanita ini, dengan memakai celana jeans ketat, pantatnya nampak padat dan kencang sekali. Otomatis saya langsung tanya nomor biliknya dong sama penjaga warnetnya yang sudah akrab dengan saya,setelah saya tau nomer biliknya langsung aja saya message lewat bilik yang udah biasa saya tempati,

“ Heyy, pejuhs , kenalan dong ” ” tulisku pada wanita itu.

“ Emmm.. ini siapa yach ? ” balasnya.

“ Boleh kenalan nggak pejuhs, saya cowok yang tadi duduk diluar dideket penjaga warnet ” kata saya lagi.

“ Ouh… boleh-boleh aja kok ” jawabnya.

“ Hehehe, makasih ya pejuhs, kenalin nama saya Faris, kalau kamu siapa namanya? ” tanya saya,

“ Oh iya Ris salam kenal juga, kalau nama saya Silvi ” balasnya.

Akhirnya percakapan by message warnet kami pun berlanjut dengan asiknya. Setelah kami selesai mengobrol by message, akhirnya Silvi pun keluar dari bilik warnet, nggk pakai lama langsung aja saya datengin terus saya ajak kenalan dan saya tawarin ia makan pagi bersama, tapi ia menolak karena dia ingin pulang. saya pun tidak habis akal,

“Yaudah deh kalau mau pulang, tapi bolehlah saya antar pulang mbak.. hhe… Oh ya, tapi ada yang marah gak nih kalau aku anterin pulang ” ? “ rayu saya.

Akhirnya dengan mengerahkan semua Skill saya,Silvi pun berkenan saya antar. Singkat cerita masuklah kami kemobil saya. Didalam mobil kamipun ngobrol dengan asiknya, dan pada akhirnya saya tahu kalau ia adalah seorang janda muda yang bercerai dengan suaminya. Ternyata prediksi saya tentang usianya tepat sekali usianya 29 tahun, dan dia mempunyai 1 anak yang baru sekolah Paud.
Singkat cerita kamipun sampai dikontrakan Silvi , dan kamipun masuk kedalam kontrkanya.Segera ia membuatkan saya minuman dingin dan kamipun lanjutkan obrolan kami lagi. Lama kelamaan, obrolan kami pun semakin mendalam, sembarigobrol saya mulai berusaha gerilia dengan mendekat kepada Silvi . 

Nampaknya ia sudah mulai terbawa dengan suasana, mulailah saya bergerilia dengan meraih tangannya, ternyata Silvi tidak menolak. Kemudian kami sama-sama berpagutan bibir. Ternyata, wanita cantik ini sangat agresif. Belum lagi saya mampu berbuat lebih banyak, ternyata ia menyentuh selakanganku. wanita berjilbab ketat itu terkejut ketika melihat kejantananku sudah setengah berdiri. Tanpa basa-basi, saya segera membuka celana jeansku dan memperlihtakan penisku yang sudah tegak. Segera kusorongkan kedepan wajahnya yang masih terbalut jilbab ketat. Pelan2 ia menyentuh kejantananku serta meremas-remasnya.

“ Ouhhh.. Ssss… ahhhh… eumm… enak,… terus Sil … ahhh… ” desahku,

Sengaja kukeraskan desahku, agar mengundang gairahnya untuk berbuat lebih jauh. Tiba-tiba ibu muda beranak 1 yang montok itu berjongkok, dan mulai melumat kepala p3nisku.

“ Uhhh.. Sshh.. Aahh.. Nikmattt sekali ... Ssss.. ahhh… ” janda montok berjilbab ketat itu sangat mahir seperti tidak memberikan kesempatan kepada untuk berbuat tanya.

Dengan semangat, SPG wanita 29 tahun montok cantik berjilbab ketat itu terus mengulum dan mengocok p3nisku. saya terus dibuai dengan sejuta kenikmatan. Sambil terus mengocok, mulut janda montok jablay yang berjilbab ketat itu terus melumat dan memaju-mundurkan kepalanya.

“ Oh.. aduhh.. ” teriakku kenikmatan.

Akhirnya hampir 10 menit saya merasakan ada sesuatu yang mendesak hendak keluar dari p3nisku.

“ Oh.. tahann.. sshh. Uh.. saya mau kkeluaar.. Oh.. ”

Dengan seketika muncratlah air pejuhku ke dalam mulut wanita berjilbab ketat itu , sampai membasai dagu dan mengalir ke jilbabnya. Sambil terus mengocok dan mengulum kepala p3nisku, Silvi berusaha membersihkan segala pejuh yang masih tersisa. saya merasakan nikmat yang luar biasa. Silvi tersenyum. Lalu saya mencium bibirnya. Kami berciuman kembali. Lidah janda montok berjilbab ketat itu terus dimasukkan ke dalam mulutku. saya sambut dengan mengulum dan menghisap lidahnya.

Perlahan-lahan kejantananku bangkit kembali. Kemudian, tanpa kuminta, Silvi melepaskan seluruh pakaiannya termasuk bra dan celana dalamnya, kecuali jilbab ketatnya karena itu semakin membuat gairahku naik. Mata saya tak berkedip. Buah dadanya yang montok berwarna putih mulus dengan puting yang kemerahan terasa menantang untuk kulumat. Kuremas-remas lembut payudara ibu muda beranak 1 yang montok dan berjilbab ketat itu yang semakin bengkak.

“ Ohh.. Teruss Ris.. Teruss.. ” desah SPG wanita 30 tahun montok cantik berjilbab ketat itu .

Kuhisap-hisap pentil wanita berjilbab ketat itu yang mengeras, semnetara tangan kiriku menelusuri pangkal pahanya. Akhirnya saya berhasil meraih belahan yang berada di celah-celah pahanya. Tanganku mengesek-geseknya. Desahan kenikmatan semakin melenguh dari mulut janda montok berjilbab ketat itu . Kemudian ciumanku beralih ke perut dan terus ke bawah pusar. saya membaringkan tubuhnya ke kasur. Tanpa dikomando, kusibakkan paha janda montok jablay yang berjilbab ketat itu . saya melihat vaginanya berwarna merah muda dengan rumput-hitam yang tidak begitu tebal. Dengan penuh nafsu, saya menciumi memek ibu muda beranak 1 yang montok dan berjilbab ketat itu dan kujilati seluruh bibir kemaluannya.

“ Oh.. teruss.. Ris.. Aduhh.. Nikmat.. ”

Saya terus mempermainkan klitorisnya yang lumayan besar. Seperti orang yang sedang mengecup bibir, bibirku merapat dibelahan vaginanya dan kumainkan lidahku yang terus berputar-putar di kelentit SPG wanita 29 tahun montok cantik berjilbab ketat itu seperti ular cobra.

“ Ris.. oh.. teruss sayangg.. Oh.. Hhh. ”

Desis kenikmatan yang keluar dari mulut janda montok berjilbab ketat itu , semakin membuatku bersemangat. Kusibakkan bibir kemaluannya tanpa menghentikkan lidah dan sedotanku beraksi.

“ Srucuup-srucuup.. oh.. Nikmat.. Teruss.. Teruss.. ” teriakan wanita berjilbab ketat itu semakin merintih.

Tiba-tiba wanita berjilbab ketat itu menekankan kepal saya ke memeknya, kuhisap kuat lubang memeknya. SPG wanita 29 tahun montok cantik berjilbab ketat itu mengangkat pinggul, cairan lendir yang keluar dari memeknya semakin banyak.

“ Aduhh.. Akku.. keluuaarr.. Oh.. Oh.. Croot.. Croot. ”

Ternyata Silvi mengalami orgasme yang dahsyat. Sebagaimana yang janda montok berjilbab ketat itu l sayakan kepad saya, saya juga tidak menghentikan hisapan serta jilatan lidahku dari memek ibu muda beranak 1 yang montok dan berjilbab ketat itu . saya menelan semua cairan yang kelyuar dari memeknya. Terasa sedikit asin tapi nikmat. Silvi masih menikmati orgasmenya, dengan spontan, saya memasukkan p3nisku ke dalam memeknya yang basah. Bless..

“ Oh.. enakk.. ”

Tanpa mengalami hambatan, p3nisku terus menerjang ke dalam lembutnya vagina Mbak Fitri.

“ Oh.. Mbak Fitri.. sayang.. enakk. ”

Batang p3nisku sepeti dipilin-pilin. Silvi yang mulai bergairah kembali terus menggoyangkan pinggulnya.

“ Oh.. Ris.. Terus.. sayang.. Mmhhss.. ”

Kontolku kuhujamkan lagi lebih dalam. Sekitar 15 menit saya menindih Mbak Fitri.. Lalu janda montok jablay yang berjilbab ketat itu meminta agar saya berada di bawah.

“ Kamu di bawah ya, sayang.. ” bisik SPG wanita 29 tahun montok cantik berjilbab ketat itu penuh nikmat.

Saya hanya pasra. Tanpa melepaskan hujaman p3nisku dari memeknya, kami merobah posisi. Dengan semangat menggelora, p3nisku terus digoyangnya. Silvi dengan hentakan pinggulnya yang maju-mundur semakin menenggelamkan p3nisku ke liang memeknya.

“ Oh.. Remas dad saya.. sayaangg. Terus.. Oh.. Au.. sayang enakk.. ” erangan kenikmatan terus memancar dari mulut janda montok berjilbab ketat itu.

“ Oh.. Mbak Fitri.. terus goyang sayang.. ” teriakku memancing nafsunya.

Benar saja. Kira-kira 15 menit Kemudian goyang pinggul wanita berjilbab ketat itu semakin dipercepat. Sembari pinggulnya bergoyang, tangannya menekan kuat ke arah dad saya. saya mengimbanginya dengan menaikkan pinggulku agar p3nisku menghujam lebih dalam.

“ Farisi.. Ah.. saya.. Keluuaarr, sayang.. Oh.. ”

Ternyata Silvi telah mencapai orgasme yang kedua. saya semakin mencoba mengayuh kembali lebih cepat. Karena sepertinya otot kemaluanku sudah dijalari rasa nikmat ingin menyemburkan sperma. Kemudian saya membalikkan tubuh Mbak Fitri, sehingga posisi ibu muda beranak 1 yang montok dan berjilbab ketat itu di bawah. saya menganjal pinggulnya dengan bantal. saya memutar-mutarkan pinggulku seperti irama goyang dangdut.

“ Oh.. Mbak Fitri.. Nikmatnya.. saya keluuarr.. ”

" Crott.. Crott.. Crott... "

Saya tidak kuat lagi mempertahankan seperm saya.. Dan langsung saja memenuhi liang vagina Mbak Fitri.

“ Oh.. Ris.. kamu begitu perkasa…. Ssss… ahhh… ”

Telah lama saya menantikan hal ini. Ujar SPG 29 tahun montok cantik berjilbab ketat itu sembari tangannya terus mengelus punggungku yang masih merasakan kenikmatan karena, Silvi memainkan otot kemaluannya untuk meremas-remas p3nisku. Kemudian, tanpa kukomando, Silvi berusaha mencabut p3nisku yang tampak mengkilat karena cairan sperm saya dan cairan memeknya. Dengan posisi 69, Kemudian janda montok berjilbab ketat itu meneduhi saya dan langsung mulutnya bergerak ke kepala p3nisku yang sudah mulai layu. saya memandangi lobang memeknya. Silvi terus mengulum dan memainkan lidahnya di leher dan kepala p3nisku. Tangan kanan janda montok jablay yang berjilbab ketat itu terus mengocok-ngocok batang p3nisku. Sesekali ibu muda beranak 1 yang montok dan berjilbab ketat itu menghisap dengan keras lobang p3nisku. saya merasa nikmat dan geli.

“ Ohh.. Mbak Fitri.. Geli.. ” desahku lirih.

Namun Silvi tidak peduli. Ia terus mengecup, mengulum dan mengocok-ngocok p3nisku. Saya tidak tinggal iam, cairan rangsangan yang keluar dari vagina Silvi membuatku bergairah kembali. Saya Kemudian mengecup dan menjilati lobang memeknya. Kelentit SPG wanita 29 tahun montok cantik berjilbab ketat itu yang berada di sebelah atas tidak pernah saya lepaskan dari jilatan lidahku. saya menempelkan bibirku dikelentit itu.

“ Oh.. Ris.. nikmat.. ya.. Oh.. ” desisnya.

Silvi menghentikan sejenak aksinya karena tidak kuat menahan kenikmatan yang kuberikan.

“ Oh.. Terus.. Sss. ” desah janda montok berjilbab ketat itu sembari kepalanya berdiri tegak.

Kini mememeknya memenuhi mulutku. wanita berjilbab ketat itu menggerak-gerakkan pinggulnya.

“ Ohh.. Yaahh. Teruss.. Oh.. Ooohh ” saya menyedot kuat lobang vagina wanita berjilbab ketat itu.

“ Ris.. sayakk ohh.. Keluuaarra.. Ssshhss.. ”

SPG 29 tahun montok cantik berjilbab ketat itu menghentikan gerakannya, tapi saya terus menyedot-nyedot lobang memeknya dan hampir senmua cairan yang keuar masuk kemulutku. Kemudian dengan sisa-sisa tenaganya, p3nisku kembali menjadi sasaran mulutnya. saya sangat suka sekali dan menikmatinya. Ku sayai, Silvi merupakan wanita yang sangat pintar membahagiakan pasangannya.
Silvi terus menghisap dan menyedoti p3nisku sembari mengocok-ngocoknya. saya merasakan nikmat yang tiada tara.

“ Oh.. Mbak Fitri.. Teruss.. Teruss.. ” rintihku menahan sejuta kenikmatan. Silvi terus mempercepat gerakan kepalanya.

“ Au.. Mbak Fitri.. saya.. Keluuarr.. Oh.. ”

" Croott... Croott... Croot... "

Pejuhku tumpah ke dalam mulut janda montok berjilbab ketat itu . Sementara Silvi seakan tidak merelakan setetes air pejuhku meleleh keluar. Saya merasa puas. Janda muda beranak 1 yang montok dan berjilbab ketat itu mengecup bibirku. Setelah kami sama- mendaptkan kepuasan kamipun merasa lelah dan akhirnya kami kami tertidur pulas tanpa sehelai benangpun yang menempel ditubuh kami. Selesai.

Bagaimana para Pembaca Serukan para maniak seks, jangan lupa ya!!! Selalu ikuti cerita-cerita dewasa di web www.butuhsex.com.

Cerita Sex Model 2016, Cerita Sex Sedarah 2016, Cerita Sex Jilbab Terbaru, Cerita sex tante girang 2016, Cerita Dewasa Sex Threesome Terbaru, Cerita Dewasa Sex Perawan 2016, Cerita Dewasa Sex Pegawai Salon 2016, Cerita Dewasa Sex Sekretaris Terupdate 2016, Sekretaris, Cerita Sex Mahasiswa terbaru 2016, Cerita Sex Mahasiswi terbaru 2016, Cerita Sex Perselingkuhan 2016, Cerita Sex SMA 2016, Cerita Mesum, Cerita Ngentot, Cerita Skandal Sex, Abg, Gangbang, Spg, Pramugari, Janda, wanita kesepian, Tante kesepian, foto bugil, foto hot, Anak SMP, Anak Kuliah, Cerita sex terbaru terbaru 2016, cerita hot terbaru 2016 dan banyak lagi Cerita Sex Terbaru 2016 lainya.

Cerita Dewasa Gangbang Di lift Kampus

Butuh Sex Kategori : Cerita Dewasa Sex Mahasiswi 2016 “Cerita Dewasa Gangbang Di lift Kampus“ Cerita Sex Suster 2016, Cerita Dewasa ABG, Cerita Sex Bispak Terbaru, Cerita Sex Skandal 2016, Foto Cewek Bugil 2016, Foto Cewek Hot Terbaru, Cerita Sex Terbaru 2016,

Butuhsex kali ini menceritakan pengalaman Sex dari seorang Mahasiswi yang melakukan hubungan Sex dengan 3 teman kuliahnya di lift kampus. Sebenarnya wanita ini tidaklah yang memulai, tapi karena rayu paksa dari ketiga teman kuliahnya, dengan rasa sedikit terpaksa Mahasiswi inipun akhirnya hanya bisa pasrah dan menikati Sex Gangbang dengan Ketiga teman kuliahnya tersebut . Mau tahu kelanjutan ceritanya, Langsung aja yuk baca dan simak baik baik cerita dewasa ini.

Cerita Dewasa Gangbang Di lift Kampus

Sebuah mata kuliah Ekonomi Akutansi yang belum kuambil pada semester kemarin harus saya ambil hari ini. Pada waktu itu saya mendapat ruangan dengan anak Fakultas Ilmu Komunikasi, , di sana mahasiswanya mayoritas adalah laki-laki, jumlah mahasiswinya hanya sedikit yaitu 7 orang. saya selalu menjadi pusat perhatian para mahasiswa di gedung itu, bahkan sering kali mereka memperhatikan aku tubuhku yang bisa dibilang Good Looking lah, hhe. Ditambah lagi saya termasuk mahasiswi yang bisa dibilang cantik, sexy dan berkulit putih mulus. Kebiasaan saya yang sering memakai pakaian yang ketat sering membuat para kaum lelaki enggan memejamkan matanya sekejap saja. saya sih udah biasa dengan pandangan buas seperti itu dari para lelaki, jadi saya sih cuek aja.

Karena dosen mata kuliah itu beberapa kali tidak masuk akibat sibuk dengan kuliah S3 nya, pada hari itu mata kuliah yang bersangkutan harus aku ambil pada pukul 4 sore. Mata kuliah tambahan biasanya lebih cepat tidak seperti mata kuliah umumnya, biasanya 1 jam saja sudah selesai. Singkat cerita jam mata kuliah itu telah selesai, ketika itu langit terlihat sudah gelap dan suasana kelas sepi, hampir tidak ada lagi mahasiswa yang berada di kampus. Pada saat keluar kelas tiba-tiba saya kebelet buang air kecil, lalu sayapun bergegas ke toilet yang jaraknya 50 meter dari kelas saya tadi untuk buang air kecil sejenak, terasa singup sekali ketika saya berada sendirian di toilet kampus malam-malam begini. Setelah selesai buang air kecil saya cuShin tangan dan bergegas keluar dan menuju lift. saya terkejut karena ada yang menyapa dari belakang ketika menunggu lift.

Setelah saya menengok kebelakang ternyata yang menyapaku adalah 3 mahasiswa yang tadi sekelas denganku. Dari ke 3 orang itu saya hanya mengenal 1 orang saja, yang saya kenal bernama Bastian, bastian ini mempunyai postur tubuh tinggi kurus, berambut ikal, dan bisa dibilang tidak ganteng. Sedangkan yang 2 lagi saya tidak ingat namanya, cuma tahu tampang saja. Tapi setelah saya ingat-ingat akhirnya saya tahu namanya juga yang berambut gondrong terkuncir itu namanya Sakti dan satunya lagi yang mukanya seperti orang Arab itu bernama Ridho. Ridho ini tubuhnya berisi dan kekar tidak seperti Bastian dan Sakti. Kemudian mereka bertanya,

“ Kok lo baru turun sekarang Shin kemana aja lo tadi? ” sapa Bastian berbasa-basi.

“ Iya nih, tadi gw ke toilet dulu bas, lo orang juga pada ngapain aja kog baru turun juga? ” jawabku.

“Biasalah Shin, kita ngerokok dulu bentar tadi habis keluar dari kelas ” jawabnya.

Tak lama setelah kami mengobrol pintu Lift pun terbuka dan kami masuk bersama, mereka berdiri mengepungku hingga jantungku akupun merasa deg-degan, saya merasakan mata mereka pun memperhatikan tubuhku yang terbungkus rok mini dari bahan katun yang menggantung di atas lutut serta baju ketat berwarna putih. sebenarnya saya sih nggk takut, terus terang saja gairah Sexku pun mulai merasuki fikiran saya dan aliran darahku pun mengalir kencang tak karuan,

“ Langsung pulang Shin? ” tanya Sakti yang berdiri di sebelah kiriku.

“ Iya nih Ti ” jawabku dengan singkat.

“ Jadi udah gak ada kegiatan apa-apa lagi dong setelah ini? ” si Bastian menimpali.

“ Ya gitulah, paling nonton TV di rumah ” jawabku lagi.

“ Jangan langsung pulang dong, kasih waktu sebentar buat kita dong Shin! ” sahut Sakti.

“ Waktu bentar ??? Waktu buat apa sih ? ” tanya saya lagi.

Blum sempat saya menjawab, tiba-tiba saya dikagetkan oleh sepasang tangan yang memelukku dari belakang dan seperti sudah diberi aba-aba, Ridho yang berdiri dekat tombol lift menekan sebuah tombol sehingga lift yang sedang menuju tingkat dua itu terhenti. Tas jinjingku sampai terlepas dari tanganku karena terkejut.

“ Ehhh.. Lo orang pada mau ngapain gw ? ” ujarku panik dengan sedikit bernada tinggi,

“ Hehehe.. Ayolah Shin, berbagi kesenangan dikit sama kita lah? Pasti lu stress kan, kuliah seharian gini! ” ucap Bastian yang mendekapku dengan nafas menderu.

“ Iya nih Shin, di fakultas kitakan limit cewek Shin, jarang ada cewek kaya lo gini, sekali-kali hibur kita dong ” timpal Ridho.

Dengan cepatnya ada tangan menggerayang masuk ke dalam rok miniku. saya tersentak ketika tangan itu menjamah pangkal paha saya lalu mulai menggosok-gosoknya dari luar.

“ Apa-apaan nih, nggak sopan banget sih Lo pada ! ” ujarku pada mereka,

Senbenarnya saya sendiri menginginkannya, namun saya tetap berpura-pura jual mahal untuk menaikkan derajatku di depan mereka. Tapi nampanya mereka melihat ekpresi wajahku yang mulai terangsang. Rambutku yang terkuncir memudahkan Bastian menciumi leher, telinga dan tengkukku dengan ganas sehingga nafsuku naik dengan cepat. Ridho yang tadinya cuma meremasi payudara saya dari luar kini mulai menyingkap bajuku lalu cup bra-ku yang kanan dia turunkan, maka terlihatlah payudara kananku yang nampak lebih mencuat karena masih disangga bra. Diletakkannya telapak tangannya di sana dan meremasnya pelan, kemudian kepalanya mulai merunduk dan lidahnya kurasakan menyentuh pentilku.

Sambil menyusu, tangannya aktif mengelusi paha mulusku. Tanpa kusadari, CDku kini telah merosot hingga ke lutut, bokong dan kemaluanku terbuka sudah. Jari-jari Sakti sudah memasuki M3mek saya dan menggelitik bagian dalamnya. Tubuhku menggelinjang dan mendesah saat jarinya menemukan klitorisku dan menggesek-gesekkan jarinya pada daging kecil itu. saya merasakan sensasi geli yang luar biasa sehingga pah saya merapat mengapit tangan Sakti. Rasa geli itu juga kurasakan pada telinga saya yang sedang dijilati Bastian, hembusan nafasnya membuat bulu kudukku merinding. Tangannya menjalar ke payudara saya dan mengeluarkan payudara saya yang satu lagi.

Diremaslah payudara saya dan pentilku mulai dimainkan, kadang dipencet atau digesek-gesekkan dengan jarinya hingga menyebabkan benda itu semakin membengkak. Tubuhku serasa lemas tak berdaya, pasrah membiarkan mereka menjarah tubuhku. Melihatku semakin pasrah, mereka semakin menjadi-jadi. Kini Ridho memagut bibirku, bibir tebal itu menyedot-nyedot bibirku yang mungil, lidahnya masuk ke mulutku dan menjilati rongga di dalamnya, kubalas dengan menggerakkan lidahku sehingga lidah kami saling jilat, saling hisap, sementara tangannya sudah meremas gumpalan bokongku, kadang jari-jarinya menekan anusku. Tonjolan keras di balik celana Bastian terasa menekan bokongku. Secara refleks saya menggerakkan tanganku ke belakang dan meraba-raba tonjolan yang masih terbungkus celana itu.

Payudara kananku yang sudah ditinggalkan Ridho jadi basah dan meninggalkan bekas gigitan kini beralih ke tangan Bastian, dia kelihatan senang sekali memainkan pentilku yang sensitif, setiap kali dia pencet benda itu dengan agak keras tubuhku menggelinjang disertai desahan.
Si Sakti malah sudah membuka celananya dan mengeluarkan P3nisnya yang sudah tegang. Masih sambil berShinuman, kugerakkan mat saya memperhatikan miliknya yang panjang dan berwarna gelap tapi diameternya tidak besar, ya sesuailah dengan badannya yang kerempeng itu. Diraihnya tanganku yang sedang meraba selangkangan Bastian ke P3nisnya, kugenggam benda itu dan kurasakan getarannya, satu genggamanku tidak cukup menyelubungi benda itu, jadi ukurannya kira-kira dua genggaman tanganku.

“ Ini aja Shin, burung gua kedinginan nih, tolong hangatin dong! ” pintanya.

“ Ahh.. Eemmhh! ” desahku sambil mengambil udara begitu Ridho melepas cumbuannya.

“ Gua juga mau dong, udah gak tahan nih! ” ujar Ridho sambil membuka celananya.

Astaga, sepertinya dia memang ada darah Arab, soalnya ukuran P3nisnya bisa dibilang menakjubkan, panjang sih tidak beda jauh dari Sakti tapi yang ini lebih berurat dan lebar, dengan ujungnya yang disunat hingga menyerupai helm tentara. Jantungku jadi tambah berdegup membayangkan akan ditusuk olehnya, berani taruhan punya si Bastian juga pasti kalah darinya.
Bastian melepaskan dekapannya pad saya untuk membuka celana, saat itu Ridho menekan bahuku dan memint saya berlutut. saya pun berlutut karena kakiku memang sudah lemas, kedua P3nis tersebut bagaikan pistol yang ditodongkan pad saya, tidak.. bukan dua, sekarang malah tiga, karena Bastian juga sudah mengeluarkan miliknya. Benar kan, milik Ridho memang paling besar di antara ketiganya, disusul Bastian yang lebih berisi daripada Sakti. Mereka bertiga berdiri mengelilingiku dengan senjata yang mengarah ke wajahku.

“ Ayo Shin, jilat, siapa dulu yang mau lu servis ”

“ Yang gua aja dulu Shin, dijamin gue banget! ”

“ Ini aja dulu Shin, gua punya lebih gede, pasti puas deh! ”

Demikian mereka saling menawarkan P3nisnya untuk mendapat servis dariku seperti sedang kampanye saja, mereka menepuk-nepuk miliknya pada wajah, hidung, dan bibirku sampai saya kewalahan menentukan pilihan.
“ Aduh.. Iya-iya sabar dong, semua pasti kebagian.. Kalo gini terus gua juga bingung dong! ” kat saya sewot sambil menepis senjata mereka dari muk saya.

“ Wah.. Marah nih, ya udah kita biarin Shintra yang milih aja, demokratis kan? ” kata Sakti.

Setelah kutimbang-timbang, tangan kiriku meraih P3nis Sakti dan yang kanan meraih milik Ridho lalu memasukkannya pelan-pelan ke mulut.

“ Weh.. Sialan lu, gua cuma kebagian tangannya aja! ” gerutu Sakti pada Ridho yang hanya ditanggapinya dengan nyengir tanda kemenangan.

“ Wah gua kok gak diservis Shin, gimana sih! ” Bastian protes karena merasa diabaikan olehku.

Sebenarnya bukan mengabaikan, tapi saya harus memakai tangan kananku untuk menuntun P3nis Ridho ke mulutku, setelah itu barulah kugerakkan tanganku meraih P3nis Bastian untuk menenangkannya. Kini tiga P3nis kukocok sekaligus, dua dengan tangan, satu dengan mulut.
Lima belas menit lewat sudah, saya ganti mengoral Bastian dan Ridho kini menerima tanganku. Tak lama kemudian, Sakti yang ingin mendapat kenikmatan lebih dalam melepaskan kocokanku dan pindah berlutut di belakangku. Kaitan bra-ku dibukanya sehingga bra tanpa tali pundak itu terlepas, begitu juga CD hitamku yang masih tersangkut di kaki ditariknya lepas.

Lima menit kemudian tangannya menggerayangi payudara dan M3mek saya sambil menjilati leherku dengan lidahnya yang panas dan kasar. Bokongku dia angkat sedikit sampai agak menungging. Kemudian saya menggeliat ketika kurasakan hangat pada liang M3mek saya. P3nis Sakti telah menyentuh M3mek saya yang basah, dia tidak memasukkan semuanya, cuma sebagian dari kepalanya saja yang digeseknya pada bibir M3mek saya sehingga menimbulkan sensasi geli saat kepalanya menyentuh klitorisku.

“ Uhh.. Nakal yah lu! ” kata saya sambil menengok ke belakang.

“ Aahh..! ” jeritku kecil karena selesai berkata demikian Sakti mendorong pinggulnya ke depan sampai P3nis itu amblas dalam M3mek saya.

Dengan tangan mencengkeram payudara saya, dia mulai menggenjot tubuhku, P3nisnya bergesekan dengan dinding M3mek saya yang bergerinjal-gerinjal. saya tidak bisa tidak mengerang setiap kali dia menyodokku.

“ Hei Shin, yang gua jangan ditinggalin nih ” sahut Bastian seraya menjejalkan P3nisnya ke mulutku sekaligus meredam eranganku.

Saya semakin bersemangat mengoral P3nis Bastian sambil menikmati sodokan-sodokan Sakti, P3nis itu kuhisap kuat, sesekali lidahku menjilati kepala P3nisnya. Jurusku ini membuat Bastian belingsatan tak karuan sampai dia menekan-nekan kepal saya ke selangkangannya. Kocokanku terhadap Ridho juga semakin dahsyat hingga desahan ketiga pria ini memenuhi ruangan lift. Teknik oralku dengan cepat mengirim Bastian ke puncak, P3nisnya seperti membengkak dan berdenyut-denyut, dia mengerang dan meremas rambutku.
“ Oohh.. Anjing.. Ngecret nih gua!! ”

Muncratlah cairan kental itu di mulutku yang langsung kujilati dengan r sayasnya. Keluarnya banyak sekali sehingga saya harus buru-buru menelannya agar tidak tumpah. Setelah lepas dari mulutku pun saya masih menjilati sisa pejuh pada batangnya. Ridho memint saya agar menurunkan frekuensi kocokanku.

“ Gak usah buru-buru.. ” demikian katanya.

“ Cepetan Ful, kita juga mau ngerasain memeknya, kebelet nih! ” kata Ridho pada Sakti.

“ Sabar jek.. Uuhh.. Nanggung dikit lagi.. Eemmhh! ” jawab Sakti dengan terengah-engah.

Genjotan Sakti semakin kencang, nafasnya pun semakin memburu menandakan bahwa dia akan orgasme. Kami mengatur tempo genjotan agar bisa keluar bersama.

“ Uhh.. Uhh.. Udah mau Shin, boleh di dalam gak? ” tanyanya.

“ Jangan.. gue lagi subur.. Ah.. Aahh!! ” desahku bersamaan dengan klimaks yang menerpa.

“ Hei, jangan sembarangan buang peju, ntar gua mana bisa jilatin memeknya! ” tegur Bastian.

Sakti menyusul tak sampai semenit kemudian dengan meremas kencang payudar saya hingga membuatku mejerit, kemudian dia mencabut P3nisnya dan menumpahkan isinya ke punggungku.

“ Ok, next please ” Sakti mempersilakan giliran berikut.

Bastian langsung menyambut tubuhku dan memapahku berdiri. Disandarkannya punggungku pada dinding lift lalu dia menShinum bibirku dengan lembut sambil tangannya menelusuri lekuk-lekuk tubuhku, kami ber-french kiss dengan panasnya. Serangan Bastian mulai turun ke payudar saya, tapi cuma dia kulum sebentar, lalu dia turun lagi hingga berjongkok di depan M3mek saya. Gesper dan resleting rokku dia lucuti hingga rok itu merosot jatuh. Dia menatap dan mengendusi M3mek saya yang tertutup rambut lebat itu, tangan kanannya mulai mengelusi kemaluanku sambil mengangkat paha kiriku ke bahunya. Jari-jarinya mengorek liang M3mek saya hingga mengenai klitoris dan G-spotku.

“ Sshh.. Di.. Oohh.. Aahh!! ” desisku sambil meremas rambutnya ketika lidahnya mulai menyentuh bibir M3mek saya.

saya mengigit-gigit bibir menikmati jilatan Bastian pada M3mek saya, lidahnya bergerak-gerak seperti ular di dalam M3mek saya, daging kecil sensitifku juga tidak luput dari sapuan lidah itu, kadang diselingi dengan hisapan. Hal ini membuat tubuhku menggeliat-geliat, mat saya terpejam menghayati permainan ini. Tiba-tiba kurasakan sebuah gigitan pelan pada pentil kiriku, mat saya membuka dan menemukan kepala Sakti sudah menempel di sana sedang mengenyot payudar saya. Ridho berdiri di sebelah kananku sambil meremas payudar saya yang satunya.
“ Shin, payudara lu gede banget sih, ukuran BH-nya berapa nih? ” tanyanya.

“ Eenngghh.. Gua 34B.. Mmhh! ” jawabku sambil mendesah.

“ Udah ada pacar lo Shin? ” tanyanya lagi.

saya hanya menggeleng dengan badan makin menggeliat karena saat itu lidah Bastian dengan liar menyentil-nyentil klitorisku. Sensasi ini ditambah lagi dengan Ridho yang menyapukan lidahnya yang tebal ke leher jenjangku dan mengelusi bokongku. Sebelum sempat mencapai klimaks, Bastian berhenti menjilat M3mek saya. Dia mulai berdiri dan menyuruh kedua temannya menyingkir dulu.

“ Minggir dulu jek.. Gua mo nyoblos nih! Walah.. Nih toked jadi bau jigong lu gini Ful! ” omelnya pada Sakti yang hanya ditanggapi dengan seringainya yang mirip kuda nyengir.

Paha kiriku diangkat hingga pinggang, lalu dia menempelkan kepala P3nisnya pada bibir M3mek saya dan mendorongnya masuk perlahan-lahan.

“ Ooh.. Di.. Aahh.. Ahh! ” desahku dengan memeluk erat tubuhnya saat dia mel sayakan penetrasi.

“ Aakkhh.. Yahud banget memek lu Shin.. Seret-seret basah! ”

Kemudian Bastian mulai memompa tubuhku, rasanya sungguh sulit dilukiskan. P3nis kokoh itu menyodok-nyodokku dengan brutal sampai tubuhku terlonjak-lonjak, keringat yang bercucuran di tubuhku membasahi dinding lift di belakangku. Eranganku kadang teredam oleh lumatan bibirnya terhadapku. Senjatanya keluar-masuk berkali-kali hingga membuat mat saya merem-melek merasakan sodokan yang nikmat itu. saya pun ikut maju mundur merespons serangannya. Saat itu kedua temannya hanya menonton sambil memegangi senjata masing-masing, mereka juga menyoraki Bastian yang sedang menggenjotku seolah memberi semangat.

Sementara dia berpacu di antara kedua pah saya, saya mulai merasakan klimaks yang akan kembali menerpa. Tubuhku bergetar hebat, pelukanku terhadapnya juga semakin erat. Akhirnya keluarlah desahan panjang dari mulutku bersamaan dengan melelehnya cairan kewanitaanku lebih banyak daripada sebelumnya. Namun dia masih bersemangat menggenjotku, bahkan bertambah kencang dan bertenaga, nafasnya yang menderu-deru menerpa wajahku.

“ Uuhh.. Uuh.. Shin.. Yeeahh.. Hampir! ” geramnya di dekat wajahku.

Tubuhnya berkelojotan diiringi desahan panjang, kemudian ditariknya P3nisnya lepas dari M3mek saya dan menyemprotlah isinya di perutku. Dia pun lalu ambruk ke depanku sambil memagut bibirku mesra. Karena Bastian melepaskan pegangannya terhadapku, pelan-pelan tubuhku merosot hingga terduduk bagai tak bertulang, begitu pun dengannya yang bersandar di lift dengan nafas ngos-ngosan. Saya meminta Sakti mengambilkan tissue dari tasku, saya lalu menyeka keringat di keningku juga ceceran pejuh pada perutku sambil menjilat jari-jariku untuk mendapatkan ceceran pejuh itu.
Hingga kini pakaian yang masih tersisa di tubuhku cuma sepatu dan baju yang telah tergulung ke atas. Tenggang waktu ke babak berikutnya kurang dari lima menit, Ridho setelah meminta ijin dahulu, memegangi kedua pergelangan kakiku dan membentangkannya. Ditatapnya sebentar lubang merah merekah di tengah bulu-bulu hitam itu, kedua temannya juga ikut memandangi daerah itu.

“ Ayo dong.. Pada liatin apa sih, malu ah! ” kat saya dengan memalingkan muka karena merasa risi dipelototi bagian ituku, namun sesungguhnya saya malah menikmati menjadi objek seks mereka.

“ Hehehe.. Malu apa mau nih! ” ujar Sakti yang berjongkok di sebelahku sambil mencubit pentilku.

“ Lu udah gak virgin sejak kapan Shin? Kok memeknya masih OK? ” tanya Ridho sambil menatap liang itu lebih dekat.

“ Enam belas, waktu SMA dulu ” jawabku.

Kami ngobrol-ngobrol sejenak diselingi senda gurau hingga akhirnya saya meminta lagi karena gairahku sudah kembali, ini dipercepat oleh tangan-tangan mereka yang selalu merangsang titik-titik sensitifku. Ridho menarikku sedikit ke depan mendekatkan P3nisnya pada M3mek saya lalu mengarahkan benda itu pada sasarannya. Uuh.. M3mek saya benar-benar terasa sesak dan penuh dijejali oleh P3nisnya yang perkasa itu. Cairan M3mek saya meliShinnkan jalan masuk baginya.

“ Aa.. aadduhh, pelan-pelan dong! ” saya mendesah lirih sewaktu Ridho mendorong agak kasar.

Sambil menggeram-geram, dia memasukkan P3nisnya sedikit demi sedikit hingga terbenam seluruhnya dalam M3mek saya.

“ Eengghh.. Ketat abis, memek Shinna emang sipp! ” ceracaunya.

Dia menggenjot tubuhku dengan liar, semakin tinggi tempo permainannya, semakin saya dibuatnya kesetanan. Sementara Sakti sedang asyik bertukar ludah denganku, lidahku saling jilat dengan lidahnya yang ditindik, tanganku menggenggam P3nisnya dan mengocoknya. Sebuah tangan meraih payudar saya dan meremasnya lembut, ternyata si Bastian yang berlutut di sebelahku.

“ Bersihin dong Shin, masih ada sisa tadi! ” pintanya dengan menyodorkan P3nisnya ke mulutku saat mulut Sakti berpindah ke leherku.

Serta merta kuraih P3nis itu, hhmm, masih lengket-lengket bekas persenggamaan barusan, kupakai lidahku menyapu batangnya, setelah beberapa jilatan baru kumasukkan ke mulut, saya dapat melihat ekspresi kenikmatan pada wajahnya akibat teknik oralku. Tak lama kemudian, Sakti berkelojotan dan bergumam tak jelas, sepertinya dia akan klimaks. Melihat reaksinya kupercepat kocokanku hingga akhirnya crot.. crot.. Pejuhnya berhamburan mendarat di sekitar payudara dan perutku, tanganku juga jadi belepotan cairan seperti susu kental itu. Saat itu saya masih menikmati sodokan Ridho sambil mengulum P3nis Bastian. Kemudian Bastian mengajak berganti posisi, saya dimintanya berposisi doggy, Ridho dari belakang kembali menusuk M3mek saya dan dari depanku Bastian menjejalkan P3nisnya ke mulutku.

Kulumanku membuat Bastian berkelojotan sambil meremas-remas rambutku sampai ikat rambutku terlepas dan terurailah rambutku yang sebahu itu. P3nis itu bergerak keluar-masuk semakin cepat karena M3mek saya juga sudah basah sekali. Tidak sampai sepuluh menit kemudian muncratlah pejuh Bastian memenuhi mulutku, karena saat itu genjotan Ridho bertambah ganas, hisapanku sedikit buyar sehingga cairan itu tumpah sebagian meleleh di pinggir bibirku. Setelah Bastian melepas P3nisnya, saya bisa lebih fokus melayani Ridho, saya ikut menggoyang pinggulku sehingga sodokannya lebih dalam.

Bunyi ‘plok-plok-plok’ terdengar dari hentakan selangkangan Ridho dengan bokongku. Mulutku terus mengeluarkan desahan-desahan nikmat, sampai beberapa menit kemudian tubuhku mengejang hebat yang menandakan orgasmeku. Kepal saya menengadah dan mat saya membeliak-beliak, sungguh fantastis kenikmatan yang diberikan olehnya. Kontraksi otot-otot kemaluanku sewaktu orgasme membuatnya merasa nikmat juga karena otot-otot itu semakin menghimpit P3nisnya, hal ini menyebabkan goyangannya semakin liar dan mempercepat orgasmenya. Dia mendengus-dengus berkelojotan lalu tangannya menarik rambutku sambil mencabut P3nisnya.

“ Aduh-duh, sakit.. Mau ngapain sih? ” jeritku.

Dia tarik rambutku hingga saya berlutut dan disuruhnya saya membuka mulut. Di depan wajahku dia kocok P3nisnya yang langsung menyemburkan lahar putih. Semburan itu membasahi wajahku sekaligus memenuhi mulutku.

“ Gila, banyak amat sih, sampai basah gini gua! ” kat saya sambil menjilati P3nisnya mel sayakan cleaning service.

Setelah menuntaskan hasrat, Ridho melepaskanku dan mundur terhuyung-huyung sampai bersandar di pintu lift dimana tubuhnya merosot turun hingga terduduk lemas. Dengan sisa-sisa tenaga saya menyeret tubuhku ke tembok lift agar bisa duduk bersandar. Suasana di dalam lift jadi panas dan pengap setelah terjadi pergulatan seru barusan. saya mengatur kembali nafasku yang putus-putus sambil menjilati pejuh yang masih belepotan di sekitar mulut, saya bisa merasakan lendir hangat yang masih mengalir di selangkanganku. Bastian sudah memakai kembali celananya tapi masih terduduk lemas, dia mengeluarkan sebotol aqua dari tas lusuhnya, Sakti sedang berjongkok sambil menghisap rokok, dia belum memakai celananya sehingga batang kemaluannya yang mulai layu itu dapat terlihat olehku, Ridho masih ngos-ngosan dan meminta Bastian membagi minumannya.

Setelah minum beberapa teguk, Ridho menawarkan botol itu pad saya yang juga langsung kuraih dan kuminum. Kuteteskan beberapa tetes air pada tissue untuk melap wajahku yang belepotan.
Kami ngobrol-ngobrol ringan dan bertukar nomor HP sambil memulihkan tenaga. saya mulai memunguti pakaianku yang tercecer. Setelah berpakaian lengkap dan menguShinr kembali rambutku, kami bersiap-siap pulang. Bastian menekan tombol lift dan lift kembali meluncur ke bawah. Lantai dasar sudah sepi dan gelap, jam sudah hampir menunjukkan pukul tujuh. Lega rasanya bisa menghirup udara segar lagi setelah keluar gedung ini, kami pun berpisah di depan gedung komunikasi, mereka keluar lewat gerbang samping dan saya ke tempat parkir. Dalam perjalanan pulang, saya tersenyum-senyum sendiri sambil mendengar alunan musik dari CD-player di mobilku, masih terngiang-ngiang di kepala saya kegilaan yang baru saja terjadi di lift kampus tadi, sungguh pengalaman gangbang yang gila bagiku. Selesai.

Bagaimana para Pembaca Serukan para maniak seks, jangan lupa ya!!! Selalu ikuti cerita-cerita dewasa di web www.butuhsex.com.

Cerita Sex Model 2016, Cerita Sex Sedarah 2016, Cerita Sex Jilbab Terbaru, Cerita sex tante girang 2016, Cerita Dewasa Sex Threesome Terbaru, Cerita Dewasa Sex Perawan 2016, Cerita Dewasa Sex Pegawai Salon 2016, Cerita Dewasa Sex Sekretaris Terupdate 2016, Sekretaris, Cerita Sex Mahasiswa terbaru 2016, Cerita Sex Mahasiswi terbaru 2016, Cerita Sex Perselingkuhan 2016, Cerita Sex SMA 2016, Cerita Mesum, Cerita Ngentot, Cerita Skandal Sex, Abg, Gangbang, Spg, Pramugari, Janda, Wanita kesepian, Tante kesepian, foto bugil, foto hot, Anak SMP, Anak Kuliah, Cerita sex terbaru terbaru 2016, cerita hot terbaru 2016 dan banyak lagi Cerita Sex Terbaru 2016 lainya.

Kamis, 02 Juni 2016

Cerita Dewasa Delivery Sex Dari Sepupuku

Butuh Sex Kategori : Cerita Dewasa Sex Sedarah 2016 “Cerita Dewasa Delivery Sex Dari Sepupuku “ Cerita Sex Suster 2016, Cerita Dewasa ABG, Cerita Sex Bispak Terbaru, Cerita Sex Skandal 2016, Foto Cewek Bugil 2016, Foto Cewek Hot Terbaru, Cerita Sex Terbaru 2016,

Butuhsex kali ini menceritakan pengalaman Sex dari seorang Remaja yang menyetubuhi adik sepupu wanitanya. Remaja ini bernama Nando, kisah ini bisa terjadi dikarekan keadaan rumah Nando sedang kosong. Sungguh hari yang menyenangkan karena Nando mendapatkan delivery Sex di harinya yang beruntung itu, Mau tahu kelanjutan cerita sex ini, Langsung aja yuk baca dan simak baik baik cerita dewasa ini.

Cerita Dewasa Delivery Sex Dari Sepupuku

Hey para maniakers, perkenalkan nama saya Nando, saya berusia 23 tahun, sekarang saya masih duduk dibangku kuliah disalah satu universitas pada Kota A. Saya akan berbagi cerita mesum dengan kalian melalui situs cerita dewasa ini. Kejadian ini terjadi sekitar awal bulan desember ketika saya liburan semester. Dimana pada waktu itu keadaan rumah saya sedang tidak ada orang kecuali saya. Ketika itu saya sedang enak-enaknya menonton televisi, tiba-tiba terdengar suara bel rumah berbunyi. Saya pun bergegas beranjak dan membuka pintu, Ketika saya membuka pintu, terlihatlah seorang gadis berwajah cantik, putih dan sangat menggemaskan. Dia mengenakan kaos ketat berwarna putih dan rok mini berwarna Merah,

“ Emmm… Maaf, dek mencari siapa yah…? ” saya bertanya,

Belum menjawab pertanyaan saya adek itupun balas bertanya pada saya,

“ Eee… Apa benar ini rumah Om Edi Kak...? ” tanyanya,

Saya pun sedikit terkejut, karena nama yang adek itu sebutkan adalah nama Ayah saya. Kemudian saya pun bertanya lagi kepada adek itu,

“ Ditanya kog balik nanya sih dek, sebenernya Adek ini siapa kog tau nama Ayah saya ? ” tanyaku lagi,

Lagi-lagi adek itu tidak menjawab pertanyaan saya, hanya senyuman saja yang diberikanya. Tapi senyumannya manis sekali sih. Hhe. Karena saya suka sekali melihat senyumanya, saya pun menjawab pertanyaanya Adek itu,

“ Iya benar, ini rumah Om Edi. Sebenarya Adek ini siapa sih kog cuma senyum aja kalau ditanya sih ”

Sembari terseyum akhirnya dia pun menjawab pertanyaan saya dan memperkenalkan dirinya,

“ Iya deh aku jawab deh Kak, hhe. Namaku Lita kak, saya datang kemari karena disuruh Mamahku untuk menyampaikan sesuatu untuk Om Edi Kak… ” jawabnya,

“ Begitu dong, kalau ginikan enak, ”

Kemudian saya mempersilakan dia masuk ke rumah,

“ Yaudah masuk dulu ayo Dek !!! nggak enakan kalau bicara di depan pintu kayak gini,ayo masuk ” ajak saya pada Lita,

Setelah berbicara sebentar di depan pintu, dia masuk dan duduk di kursi ruang tamu. Setelah kupersilakan duduk, saya mulai bertanya lagi tentang dia, dan siapa dia bagaimana hubungannya dengan Ayahku.

“ Kalau boleh tau, Adek ini siapa yah..? ”

“ Hihihi.. ” dia tertawa, saya jadi heran, tetapi dia malah tertawa.

“ Kalau ngga salah, pasti Kakak ini Kak Nando yah? ” sambungnya.

Saya terkejut, dari mana dia tahu nama saya, lalu saya bertanya,

“ Kog Adek tau nama Kakak? ”

“ Tau dong Kak ” jawabnya sembari tertawa,

Sambungnya lagi,

“ Masa Kakak lupa sama saya sih ???, Saya Lita, Kak. Saya anaknya tante Maria, ” ucapnya menjelaskan pada saya,

Saya terkejut,

“ Ouh… jadi kamu anaknya tante Maria ? ” tambahku,

Saya jadi termangu. Saya baru ingat kalau tante Maria punya anak, namanya Lita. Waktu itu saya masih SMA kelas 3 dan Lita kelas 3 SMP. Kami dulu sering bermain di taman bersama. Waktu itu kami belum tahu tentang apa yang namanya cinta/sex dan kami tidak berjumpa lagi karena waktu itu saya pergi ke Australia sekitar 1 tahun. Sekembalinya dari Australia saya tidak pernah ke rumahnya karena sibuk kuliah. Sudah kira-kira tiga tahun kami tidak berjumpa, sampai saya mahasiswa tingkat 6, saya tidak ingat namanya lagi, kini bertemu sudah besar dan cantik lagi.

Lalu kubertanya kembali menghamburkan lamunanku sendiri,

“ Bagaimana kabar mamamu? ” tanya saya.

“ Baik kak, kakak sendiri bagaimana kabarnya ” jawabnya.

“ Ya gini deh dek seperti yang adek lihat, baik-bai ajakan …hhe “ jawab saya.

Kemudian dia mengulangi maksud dan tujuannya. Katanya, Ayahku diminta mamanya untuk datang ke rumahnya untuk membicarakan sesuatu hal. Lalu saya balik bertanya dengan penasaran,

“ Kira-kira yang akan dibicarakan apa sih..? ”

Dia menjawab sambil tersenyum manis nan menggoda. Sambil tersenyum, saya memperhatikan dirinya penasaran. Tiba-tiba dia bicara,

“ Ternyata Kakak ganteng deh, ternyata mama ngga salah bilang. ”

Saya jadi salah tingkah dan wajahku memerah karena dipuji. Adek ini ada-ada saja pikirku. Kemudian saya sambut kata-katanya, “ Ternyata tante Maria punya anak cantik juga. ” dia hanya tersenyum saja.

“ Om Edi kemana Kak? ” dia bertanya membuka keheningan.

“ Belum pulang kerja. ” jawabku.

“ Hmmm… ” gumamnya.

“ Ya udah deh, titip pesen aja gitu tadi, ya Kak! ” memastikan.

“ Iya… oke. ” jawabku pasti.

“ Jangan lupa yah..! ” lebih memastikan.

“ Iya.. ” saya tegaskan lagi.

“ Oke deh.. kalau gitu Lita pamit dulu yah.. ngga bisa lama-lama nih.. mama bilang jangan lama-lama. ” jelasnya. “ Pamit yah Kak! ” tambahnya.

“ Oke deh, ” mengiyakan. “ Hati-hati yah! ” sambungku seperti cowok-cowok lain pada cewek umumnya.

Dia hanya tersenyum menjawabnya, “ Iya Kak… ”

Nah, detik itu jugalah momen itu terjadi. Tidak tahu kenapa dia tiba-tiba menarik tanganku dan mencium pipiku. Bercampur rasa bingung dan asyik di hatiku.

“ Waduh… buat apa itu tadi? ” tanysaya bodoh. Dia hanya tersenyum.

“ Kakak ganteng deh, ” jelasnya sambil melepaskan pegangan tangannya.

Nah, itu dia, karena menurutku aji mumpung perlu diterapkan, saya menangkap tangannya dan balik mencium pipinya. Dia menjadi kaget dan saya hanya tersenyum saja, memasang wajah innocent yang jauh dari sempurna. Balas dendam pikirku. Karena kepalang keasyikan dan sudah timbul nafsu. Saya memberanikan diri lagi untuk mencium bibirnya mengusik kediamannya karena kaget pada ciuman pertama saya tadi. Mumpung rumah sepi, kesempatan nih (pikirku dalam hati). Lalu saya pun memberanikan diri untuk lebih lagi dengan meraba tonjolan yang ada di dadanya yang terbungkus bra dari luar.

“ Ssss…ahhh..eummmm… ” desah kecilnya,

Tonjolannya agak lumayan kalau tidak salah taksir, kira-kira 34B besarnya. Karena sudah sangat bernafsu, dan naluri kelelakianku meningkat, hasrat itu pun timbul. Saya belai tubuhnya perlahan dan terus menaik sampai ke lehernya. Kubuka baju yang dia pakai hingga terlepas. Dan saya terus meraba bongkongnya yang montok dan kenyal itu.

“ Seperti penyanyi saja, ” gumamku dalam hati.

Karena keadaan kurang memungkinkan, kugendong dia ke kamarku sambil kami berciuman terus. Kurebahkan dia di kasur dan kutindih dia. Kubuka perlahan-lahan kaos yang dia pakai dan BH-nya saya buka hingga polos. Terpampang di depanku sebuah pemandangan yang indah, sebuah gunung dua yang sangat indah dengan pucuknya berwarna merah ranum. Saya dengan rsayasnya meremas dan mengulum kanan dan kiri. Tanganku dengan aktif terus menjalar ke rok yang dia pakai. Perlahan-lahan saya turunkan hingga terbuka semuanya. Saya melihat celana dalam (kolor,dalam) warna putih dengan berenda bunga. Kubuka perlahan-lahan dengan sabar, hati-hati dan lembut. Tiba-tiba dia menepis tanganku.

“ Jangan Kak..! Jangan Kak..! ” dia memohon, tetapi saya yang sudah dirasuki setan tidak ambil pikir.

Kemudian kucium bibirnya dan kuremas kembali gunungnya. Dia terangsang. Kucoba mengulang kembali, kutarik celana dalamnya (kolor,dalam) perlahan-lahan. Dia tidak menepis tanganku, terus kubuka dan kuterpana melihat pemandangan yang begitu indah yang tidak bisa dikatakan dengan kata-kata. Saya melihat sebuah kemaluan yang masih gundul yang hanya dikelilingi dengan rambut yang masih belum lebat. Kusibak hutan yang masih agak gundul. Ada cairan bening yang keluar dari dalam hutannya.

Dia sudah terangsang. Kubuka bajuku tergesa-gesa. Pakaianku hanya tinggal celana dalam saja tetapi Otong (Penis) sudah mau lompat saja, ingin mencari sasaran. Sudah tidak tahan Otongku sehingga saya langsung meraba hutannya. Kusibak (buka) hutannya dan saya menciumnya. Kemudian kujilat semacam daging yang keluar dari kemaluannya. Kujilat terus kelentitnya hingga dia meyilangkan kakinya ke leherku.

“ Ahh.. ohh.. yaa.. ” desahnya.

Kumasukan jari tanganku satu dan kukorek-korek dalam hutanya. Dia semakin merapatkan kakinya ke leherku sehingga muksaya terbenam dalam hutannya. Saya tidak bisa bernafas. Saya terus hajar hutannya.

“ Hauhh.. ahh.. yahh.. huhhh.. ” terdengar suara desahya.

Saya terus hisap sehingga timbul suara yang entah dia dengar atau tidak. Kemudian perlahan-lahan kakinya agak melonggar sehingga saya bisa nafas dengan bebas kembali. Saya terus menghisap dalam hutannya. Setelah puas kubermain di hutanya, kuhisap lagi payudaranya, kiri dan kanan.

“ Kak.. saya udah ngga tahan nih.. mau keluar.. ” desahnya.

Lalu kupercepat lagi hisapanku, dia merintih,

“ Ahh.. oohhh.. yahh.. serrrr.. ” dia lemas. Ternyata dia sudah Orgasme.

Kubuka celana dalamku dan kejantananku ini kukeluarkan. Taksiranku, kejantananku kira-kira 13 cm panjangnya kalau sudah tegang. Kubimbing Otong (kejantananku) ke arah hutannya. Kugesek-gesekan kejantananku pada liang kelaminnya, kusodok perlahan-lahan. Awalnya meleset, tidak masuk. Wah, ternyata dia masih perawan. Kucoba lagi perlahan-lahan, tidak juga bisa masuk. Kuberi air ludah ke batang kejantananku agar tambah licin. Kemudian kucoba lagi, hanya masuk ujung kepalanya saja, dia merintih.

“ Aduh.. sakit Kak.. sakit.. ” rintihnya.

Saya berhenti sejenak, tidak melanjutkan sodokanku, kukulum lagi gunungnya, dadanya terangkat ke atas. Tidak lama dia terangsang lagi, lalu kucoba lagi untuk meyodok (seperti permainan bola billyard). Kusodok terus dengan hati-hati, saya tidak lupa memberi ludahku ke kejantananku. Karena hutannya becek akibat Orgasme tadi jadi agak licin sehingga kepala kejantananku bisa masuk dia merintih.

“ Aduh.. sakit Kak… ”

“ Tahan dikit yah.. Adekku manis..`ngga sakit kok.. cuman sebentar aja sakitnya… ” bisikku di daun telinganya.

Dia diam saja. Kusodok lagi, akhirnya masuk juga kepala si Otong, terus kusodok agak keras biar masuk semua.

“ Slupp.. blesss.. ” dan akhirnya masuk juga Otongku.

Dia menggigit bibirnya menahan sakit. Karena kulihat dia menahan sakit saya berhenti menunggu dia tidak kesakitan lagi. Otongku masih terbenam dalam hutannya, kulihat dia tidak menggigit bibirnya lagi. Kusodok lagi Otongku perlahan-lahan dan lembut, ternyata dia meresapinya dan kembali terangsang. Kusodok terus.

“ Ahh.. auuohhh.. yahh.. terus Kak.. ” pintanya karena dia teransang hebat sambil mengoyangkan pinggulnya ke kiri kanan. Rupanya dia sudah tidak kesakitan lagi. Semakin kuat kusodok.

“ Auoohhh.. ahhh.. yahh.. uhhh.. terus Kak! ” kakinya dililitkan ke leherku.

“ Ahh.. yaa.. ” rintihnya lagi, terus kusodok agak keras.

“ Selupp.. selup.. ” suara Otongku keluar masuk,

Saya juga merasakan ada denyutan dalam hutannya seperti menghisap menarik Otongku. Rasanya tidak bisa dikatakan dengan kata-kata.

“ Yahh.. aouuhh… yahh.. ” suarsaya tanpa sadar karena nikmatnya.
“ Kak.. enak Kak. ” kusodok terus.

“ Uohh.. ahhh.. yahh.. terusss Kak! Yahh.. yahh.. ngga tahan nih Kak.. ” dia terus berkicau keenakan,

“ Ouuhh.. yahh… aouuhh.. yaa.. i coming.. yes.. ” terus dia berkicau,

Entah apa katanya, saya tidak tahu karena saya juga merasakan sedotan dalam hutanya semakin kuat. Dia meremas kain penutup tilam sampai koyak. Saya terus meyodok dan terus tidak henti-henti.

“ Uuuhhh.. ahhh.. yahh.. yaa.. mau keluar nih Kak.. ”

“ Slerrrr… ” dia keluar, terasa di kepala Otongku. Dia mendapatkan Orgasme yang kedua kalinya.

Saya terus memacu terus mengejar Orgasmeku, “ Yahh.. aouuu.. yahh.. ” ada denyutan di kepala Otongku.

“ Yahh.. ahhh.. ”

Akhirnya saya keluar juga, kemudian kutarik Otongku keluar, dan kuarahkan ke perutnya. Air maniku sampai 3x menyemprot, banyak juga maniku yang keluar, lalu kukecup keningnya.

“ Terima kasih.. ” saya ucapkan.

Kulihat ada bercak darah di sprei, ternyata darah perawanya. Lalu kuajak dia membersihkan diri di kamar mandi, dia mengangguk. Kami mandi bersama. Tiba-tiba Otongku mendadak bergetar lagi melihat bongkongnya yang padat dan kenyal itu. Kutarik bokongnya dan kutunggingkan. Kusodok dari belakang.

“ Aduh.. ” gumamnya karena masih agak sempit dan masih terasa ngilu karena baru hilang keperawanannya.

Dia terangsang kembali, kuremas payudaranya, saya berdengus.

“ Ahh.. aouhhh.. yaaa. ”

“ Crottt.. croottt.. crottt.. ” kukeluarkan maniku dan kutumpahkan di bokongnya.

Kami terus bermain sampai tiga kali. Saya teringat kalau sebentar lagi mama akan pulang, lalu kusuruh cepat-cepat si Lita mandi dan mengenakan pakaiannya. Kami tersenyum puas.

“ Terima kasih yah Kak, ” ucapnya,

Saya tersenyum saja dan saya mencium bibirnya lagi serta membisikkan ke telinganya,

“ Kapan-kapan kita main lagi yah! ” ucapku,

Dia hanya tersenyum dan,

“ Iya kak… Emuaach , ” jawabnya sambil mengecup bibirku,

Singkat cerita setelah kami berpakain dan merapihkan diri, lalu kuantar Lisa ke depan rumah, dan tak lupa ciuman perpisahan sebelum dia pulang di daratkan kebibirku. Saya hanya bisa melihat dia berjalan pergi dengan langkah yang agak tertatih, mungkin Lisa masih terasa nyeri akibat hubungan Sex tadi. Sungguh hari yang indah dan penuh keberuntungan sekali hari ini bagi saya. Thanks Lisa. Selesai.

Bagaimana para Pembaca Serukan para maniak seks, jangan lupa ya!!! Selalu ikuti cerita-cerita dewasa di web www.butuhsex.com.

Cerita Sex Model 2016, Cerita Sex Sedarah 2016, Cerita Sex Jilbab Terbaru, Cerita sex tante girang 2016, Cerita Dewasa Sex Threesome Terbaru, Cerita Dewasa Sex Perawan 2016, Cerita Dewasa Sex Pegawai Salon 2016, Cerita Dewasa Sex Sekretaris Terupdate 2016, Sekretaris, Cerita Sex Mahasiswa terbaru 2016, Cerita Sex Mahasiswi terbaru 2016, Cerita Sex Perselingkuhan 2016, Cerita Sex SMA 2016, Cerita Mesum, Cerita Ngentot, Cerita Skandal Sex, Abg, Gangbang, Spg, Pramugari, Janda, Wanita kesepian, Tante kesepian, foto bugil, foto hot, Anak SMP, Anak Kuliah, Cerita sex terbaru terbaru 2016, cerita hot terbaru 2016 dan banyak lagi Cerita Sex Terbaru 2016 lainya.

Rabu, 01 Juni 2016

Cerita Dewasa SPG Polos Penuh Gairah

Butuh Sex Kategori : Cerita Dewasa Sex SPG 2016 “Cerita Dewasa SPG Polos Penuh Gairah“ Cerita Sex Suster 2016, Cerita Dewasa ABG, Cerita Sex Bispak Terbaru, Cerita Sex Skandal 2016, Foto Cewek Bugil 2016, Foto Cewek Hot Terbaru, Cerita Sex Terbaru 2016,

butuhsex.com Cerita Dewasa Sex SPG 2016 “Cerita Dewasa SPG Polos Penuh Gairah“ Cerita Sex Suster 2016, Cerita Dewasa ABG, Cerita Sex Bispak Terbaru, Cerita Sex Skandal 2016, Foto Cewek Bugil 2016, Foto Cewek Hot Terbaru, Cerita Sex Terbaru 2016,
Cerita Dewasa SPG Polos Penuh Gairah

Butuhsex kali ini menceritakan pengalaman Sex Dari seorang Pria yang beristri, Pria ini medapatkan keperawan dari seorang SPG dealer motor yang masih amat sangat polos. Berawal dari iseng, pria ini mujur sekali bisa mendapatkan Keperawanan SPG yang bernama Dita . Mau tahu kelanjutan ceritanya ??? Langsung aja yuk baca dan simak baik baik cerita dewasa ini.

Saya akan sedikit berbagi cerita sex perselingkuhan tentang pengalam pribadi saya,. Sebut saja nama saya Deni, saya pria beristri yang ber umur 32 tahun. Awal mula kisah sya ini berawal pada hari rabu siang hari di bulan Mei, saya terpaksa berteduh di sebuah dealer motor kecil di daerah Senayan ( jakarta ). Ketika saya berteduh di Dealer itu saya melihat ada seorang SPG yang lumayan cantik, dia bernama Dita, umurnya sekitar 24 tahunan, dan dia adalah wanita kelahiran tanah sunda. saya suka sekali melihat bibirnya yang seksi dan merah merona itu, nampaknya enak sekli kalau di emut.hha. karena pada aktu dia sendirian, maka sayapun beranikan diri untuk berkenlan. 

Singkat cerita setelah kmi berkenaln kamipun mengobrol hampir 1 jam, akhirnya hujan pun reda dan saya berpamitan pulang sambil meminta kartu nama Dita. Sejak perkenalan itu kami pun sering berhubungan lewat telefon. saya mengatakan kepada Dita status saya yang telah berkeluarga, tapi bagi dita tidk msl, karena semakin banyak teman semakin banyak berkah. Kami berhubungan hanya pada siang hari saja dan ketika saya sedang diluar rumah sajahal itu kami lakukan agar aman dan istriku tidak salah sangka. Walaupun kami berhubungan hanya lewat telefon saja, tapi hari demi hari pun hubungan kami semakin baik saja. Selalu ada perasaan romantis ketika setiap kali kami mengobrol. saya merasa Dita nampaknya suka sekali dengan perhatianku.

Saya sering sekali mengirimi Dita kartu ucapan lewat POS yang isinya berisi pujian-pujian tentang dirinya. Melihat tanggapan Dita yang memberi lampu hijau, saya yang bermula untuk sekedar iseng kini saya mulai berpikir untuk menjdikan Dita sebagai wanita simpanan saya. Tidak teras hubungan kami pun sudah berjalan 2 bulan, dan saya pun meminta Dita untuk ketemuan. Kami janjian bertemu di pusat perbelanjaan di daerah sarinah, ketika itu hari kamis saya menunggu Dita di Restoran Cepat saji Di Mall itu, setelah kira-kira setengah jam akhirnya Dita pun datng. Dia amat terlihat sexy dengan Celana jeans, baju ketat berwarna hitam.

Payudara yang besar, pantat yang semok terlihat sekali dibalik busana yang dikenkan Dita . Kami pun kemudian mengobrol dan seperti pertemuan pertama wanita ini mmg memikat saat sedang. Sepanjang pertemuan itu Dita tidak menolak sewaktu kupegang tangannya, menyentuh kakinya. Dia bahkan membersihkan mulutku yang katanya belepotan saos. Mendapat angin saya makin yakin kalau dia menyukaiku. Singkat cerita saya pun mengantarnya pulang ke kontrakanya . Ketika itu Dita meminta saya singgah sebentar. Kuterima ajakannya, Rumahnya kecil ruangnya ada tiga seperti umumya kontrakan di Jakarta.

Suasana romantis yang sudah tercipta sejak di mall Sarinah tadi membuat udara di ruang tamu menyesakkan dad saya. Situasi rumah memancing kelakianku. saya harus mengakhiri pertemuan ini dengan kesan yang dalam. Mata Dita menatapku berharap saya memulai sesuatu. saya pura-pura mau kekamar kecil. Dita mengantarku kedalam. Dia berjalan didepanku. Sampai diruang tengah yang adalah kamar tidurnya, kutarik tangannya, badan kami berhadapan.

“ Kenapa mas? ”

Saya tak menjawab pertanyaannya, kutarik badannya, tidak ada perlawanan, kucium bibirnya, kukulum lembut, terasa aroma burger dimulutnya, bibirnya yang seksi terasa manis. Dita mulai membalas kulumanku, lidahku menusuk menjelajahi mulutnya. Badanku terangsang peng sayaan Dita, dia belum pernah bercinta, jadi saya merasa tertantang untuk membimbing dan memberinya kepuasan yang tak akan terlupa. Lama kami berpagut, Dita menikmati Pagutan panas kami. saya merasakan badannya memanas. Kulepas t-shirtnya, Dita menurut, bh Dita berwarna pink, seperti yang kubayangkan susunya sedang. Agak menyembul karena bh-nya yang agak ketat. Kujilati lehernya Dita menggDitajang kegelian.

“ Eeghhhh…geli mas… ” pelukan Dita mengencang. Dia mendesah-desah lembut.

“ Aaahh….. aaahhhh….. ” badannya bergerak-gerak erotis dlm pelukanku membuat nafsuku terus bergerak naik. Kulepas jeans-nya, Dita pasrah dia bahkan membantuku melepas celananya. CD ( celana dalam) berwarna hitam.

“ hhhmmm… warna yang kusuka, seksi… ”

Kubimbing badannya ke kasur yang terletak diujung ruangan, kurebahkan badannya. saya tersenyum menatapnya. Dita membelai rambutku.

“ Saya mencintaimu Dita… ” rayuku menciumi wajahnya.

“ Dita juga mas… “ 

Saya mulai bergerilya diatas badannya kujilati lagi lehernya, bagian badan wanita yang paling gampang membuat membuat mereka kegelian. Kutelusuri dadanya menuju belahan susunya. Tanganku masuk kebalik bh-nya. Kucubit nakal putingnya, Dita meringis, mencubit pundakku. Kulepas bh-nya, sekarang semua terpampang indah dihadapanku. Kunikmati susu itu, Dita mengDitajang keenakan. Darahku mendidih saya turun menjilati, menciumi perutnya, kami terbawa suasana panas. Yang saya heran kok Dita membiarkan pintu rumahnya terbuka dan tidak takut ketahuan orang lain. Yang saya perhatikan ada beberapa rumah lain dekat sini.

Saya sampai di atas selangkangannya. Kutarik turun pelan cd-nya tangan Dita berhenti meremas-remas rambuntuku. Dia seperti menunggu sesuatu. Pelan tapi pasti kulorotkan sampai cd-nya terlepas. Kusergap selangkangannya dengan wajahku. Vaginanya kuoral. Sedikit terpekik Dita menjambak rambuntuku. Jambakan Dita membuatku bergairah. Kuisap, kujilat bibir Vagina dan klitorisnya. lidahku menelusup masuk keliangnya. Dita menggDitajang, mengejang. dan bergetar bergantian desahannya berubah menjadi erangan cepat.

“ Eeennnggghhhhh………rrrrrr rgggggghhhhhhhhh…… massss…….. ogghhh…. ”

Nafasku memburu, vagina Dita terasa gurih. Badanku ikut bergetar. Nikmatnya vagina ini rasanya lebih nikmat dari Vagina istriku yang mulai longgar setelah melahirkan. dengan sigap kubuka semua pakadianku, sekarang sayapun telanjang bulat. Kaki Dita menjepit-jepit kepal saya. Wanita ini terangsang hebat. Tapi rasanya tidak adil kalau dia terbang sendiri. Kuputar badanku menjadi gaya 69. Penisku yang tegang mengacung di wajahnya. Dita shock sewaktu melihat penisku, dia terdiam, mungkin tidak tahu harus mel sayakan apa.

“ Pegang terus Mas,diremas sayang ” ajarku.

Agak lama baru Dita mau meremas-remas penisku. Enak ada sensasi nikmat menyerangku. Rasanya lebih nikmat dari pada kuremas sendiri atau istriku yang meremasnya. Pinggulku bergoyang mengikuti gerak jari-jari Dita. Lama-kelamaan remasan Dita makin pintar dan lincah. Penisku menegang terus dan terasa panas. Kuteruskan oralku di vaginanya, Dita makin semangat memaini batang kejantananku. Vaginanya basah oleh liur dan lendir. saya sendiri tidak tahan lagi.

“ Hisap sayang… ” pinta saya dengan nada memelas,

Mungkin dalam keadaan klimaks, Dita menurut saja, dilahapnya penisku. Pertama agak pelan ragu, tapi kemudian Dita jadi buas. saya sulit menggambarkan rasa apa yang sedang menyerang badanku. Luarbiasa kami berpacu saling memuaskan. Wanita itu tidak perlu diajar banyak untuk menikmati anugerah seks ini. Penisku terasa penuh terasa maniku mulai mengaliriku batangku. Sesaat gerakan Dita menggila dan tangannya berhenti meremas penisku. Dia akan orgasme. Kuhentikan permainan binal kami. Kuputar badanku ke posisi tradisional, Dita tampaknya keberatan.

“ Jangan berhenti mas…. ” suaranya berat. nafasnya tersenggal.

“ Kenapa sayang…? ” enak ya..? ” goda saya.

Dita mengangguk malu sambil menggigit dad saya. saya tersentak, “ jangan sayang nanti dilihat istriku ”,
Terlanjur sudah bekas merah halus tergambar di dada saya,

“ Kubalas kau.. ” kuisap belahan susunya, keras... cupang merah kini menghiasi susunya.

“ Kita harus bercinta sebelum cupangmu hilang ”

“ Kalo tidak ada bencana yang bakal menimpa kita ” kata saya.

“ Ngarang.. ”

Sambil agak menindih badannya, kubelai rambutnya,

“ Bolehkah perawanmu untukku sayang? ”

“ Memangnya Dita masih perawan sekarang mas? ” wajahnya agak heran.

“ Mem3kmu dioral tidak berarti keperawananmu hilang , tidak ada darah, yang ada hanya lendirmu ”
Kemudian Dita pun memeluk saya,

“ Saya suka pada mas sejak pertemuan pertama dan tiga bulan ini telah jatuh cinta padamu mas ”,

“ Sekarang saya telanjang dihadapanmu, semua milikmu mas ”

“ Tapi saya sudah beristri ” kata saya,

“ Nggak papa ms, saya terima, dan saya tidak cemburu pada istri mas ” jawabnya polos,

Inilah wanita, mereka memberi seks agar mendapatkan cinta. Sedang pria memberi cinta untuk mendapatkan seks. Kuciumi wajahnya, Dita membalas. birahi kami kembali bangkit. kulit kami bergesekan membawa sensasi nikmat. Susunya hangat lembut dan kenyal menggosok dada saya.

“ Ouuugggghhhhhhhhh….. ” saya mengerang nikmat, kami kembali tenggelam dalam kenikmatan.

Dita mengerang sewaktu jariku menusuk vaginanya yang banjir. Kukocok tidak terlalu dalam, saya tidak ingin merobek selaputnya, biar penisku yang merobeknya.

“ Mas….. enakkkk… suaranya lirih. Badan Dita mmemanas, sayapun mendidih. Kutuntun tangannya memegang penisku.

“ Bantu mas masuk ke vagnamu sayang.. ”

Dita meremas penisku dan mengarahkan ke Vaginanya. Alat kelamin kami bersentuhan. kepala batangku menyentuh bibir vaginanya. Inilah pertamakali kami seutuhnya bersatu. Kudorong masuk penisku yang mengeras seperti batu. Mata Dita terpajam sambil menggigit bibirnya. Pelan… pelan… tertahan. Vagina yang basah dan sudah terbuka itu masih sempit untuk di masuki. Kutarik keluar kemudian masuk, terus berulang.

“ Aaaggghh…’aaaggghh ” “ aaagggghhhh ” Dita berterdiak tertahan setiap kali penisku mengocoknya.

“ Sakit maaasss… Jangannn mas… Mas lepas , ” rintihnya,

Tangan Dita menahan pantatku, terus kukocok, pantatnya bergerak maju mundur.
Bercak darah segar menempel di penisku. Akhirnya saya mendapat keperawanannya. Lewat 5 menit… 

”sleeeppp…. ” penisku tertanam.

“ Ouggghhhh…. ”nikmatnya penisku tertanam,

Dinding Mem3knya mengendut hangat, sebisa mungkin kutancapkan penisku sampai menyentuh dasar liangnya. Liang Dita sempit tapi dalam, penisku yang panjangnya sedang saja sekitar 15-16 cm tenggelam semua. Badan Dita mengejang bergetar, dia menggigit lagi dad saya kali ini agak dekat leher. Tapi krn sedang fly saya tidak peduli. Setelah beberapa saat kami meresapi setiap butir kenikmatan. saya mulai mengocok Vaginanya. Kami berburu dalam nafsu birahi. saya seperti seorang joki yang duduk diatas kuda. Sementara Dita menggelepar-gelepar seperti ikan kehabisan air. kamar Dita penuh dengan bau mani, nafas yang memburu dan erangan.

“ Plakk…ceeplak…ceplak… ” suara air dan kulit bertepukan.

“ Oggh…ogh..ogh.. hanya itu yang keluar dari muluntuku berulang ulang. pikiranku tersumbat, badanku melayang kesurga. Dita tambah membuatku bersemangat mencabulinya dengan suaranya yang merengek, mengerang nikmat. Berkali-kali dia menceracau tak karuan.

“ Ooughhh……..mmmaaaaas…. eennaaakkk…. saaa…kkkiittt… ”

Setelah 10 menit yang rasanya seperti sepuluh tahun. Badan Dita mengejang terdiam, suaranya tersendat-sendat,

“ Egh…egh…egh… ” Dita memelukku erat.

Dita hampir sampai. Kupercepat kocokanku badanku ikutan bergetar hebat. Terasa maniku mengaliri penisku, sebentar lagi saya akan meledak. Rasa nikmat menjalar dari batang penisku kepaha sampai ujung jariku, mengalir kesekujur badanku. Inilah rasa yang sampai sekarang tidak bisa dijelaskan dan tak bernama. Geli, nikmat, lemas bercampur aduk. kemudian saya tak bisa bergerak, badanku kejang otakku berhenti bekerja.
 
“ Eeennnngggghhhhhh…………….. ” Dita melenguh panjang,

“ Eennnggghhhhhhhhh……….. ” saya pun menyusulnya,

kami orgasme bersama. Kami berpelukan. saya tetap menindihnya tak ingin mencabut Penis saya dari liangnya. Kuseka keringat di wajahnya, wajahnya tersenyum manis memencarkan kenikmatan yang tiada tara.

“ Terima kasih sayang, kau wanita yang hebat, kau membawa saya kesurga ”, kukecup keningnya.

“ Mas saya cinta kamu..jangan tinggalkan saya ”, suaranya lemah.

Setelah kejadian malam itu hubungn kamipun semakin menjadi jadi saja, sampai sekarng hubungan kamipun masih tetap berlanjut secara diam-diam tanpa sepengetahuan istriku. Entah ini mala petaka atau sebuah nikmat dunia yang saya jalani.Selesai. 

Bagaimana para Pembaca Serukan para maniak seks, jangan lupa ya!!! Selalu ikuti cerita-cerita dewasa di web www.butuhsex.com.

Cerita Sex Model 2016, Cerita Sex Sedarah 2016, Cerita Sex Jilbab Terbaru, Cerita sex tante girang 2016, Cerita Dewasa Sex Threesome Terbaru, Cerita Dewasa Sex Perawan 2016, Cerita Dewasa Sex Pegawai Salon 2016, Cerita Dewasa Sex Sekretaris Terupdate 2016, Sekretaris, Cerita Sex Mahasiswa terbaru 2016, Cerita Sex Mahasiswi terbaru 2016, Cerita Sex Perselingkuhan 2016, Cerita Sex SMA 2016, Cerita Mesum, Cerita Ngentot, Cerita Skandal Sex, Abg, Gangbang, Spg, Pramugari, Janda, Wanita kesepian, Tante kesepian, foto bugil, foto hot, Anak SMP, Anak Kuliah, Cerita sex terbaru terbaru 2016, cerita hot terbaru 2016 dan banyak lagi Cerita Sex Terbaru 2016 lainya.



Cerita Dewasa Sex In Taxy

Butuh Sex Kategori : Cerita Dewasa Sex Selingkuh 2016 “Cerita Dewasa Sex In Taxy“ Cerita Sex Suster 2016, Cerita Dewasa ABG, Cerita Sex Bispak Terbaru, Cerita Sex Skandal 2016, Foto Cewek Bugil 2016, Foto Cewek Hot Terbaru, Cerita Sex Terbaru 2016,

Butuhsex.com | Cerita Dewasa Sex In Taxy, Cerita Sex Suster 2016, Cerita Dewasa ABG, Cerita Sex Bispak Terbaru, Cerita Sex Skandal 2016, Foto Cewek Bugil 2016, Foto Cewek Hot Terbaru, Cerita Sex Terbaru 2016,
Cerita Dewasa Sex In Taxy

Butuhsex kali ini menceritakan pengalaman Sex dari seorang remaja yang baru saja lulus sekolah SMA. Remaja ini sudah lama menahan nafsu kepada seorang wanita setengah baya yang rumahnya berada disamping rumahnya. Singkat cerita setelah sekian lama menahan angan-angan untuk bersetubuh dengan tetangganya itu, pada akhirnya dia mendapatkan kesempatan itu. dan yang paling seru dari cerita ini, remaja ini menyetubuhi tetangganya Di dalam Taksi. Mau tahu kelanjutan ceritanya ??? Langsung aja yuk baca dan simak baik baik cerita dewasa ini.

Nama Saya Boni, saya adalah seorang remaja yang baru berusia sekitar 20 tahun. Saya lulus dari sebuah SMA di Magelang dan saya tinggal di sebuah desa kecil di sebelah utara kota Magelang, sebuah desa yang sepi karena letaknya yang jauh dari pusat kota. Bulek Darti sendiri adalah seorang tetangga saya yang bertempat tinggal tepat di belakang rumahku. Wanita ini berusia sekitar 39 tahun dan sudah mempunyai suami serta 2 orang anak, yang satu masih duduk di bangku kelas 5 Sekolah Dasar dan yang satunya lagi sudah menginjak bangku Sekolah Menengah Pertama. Suami Bulek Darti bekerja sebagai penjaga sekolah di sebuah sekolah negeri di kota. Tubuh Bulek Darti ini sebenarnya tidak sexy ataupun menarik bagi Pria lain.

Tapi entah mengapa aku ingin sekali menikmati tubuhnya. Bulek Darti ini hanyalah seorang wanita Desa istri seorang penjaga sekolah dan seorang IRT ( ibu rumah tangga ) yang selalu direpotkan oleh urusan-urusan keluarga sehingga tidak sempat untuk melakukan perawatan tubuh. Tentu para pembaca sekalian dapat membayangkan bagaimana tubuh Bulek Darti itu. Bentuk tubuh Bulek Darti ini layaknya seperti IRT lainya, tubuhnya agak sedikit gemuk berperut buncit dan tetapi tubuhnya masih kencang. Tinggi tubuh perempuan beranak 2 itu sekitar 155 cm dan berat tubuh 55 kg, Anda dapat membayangkan sendiri bagaimana bentuk tubuhnya dengan ukuran seperti itu.

Mengenai nafsu dan gairahku terhadap Bulek Darti bukan terbentuk dalam waktu yang singkat, tetapi nafsu dan gairah itu dapat dibilang mulai terbentuk semenjak saya masih berusia sekitar 15 tahun dan masih menginjak bangku Sekolah Menengah Pertama. Pada waktu itu saya sering kali bermain-main dan mandi di sungai yang berada di dekat kampungku, dan di saat-saat saya bermain dan mandi di sungai itulah acap kali saya melihat Bulek Darti bertelanjang diri mencuci dan mandi di sungai tersebut. Dan tidak jarang pula sembari mengintip Dia mandi saya melakukan Onani karena tidak tahan melihatnya telanjang tanpa sehelai benang pun yang menempel di tubuhnya.

Singkat cerita setelah menginjak bangku SMA saya pun tidak pernah lagi pergi ke sungai itu baik untuk sekedar bermain atau pun mandi. Lagi pula saya harus bersekolah, letak sekolahku sangatlah jauh dari tempat tinggalku, sehingga saya terpaksa harus kos selama kurang lebih 3 tahun dalam masa pendidikanku di SMA dan saya jarang sekali pulang ke rumah. Baru sekitar pertengahan tahun 2008 silam saya lulus dari bangku SMA dan kembali ke rumahku di kampung. Dan setelah lulus dari SMA saya pun masih harus menganggur karena tahun ini saya tidak sukses dalam ujian masuk PTN (SPMB). Terpaksa saya harus mencoba lagi di tahun mendatang untuk dapat diterima di PTN.

Selama menganggur saya seringkali luntang lantung sendiri karena tidak punya pekerjaan dan apalagi teman-temanku semasa kecil dulu ternyata kebanyakan sudah menempuh studi di perguruan tinggi di kota dan sebagian lagi sudah bekerja dan jarang sekali pulang, sehingga kondisi perkampunganku acapkali terlihat sepi akan para remaja. Yang banyak terlihat pastilah hanyalah bapak-bapak atau ibu-ibu dan beberapa anak yang masih kecil. Di hari-hari itulah saya kembali sering pergi ke sungai dimana saya selalu bermain dan mandi sewaktu saya masih kecil dulu.
Suatu ketika pada saat saya sedang pergi memancing di sungai, tanpa sengaja mat saya menatap beberapa perempuan yang sedang mandi dan mencuci di sungai itu dan di antaranya ternyata adalah Bulek Darti. Ketika itu body Bulek Darti tampak sudah sangat berbeda dengan yang pernah saya lihat dahulu saat saya masih kecil. Sekarang tubuhnya tampak lebih gemuk dan pantatnya pun tampak lebih besar dan perutnya tampak agak sedikit membuncit karena kegemukan.

Pada awal saya melihat body tubuh perempuan berusia 39 tahun itu sedang mencuci, saya tidak tertarik sama sekali karena Dia terlihat tidak sexi dan tidak menggairahkan bagiku hingga saya meneruskan niat saya untuk memancing ikan pada hari itu. Setelah beberapa saat berlalu, tanpa sengaja mata saya tertuju lagi pada Bulek Darti yang mulai melepaskan pakaian yang dikenakannya. Penisku begitu kerasnya menegang saat melihat Dia melepas celana dalam hitamnya.

Dia tampak kesulitan melepaskan celana dalam yang ketat itu karena saking besarnya ukuran pantatnya. Sesaat kemudian Dia mulai membasahi tubuhnya dengan air. Gairah sexku serasa tidak tertahankan lagi waktu melihat Bulek Darti yang telah bertelanjang bulat dan telah basah oleh air itu mulai menggosokkan sabun ke tubuhnya. Perempuan yang sudah bersuami itu menggosok-gosok tubuhnya dan beberapa kali meremas susu dan menggosok pantatnya dengan sabun. Ingin sekali saya turun mendekati dan mengajaknya untuk bersetubuh di waktu dan tempat itu. Tetapi masih ada beberapa perempuan lain di sana.

saya masih memikirkan resiko yang sangat besar yang dapat saya terima jika saja Dia tidak mau melakukan hubungan tubuh denganku, atau suaminya mengetahui tindakan kami, dan bagaimana tindakan orang kampung jika sampai mengetahui perzinahan kami sehingga saya pun memutuskan menahan gairah yang sangat kuat itu. Kemudian saya bergegas pulang dan tidak meneruskan niat saya memancing pada hari itu.

Saat tiba di rumah, pikiranku masih saja terganggu oleh bayangan Bulek Darti. Tubuhnya.., celana dalam hitamnya.., pantatnya.., payudaranya.. Pikiran itu terus saja menggangguku. Setelah berpikir beberapa saat akhirnya saya memiliki ide untuk dapat bersetubuh dengan tetangg saya itu dan akhirnya saya memutuskan untuk mulai menggaet Bulek Darti agar mau melakukan hubungan suami istri denganku.

Mulai saat itulah saya acapkali bermain-main ke rumah Bulek Darti saat suami dan anak-anaknya tidak berada di rumah. Dan tidak jarang pula saya bercanda dan menggodanya. Dan hubungan yang menarik pun tampaknya mulai terbentuk di antara saya dan ibu berusia 39 tahun itu. Tampak sekali bahwa Dia juga menaruh gairah terhadapku.

Suatu ketika pada saat Bulek Darti sedang menyetrika pakaian di ruang tamunya, dengan memberanikan diri saya berusaha mengungkapkan maksud, gairah, dan keinginanku kepada tetangg saya itu. Dan ternyata keinginan, nafsu, dan gairahku tidak bertepuk sebelah tangan. Ternyata perempuan itu juga memiliki rasa ketertarikan yang sama terhadapku. Setelah tampak jelas bahwa di antara kami berdua memang saling menaruh ketertarikan, akhirnya saya menjelaskan kepadanya bahwa kami tidak mungkin melakukan hubungan suami istri dan perzinahan itu di rumahnya ataupun di rumahku. saya pun memaparkan padanya bahwa kami hanya bisa melakukannya di tempat lain misalnya saja di hotel murahan di kota.
Hal itu dimaksudkan agar suami dan anak-anaknya atau pun tetangga tidak mengetahui perbuatan kami. Setelah Dia setuju akhirnya kami pun memutuskan waktu dan tempat yang pas untuk melaksanakan nDiat tersebut.

Suatu sore tepat pada waktu yang kami sepakati saya pergi ke kota untuk menyewa sebuah taksi yang akan mengantarkan kami ke hotel yang kami maksud. Selama beberapa saat bernegosiasi dengan sopir taksi, akhirnya tercipta kesepakatan dan sopir pun mau mengantar kami. Setelah saya masuk ke dalam mobil, sopir mulai menjalankan mobilnya menuju tempat dimana Bulek Darti sedang menunggu, yaitu di sebuah taman di pinggiran kota.

Sekitar maghrib akhirnya kami tiba di sebuah taman di pinggiran kota tempat Bulek Darti sedang menunggu. Kemudian saya meminta sopir agar memperlambat laju mobilnya. Setelah beberapa saat terlihat seorang perempuan berpakaian rok terusan sedang berdiri di seberang jalan dan tampak melihat ke arah mobil kami. Dan saya meminta sopir untuk menghentikan laju mobilnya. Setelah itu saya keluar dan menghampiri Bulek Darti, menggandeng tangan dan mempersilakannya masuk ke dalam taksi. Setelah kami berdua masuk ke dalam mobil saya meminta sopir untuk menjalankan mobilnya ke arah hotel yang kami maksudkan. Dan dengan perlahan-lahan mobil melaju ke arah kota tempat hotel yang kami maksudkan berada.

Beberapa saat di dalam mobil, saya dan Bulek Darti tampak k saya karena di antara kami sendiri belum pernah bercinta sama sekali dan hubungan spesDial kami masih baru saja dimulai. Kemudian saya memulai perbincangan dan dengan diselingi oleh canda dan guyonanku, akhirnya kami berdua dapat saling berinteraksi dengan baik bahkan lama-lama pembicaraan kami pun berlanjut ke arah yang jorok-jorok dan tampaknya Bulek Darti tidak berkeberatan dengan hal itu dan Dia tampak begitu bergairah.

Beberapa menit berlalu saya mulai menciumnya. Pertama kali Dia tampak terkejut melihatku berani menciumnya. Sedetik kemudian saya mulai mendekatkan wajahku ke arah wajahnya dan mulai mencium dan mencumbu leher perempuan 39 tahun itu. Pada awalnya Dia menahan tubuhku dengan kedua tangannya seolah Dia tidak ingin saya melakukan hal itu. Tetapi saya terus saja berusaha mendekatkan wajahku ke arah lehernya untuk mencumbunya. Baru setelah beberapa lama akhirnya Bulek Darti tampak pasrah dan membiarkan mencium dan mencumbu lehernya. Nafasnya mulai tampak ngos-ngosan karena gairah sex yang dirasakannya. Dan sesekali Dia mengeluarkan suara-suara desahan yang sangat merangsang dan membuat jantungku semakin berdegub kencang.

Kemudian saya mulai melepas kaos yang saya kenakan. Dan dengan masih bercelana panjang saya kembali mencumbu perempuan beranak tiga itu. Selama bibirku sibuk mencumbu bibir dan leher tetangg saya itu, tangan kananku sibuk memegang pinggang, pantat, dan sesekali meremas susu Bulek Darti yang masih mengenakan pakaian lengkap itu. Beberapa menit kemudian tangan kananku mulai meraba-raba punggungnya dan mencari-cari letak resleting rok terusan yang dikenakan Bulek Darti. Setelah menemukannya, dengan tanpa henti saya terus mencium dan mencumbu perempuan itu sambil saya berusaha menurunkan resletingnya dan kemudian berusaha menyibak sedikit demi sedikit pembungkus tubuh perempuan 39 tahun itu.

Pada akhirnya terlihatlah payudara besar Bulek Darti yang masih terbungkus BH berwarna hitam. Dengan menciumi dan sesekali menggigit-gigit lehernya, tangan kananku meraih tali BH-nya dan mulai menurunkannya ke bawah. Sementara itu tangan kiriku meraih tali BH yang satu lagi dan mulai menurunkannya ke bawah. Di sela-sela cumbuan dan ciuman kami, tangan kananku menyusup masuk ke dalam BH Bulek Darti. Dan setelah mendapati susu besarnya, tangan kananku tak henti-hentinya meremas-remas payudara montoknya.

Belum puas saya melakukan hal itu, saya berpaling ke arah sopir yang tampak sedang sibuk mengendarai mobilnya dan mengatakan kepadanya untuk mengurungkan pergi ke hotel yang kami maksudkan dan minta agar Dia menjalankan mobilnya untuk berkeliling kota saja dan memintanya untuk memperlambat laju mobil serta menjelaskan kepadanya bahwa saya akan menambah bDiaya taksinya. Setelah Dia setuju, saya kembali berpaling ke arah Bulek Darti dan Dia tersenyum ke arahku. Kemudian saya kembali mencumbu perempuan tetangg saya itu.
Beberapa saat kemudian saya mulai melepas celana panjang dan celana dalam yang saya kenakan dan meminta Bulek Darti untuk melepas seluruh pakaian yang dikenakannya. Dan sedetik kemudian kami berdua telah sama-sama telanjang bulat tanpa sehelai kain pun yang melekat di tubuh kami.

Keringat yang membasahi seluruh tubuh Bulek Darti semakin menambah gairah sexku karena tubuh montoknya tampak semakin mengkilat dan menggairahkan. Kemudian saya meminta perempuan bersuami itu untuk mengangkang di atasku dan menghadap ke arahku, sementara itu saya dengan penis yang masih terus menegang dan yang tak hentinya mengeluarkan lelehan cairan bening (air madzi) duduk bersandar di tengah jok belakang. Kemudian saya meminta perempuan dengan tiga anak itu untuk menduduki saya dan membenamkan penisku ke dalam lubang anusnya.

Kenikmatan yang sangat luar biasa saya rasakan saat perlahan-lahan penisku mulai terbenam di dalam lubang anus Bulek Darti. Betapa nikmatnya sex itu, betapa nikmatnya tubuh perempuan yang sudah berusia 39 tahun ini, perempuan yang sudah bersuami, memiliki tiga anak, dan masih tetangg saya ini. Sungguh nikmatnya peristiwa saat itu. Dalam benakku terbayang seandainya saja kenikmatan perzinahan ini tidak pernah berakhir, andaikan saja kami berdua bisa terus bersetubuh tanpa mencapai titik puncak kepuasan. Detik-detik perselingkuhan itu kami rasakan bagaikan di surga, nikmat dan menyenangkan.

Bulek Darti yang telah mengangkang di atasku dan telah membenamkan penisku ke dalam lubang anusnya terus saja menggerakkan pantatnya ke atas dan ke bawah, terus mengocok penisku yang terjepit nikmat di dalam lubang anusnya. Di antara kenikmatan luar biasa yang terus saya rasakan, tanganku tidak henti-hentinya meremas-remas pantat Bulek Darti, mengusap-usap pinggangnya, dan sesekali meremas-remas payudara montoknya. Tidak jarang dengan gerakan pantat Bulek Darti ke atas dan ke bawah itu membuat sesekali penisku yang tegang dan basah itu terlepas keluar dari lubang anusnya hingga saya sesekali harus memperbaiki posisi penisku agar masuk kembali ke dalam lubang anus perempuan montok tetangg saya itu.

Beberapa menit berlalu, saya meminta Bulek Darti untuk mengalihkan gerakan pantatnya. Sesaat kemudian Dia mulai memutar-mutarkan pantatnya terkadang searah jarum jam dan kadang pantatnya juga memutar berlawanan jarum jam. Di antara goyangan-goyangan pantat Bulek Darti yang nikmat itu, dari mulutku sesekali keluar desahan dan rintihan. Suara-suara itu adalah refleksi dari kenikmatan luar biasa yang saya rasakan selama dalam melakukan perzinahan dan perselingkuhan dengan Bulek Darti, perzinahan dan perselingkuhan yang nikmat dengan seorang perempuan yang sudah bersuamikan penjaga sekolah dan sudah memiliki tiga anak, yang bertubuh montok, berpantat dan berpayudara besar.

Selama beberapa menit berlalu, goyangan-goyangan berputar pantat Bulek Darti yang nikmat hampir membuat saya mencapai titik puncak. Buru-buru saya meminta Bulek Darti untuk mengangkat pantatnya agar penisku terlepas dari jepitan lubang anusnya. saya tidak ingin secepat itu mencapai puncak kepuasan dan secepat itu menyudahi hubungan suami istriku dengan Bulek Darti. Kemudian saya berdiam diri sejenak dan mengatur nafasku yang ngos-ngosan. Sementara itu Bulek Darti tampak sibuk membenahi rambutnya yang awut-awutan dan sesekali menyeka keringat yang tampak membasahi seluruh tubuhnya.

Setelah nafasku mulai teratur dan saya tidak lagi merasakan akan memuncratkan pejuh dan mencapai titik puncak, maka saya pun kembali menatap Bulek Darti yang tampak tersenyum ke arahku. Kemudian saya memintanya bersandar di jok taksi bagian belakang dan memintanya untuk agak mengangkangkan kakinya agar lubang surganya dapat jelas terlihat. Dengan duduk bersandar dan agak merosot ke bawah, Bulek Darti mulai membuka agak lebar kedua kakinya hingga terlihatlah rambut-rambut merah kehitaman yang tumbuh lebat di sekitar selangkangannya dan sebagian besar lagi menutupi lubang lubang surganya.

Dengan perlahan saya menunduk dan mendekatkan wajahku ke arah lubang lubang surga Bulek Darti. Dengan perlahan-lahan saya menyibak rambut rambut merah kehitaman itu dan berusaha mencari letak lubang lubang surga Bulek Darti. Setelah tampak olehku lubang lubang surganya, saya mulai menjilatinya dan sesekali memasukkan telunjukku ke dalamnya. Dan tampaknya perempuan 39 tahun itu mulai merasakan kenikmatan. Waktu terus berlalu dan saya tidak henti-hentinya menjilati dan terkadang memasukkan dua hingga empat jariku ke dalam lubang surga Bulek Darti. Di antara desahan dan deru nafasnya yang memburu, sembari dengan mata terpejam perempuan 39 tahun itu tak jarang meremas-remas kedua payudaranya sendiri dan sesekali memelintir dan menarik puting susu nya dengan kedua tangannya.

Melihat tubuhnya yang montok dan tingkah saya yang seperti itu, gairah sexku seperti tidak dapat ditahan lagi. Perlahan-lahan saya berdiri dan mulai mendekap tubuh Bulek Darti dan menidurkannya di jok bagian belakang. Setelah itu Dia mulai membuka matanya dan dengan tampak sangat pasrah Dia hanya mendesah-ndesah saat saya mulai menindihnya dan dengan perlahan-lahan mulai memasukkan penisku yang tegang ke dalam lubang lubang surganya. Tak henti-hentinya saya menjejal-jejalkan penisku ke dalam lubang lubang surga Bulek Darti yang hangat, lembek, lembut dan basah itu.

Beberapa menit kemudian saat saya terus mengocok penisku di dalam jepitan hangat lubang surga Bulek Darti, tiba-tiba saya merasakan akan menyemburkan pejuh sebagai sebuah tanda bahwa saya akan mencapai titik puncak kepuasan. Dan sekali lagi saya tidak ingin secepat itu mencapai titik puncak. saya masih ingin berlama-lama bercumbu dan bersetubuh dengan tetangg saya ini. Dan dengan perlahan-lahan saya menarik penisku keluar dari kehangatan lubang surga Bulek Darti agar saya tidak memuncratkan pejuh secepat itu.

Tetapi terlambat, sesaat setelah penisku tercabut keluar dari lembutnya lubang surga Bulek Darti, saya tidak tahan lagi menahan pejuh saya yang memaksa keluar dari dalam penisku sehingga cairan putih kental pun muncrat dan berceceran di perut dan sebagian lagi ke payudara Bulek Darti. Bulek Darti kemudian mulai mengusap dan meratakan cairan kental itu ke perut dan payudaranya yang montok dan sesekali Dia meremas-remas payudaranya dengan kedua tangannya. Sementara itu saya masih berlutut di atas tubuh Bulek Darti yang sedang tidur telentang dan dengan tangan kanan saya terus mengocok perlahan penisku untuk mengeluarkan sisa-sisa pejuh yang masih tertinggal dan merasakan kenikmatan detik-detik akhir puncak kepuasanku.

Bagaimana para Pembaca Serukan para maniak seks, jangan lupa ya!!! Selalu ikuti cerita-cerita dewasa di web www.butuhsex.com.

Cerita Sex Model 2016, Cerita Sex Sedarah 2016, Cerita Sex Jilbab Terbaru, Cerita sex tante girang 2016, Cerita Dewasa Sex Threesome Terbaru, Cerita Dewasa Sex Perawan 2016, Cerita Dewasa Sex Pegawai Salon 2016, Cerita Dewasa Sex Sekretaris Terupdate 2016, Sekretaris, Cerita Sex Mahasiswa terbaru 2016, Cerita Sex Mahasiswi terbaru 2016, Cerita Sex Perselingkuhan 2016, Cerita Sex SMA 2016, Cerita Mesum, Cerita Ngentot, Cerita Skandal Sex, Abg, Gangbang, Spg, Pramugari, Janda, Wanita kesepian, Tante kesepian, foto bugil, foto hot, Anak SMP, Anak Kuliah, Cerita sex terbaru terbaru 2016, cerita hot terbaru 2016 dan banyak lagi Cerita Sex Terbaru 2016 lainya.